Anda di halaman 1dari 10

Nama: Muhammad Arya Suwardi

Notar: 1902234

Kelas: MTJ 3.12

MANAJEMEN KESELAMATAN JALAN (Quiz 3)

UJI LAIK FUNGSI JALAN

Survei uji laik fungsi jalan dilaksanakan pada segmen ruas jalan K.S. Tubun, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan;
Berikut adalah uji laik fungsi jalan yang dilaksanakan pada ruas jalan tersebut;

A1. Teknis Geometri Jalan


A1 uji laik fungsi teknis geometrik jalan segmen:
komponen jalan yg kondisi eksisting
diuji fokus pengujian standar teknis hasil pemeriksaan identifikasi dan evaluasi foto dari kondisi ektrim laik fungsi rekomendasi
A.1.1 potongan melintang badan jalan
A.1.1.1 lajur lalu lintas
ruas jalan memiliki fungsi kolektor sekunder, dpt melayani rekomendasi:
daerah dengan kebutuhan lalu lintas sedang dan
menyangkut kawasan kegiatan dengan lancar dan selamat
fungsi jalan kolektor sekunder
sehingga dapat dinyatakan laik fungsi

KS LF
dari pemeriksaan LHRT jalan eksisting 16756 smp/hari
൑ 22.000
kurang dari 22.000 smp/hari, dimana dapat melayani
dengan kelas prasarana jalan sedang, sehingga kesesuaian
kesesuaian dengan lalu dengan lalu lintas yang dilayani dinyatakan laik fungsi
lintas yg harus dilayani jalan sedang 16756 LF
dari pemeriksaan jumlah jalur sudah sesuai dengan persyaratan teknis jalan
jumlah lajur sesuai dengan standar teknis sedang dengan ruas jalan berkonfugrasi 2/2 UD dapat dinyatakan laik fungsi
prasarana jalan raya 2/2 UD
lajur lalu lintas jumlah lajur LF

LHRT (smp/hari) Lebar (m)


dari pemeriksaan lebar lajur yang ada, berdasarkan LHRT
pada jalan ini, masih dapat melayani dengan lebar lajur
4,07 m, bahkan sangat mencukupi sehingga fungsi lebar
lebar setiap lajur > 17.000 ≥ 3,5 4,07 m lajur merupakan laik fungsi LF
perbedaan lebar lajur masih dapat dari pemeriksaan pada lajur jalan ini, jalan memiliki lebar lajur kurang lebih 4,00
melayani LHRT sesuai kebutuhan kelas m tiap segmennya, lebar lajur adalah seragam dan terpengaruh oleh adanya
prasarana jalan yang ditetapkan dan tidak belokan, namun masih dapat melayani prasarana jalan sedang sehingga dapat
keseragaman lebar lajur mengurangi kapasitas jalan. dinyatakan laik fungsi. LF
hasil pemeriksaan kemiringan melintang lajur lalu lintas
2,0% memenuhi persyaratan teknis shingga kemiringan
kemiringan melintang lajur 2,0-3,0%
melintang dinyatakan laik fungsi
kemiringan melintang 2,00% LF
A.1.1.2 bahu jalan
bahu jalan kiri: 0,22 pada pemeriksaan, lebar bahu pada sebelah kanan lebih rekomendasi: hendaknya
m, bahu jalan besar dari bahu kiri, namun pada kedua bahu tersebut bahu jalan kanan pada markah bahu jalan
lebar bahu luar jalan yang sudah kanan: 0,60 m masih tidak terdapat markah bahu jalan, pada bahu kiri serta ukurannya pada
lebar bahu beroperasi untuk jalan perkotaan minimal makah bahu jalan sudah lama terkikis serta lebarnya sudah jalan ini dapat
0,50 m banyak termakan wilayah bangunan, sehingga dapat diperbaharui untuk
dinyatakan laik fungsi bersyarat LSF memberi kejelasan bagi
bahu jalan kiri: 0,15 pada pemeriksaan, pada kedua bahu jalan yang ada posisi pengguna jalan
cm, bahu jalan muka bahu terhadap perkerasan jalan sudah sesuai dan
posisi muka bahu
toleransi bahu yang rata muka perkerasan kanan: 2,3 cm tidak terlalu tinggi, sehingga dinyatakan laik fungsi
terhadap muka
jalan maksimal 3 cm
perkerasan jalan
bahu jalan kiri
LF

A1 uji laik fungsi teknis geometrik jalan segmen:


komponen jalan yg kondisi eksisting
diuji fokus pengujian persyaratan teknis hasil uji lapangan identifikasi dan evaluasi foto dari kondisi ektrim laik fungsi rekomendasi
A.1.2.1 alinyemen horizontal
pada hasil pemeriksaan, panjang bagian jalan yang lurus yang rekomendasi:
ada adalah 100 m, tidak lebih dari panjang teknis yang ada,
panjang bagian jalan sehingga laik fungsi
yang lurus jalan kolektor 2000 m 100 m LF
jarak pandang mendahului pada jalan ini pada jalan tersebut sudah ersedia ruang bebas jalan samping yang memadai
(untuk kecepatan rencana 40 km/jam) dengan ketentuan teknis, sehingga dapat dinyatakan laik fungsi
adalah berupa 200 m
bagian lurus

jarak pandang LF
lingkungan jalan berupa ruang bebas pada pemeriksaan terlihat lebar ruang bebas yang ada adalah 1,7 meter, dan pada
bangunan atau penghalang, dengan lebar jalan merupakan bebas dari halangan, dan beberapa kendaraan yang parkir di tepi
minimum ruang bebas 1,5 meter untuk jalan kebanyakan masuk ke halaman bangunan atau masuk ke trotoar untuk jalan
jalan dalam kota bagian kiri, sehingga dapat dinyatakan laik fungsi
lingkungan jalan LF
A2. Perkerasan Jalan

A3. Struktur Bangunan Perlengkapan Jalan

A3 segmen:

trotoar kanan

trotoar kiri,
beserta got
A4. Pemanfaatan Bagian Jalan
A4 uji laik fungsi teknis pemanfaatan bagian jalan segmen:
hasil uji lapangan
komponen fokus
jalan yang pengujian persyaratan teknis hasil uji lapangan identifikasi dan evaluasi foto dari kondisi ekstrem laik fungsi rekomendasi
A.4.1 ruang manfaat jalan (rumaja)
untuk jalan sedang dengan medan datar, lebar 13 m dan lebar yang ada: 10,5 dari pemeriksaan, lebar dan tinggi rumaja pada rekomendasi: hendaknya keadaan
tinggi 5 m, bagian dalam rumaja 1,5 m m dan tinggi: 5 m jalan ini sudah sesuai dengan ketentuan teknis, yang menutupi perlengkapan jalan
sehingga dapat dinyatakan laik fungsi jalan seperti rambu, objek yang
lebar dan
menutupi tersebut harus diubah
tinggi rumaja LF
atau di pembaharui sehingga fungsi
ketepatan penggunaan rumaja minimal utnuk perkerasan pada pemeriksaan, pemanfaatan rumaja untuk perkerasan jalan, bahu,
perlengkapan jalan tersebut tidak
jalan, median, bahu, saluran tepi jalan, dan ambang saluran tepi jalan sudah mendapat izin dari penyelenggara dan sesuai
berubah fungsinya
pengaman dengan petentuan, sheingga dinyatakan laik fungsi jalan
LF

pemanfaatan
rumaja
tidak boleh ada gangguan pada pemenuhan lebar jalur lalu pada pemeriksaan, terdapat tiang listrik yang menghalangi rambu,
lintas, bahu jalan, median, saluran tepi jalan, dan ambang sehingga rambu sukar untuk terlihat oleh pengemudi, sehingga dapat
pengaman, serta tinggi ruang bebas, tidak terdapat dinyatakan laik fungsi bersyarat
bangunan, iklan, bangunan gedung/kontruksi yang
mengganggu konsentrasi pengemudi/pandangan bebas,
fungsi jalan, fungsi rambu
keselamatan
lalu lintas LSF
A5. Teknis Penyelenggaraan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
A5 uji laik fungsi penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas segmen:
komponen jalan yg kondisi eksisting
diuji fokus pengujian persyaratan teknis hasil uji lapangan identifikasi dan evaluasi foto dari kondisi ektrim laik fungsi rekomendasi
A.5.1 marka
marka garis putus-putus untuk marka membujur garis putus- pada pemeriksaan, kondisi markah rekomendasi: hendaknya marka
marka pembagi jalur pembatas/pembagi jalur pengarah lalu lintas, putus masih jelas dan terlihat, sehingga zebra cross diadakan
dan lajur marka harus terlihat jelas dapat dinyatakan laik jalan pembaharuan atau cat ulang agar
dapat bertahan lama
LF
zebra cross harus aman dilewati oleh segala pada pemeriksaan, zebra cross terlihat dan jelas pada bagian jalan dan
pejalan kaki, dimensi zebra cross 30 cm x 2,5 bagi pengendara, memiliki dimensi lebar 30 cm dan panjang 3 m,
m zebra cross memiliki bagian yang terhapus sehingga dapat dinyatakan
laik bersyarat

zebra cross LSF

A5 uji laik fungsi penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas segmen:
komponen jalan yg kondisi eksisting
A5 diuji fokus pengujian persyaratan teknis hasil uji lapangan identifikasi
uji laik fungsi penyelenggaraan dan evaluasi
manajemen dan rekayasa lalu lintas foto dari kondisi ektrim laik fungsi rekomendasi
segmen:
A.5.2 jalan yg rambu
komponen kondisi eksisting
diuji kebutuhan manajemenrambu
fokus pengujian lalu lintas
lalu lintas yang dibutuhkan
persyaratan teknis bersifathasil uji
pada pemeriksaan, rambu identifikasi
lapangan yang terdapat adalah rambu peringatan
dan evaluasi foto dari kondisi ektrim laik rekomendasi:
fungsi sebaiknya pada
rekomendasi
peringatan, perintah, larangan, dan petunjuk berupa peringatan penegasan dan peringatan banyak lalu lintas dan bagian rambu yang tehalangi
A.5.3 trotoar
bagi pengguna jalan pejalan kaki anak-anak serta rambu petunjuk fasilitas pejalan kaki objek dilakukan pembaharuan
pada pemeriksaan, trotoar dapat digunakan oleh pejalan kaki yang rekomendasi: hendaknya trotoar
pada daerah banyak pejalan kaki dan persekolahan sehingga dapat mengenai objek yang
menyusuri dan menyebrang pada sepanjang kawasan jalan, pada bagian trotoar kiri
dinyatakan laik fungsi menghalangi rambu tersebut,
kebutuhan lalu lintas pada jalan yang adanya fasilitas pejalan kaki sehingga dpaat dinyatakan laik fungsi jalan dilakukan pembaharuan dan
seperti mencabut objek yang
memerlukan fasilitas untuk pejalan kaki berupa trotoar pelebaran agar pejalan kaki tidak
menghalangi rambu yang ada,
kebutuhan harus berjalan pada bagian jalan
trotoar kanan karena sebagian objek yang
manajemen lalu lintas LF atau bahu jalan karena hal
LF menghalangi merupakan objek
perkerasan trotoar yaitu beraspal, ubin blok, paving blok dengan kerb (trotoar pada pemeriksaan, kondisi trotoar pada trotoar kanan tidak tersebut dapat menyebabkan
ketepatan jenis rambu ditempatkan dekat pada bagian jalan pada pemeriksaan, rambu sudah berada sebelum lokasi yang lama yang tidak lagi terpakai
rambu dan beton, paving beton,
saat peringatan kerbberlaku, dan tidak kanan),
mulai perkerasan semen
diperingatkan sejauh 50 mterdapat kerusakan atau
untuk kecepatan padakeretakan,
jalan ini, sedangkan
kondisi pada trotoar kiri hambatan pada jalan
perkerasan dan
penempatannya boleh terhalangi (trotoar kiri) banyak terhalang oleh
rambu berupa perkerasan
objek, sehinggasemen yang
dapat dapat licinlaik
dinyatakan sewaktu-waktu, sehingga
kondisi trotoar fungsi bersyarat dapat dinyatakan laik fungsi bersyarat

LSF
pemanfaatan torotar untuk pejalan kaki, lebar trotoar kanan : 2,20 m, pada pemeriksaan, bagian pada trotoar kiri secara keseluruhan trotoar
trotoar kiri, kiri
lebar trotoar untuk pejalan kaki harus lebar trotoar kiri: 1,30 m hanya mencakup sedikit wilayah saja, karena pada trotoar
tersedia 1,5 meter selanjutnya bergabung dengan aspal jalan karena wilayah trotoar
pemanfaatan selain terambil oleh kontruksi bangunan, sehingga dapat dinyatakan laik LSF
pejalan kaki fungsi bersyarat LSF
kegunaan trotoar harus dapat digunakan pada pemeriksaan, trotoar dapat digunakan pejalan kaki, dan berfungsi dengan normal, namun ada
oleh pejalan kaki dengan baik dan fungsi nya terdapat kendaran yang parkir dan pedagang kaki lima pada trotoar, keseluruhan trotoar masih dapat trotoar kiri
dapat berlangsung tanpa terkecuali digunakan pejalan kaki sehingga dapat dinyatakan laik fungsi
utilitas pada trotoar LS
A6. Teknis Perlengkapan Jalan yang Terkait Langsung dengan Pengguna Jalan
A6 segmen:

A6 segmen:

LS
A6 uji laik fungsi teknis perlengkapan jalan yang terkait langsung dengan pengguna jalan segmen:
kondisi eksisting
komponen jalan yg diuji fokus pengujian persyaratan teknis hasil uji lapangan identifikasi dan evaluasi foto dari kondisi ektrim laik fungsi rekomendasi
A.6.3 trotoar
trotoar kanan: 2,20 m, trotoar bentuk dan perkerasan trotoar sudah rekomendasi: sebaiknya
kiri: 1,30 m sesuai ketentuan, namun pada trotoar kiri diadakan pembaharuan dan
lebar trotoar minimal adalah 2,0 m
masih terdapat kekurangan pada lebar pelebaran pada trotoar
lebar trotoar dan panjang trotoar tersebut, belum ada LSF sebelah kiri, dan diadakan
kerb berupa penghalang/barrier, maksimal tinggi kerb: 0,3 m fasilitas penyandang cacat yang penambahan fasilitas
tinggi adalah 0,3 m ditempatkan pada trotoar sehingga dapat penyandang cacat pada
bentuk dan tinggi kerb dinatakan laik fungsi bersyarat trotoar kawasan ini
LS
blok beton interblok 6 cm, pasir 4 cm, tanah blok paving beton trotoar kiri,

yg dipadatkan. Beton 1:3:5, 5 cm, pasir padat


5 cm, tanah yang dipadatkan. Latasir 2 cm,
kerikil 3 cm, pasir padat 5 cm, tanah yang
dipadatkan
perkerasan trotoar LS
untuk pengguna kursi roda dibuat pelandaian belum terdapat fasilitas bagi
dengan lebar bagian tengah: 2,5 m, bagian penyandang cacat, sehingga
samping kiri-kanan: 1,80m dapat dinyatakan laik fungsi
bersyarat
fasilitas bagi
penyandang cacat LSF

Anda mungkin juga menyukai