Dr. Muhammad Nurhuda adalah seorang dosen dan peneliti di Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur. Nurhuda telah membuat beberapa penemuan, salah satunya adalah
kompor biomass yang diberi nama Kompor Biomass UB-03.
Semakin sulitnya masyarakat menengah ke bawah akibat mahalnya bahan bakar minyak
dari hari ke hari menjadikan Nurhuda tergerak mencari solusi pemanfaatan energi
yang mudah dan murah. Setelah melakukan uji coba selama sebulan, dosen Jurusan
Fisika Fakultas MIPA ini berhasil menemukan kompor biomas ramah lingkungan.
Kompor ini berbahan bakar biomass seperti potongan kayu kecil atau ranting-ranting
pohon yang terbuang, bonggol jagung, dan sebagainya. Kompor Biomass ini sangat
efisien karena menggunakan sistem pembakaran turbulen, sehingga dapat menghemat
penggunaan biomass sampai 80% dibanding jika menggunakan kompor lain yang
menggunakan kayu bakar.
Kompor Biomass UB-03 ini telah menjalani serangkaian perubahan desain, dan saat ini
diproduksi dalam dua tipe yakni Tipe RT (Rumah Tangga) dan Tipe UKM (Usaha Kecil
dan Mikro).
Dosen yang tergabung dalam Kajian Sumber Energi Baru dan Terbarukan UB tersebut
menambahkan, jika diproduksi massal, sebuah kompor biomas tanpa blower bisa dijual
dengan harga Rp 60.000 per buah. Jika memakai blower, kompor tersebut bisa
dipasarkan dengan harga Rp 100.000 per buah.