Anda di halaman 1dari 3

 

- Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk. Jadi, dalam teks persuasif berisi
tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari
pengarang. Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan
sebagainya.
Sedangkan, persuasif menurut KBBI adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin).
Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat membujuk agar orang yakin.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut
pandang tertentu untuk membujuk pembaca.
Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat dalam
tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan
tersebut.
Berisi Data dan Fakta
Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Seperti diketahui, tujuan utama dari
teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting
perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.
Argumen Harus Meyakinkan Pembaca
Satu di antara tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha
meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau memercayai yang ditulis oleh penulis.
Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika,
sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).
Berisi Kata-Kata Bujukan
Pengertian teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah
kata-kata ajakan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif, seperti
ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain.
Selain itu, teks persuasif biasanya menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan
topik yang dibahas.
Menghindari Konflik
Teks persuasif memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan
untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat atau fakta digunakan dalam teks persuasif
bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.
Struktur Teks Persuasif
1. Pengenalan Isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau awalan pada teks yang mengenalkan isu atau permasalahan
yang akan dibahas pada teks.
2. Rangkaian Argumen
Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan
sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen
tersebut.
3. Pernyataan Ajakan
Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.
4. Penegasan Kembali
Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.
 
Kaidah Menulis Teks Persuasif
1. Harus menggunakan kata-kata bujukan, seperti penting, harus, sudah semestinya, sepantasnya, dan
kata-kata bujukan lainya.
2. Menggunakan kata-kata kerja yang bersifat imperatif, seperti jadikanlah, waspadalah, hendaknya,
dan kata kerja imperatif lainya.
3. Menggunakan kata-kata istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas.
4. Menggunakan kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif, seperti sebab, jika karena, dengan
akibatnya, oleh karena itu, dan kalimat penghubung argumentatif lainnya.
Buanglah Sampah pada Tempatnya
Pengenalan Isu
Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu banyak sampah
kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah kecil itu
tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah ya sampah.
Rangkaian Argumen
Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah tersebut
merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.
Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah terurai tetap tidak
akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang penyakit
yang tidak diinginkan.
Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke hidung kita
juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak membuang sampah
ke tempatnya.
Pernyataan Ajakan
Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak
negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga kebersihan.
Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan, kelelahan, karena ulah kita yang
membuang sampah sembarangan.
Penegasan Kembali
Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri karena saat kita membuang sampah
sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari buang sampah
pada tempatnya dan jagalah kebersihan.

Anda mungkin juga menyukai