Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sistem pendidikan nasional, pengawas madrasah memiliki fungsi strategis dalam
peningkatan mutu proses pembelajaran peserta didik. Fungsi tersebut terkait dengan tanggung jawab
pengaws madrasah dalam hal pembinaan kepalas madrasah maupun guru. Pembinaan tersebut
diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan nasional secara umum. Berdasarkan
pemikiran tersebut, diperlukan penguatan pengawas madrasah dan kepala madrasah. Pola penguatan
ini didasarkan kepada banyaknya hasil penelitian dari dalam maupun luar negeri yang menyatakan
bahwa kualitas sekolah erat kaitannya dengan kualitas kepemimpinan kepala madrasah dengan asumsi
bahwa kualitas madrasah akan meningkat jika kemampuan kepala madrasah dan pengawas madrasah
pun ditingkatkan.
Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) merupakan suatu proses pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan interpretasi data tentang kualitas kepala madras ah dalam melaksanakan
tugas pokoknya sebagai kepala madrasah, Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017
menjelaskan bahwa penilaian kinerja kepala rnadrasah meliputi; usaha pengernbangan madrasah yang
dilakukan selama rnenjabat sebagai kepala rnadrasah, pelaksanaan tugas manajerial, pengembangan
kewirausahaan, dan supervisi pada guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
pendidikan.
Penilaian kinerja kepala madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif
setiap empat tahun, Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas madrasah, sedangkan
penilaian kinerja empat tahunan dflaksanakan oleh tim penilai. Hasil penilaian kinerja dikategorikan
dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang, atau kurang.
Untuk menjamin penyelenggaraan Pendidikan dan pengelolaan madrasah yang efektif, efisien,
dan akuntabel serta untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan kepala madrasah yang professional, maka
pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah harus dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan
prosedur yang telah diatur oleh regulasi.

1
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomoe 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007, Tentang
Kompetensi Kepala Sekolah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2010, Tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382)
6. sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 2101);
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Keija
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1627);
9. Juknis Nomor 5851 tentang Pengangkatan Kepala Madrasah
10. Juknis Nomor 1111 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah

2
BAB II
KERANGKA PIKIR

A. Penilaian Kinerja Kepala Madrasah


Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) merupakan proses pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan interpretasi data yang dikerjakan oleh kepala madrasah pada setiap
indikator pemenuhan standar, Efektivitas penilaian knerja ditentukan dengan mengukur
keberhasilan dalam mencapai target pada tiap indikator dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam program.
Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017 menjelaskan bahwa penilaian kinerja
kepala madrasah meliputi: usaha pengembangan madrasah yang dilakukan selama rnenjabat
sebagai kepala madrasah, pelaksanaan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi pada guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Selain kegiatan terkait dengan penilaian kinerja kepala madrasah yang hasilnya akan
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dalam menetapkan efektifitas kinerja dan
pertimbangan untuk penugasan kepala madrasah, hal penting yang juga harus dilakukan adalah
melakukan analisis terhadap kebutuhan PKB kepala madrasah. Kegiatan ini dilakukan melalui
pengamatan yang cermat terhadap kebutuhan jenis dan materi PKB yang dibutuhkan oleh
masing-rnasing kepala madrasah.
Hasil analisis akan menjadi dasar penentuan prioritas PKB kepala madrasah. Penentuan
prioritas dilakukan dalam bentuk negosiasi antara pengawas madrasah pembina dan kepala
madrasah binaannya untuk memastikan pilihan kebutuhan, materi, maupun jenis PKB. Proses
negosiasi dilakukan dengan mempertimbangkan hasil PKKM, data EDS (jika ada), kebutuhan
individu kepala madrasah, dan kebutuhan pengembangan madrasah.
Kegiatan selanjutnya yakni membuat rekapitulasi kebutuhan PKB secara individu kepala
madrasah, hasil dari rekapitulasi kebutuhan PKB tersebut yang akan menjadi dasar badi
pengawas dan kementerian agama dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pendampingan
kepala madrasah.

B. Tujuan Penilaian Kepala Madrasah


Penilaian Kinerja Kepala Madrasah bertujuan:
1. Menghimpun informasi sebagai dasar untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
kepala madrasah.
2. Menjaring informasi sebagai bahan pengambilan keputusan dalam menetapkan efektifitas
kinerja dan pertimbangan untuk penugasan kepala madrasah.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja kepala madrasah.
4. Menjamin objektivitas pembinaan kepala madrasah melalui sistem pengukuran dan pemetaan
kinerja kepala madrasah.
3
5. Menyediakan informasi sebagai dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir kepala
madrasah serta bentuk penghargaan lainnya. Manfaat penilaian kinerja kepala madrasah
adalah sebagai berikut.
6. Kepala madrasah dapat Mengetahui kelebihan dan kekurangan berdasarkan hasil nilai
kinerjanya.
7. Kepala madrasah menjadikan hasil penilaian kinerja sebagai acuan untiik meningkatkan
keprofesiannya.
8. Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan atau Kantor Kementerian Agama kota
Bengkulu dapat menggunakan hasil penilaian kinerja kepala madrasah sebagai dasar untuk
menghimpun informasi, menentukan kebutuhan data profil kinerja kepala madrasah, dan
bahan peningkatan kompetensi pertimbangan penugasan kepala madrasah sesuai
kewenangannya.
9. Yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan dapat menggunakan hasil penilaian kinerja
kepala madrasah se bagai dasar un tuk menghimpun informasi, menentukan kebutuhan
peningkatan kompetensi, data profil kinerja kepala madrasah, dan bahan pertimbangan
penugasan kepala madrasah di yayasan/lembaga tersebut.
10. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah memperoleh data dan pemetaan mutu
kinerja kepala madrasah secara nasional.

C. Prinsip-Prinsip Penilaian Kinerja Madrasah


1. Relevance, artinya aspek-aspek yang diukur dalam penilaian kinerja terkait dengan
pekerjaannya, baik input, proses, maupun outputnya (hasil kerja yang tercapai).
2. Sensitivity, artinya sistem penilaian yang digunakan peka dalam membedakan antara kepala
madrasah yang berprestasi tinggi dengan yang berprestasi rendah.
3. Reliability, artinya alat dan sistem penilaian yang digunakan dapat diandalkan, dipercaya
sebagai tolak ukur yang obyektif, akurat, dan konsisten.
4. Acceptability, artinya sistem penilaian yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima
oleh pihak penilai ataupun pihak yang dinilai dan memfasilitasi komunikasi aktif dan
konstruktif antara keduanya.
5. Practicality, artinya semua instrument penilaian termasuk pengolahan dan analisis hasil
penilaian mudah digunakan

4
BAB III
HASIL PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH

Anda mungkin juga menyukai