Kelompok IV A
Fitri Febriani
A.Ikhsan Maulana, Fitriani Supriadi, dan La Jamsari
Abstrak
Telah dilakukan praktikum tentang Resonansi R-L-C. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki
pengaruh perubahan frekuensi sumber terhadap karakteristik ragkaian R-L-C, menginterpretasi kurva
respon rangkaian R-L-C seri serta menentukan frekuensi resonansi dan faktor kualitas rangkaian R-L-
C seri dan parallel. Pengumpulan data dilakukan dengan mengganti besar resistansi resistor dimulai
dari 15 , 56 , dan 100 yang di hubungkan dengan AFG (Audio Function Generator) dan di
rangkai di atas papan rangkaian serta mengukur tegangan dengan menggunakan multimeter AC. Hal
ini dlakukan untuk memperoleh frekuensi maksimun (frekuensi resonansi) dari setiap resistansi
resistor yang dapat dilihat setelah di plot pada kurva dan dari kurva itulah faktor kualitas dapat
ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa Perubahan frekuensi tentunya
mempengaruhi kuat arus listrik dan tegangannya. Semakin besar frekuensi sumber maka kuat arus dan
tegangan dalam rangkaian RLC akan semaikn besar hingga mencapai nilai Imaks dan pada saat itu
terjadi frekuensi resonansi dan arus atau tegangan kembali ke titik minimumnya. Kurva respon
frekuensi rangkaian RLC seri untuk R1, R2, dan R3 menunjukkan bahwa Q1>Q2>Q3 dimanaR3>R2>R1.
Seingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar hambatan maka nilai Q akan semakin kecil.
Frekuensi resonansi dan faktor kulitas dari rangkaian RLC dapat di tentkan berdasarkan rumus dan
berdasarkan anlisis grafiknya.
Kata kunci : Resonansi R-L-C, Frekuensi resonansi, resistansi resistor, dan faktor kualitas.
A. Metode Dasar Tinjau sebuah sebuah rangkaian
Rangkaian R – L – C adalah suatu yang terdiri atas hambatan R, induktansi L
rangkaian listrik yang terdiri atas dan kapasitor C yang terhubung secara
komponen resistor (R), induktor (L), dan seri dan dihubungkan dengan sebuah
kapasitor (C) yang disusun secara seri sumber tegangan yang berubah terhadap
atau paralel. Konfigurasi ini membentuk waktu vs (t) seperti pada Gambar 3.7.
suatu sistem osilator harmonik.
Rangkaian R – L – C sering disebut
R
rangkaian penala (tuner) dan rangkaian
resonansi.
Rangkaian R – L – C banyak L
vs(t) C
digunakan dalam perangkat-perangkat
osilator harmonik dan pesawat radio
penerima. Rangkaian R – L – C berfungsi Gambar 3.1. Rangkaian RLC Seri
untuk memilih suatu rentang frekuensi V
Arus I S , dengan VS adalah
yang cukup sempit dari spektrum total Z
gelombang radio yang sangat lebar. tegangan rms kompleks sumber.
(Dasar, 2013) (Bakri, Martawijaya, & Saleh, 2008)
Dalam rangkaian seri RLC sedang Vo mendahului Vi dengan beda
impedensi total rangkaian dapat dituliskan fase (90-). Sebaliknya jika (<o atau
sebagai berikut: 1/C<L), maka I mendahului Vi sedang
Ztot = R + j (XL – XC) Vo tertinggal dari Vi.
komponen ini sama besar, maka akan Dalam praktek,, kita lebih mudah
muatan listrik yang mengalir pada resonansi, yaitu nilai arus (atau
fo= ∆f=665Hz
cat:
b) Kegiatan 1 (R=56 )
L= 1. Frekuensi Resonansi
f o=
L=
cat:
L= 3.59 x 10-3 H
Jadi, L=
fo=
L=
fo= Hz f o=
fo= 17921 Hz
2. Faktor Kualitas f o=
Q=
f o= Hz
Q= fo= 17921 Hz
2. Faktor Kualitas
Q=26.95
3. Lebar Pita (∆f) Q=
∆f=
fo= 17921 Hz
Q= 2. Faktor Kualitas
Q=7.22 Q=
∆f= Q=
Q=4.04
∆f= 3. Lebar Pita (∆f)
∆f=2482Hz ∆f=
c) Kegiatan 3 (R=100 )
1. Frekuensi Resonansi
∆f=
fo=
∆f=4436Hz
cat:
L=
L=
L= 3.59 x 10-3 H
Jadi,
fo=
fo=
fo= Hz
c. 1. Grafik Kegiatan 1 (R=15 )
Jadi,
fo= 15700 Hz Cat:
2. Faktor Kualitas f1, f2 : f saat arus mencapai 0.707 I
maks dengan f1<f0<f2
Q= I= 0.707 Imaks
= 3.90 mA
Cat: Jadi,
f1, f2 : f saat arus mencapai 0.707 I f1= 13700 Hz
maks dengan f1<f0<f2 f2= 16625 Hz
I= 0.707 Imaks
= 8.39 mA Q=
Jadi,
f1= 15050 Hz
f2= 16150 Hz Q=
Q= Q=5.26
3. Lebar Pita (∆f)
∆f=f2 – f1
Q= ∆f=16625 Hz-13700 Hz
∆f= 2925 Hz
Q=14.27 c) Kegiatan 1 (R=15 )
3. Lebar Pita (∆f) 1. Frekuensi Resonansi
∆f=f2 – f1 fo= f pada saat I maks
∆f=16150 Hz-15050 Hz cat :
∆f= 1100 Hz Imaks= 4.04 mA
b) Kegiatan 2 (R=56 ) Jadi,
1. Frekuensi Resonansi fo= 15100 Hz
fo= f pada saat I maks 2. Faktor Kualitas
b) Faktor kualitas
Q=
% diff = x 100%
Cat:
f1, f2 : f saat arus mencapai 0.707 I
maks dengan f1<f0<f2
% diff = x 100%
I= 0.707 Imaks
= 2.86 mA
Jadi,
% diff = x 100%
f1= 13100 Hz
f2= 17000 Hz
% diff = 61.52 %
c) Lebar pita
Q=
% diff = x 100%
Q=
∆f= 3900 Hz
Analisis % diff % diff = 49.29 %
1. Kegiatan 1 (R=15) 2. Kegiatan 2 (R=56)
a) Frekuensi Resonansi a) Frekuensi Resonansi
% diff = 17.09 %
yang digunakan untuk mebaca Hz dan apabila telah mencapai Imaks
tegangannya yaitu multimeter AC. maka arusnya akan kembali ke keadaan
Menurut teori, keadaan resonansi minimum. Sedang nilai Q untuk masing-
terjadi apabila nilai xL=xC,sehingga akan masing R1,R2, dan R3 itu sama dengan
diperoleh tegangan atau arus maksimum 14.27, 5,26, dan 3,87. Nilai frekuensi dan
pada harga frekuensi : Q yang didapat secara teori memiliki
perbedaan dengan yang diperoleh pada
fo= saat praktikum dan perbedaannya dapat
dilihat dari %diff nya. Hal ini dapat
Selain itu, faktor kualitas dapat di terjadi karena praktikan kurang teliti pada
saat pengambilan data serta ada pula
sumbangsi dari kesalahan alat.
tentukan dengan cara Q= . Dimana
Berdasarkan hasil percobaan, dapat
semakin besar nilai Q maka R kecil diperoleh pada saat terjadinya Imaks dan
karena Q dan R berbanding terbalik. Q itu akan bernilai semakin besar jika
Pada kegiatan ini, kita mengambil nilai R bernilai kecil. Hal ni sudah sesuai
data sebanyak tiga kali dengan hambatan dengan apa yang dikatakan teori.
menurut teori sebesar 17921 Hz, sedang frekuensi sumber maka kuat arus
nilai Q untuk R1= 26.95, nilai Q untuk dan tegangan dalam rangkaian RLC
R2=7.22 dan nilai Q untuk R3=4.04. Serta akan semaikn besar hingga
pada kegiatan ini kita pula memeroleh mencapai nilai Imaks dan pada saat
nilai lebar pita untuk R1,R2,R3 masing- itu terjadi frekuensi resonansi dan
masing 665 Hz, 24782 Hz dan 4436 Hz. arus atau tegangan kembali ke titik
dapat dilihat dari grafik hubungan antara 2. Kurva respon frekuensi rangkaian
perubahan frekuensi terhadap kuat arus RLC seri untuk R1, R2, dan R3
nilai frekuensi pada saat terjadi Imaks itu disimpulkan bahwa semakin besar