Koordinat horizon
Koordinat horizon adalah koordinat yang paling mudah untuk diamati dan
diberitahukan kepada siapapun selama di tempat dan waktu sama, tetapi tidak bersifat
global (bersifat lokal).
B. Koordinat equator
Koordinat equator adalah koordinat yang lebih general (global). Koordinat ini terdiri
dari (x,y), dimana x merupakan asensio rekta dan y adalah deklinasi.
a. Asensio rekta adalah keterlambatan suatu bintang terhadap aries. Cara mengukur
keterlambatannya adalah menggunakan acuan yang dapat diamati yaitu rasi bintang
aries. Rasi bintang aries dapat ditentukan melalui posisi matahari. Dimana matahari
selalu terlambat 3’56’’ tiap harinya terhadap bintang aries.
Keterangan:
Keterlambatan bintang p terhadap aries 165 derajat = 11 jam.
Eq (α, δ)
α = 11 jam
C. Siderial day dan Solar day
Solar day (hari matahari) adalah hari yang kita laksanakan setiap hari yaitu 24 jam
(solar time/ Local Solar Time (LT)). Sedangkan untuk Siderial day (hari bintang) adalah
kembalinya bintang ke posisi semula untuk setiap harinya, waktu yang dibutuhkan adalah
23º56’0’’(Siderial time/ Local Siderial Time / LST). Hal ini hanya berlaku untuk bintang
jauh.
Pada 21 maret tengah hari, bintang aries berhimpit dengan matahari. Maka orang
yang lahir pada waktu tersebut memiliki rasi bintang aries. Rasi bintang adalah sekelompok
bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus.
Contoh: pada tanggal 21 Maret maka T (12 jam) dan LST (00.00 jam)
LST= T + 12 jam
Contoh:
Soal: Tanggal 31 Oktober koordinat di Semarang (110º BT 7º LS) dan (α, δ) adalah ( 6 h30m,
0º) pada jam 01.15º WIB.
a. Apakah bintang x bisa diamati?
b. Berapa tinggi bintang itu?
c. Lama bintang diatas horizon?
Jawaban :
a. Tz = 01.15 º WIB
= 01.35 LT Semarang
T = 01.35
LST = T + 12h + (n x 3m 56s)
= 1h 35m + 12h + (224 x 3m 56s)
= 13h 35m + 14h 41m
= 28h 16m
= 04. 16 LST
LST = HAt + α
4h 16m = HAt + 6h 30m
HAt = 2h 14m
Syarat bintang dapat diamati: -6 ≤ HAt ≤ 6
HAt = 2h 14m berarti bintang dapat diamati.
b. Tinggi bintang
cos ( 90 - α ) = cos ( 90 - δ ) cos ( 90 - Ø ) + sin ( 90 - δ ) sin ( 90 - Ø ) cos HAt
dimana HAt = 2h 14m = -33,5º
cos ( 90 - α ) = cos ( 90 + 7 ) cos ( 90 - 0 ) + sin ( 90 + 7) sin ( 90 - 0 ) cos (-33,5º)
cos ( 90 - α ) = cos ( 97º ) cos ( 90º) + sin ( 97º) sin ( 90º ) cos (-33,5º)
cos ( 90 - α ) = cos ( 97º ) x 0+ sin ( 97º) x 1 x cos (-33,5º)
cos ( 90 - α ) = 0 + 0,82767
( 90 - α ) = 34,14º
α = 55, 86º
c. Lama bintang diatas horizon
Terbit => α = 0
cos ( 90 - α ) = cos ( 90 - δ ) cos ( 90 - Ø ) + sin ( 90 - δ ) sin ( 90 - Ø ) cos HAt
0 = sin (δ) sin (Ø) + cos (δ) cos (Ø) cos HAt
cos HA = - (sin (δ) sin (Ø)/ cos (δ) cos (Ø))
= - tan (δ) tan (Ø)
Lama bintang diatas horizon ; t = 2 HA
cos HA = - tan (δ) tan (Ø)
= - tan (0º) tan (-7º)
= 0 => HA = 90º = 6h
t = 2 x 6h = 12h
Jadi bintang equator diamati darimanapun, lama bintang diatas horizonnya tetap 12
jam dan orang di equator mengamati bintang manapun waktu lama bintang di atas
horizon adalah 12 jam.