Menurut dermawan (2013), penatalaksanaan defisit perawatan diri dapat dilakukan dengan
pendekatan strategi pelaksanaan (SP). Strategi pelaksanaan tersebut adalah :
SP 1 pasien : 1) Identifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK. 2) Jelaskan pentingnya kebersihan diri. 3) Jelaskan cara dan alat kebersihan diri. 4) Latih cara menjaga kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku. 5) Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut ( 2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu). SP 2 pasien : 1) Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian. 2) Jelaskan cara dan alat untuk berdandan. 3) Latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria. 4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan. SP 3 pasien : 1) Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian. 2) Jelaskan cara dan alat makan dan minum. 3) Latih cara dan alat makan dan minum. 4) Latih cara makan dan minum yang baik. 5) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum yang baik. SP 4 pasien : 1) Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum. Beri pujian. 2) Jelaskan cara buang air besar dan buang air kecil yang baik. 3) Latih buang air besar dan buang air kecil yang baik. 4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum serta buang air besar dan buang air kecil. B. Tindakan keperawatan pada keluarga SP 1 keluarga : 1) Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien. 2) Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya defisit perawatan diri (gunakan booklet). 3) Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri. 4) Latih cara merawat : kebersihan diri. 5) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian. SP 2 keluarga : 1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian.
2) Bimbing keluarga membantu pasien berdandan.
3) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian. SP 3 keluarga : 1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian. 2) Bimbing keluarga membantu makan dan minum pasien. 3) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian. SP 4 keluarga : 1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien kebersihan diri, berdandan, makan dan minum. Beri pujian. 2) Bimbing keluarga merawat buang air besar dan buang air kecil pasien. 3) Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan. 5. Implementasi Implementasi tindakan keoerawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan oleh pasien saat ini. Semua tindakan yang telah dilaksanakan beserta respons pasien didokumentasikan (Prabowo, 2014). 6. Evaluasi Menurut Direja (2011), evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan kepada pasien. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu: Evaluasi proses atau formatif yang dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan, evaluasi hasil tau sumatif yang dilakukan dengan membandingkan antara respons pasien dan tujuan khusus serta umum yang telah ditentukan.