NPM :1961201236
MK :Pendidikan Pancasila
Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan nilai-
nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dirumuskan dalam
Pancasila merupakan hasil pemikiran konseptual dari tokoh bangsa Indonesia. Sebagai
Sehingga, seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai
kaedah hukum konstitusional, pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut. Sebagai dasar
negara, Pancasila telah terkait dengan struktur kekuasaan secara formal. Sebagai sebuah
ideologi dan dasar negara, Pancasila selalu layak untuk dikaji dan dipelajari kembali
Melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak kemerdekaannya hingga saat sekarang
ini, Pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila tetap sebagai
falsafah bangsa Indonesia yang patut dipelajari. Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri
bangsa Indonesia merupakan pencerminan nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa
konseptual dari tokoh bangsa Indonesia. Sebagai Dasar Negara, Pancasila mempunyai
Sehingga, seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai
kaedah hukum konstitusional, pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut. Sebagai dasar
negara, Pancasila telah terkait dengan struktur kekuasaan secara formal. Sebagai sebuah
ideologi dan dasar negara, Pancasila selalu layak untuk dikaji dan dipelajari kembali
Melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak kemerdekaannya hingga saat sekarang
ini, Pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila tetap sebagai
Berikut penjelasan mengenai pengertian, fungsi dan tujuan Pancasila sebagai dasar dan
falsafah bangsa Indonesia yang patut dipelajari. Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila
Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber bagi segala tindakan para
nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan nasional dalam bidang
Kajian ilmia Pancasila Manusia adalah makhluk berpikir. Oleh karena itu manusia
dapat memahami dan menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan manusia ada yang diperoleh
maknanya oleh setiap orang. Sisi verbalis dan sisi denotatif tidak terhubung secara
langsung, karena apa yang dikatakan tidak mesti langsung terwujud dalam kenyataan.
B. Kebenaran ilmiah dalam Pancasila
pengetahuan tentang Pancasila, karena keterbatasan daya pikir dan kemampuan manusia.
Pengetahuan manusia bersifat evolutif. Pengetahuan yang dikejar manusia identik dengan
pengejaran kebenaran.
wasana.
Kebenaran koherensi ditandai dengan pernyataan yang satu dengan pernyataan yang
lain saling berkaitan, konsisten, dan runtut. Pernyataan yang satu dengan yang lain tidak
boleh bertentangan
dan kenyataannya.
dibuat harus membawa manfaat. Pernyataan harus dapat ditindaklanjuti dalam perbuatan
dikatakan benar apabila disepakati oleh masyarakat atau komunitas tertentu yang menjadi
bagian dari proses konsensus. Akan tetapi tidak semua kesepakatan umum itu benar, karena
ada syarat tertentu untuk terwujudnya kebenaran konsensus. Menurut Jurgen Habermas,
Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga pengetahuan itu dapat
1. Berobjek
2. Bermetode
3. Bersistem
1. Bentuk Pancasila
tercantum di dalam alinea IV Pembukaan UUD’45. Pancasila sebagai seuatu sistem nilai
b. Setiap unsur pembentuk Pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk kesatuan,
c. Sebagai satu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau dikurangi.
2. Susunan Pancasila
Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain
membentuk suatu sistem yang istilah majemuk tunggal. Majemuk tunggal artinya terdiri
dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya
sila Pancasila dalam urutan luas cakupan dan juga isi pengertian. Pancasila sebagai satu
kesatuan sistem nilai, juga membawa implikasi bahwa antara sila yang satu dengan sila
yang lain saling mengkualifikasi. Hal ini berarti bahwa antara sila yang satu dengan yang
Kajian ilmiah tentang Pancasila sejak disyahkan tanggal 18 Agustus 1945 sampai
menghasilkan suatu yang bermakna bagi perkembangan Pancasila sebagai dasar negara.
diperoleh interpretasi baru untuk memperoleh makna terdalam dari sila-sila Pancasila. Di
era global secara langsung maupun tidak langsung banyak ideologi asing yang gencar
menerpa masyarakat Indonesia. Hal ini terkadang tidak disadari oleh masyarakat kita,
bahkan mereka banyak yang menganggap bahwa nilai-nilai dan ideologi asing justru
sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Diharapkan masyarakat kita semakin
kritis dalam menentukan pilihan pandangan hidup, sikap dan gaya hidupnya yang selaras
dengan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari budaya bangsa. Dengan demikian,
masyarakat Indonesia memiliki prinsip-prinsip hidup yang kokoh, orientasi hidup yang
jelas dalam bersikap dan berperilaku sehingga tidak terombang-ambing mengikuti arus
global.
Sejarah Pancasila Menurut kitab sutasoma, arti pancasila yaitu istilah dari sebuah batu yang
memiliki lima sendi, juga sebagai kata kerja yang artinya menjalankan lima poin
kesusilaan.
Lima norma kesusilaan dalam kitab sutasoma yaitu; tidak boleh melakukan kekerasan,
tidak boleh mencuri, tidak boleh dengki, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh minum
miras.
Soekarino mendapat ‘ilham’, yang akhirnya menjadi ideologi negara Indonesia yaitu
pancasila.
Istilah pancasila dikenalkan kepada masyarakat melalui pidato-pidato besar Soekarno dan
H.O.S Cokroaminoto. Ilham tersebut didapat Soekarno saat beliau dibuang ke Flores,
Meski begitu, tetap saja Soekarno yang paling lantang dalam menyerukan pancasila kepada
masyarakat.
Bahkan setelah Indonesia merdeka pada sidang PBB, Soekarno mengenalkan pancasila ini
kepada dunia.
Berikut ini kronologi penyusunan pancasila oleh BPUPKI dari awal sidang hingga menjadi
Dalam sidang ini, Moh Yamin mendapat kesempatan pertama untuk berpidato dan
Setelah pidato selesai, Moh Yamin menyusun rancangan UUD yang mencakup lima asas
yaitu;
Ketuhanan
Kebangsaan
Kemanusiaan
Keadilan Sosial
Pada kedua ini sidang ini, Supomo menyampaikan usulannya yaitu lima asa negara antara
lain: keseimbangan lahir batin, persatuan, musyawarah, kekeluargaan, serta keadilan rakyat.
Sehari setelah sidang kedua, sidang ketiga dilaksanakan dengan pidato dari Soekarno
Usulan dari tiga tokoh besar masa kemerdekaan Indonesia, ditampung dan dibahas kembali
Persatuan Indonesia
permusaywaratan/perwakilan
Sidang panitia sembilan ini, menjadi akhir dari perumusan awal pancasila. Kemudian
Sehari setelah hari proklamasi pancasila, PPKI (berganti nama dari BPUKI)
Pada sidang kali ini, sila pertama dari pancasila yang sudah diproklamasikan diubah
Perdebatan mengenai perubahan sila pertama tak pernah berhenti hingga hari ini, padahal
pendiri negara Indonesia sudah menetapkan sila tersebut. Seharusnya masyarakat sepakat
pengucapan, perumusan, dan pembacaan dari isinya. Maka dari itu, Soeharto menetapkan
Hasil dari rumusan yang baru tidak berbeda dengan yang sebelumnya, hanya saja ada
Karena Soeharto menganggap keberadaan Tuhan hanya satu, dan hal itu kembali kepada
Instruksi presiden mengenai rumusan pancasila ini, berlaku dan dipakai oleh masyarakat
Para pejuang kemerdekaan tidak main-main dalam merumuskan dasar negara tersebut,
maka dari itu masyarakat harus melanjutkan visi dan tujuan yang telah dirumuskan dalam
Sejarah Kesaktian PancasilaSalah satu hari bersejarah dari kesaktian pancasila ini, yaitu
Dimana tebunuhnya beberapa perwira militer angkatan darat, yang menjadi duka nasional.
Dilaksanakannya ritual pengibaran merah putih yang hanya dinaikan setengah tiang,
Ada dua perwira yang gugur di Yogyakarta yaitu Soegiyono dan Katamso, kemudian
Ritual pengibaran bendera setiap tanggal 30 September dan 1 Oktober, menjadi prosesi
Namun setelah masa orde baru berhenti saat reformasi 98 (Soeharto lengser), ritual
Proses pembuatan atau perumusan pancasila memang sangat panjang, melalui beberapa
Hingga akhirnya menjadi dasar negara yang disepakati bersama, meskipun masih ada saja
yang menolak. Namun, kesaktian dari pancasila ini mampu menumbuhkan nasionalisme.
Pancasila Sebagai Nilai Sistem adalah kesatuan dari bagian-bagian yang setiap bagian
suatu tujuan tertentu dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Nilai adalah
keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness), serta kata kerja yang merujuk pada
tindakan kejiwaan tertentu. Nilai berkaitan dengan apa yang seharusnya (das sollen), bukan
apa yang senyatanya (das sein). Sistem nilai adalah konsep atau gagasan menyeluruh
mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau anggota masyarakat. Tentang apa
yang dipandang baik, berharga, penting dalam hidup, serta berfungsi sebagai pedoman yang
memberi arah dan orientasi pada kehidupan masyarakat. Baca juga: 9 Fungsi Pancasila di
Indonesia Pancasila sebagai sistem nilai Dalam Pendidikan Pancasila (2002) karya
Purwastuti dkk, Pancasila sebagai sistem nilai artinya mengandung serangkaian nilai
kesatuan utuh dan sistematis. Kesatuan sila-sila Pancasila bersifat organis, susunannya
bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal. Menurut Kaelan dalam Pendidikan Pancasila
(2001), Pancasila bersifat organis artinya sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan dan
keutuhan yang majemuk tunggal. Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling
Pancasila memiliki susunan yang bersifat hierarki (urutannya logis) dan berbentuk
ditempatkan di urutan paling atas karena bangsa Indonesia meyakini segala sesuatu berasal
dan akan kembali kepada Tuhan, sehingga disebut sebagai Causa Prima (sebab pertama).
Manusia sebagai subyek pendukung pokok negara sehingga negara harus berlaku sebagai
lembaga kemanusiaan (sila 2). Negara adalah akibat adanya manusia yang bersatu (sila 3),
sehingga terbentuk persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Rakyat mewakilkan
bijaksana, mengedepankan musyawarah dan mewakili aspirasi rakyat (sila 4). Negara
memiliki tujuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Sila 5). Baca
juga: Karakter Utama Demokrasi Pancasila Nilai obyektif dan subyektif Pancasila Dalam
Pendidikan Pancasila (2001) karya Kaelan, Pancasila sebagai sistem nilai dari kualitas
nilai-nilai Pancasila bersifat obyektif dan subyektif. Berikut ini penjelasannya: Nilai
obyektif Pancasila Nilai Pancasila bersifat obyektif artinya: Rumusan nilai-nilai dari sila-
sila Pancasila bersifat umum, universal dan asbtrak. Nilai-nilai Pancasila berlaku tidak
terikat oleh ruang dan waktu. Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang
berkedudukan sebagai tertib hukum yang tertinggi. Pancasila tidak dapat diubah secara
hukum sebab berkaitan dengan kelangsungan hidup negara. Nilai subyektif Pancasila Sifat
subyektif Pancasila melekat pada pembawa dan pendukung nilai-nilai Pancasila seperti
Pancasila Dalam Sistem Hukum Indonesia (1996) menjelaskan nilai Pancasila bersifat
subyektif terletak pada: Nilai-nilai Pancasila sebagai hasil pemikiran, penilaian dan refleksi
bangsa Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa. Yang diyakini kebenaran, kebaikan,
bernegara. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani
Pancasila sebagai landasan Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia
harus mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan.
Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dalam perjalanan sejarah
kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan intrepetasi sesuai dengan
kepentingan rezim yang berkuasa. Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa
rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa dengan menempatkan pancasila sebagai satu-
pluralistik. Oleh sebab itu, MPR melalui sidang Istimewa tahun 1998 dengan
Pancasila (P4) dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara dari Negara kesatuan RI
1. Landasan Historis
Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai
sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan
hidup masyarakat.
Setiap bangsa mempunyai ideology dan pandangan hidup berbeda-beda yang diambil dari
nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Pancasila digali dari
bangsa Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia.
& Majapahit, pada masa ini nilai-nilai ketuhanan, seperti kepercayaan kepada Tuhan telah
berkembang dan sikap toleransi juga telah lahir, begitupula nilai kemanusiaan yang adil dan
2. Landasan Kultural
Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan
kegenerasi penerus. Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada adat istiadat,
tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada negara
Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai pandangan hidup adalah
bangsa yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri sehingga bangsa itu mudah
3. Landasan Yuridis
Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak
pendidikan tinggi, Pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa isi kurikulum pada setiap jenis,
jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan
Pembahasan di dalam Pancasila berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai
tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa. Mempengaruhi alam pikiran
manusia berupa filsafat hidup, filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga
memberikan watak (kepribadian dan identitas) bangsa. Berdasarkan filosofis dan objektif,
nilai-nilai yang tertuang pada sila-sila Pancasila merupakan Filosofi bangsa Indonesia
sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia. Pancasila yang merupakan filsafat Negara
harus menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara Negara, menjadi jiwa dari
perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu
Indonesia harus tetap mempunyai nilai-nilai, yaitu Pancasila sebagai sumber nilai dalam
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia dan merupakan pedoman pedoman bagi
bangsa ini. Sebelum kita mengetahui tujuan pancasila, kita harus tau isi yang tertera dari
pancasila tersebut. Berikut adalah bunyi atau isi yang tertera pada pancasila :
3. Persatuan Inidonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Berdasarkan bunyi dari ayat ayat diatas kita sebagai rakyat Indonesia perlu memahami dan
mengamalkan pancasila sebab semua ayat-ayat yang terkandung diatas sangat baik
dilakukan sebagai petunjut diri ini untuk melakukan semua kebaikan. Dengan mempelajari
perkembangan jaman saat ini yang semakin maju dan berkembang. Melalui Pendidikan
yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan kebudayaa bangsa
Indonesia, diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,
mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama,
perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku kebudayaan, dan
perbedaan pemikiran, pendapat, atau kepentingan diatasi melalui keadilan sosial bagi
1. Tujuan Nasional
persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
2. in, pendapat, atau kepentingan diatasi melalui keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Pendidikan pancasila sebagai salah satu dari mata kuliah pengembangan kepribadian,
memiliki misi dan visi yang sama dengan mata dengan lainnya, yaitu sebagai berikut.
Bertujuan agar mahasiswa mampu mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaa serta
sevara berkesinabungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional, seperti yang
digariskan dalam pembukaan UUD 1945, sehingga dapat menghayati filsafat dan ideology
pancasila, serta menjiwai tingkah lakunya selaku warga negar republik Indonesia dala
melaksanakan profesinya.
dengan memahami fakta budaya dan filsafat hidup bersama dalam suatu negara, dengan
cara mendiskusikannya diantara mereka, untuk itu harus didasari dengan pemahaman
dasar-dasar yuridis tujuan pendidikan nasional, pendidikan pancasila serta kompetensi yang
perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum abad XX, serta perjuangan nasional.
Memahami proses perumusan dan pengesahan Pancasila dasar Negara Indonesia yang
meliputi, kronologis perumusan Pancasila dan UUD 1945, kronologi pengesahan Pancasila
dan UUD 1945. Memahami dinamika aktualisasi pancasila sebagai dasar negara, serta
Untuk memahami dasar kesatuan perlu didasari oleh pengertian teori sistem.
etika sebagai salah satu cabang filsafat praktis. Berikutnya menjelaskan pengetian etika
politik dan berdasarkan rincian nilai-nilai yang bterkandung di dalam pancasila, agar
Mahasiswa dapat menjelaskan ideologi umum menjelaskan makna ideology bagi bangsa
Mahasiswa juga diharapkan juga untuk memiliki kemampuan untuk menjelaskan isi