NPM:1961201236
KELAS:2.F
FAKULTAS EKONOMI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini banyak terjadi kemajuan-kemajuan dibidang ilmu pengetahuan
dan tekhnologi. Imbas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut adalah
manusia akan semakin pintar dan semakin kreatif untuk menghasilkan sesuatu sebagai
perbaharuan yang sebelumnya. Semua itu dilakukan semata-mata hanya untuk mencari
sebuah profit (keuntungan) dari kemajuan yang dialami dunia.Salah satu kemajuan itu
adalah dalam bidang industri dan perdagangan. Kemajuan tersebut diharapkan akan
membawa keuntungan bagi setiap negara. Dengan demikian negara akan
memperbanyak ikatan kerjasamanya dengan negara lain.
Perikatan sangat penting bagi suatu kerjasama didalam dunia usaha dan non usaha,
karena perikatan merupakan hubungan hukum dalam bidang harta kekayaan antara 2
pihak atau lebih atas dasar mana satu pihak berhak (kreditur) dan pihak lain
berkewajiban ( debitur ) atas suatu prestasi. Dengan demikian perikatan bersifat
mengikat karena dlindungi oleh hukum dan undang-undang sehingga aman dalam
melakukan ikatan dengan orang lain.(PEDC Bandung,1991)
Tidak hanya perikatan yang akan dilakukan oleh negara/seseorang dalam usahanya,
namun agar lebih bersifat otentik dan nyata adanya ikatan dalam bekerja sama antara
pihak pertama dengan pihak yang kedua atau lebih, maka negara /seseorang akan
membuat akta tertulis yang berupa surat perjanjian untuk melakukan kerjasama dan atau
yang lainnya yang disahkan oleh hukum.
Perjanjian merupakan suatu peristiwa yang terjadi bila seseorang berjanji kepada orang
lain atau bila dua orang saling berjanji untuk melaksanakan untuk prestasi. Definisi
diatas menjelaskan dua hal. Yang pertama ialah perjanjian yang membebankan
kewajiban kepada salah satu pihak ( seseorang berjanji kepada orang lain ) dan kedua
yaitu perjanjian yang membebankan kewajiban kepada kedua pihak ( dua orang saling
berjanji untuk melaksanakan suatu prestasi). Dewasa ini perjanjian sudah berkembang
dengan pesat sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan serta technologi dan
sebagai cermin dari arus moderenisasi dalam segala bidang. Perjanjian kini tak lagi
hanya menyangkut hal-hal yang diatur dalam undang-undang tapi juga disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan dunia perniagaan.
Maka dari itu perikatan dan perjanjian sangat penting bagi negara/seseorang untuk
menjalin hubungan dengan pihak lain yang dimana ikatan ini dilindungi hukum untuk
menjauhkan dari masalah-masalah yang terjadi dalam perikatan dan perjanjian tersebut.
Tetapi dalam dalam memilih perikatan serta perjanjian harus sesuai dengan situasi dan
kebutuhan yang akan dilakukan serta harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Maka
dari itu,makalah ini akan membahas tentang Perikatan, Perjanjian dan Perjanjian
Khusus yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari didalam dunia bisnis.
B. Rumusan Masalah
Adapun masah yang timbul dalam pembuata makalah ini yakni sebagai berikut;
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis bisnis lain yang berkembang pesat adalah bisnis waralaba (franchise) yang
dulunya didominasi oleh pelaku bisnis asing, seperti KFC, Mc Donald dan Pizza Hut.
Saat ini telah ikut pula bersaing para pelaku bisnis lokal seperti Indomaret, Es Teller77
dan lain sebagainya. Selain itu mulai menggeliat pula bisnis properti yang melanda
kota-kota besar seperti di jakarta telah banyak dibangun apartemen mewah yang
ditujukan bagi masyarakat kelas menengah keatas. Di kota-kota lain di Indonesia juga
berkembang usaha pembangunan perumahan, ruko dan pusat perbelanjaan.
Perkembangan perekonomian di Indonesia dapat dicermati dari berkembangnya data
usaha mikro kecil dan menengah. Data tahun 2006 menunjukkan seluruh unit usaha di
indonesia telah mencapai angka 45,7 juta unit usaha dan pada bulan juni tahun 2011
semakin berkembang menjadi 51 juta unit usaha.
Kondisi tersebut diatas melatarbelakangi lahirnya hukum bisnis sebagai salah bidang
hukum di Indonesia. Hukum merupakan sosial kontrol sehingga diharapkan hukum
bisnis juga mampu menjadi pengawal yang mengatur dan mengawasi dunia usaha di
negeri ini. Dengan hadirnya hukum bisnis ditengah-tengah masyarakat, diharapkan para
pelaku bisnis dapat terhindar dari kerugian bisnis. Selain itu, hukum bisnis juga
diharapkan mampu untuk mencegah praktik monopoli lebih dini. Sebagai pengawal,
hukum bisnis diharapkan mampu memberikan perlindungan dan keamanan bagi seluruh
pelaku bisnis, konsumen dan masyarakat luas. Oleh karena itu, pelaku bisnis dan dunia
usaha serta masyarakat luas pada dasarnya memang membutuhkan kehadiran hukum
bisnis.
Perkembangan aktivitas bisnis dewasa ini sangat pesat dan terus merambah ke berbagai
bidang, baik barang maupun jasa. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa bisnis
merupakan salah satu pilar penopang dalam pembangunan.
Kegiatan bisnis dalam pembangunan meliputi semua aktivitas yang dilakukan oleh
orang atau badan secara teratur dan terus menerus yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan
atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Dalam melakukan kegiatan bisnis, para pelaku bisnis pasti tidak terlepas dengan hukum,
karena hukum berperan mengatur bisnis agar bisa berjalan lacar, tertib dan aman
sehingga keuntungan bisa diperoleh tidak hanya oleh satu pihak saja tetapi oleh semua
pelaku bisnis.
Kemajuan suatu bisnis tidak akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada
kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati merata oleh semua pelaku bisnis. Tidak ada
penindasan oleh pengusaha kuat kepada pengusaha lemah dan tidak ada pelaku bisnis
yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan
dalam tatanan bisnis. Disinilah peran hukum bisnis berguna untuk membatasi hal
tersebut.
Dengan dibuatnya hukum bisnis, maka hukum bisnis tersebut harus dipelajari oleh para
pelaku bisnis sehinga bisnisnya berjalan sesuai koridor hukum an tidak mempraktekkan
bisnis yang bisa merugikan pelaku bisnis secara luas. Dalam bisnis akan muncul
kerjasama-kerjasama bisnis yang beraneka ragam tergantung bisnis apa yang sedang
dijalankan. Keanekaragaman kerjasama bisnis ini juga tentu saja akan melahirkan
masalah dan tantangan yang baru. Oleh karenanya hukum harus siap untuk
mengantisipasi setiap perkembangan yang muncul.
Selain itu, dengan perubahan tatanan dunia yang ditandai oleh perkembangan teknologi
atau disebut era globalisasi, memungkinkan komunikasi dan informasi antara
masyarakat internasional menjadi sangat mudah, sehingga kegiatan bisnis pun tidak
terbatas hanya dalam satu negara saja (nasional) tetapi juga dengan berbagai negara
yang ada di dunia (internasional). Sebagai akibat dari kegiatan bisnis secara
internasional ini, maka muncul ketentuan-ketentuan bisnis atau hukum bisnis dan
perdagangan internasional yang juga harus dipelajari dan diterapkan karena hukum
internasional itu merupakan aturan permainan dalam komunikasi dan
perekonomianinternasional dan global.
Hukum bisnis dapat dipahami sebagai hukum yang mengatur tentang aktivitas ekonomi.
Aktivitas tersebut berupa perdagangan, pelayanan jasa, dan keuangan yang
dilaksanakan secara terus menerus, bertujuan mendapatkan keuntungan. Aktivitas
ekonomi itulah yang disebut sebagai bisnis. Kegiatan usaha atau aktivitas ekonomi
tersebut dijalankan oleh perorangan atau badan usaha. Seiring berkembangnya jaman,
cara manusia melakukan kegiatan ekonomi juga semakin beragam. Di zaman dulu,
orang melakukan kegiatan ekonomi secara sederhana, seperti berdagang. Dewasa ini
kegiatan ekonomi bisa dilakukan dengan mendirikan badan usaha atau badan hukum.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan bisnis.
1. Usaha sebagai kegiatan perdagangan (commerce), yaitu seluruh kegiatan jual beli
yang dilakukan oleh perorangan dan badan hukum. Kegiatan perdagangan ini bisa
dilakukan di dalam dan di luar negeri. Tujuan dari usaha perdagangan ini untuk
mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah dealer, agen, grosir, toko dan lain
sebagainya.
3. Usaha sebagai kegiatan melaksanakan jasa, yaitu kegiatan melaksanakan jasa atau
mnyediakan jasa yang dilakukan secara perorangan atau badan usaha. Contohnya jasa
perhotelan. Konsultan, asuransi, pariwisata, pengacara, akuntan dan sebagainya.
Dari beberapa kegiatan bisnis yang diungkapkan diatas, maka dapat disimpulkan
pengertian hukum bisnis secara sederhana, yakni sebagai peraturan yang dibuat untuk
mengatur kegiatan bisnis. Agar kegiatan itu dijalankan dengan adil.
Selain itu dapat diartikan pula bahwa Istilah “hukum bisnis” terjemahan dari istilah
“bussines law”. Istilah-istilah lainterhadap hukum bisnis tersebut adalah sebagai
berikut :
Istilah “hukum dagang” atau “hukum perniagaan” merupakan istilah dengan cakupan
yang sangat tradisional dan sangat sempit karena kedua istilah tersebut hanya
melingkupi topik-topik yang terdapat dalam Kitab-Kitab Hukum Dagang (KUHD) saja.
Padahal begitu banyak topic hukum bisnis yang tidak di atur dalam KUHD misalnya,
mengenai perseroan terbatas, kontrak bisnis, pasar modal, merger dan akuisisi,
perkreditan, hak atas kekayaan intelektual, perpajakan, bisnis internasional, dll.
Istilah “hukum ekonomi” cakupannya sangat luas, berhubung ada pengertian ekonomi
dalam arti makro dan mikro, ekonomi pembangunan dan social, ekonomi manajemen
dan akuntansi, dan semuanya hrus dicakup oleh istilah “hukum ekonomi”. Jadi jika
dilihat dari segi batasan ruang lingkupnya, maka jika istilah “hukum dagang” ruang
lingkupnya sangat sempit dan istilah “hukum ekonomi” ruang lingkupnya sangat luas.
Karena itu, memang istilah idealnya adalah “hukum bisnis” itu sendiri.
Pengertian hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-
nya) Yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industry atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau
jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam resiko tertentu dengan
usaha tertentu untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Adapun yang merupakan ruang
lingkup dari hukum bisnis, antara lain : kontrak bisnis, jual beli, bentuk-bentuk
perusahaan, perusahaan go public dan pasar modal, penanaman modal asing, kepailitan
dan likuidasi, perkreditan dan pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, perburuhan,
hak atas kekayaan intelektual, anti monopoli, perlindungan konsumen, keagenan dan
distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, bisnis internasional,
hukum pengngkutan (darat, laut, udara, multimoda).
Hukum bisnis memiliki beberapa definisi disebabkan karena hukum banyak seginya dan
meliputi segala macam yag menyebabkan tak mungkin orang membuat satu definisi apa
sebenarnya hukum itu.
Ada tiga kategori utama struktur bisnis yang legal dengan variasi pada masing-masing.
Berikut adalah beberapa struktur hukum yang paling umum dengan plus dan minus dari
masing-masing.
· Perseorangan
Kebanyakan usaha kecil mulai keluar sebagai Kepemilikan tunggal. Ini adalah ketika
hanya ada satu pemilik yang juga bertanggung jawab untuk operasi sehari-hari bisnis.
Pemilik mengontrol Semua aset bisnis dan mengambil semua tanggung jawab
dari operasi bisnis. Keuntungan dan kerugian dilaporkan langsung pada pemilik pajak
penghasilan pribadi. Akibatnya, bisnis dan pemilik adalah entitas yang sama secara
hukum.
4. Semua keuntungan dan dapat diinvestasikan kembali dalam bisnis atau dapat
digunakan oleh pemiliknya.
6. Pemilik memiliki kewajiban penuh untuk operasi bisnis. Ini mencakup semua
utang atau tuntutan hukum terhadap bisnis. Seluruh aset pribadi pemilik beresiko.
7. Hal ini sulit untuk meningkatkan modal dari sumber-sumber komersial dengan tim
manajemen dari satu.
8. Manfaat karyawan tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bisnis '. Ini termasuk
asuransi pemilik kesehatan.
9. Variasi kepemilikan tunggal
Kemitraan
Mirip dengan kepemilikan tunggal kecuali bahwa entitas ini mencakup dua atau lebih
orang yang berbagi kepemilikan bisnis. Manajemen sehari-hari bisnis mungkin atau
tidak dapat dibagi di antara para mitra. Sekali lagi hukum terlihat pada pemilik dan
bisnis sebagai entitas tunggal. Sebuah perjanjian operasi harus disusun oleh seorang
pengacara dan ditandatangani oleh semua mitra yang mengatur bagaimana kepemilikan
dibagi, keuntungan akan didistribusikan, mitra baru ditambahkan, dan bisnis terlarut.
Biaya untuk seorang pengacara untuk menulis sebuah kesepakatan operasi yang baik
adalah jauh lebih kecil dari litigasi yang berubah-ubah akan muncul selama kehidupan
bisnis. Ini adalah masalah yang sama seperti dengan perceraian atas properti.
1. Plus Kemitraan
2. Mereka masih mudah untuk membangun tetapi Anda harus memiliki perjanjian
operasi dilakukan secara profesional.
5. Hal ini lebih mudah untuk mendapatkan modal dari sumber-sumber tradisional,
termasuk bank.
7. Semua mitra bertanggung jawab atas utang dan tuntutan hukum bisnis. Aset
pribadi para mitra 'beresiko.
9. Manfaat karyawan tidak dapat dikurangkan dari penghasilan usaha. Ini termasuk
asuransi kesehatan.
Perusahaan
1. Plus Korporasi
3. Pemegang saham hanya dapat bertanggung jawab atas investasi mereka di saham
bisnis.
4. Lebih mudah untuk meningkatkan modal melalui penjualan saham atau melalui
sarana komersial.
D. Sumber-Sumber Hukum
Terdapat berbagai sumber hukum bisnis sebagai dasar hukum yang lazim digunakan
dalam aktivitas bisnis, antara lain berupa :
2. Perjanjian baik bersifat bilateral atau multilateral yang mengatur tentang aspek
bisnis internasional / traktat. Traktat sendiri merupakan kesepakatan antara 2 negara
untuk melakukan perjanjian mengenai aturan khususnya di bidang perdagangan yang
ditetapkan untuk memenuhi kekurangan aturan yang ada di KUH Dagang dan KUH
Perdata.
Pendapat atau pandangan para ahli hukum yang mempunyai pengaruh juga dapat
menimbulkan hukum. Dalam jurisprudensi, sering hakim menyebut pendapat para
sarjana hukum. Pada hubungan internasional, pendapat para sarjana hukum sangatlah
penting.
Selain sumber-sumber hukum sebagaimana dimaksud diatas, terdapat dua jenis sumber-
sumber hukum yang menjadi bidang kajian dalam ilmu hukum dewasa ini, yakni
Sumber hukum material dan Sumber hukum formal.
Sumber hukum material merupakan faktor-faktor yang menentukan isi atau muatan
suatu aturan atau kaidah hukum. Faktor-faktor yang menjadi penentu bagi isi suatu
peraturan hukum bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain faktor filosofis, faktor
sosiologis dan faktor historis.
Setidaknya ada empat sumber hukum bisnis formal pada aspek hukum dalam ekonomi,
yaitu perundang-undangan, kontrak perusahaan, yurisprudensi, dan kebiasaan. Berikut
masing-masing penjelasannya.
1) Perundang-undangan
2) Kontrak Perusahaan
Kontrak perusahaan atau yang biasa juga disebut dengan perjanjian selalu ditulis dan
dianggap sebagai sumber utama hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam
suatu kesepakatan. Apabila saat tertentu terjadi perselisihan antara pihak-pihak terkait,
dalam hal ini saat kontrak perusahaan masih berlaku, maka penyelesaian dapat
dilakukan melalui perdamaian, arbitase, atau pengadilan umum sekali pun jika tidak
ditemui penyelesaian yang jelas. Tentunya kontrak perusahaan ini yang akan
memberikan pertimbangan tertentu sekaligus secara jelas akan mempengaruhi putusan.
Karena secara jelas semua menyangkut kontak dan ketentuannya telah tercantum dalam
kontrak tersebut.
3) Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah sumber hukum perusahaan yang dapat diikuti oleh pihak-pihak
terkait. Hal ini akan mengisi kekosongan hukum, terutama jika terjadi suatu sengketa
terkait pemenuhan hak dan kewajiban. Secara otomatis, yurisprudensi ini akan
memberikan jaminan perlindungan atas kepentingan pihak-pihak, terutama bagi mereka
yang berusaha di Indonesia.
4) Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sumber hukum khusus yang tidak tertulis secara formal.
Kebiasaan sebagai sumber hukum dapat diikuti pengusaha tatkala peraturan mengenai
pemenuhan hak dan kewajiban tidak tercantum dalam undang-undang dan perjanjian.
Karena itulah kebiasaan yang telah berlaku dan berkembang di kalangan pengusaha
dalam menjalankan perusahaan dengan lazim menjadi panutan untuk mencapai tujuan
sesuai kesepakatan. Kebiasaan yang biasanya dapat menjadi acuan bagi perusahaan
adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
d) Diterima oleh pihak-pihak secara sukarela karena telah dianggap sebagai hal yang
logis dan patuh.
Sumber hukum formal ini biasanya digunakan oleh para hakim, jaksa dan penasehat
hukum sebagai dasar atau pertimbangan untuk membuat putusan, rumusan tuntutan dan
atau sebagai nasehat hukum kepada kliennya. Sumber-sumber hukum formil dalam tata
negara dikenal dengan istilah kenbron.
· Undang-Undang “Statute”
Undang-undang dalam hukum Indonesia lebih dikenal dengan singkatan UU. Undang-
undang di Indonesia menjadi dasar hukum negara Indonesia. Undang-undang di
Indonesia berfungsi sebagai pedoman yang mengatur kehidupan bersama seluruh rakyat
Indonesia dalam rangka meujudkan tujuan hidup bernegara.
Kebiasaan juga dapat menjadi salah satu sumber-sumber hukum karena kebiasaan
merupakan perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang. Perbuatan tertentu yang
dilakukan berulang-ulang tersebut pada gilirannya dapat diterima sebagai kebiasaan
tertentu sehingga apabila terdapat perbuatan yang bertentangan dengan kebiasaan
tersebut dapat dianggap pelanggaran hukum dan dikenakan sanksi.
· Keputusan Hakim atau “Jurisprudentie”
Keputusan hakim atau yurisprudensi juga dapat menjadi salah satu dari sumber-sumber
hukum oleh karena dalam sistem negara hukum kita keputusan hakim dapat dijadikan
sebagai pedoman bagi hakim yang lain dalam memutuskan kasus yang sama.
Traktat ialah perjanjian yang diadakan oleh beberapa negara atau antar negara yang
dituangkan dalam bentuk tertentu. Traktat tersebut dapat menjadi sumber bagi
pembentukan peraturan hukum.
Yang dimaksud dengan pendapat sarjana hukum disini adalah pendapat seseorang atau
beberapa orang ahli hukum terhadap suatu masalah tertentu. Hal ini didukung Piagam
Mahkamah Internasional dalam pasal 38 ayat 1, yang menyebutkan bahwa:
· Asas-asas hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab atau the general
principles of law recognized by civilsed nations;
· Aspek kontrak (perjanjian) itu sendiri, yang menjadi sumber hukum utama, di
mana masing-masing pihak terikat untuk tunduk kepada kontrak yang telah
disepakatinya.
· Aspek kebebasan berkontrak, di mana para pihak bebas untuk membuat dan
menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati.Hukum Bisnis merupakan peraturan-
peraturan yang mengatur kegiatan bisnis agar bisnis dijalankan secara adil.Hukum
dagang (juga dikenal sebagai hukum bisnis, yang meliputi juga hukum perusahaan)
adalah badan hukum yang mengatur transaksi bisnis dan komersial. Hal ini sering
dianggap sebagai cabang dari hukum perdata dan menangani permasalahan dari kedua
hukum perdata dan hukum publik.Salah satu fungsi hukum bisnis adalah sebagai
sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak dan
kewajibannya dalam praktik bisnis agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang
bisnis yang adil, wajar, sehat, dinamis, dan bermanfaat yang dijamin oleh kepastian
hukum.
· Untuk melindungi berbagai jenis usaha, khususnya jenis Usaha Kecil Menengah
(UKM)
DAFTAR PUSTAKA
·