Sesi 3 - Sektor Riil
Sesi 3 - Sektor Riil
M. Setyawan Santoso
Tempat, Tanggal
Bahan ajar ini merupakan milik BI Institute dan digunakan untuk kepentingan pengajaran yang terkait
dengan BI Institute. Penggunaan materi di luar kegiatan BI Institute perlu mendapat persetujuan.
Topik 2
Definisi
• Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran pendapatan
dan pengeluaran sebuah ekonomi mengabaikan
pendapatan yang diterima dari atau dibayar kepada non
residen.
• Ini adalah total nilai pasar semua barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara dalam jangka waktu
tertentu.
• Untuk perekonomian secara keseluruhan, pendapatan harus
sama dengan pengeluaran karena:
– Setiap transaksi ada pembeli dan penjual.
– Setiap dolar pengeluaran oleh pembeli adalah dolar
pendapatan untuk penjual.
• Kesetaraan pendapatan dan pengeluaran dapat diilustrasikan
dengan diagram circular-flow.
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Diagram circular-flow 5
1. Pendekatan Produksi
– Nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan, dikurangi biaya
barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi,
misalnya, nilai tambah di sektor pertanian, manufaktur, dll
– PDB = VA
2. Pendekatan Pengeluaran
– Konsumsi (C): Pengeluaran rumah tangga untuk barang dan
jasa menengah & akhir.
– Investasi (I): Pengeluaran untuk peralatan modal, inventaris,
dan struktur bukan obligasi dan saham.
– Pengeluaran pemerintah (G): Pengeluaran untuk barang dan
jasa oleh lokal, negara bagian, dan federal.
– Ekspor bersih (X - M): Ekspor dikurangi impor.
– PDB = C + I + (X –M)
3. Pendekatan pendapatan
– Jumlah pendapatan faktor, yaitu upah, bunga, sewa
dan keuntungan.
– PDB = W + OS + TSP
– W = kompensasi karyawan, termasuk upah, gaji, dan
biaya tenaga kerja lainnya ( kontribusi majikan dan
kontribusi karyawan untuk jaminan sosial);
– OS = surplus bruto operasi perusahaan (termasuk
keuntungan, sewa, bunga, dan depresiasi);
– TSP = pajak dikurangi subsidi produk
• GDP = C + I + (X – M) = A + (X – M)
• GNI = GDP + YF = C + I + (X – M + YF ) = A + (X –
M + YF )
• GNDI = GNI + TRF = C + I + (X-M + YF + TRF ) = A
+ (X-M + YF + TRF )
Recall:
di mana (W/P) adalah upah riil dan (R/P) adalah tarif sewa modal riil.
Dibagi dengan Y, kita mendapatkan
Jika upah riil tumbuh lebih cepat dari rata-rata produktivitas tenaga kerja,
proporsi upah dalam pendapatan meningkat dan proporsi laba dalam
pendapatan menurun.
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Unit Biaya Tenaga Kerja 19
Unit biaya tenaga kerja (ULC) dihitung dengan rasio kompensasi pekerja
terhadap output.
• Jika proporsi updah dalam total pendapatan (sL) naik, proporsi laba
dalam total pendapatan (sK) harus berkurang.
• Dengan demikian, peningkatan ULC umunya diartikan sebagai
penurunan profitabilitas.
• Ketika output aktual melebihi output potensial, akan ada output gap
yang positif dan inflase cenderung naik.
• Ketika output aktual turun di bawah output potensial, akan ada output
gap yang negatif dan tekanan pada inflasi untuk turun.
• Dengan demikian, output gap memberikan ukuran tingkat tekanan
inflasi dalam perekonomian.
2003
1999 2000 2001 2002 Baseline Program
In 1998 prices
Di mana:
• WC = Konsumsi Riil/ PDB Riil
• WI = Investasi Riil/ PDB Riil
• WX = Ekspor Riil/ PDB Riil
• WM = Impor Riil/ PDB Riil
• Deflator Konsumsi
Persentase perubahan deflator konsumsi, %Chg
deflator konsumsi, dapat diperkirakan dengan
perubahan Consumer Price Index (CPI).
% Deflator PDB =
WC .% Deflator Konsumsi
+ WI .% Deflator Investasi
+ WX .% Deflator Ekspor
- WM .% Deflator Impor
Sebagai contoh:
• Indeks deflator PDB tahun 2003 = indeks deflator
PDB tahun 2002 (1+ % deflator PDB 2003)
• Dan seterusnya..
Terima Kasih