Anda di halaman 1dari 5

ETIKA BISNIS TUGAS KE -3

Faktor Etika Organisasional


DUA KARYAWATI GOJEK HINA MITRA DRIVERS GOJEK

Dosen Pengampu :
Teguh Budiarto, Drs., M.I.M.,

Disusun Oleh :
KELOMPOK ETOS:
Damas Pandya Janottama (17/411849/EK/21499)
Raditya Krisna Pradana (17/408783/EK/21355)
Dionisius Tri Setya Nugraha (17/411852/EK/21502)
Novi Setiawaty Handayani (17/411873/EK/21523)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2019
Pada akhir tahun 2017 beredar video dua perempuan muda karyawan GOJEK
mengucapkan kata-kata yang dianggap telah menghina mitra driver. Dua orang karyawan
GOJEK kedapatan menghina para mitra driver yang selama ini memberikan kontribusi besar
terhadap pertumbuhan perusahaan tersebut. Pihak GOJEK pun memberikan komentar
resminya setelah video penghinaan oleh dua karyawannya tersebut menjadi viral di internet.
Dalam video berdurasi singkat yang diduga diunggah melalui Instagram Stories
tersebut, tampak dua karyawan perempuan berpakaian hitam, salah satunya mengenakan tali
kartu ID GOJEK. Keduanya terlihat berada di lantai atas sebuah gedung sambil melihat ke
jalan raya. Berikut isi percakapan keduanya yang terdengar dalam video berdurasi 15 detik:
Seorang karyawan dalam video tersebut berkata, "Lagi ada apa ini?"
Kemudian dijawab oleh karyawan lain yang mengenakan tali kartu ID GOJEK, "Aku lagi
nobar, tuh driver-driver."
Lalu, salah satunya kembali bertanya: "Kenapa driver-driver?"
Dijawab kembali, "Lagi nganterin makanan," (sembari tertawa)
Kemudian karyawan tersebut mengatakan, "Banyak banget nih pesen makanan buat polisi-
polisi," katanya sambil menunjuk ke arah jalan dan masih dengan tertawa.
Entah bagaimana, video ini kemudian tersebar di sejumlah akun grup komunitas
pengemudi atau drivers GOJEK. Video ini dianggap menyakitkan para drivers GOJEK,
pasalnya kalimat yang dilontarkan dua wanita dianggap melecehkan para drivers GOJEK
yang sedang berdemonstrasi. Dalam demo tersebut, para drivers tengah memprotes
penurunan standar upah dari perusahaan GOJEK.
GOJEK dalam pernyataan resminya mengaku menyayangkan adanya video tersebut.
Penyedia layanan ride sharing itu juga menegaskan, video tersebut tidak mewakili atau
mencerminkan sikap perusahaan. Reputasi perusahaan terbentuk salah satunya dari ketulusan
dan dedikasi para mitra GOJEK dalam membantu para pengguna layanan GOJEK. Oleh
karena itu, sudah menjadi tugas dari tiap individu di GOJEK untuk memperlakukan para
mitra dengan rasa hormat, ketulusan dan dedikasi yang sama.
GOJEK menegaskan pihaknya selalu menghargai dan mendengarkan dengan baik
aspirasi yang disampaikan semua mitranya. "Kami berharap video ini dapat menjadi pelajaran
bagi kita semua, termasuk terus bersikap bijak dalam menanggapinya," tulis pihak GOJEK.
GOJEK mengunggah pernyatannya secara resmi di media sosial Twitter dan Instagram.
Pantauan tim Tekno Liputan6.com, akun Instagram GOJEK tampak menyampaikan
permintaan maaf di sebuah akun Instagram yang diduga milik salah satu dari kedua karyawan
tersebut.
GOJEK juga telah memberikan sanksi tegas kepada kedua karyawan yang didapati
ada dalam video tersebut. Sayangnya, GOJEK tidak merinci sanksi yang diberikan kepada
keduanya. "Kami tengah memberikan sanksi tegas kepada kedua pihak dalam video ini sesuai
dengan kebijakan perusahaan. Kedua pihak pembuat video tersebut telah mengutarakan rasa
penyesalan dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang merasa
dikecewakan atas video tersebut," tulis GOJEK dalam keterangan resmi, seperti dikutip
Tekno Liputan6.com, Senin (13/11/2017).
Terdapat berbagai respon yang disampaikan oleh masyarakat Indonesia khususnya
yang berasal dari drivers GOJEK mengenai video yang tengah viral di internet tersebut.
"Bercanda sih, tapi menghina. Nggak tepat momen lo. Atau @gojekindonesia udeh kebiasaan
suka ngebully orang lagi kesusahan ya? Wah akhlakny parah juga ya. Lo boleh duduk di
kantor mewah. Tapi lo kudu sadar, gaji lo dari siape. Iya dari perusahaan. Terus perusahaan
lo dari mana uangnya buat gaji lo?," cuit pengguna @DramaGojek sebagai keterangan video.

Pertanyaan:

1. Jika percakapan mereka tidak terekam menjadi video dan hanya lelucon pertemanan,
apakah kedua karyawan tersebut tetap dikatakan melanggar etika organisasi GOJEK?
2. Mengapa langkah yang diambil organisasi seperti GOJEK harus melakukan
konferensi pers atas kesalahan tindakan pegawainya? Dan bukannya mewajibkan
kedua pegawai tersebut untuk meminta maaf secara langsung atas hal yang telah
dilakukan terhadap mitra drivers?
3. Sebagai pemiliki perusahaan seperti halnya Nadiem Makarim, sanksi atau
konsekuensi apa yang tepat bagi kedua karyawan tersebut?
4. Apakah menurut Anda GOJEK telah menerapkan sanksi berdasarkan bobot
pelanggaran etik yang dilakukan karyawannya? Bagaimana menurut Anda GOJEK
mengukur pelanggaran etik tersebut?
5. Bagaimana kesetaraan karyawan dapat diimplementasikan dalam suatu perusahaan?
(sebagai contoh antara karyawan dengan mitra drivers GOJEK)
Referensi:
Librianty, Andina. "Karyawan Hina Driver, Ini Tanggapan Bos Go-Jek." Liputan6.
November 13, 2017. https://www.liputan6.com/tekno/read/3161068/karyawan-hina-driver-
ini-tanggapan-bos-go-jek (accessed September 8, 2019).
Kurniawan, Gani. "Bikin Video 'Meledek' Ojek Online, Begini Nasib Dua Karyawati
Gojek Indonesia! Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bikin Video
'Meledek' Ojek Online, Begini Nasib Dua Karyawati Gojek Indonesia!,
https://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/12/bikin-video-meledek-ojek-online-
begini-nasib-dua-karyawati-gojek-indonesia?page=3. Editor: Rendy Sadikin."
TribunNews.com. November 12, 2017.
https://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/12/bikin-video-meledek-ojek-online-
begini-nasib-dua-karyawati-gojek-indonesia?page=3 (accessed September 08, 2019).

Lampiran:
Gambar I:
Pernyataan Permintaan Maaf GOJEK Perihal Video Penghinaan Karyawan GOJEK terhadap
Drivers yang Sedang Melakukan Aksi Demonstrasi di Depan Kantor GOJEK.

Anda mungkin juga menyukai