Anda di halaman 1dari 10

FARMASI LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Adinda Indah Sari (201951027)

Helmy Yusri (201951097)

Reyan Putra Pratama (201951165)

Zhafirah Adilah (201951231)

Atik Ratnawati (201951043)

Dandy Pratama Yuldani (201951061)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL


FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2020
A. Pengertian Farmasi Lingkungan

Farmasi adalah suatu profesi yang berkaitan dengan kesehatan yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan, kesehatan dan kimia.

Farmasi lingkungan erat kaitannya dengan limbah farmasi. Berdasarkan karakteristik


produk yang dihasilkan, industri farmasi berbeda dengan industri yang lain, sekalipun dengan
industri kimia. Produk yang dihasilkan mempunyai nilai terapetik bagi manusia dan atau
hewan. Berdasarkan jenis dan produk yang dihasilkan, industri farmasi dibagi menjadi
industri farmasi sintetis kimia, industri farmasi ekstraksi bahan alam, industri farmasi
fermentasi, industri farmasi formulasi/sediaan farmasi, serta riset dan pengembangan (R&D).

Lingkungan :

Media atau suatu areal, tempat atau wilayah yang di dalamnya terdapat bermacam-macam
bentuk aktifitas yang berasal dari ornament-ornamen penyusunnya yang merupakan suatu
bentuk system yang saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka.

Ekosistem

Tatanan lingkungan yang mencakup segala bentuk aktivitas dan interaksi didalamnya

B. Toksi = Racun

Bentuk Toksisitas :

1. Toksisitas Fisika

Suatu bentuk aksi serangan dari toksikan yang cenderung dalam bentuk penghancuran dan
peradangan yang disebabkan oleh radiasi

2. Toksisitas Kimia

Suatu aksi serangan dari toksikan yang bervariasi dan luas yang dapat mengakibatkan ;

* Kerusakan pada jaringan dan bahkan kematian pada sel-sel apabila asam-asam
kuat atau akalis mengalami kontak langsung dengan organ mata, kulit, atau
saluran pencernaan.

* Terganggunya system metabolisme atau system fisiologis tubuh


3. Toksisitas Fisiologis

Keberadaan dari suatu toksikan akan dapat mempengaruhi kerja dari enzim-enzim
fisiologis tubuh

C. Pencemaran

Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada
keadaan yang lebih buruk yang terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar
atau polutan.

Pencemaran lingkungan adalah : terjadinya perubahan dalam suatu tatanan ingkungan asli
menjadi suatu tatanan baru yang lebih buruk dari tatanan aslinya.

Penyebab Pencemaran Lingkungan :

1. Tumpahan minyak di lautan

2. Sistem pertanian yang berpindah-pindah (pengrusakan lahan-lahan produktif )

3. Penebangan liar ( Penghancuran plasma nutfah)

4. Pembakaran hutan

5. Polusi udara ( asap pabrik, mobil, dan motor )

6. Limbah industri, Rumah sakit, dan Rumah tangga.

Penggolongan Polutan

1. Berdasarkan Jenisnya

 Limbah Padat

 Limbah Cair

2. Berdasarkan Sifatnya

 Limbah Organik

 Limbah Anorganik

3. Berdasarkan Sumbernya
 Limbah rumah tangga

 Limbah domestic

 Limbah industry

D. Logam dan Logam Berat

Logam

Unsur ini dalam kondisi suhu kamar tidak selalu berbentuk cair. Logam-logam cair,
contohnya ; air raksa atau hidragyrum ( Hg ), serium (Ce), dan gallium ( Ga ).

Logam Berat

Logam berat masih termasuk golongan logam, perbedaannya terletak dari pengaruh yang
dihasilkan bila logam berat ini berikatan atau masuk ke dalam organisme hidup

Mekanisme Keracunan :

1. Fase kinetik

Meliputi proses-proses biologi biasa seperti prenyerapan, penyebaran dalam


tubuh, metabolisme dan proses pembuanganatau ekskresi. Pada fase kinetik, baik toksikan
atau protoksikan akan mengalami proses sinergetik atau sebaliknya ( proses antagonis ).

2. Fase dinamik

Meliputi ; semua reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh, berupa anabolisme dan


katabolisme yang melibatkan enzim-enzim. Fase dinamik ini merupakan lanjutan dari fese
kinetik.

Mekanisme Keracunan Logam:

1. Memblokir atau menghalangi kerja gugus fungsi biomolekul yang essensial untuk proses-
proses biologi, seperti protein dan enzim.

2. Menggantikan ion-ion logam esensial yang terdapat dalam molekul terkait

3. Mengadakan modifikasi atau perubahan bentuk dari gugus-gugus aktif yang dimiliki oleh
biomolekul.
4. Memblokir atau menghalangi kerja gugus fungsi biomolekul yang essensial untuk proses-
proses biologi, seperti protein dan enzim.

5. Menggantikan ion-ion logam esensial yang terdapat dalam molekul terkait

6. Mengadakan modifikasi atau perubahan bentuk dari gugus-gugus aktif yang dimiliki oleh
biomolekul.

E. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik berupa benda hidup,
benda mati, benda nyata, ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang
terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen di alam tersebut.

Lingkungan prenatal : ialah lingkungan manusia sebelum lahir ataupun lingkungan


embrio/janin yang ada di dalam kandungan ibu.

Klasifikasi Lingkungan :

1. Lingkungan yang hidup ( biotis ) dan lingkungan tidak hidup (abiotis)

2. Lingkungan alamiah, dan lingkungan buatan (manusia

3. Lingkungan prenatal dan lingkungan post natal

4. Lingkungan biofis dan lingkungan psikososial

5. Lingkungan air ( hydrosfir ), lingkungan udara ( atmosfir ), lingkungan tanah ( litosfir ),


lingkungan biologis ( biosfir ), dan lingkungan social ( sosiosfir )

6. Kombinasi dari klasifikasi-klasifikasi tersebut

Usaha kesehatan lingkungan :

1. Program penyediaan air minum

2. Program pembuangan dan pengolahan limbah cair, gas, dan padat

3. Mencegah kebisingan

4. Mencegah kecelakaan

5. Mencegah penyebaran penyakit bawaan air, udara, makanan, dan vector.


6. Pengelolaan kualitas lingkungan air, udara, makanan, pemukinan, dan bahan berbahaya.

7. Pengelolaan keamanan dan sanitasi transportasi, kepariwisataan seperti hotel, motel,


tempat makan umum, dan pelabuhan

8. Pengelolaan lingkungan kerja.

9. Kegiatan lain-lain : kegiatan bidang nutrisi, kesehatan jiwa, kesehatan gigi, kesehatan
sekolah, pengendalian penyakit kronis, pengendalian alergi, rehabilitasi penyandang
cacat.

Faktor yang mempengaruhi usaha kesehatan lingkungan :

1. Pengetahuan tentang penyebab

2. Cara penularan

3. Karakteristik golongan masyarakat yang peka

4. Faktor yang menentukan terjadinya penyakit.

Pengaruh Udara Terhadap Kesehatan :

* Setiap detik manusia membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya.

* Pencemaran udara akan menyebabkan terjadinya kematian dan penyakit.

* Pencemaran udara juga dapat menimbulkan bencana. Berdasarkan lokasi, sumber


pencemar, serta korban pencemaran, bencana yang pernah terjadi seperti, ; Lihat tabel.

* Penyakit yang banyak ditimbulkan adalah penyakit saluran pernapasan.

* Penyakit lain yang dapat ditimbulkan adalah kerusakan urat saraf, penyakit kulit,
mata, ginjal, hati, demam.

Zat kimia pengotor atau pencemar udara :

1. Sulfur Dioksida ( SO2 )

Alamiah, bersumber dari : Gunung-gunung berapi, Pembusukan bahan oraganik oleh


bakteri Reduksi sulfat secara biologis

2. Ozon
Ozon adalah gas yang tidak stabil, berwarna bhiru, mudah mengoksidasi, dan bersifat
iritasi yang kuat terhadap saluran pernapasan.

3. Nitrogen Oksida

Sumber Utamanya adalah dari pembakaraan, salah satunya kendaraan bermotor

4. Karbon Monoksida

Gas yang tidak berwarna, tidak bau, merupakan hasil pembakaran. Efeknya terhadap
tubuh adalah dimana CO dapat menggeser oksigen oksigen yang terikat pada hemoglobin
dan mengikat hemoglobin menjadi karbonmonoksida hemoglobin

Akibat Pencemaran Udara Bagi Kesehatan :

1. Fibrosis

2. Granuloma

3. Asphyxia

4. Kanker

5. Mutan

6. Keracunan sistemik

7. Iritasi

8. Demam

Zat biologis pengotor atau pencemar udara :

Pencemar yang bersifat biologis berada di udara tidak bebas seperti di dalam perumahan
penduduk, rumah-rumah sakit, gedung-gedung umum, pabrik, dan gedung-gedung lainnya.
Golongan ini terdiri atas berbagai jenis mikroba pathogen, seperti :

1. Jamur

2. Metazoa
3. Bakteri

4. Virus

Penyakit yang disebabkan seringkali menyebar lewat udara yang disebut dengan istilah :
Air-borne deseases.

F. Pengharuh Air Terhadap Kesehatan

Sifat air :

1. Sifat Fisis

2. Sifat Kimia

3. Sifat Biologis

1. Pengaruh tidak langsung

pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat


meningkatkan ataupun menurunkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya dimanfaatkan
untuk ; pembangkit tenaga listrik, untuk industri, irigasi, perikanan, pertanian, dan
rekreasi. Sebaliknya, pengotoran air dapat menurunkan kesejahteraan rakyat, contoh ;
pengotoran air dengan zat kimia yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut

2. Pengaruh Langsung

Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung pada kualitas air, dan terjadi
karena air berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar penyebab penyakit ataupun
sebagai sarang insektisida penyebar penyakit.

G. Penyakit Menular

Peran air dalam terjadinya penyakit menular dapat dibagi sebagai berikut:

1. Air sebagai penyebar penyakit menular

* Cholera

* Thypus Abdominalis

* Hepatitis A
* Pollomyelitis

* Dysentri Amoeba

2. Air Sebagai sarang vektor penyakit

* Fillariasis

* Demam berdarah

* Malaria

3. Penyakit yang disebabkan kekurangan penyediaan air bersih

* Trachoma

* Scabies

4. Penyakit yang Hospes sementaranya adalah air

* Schistosomiasis

* Dracontiasis

H. Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular yang dapat disebarkan lewat air banyak sekali, tergantung
penyebabnya. Penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai zat-zat kimia maupun zat-zat
fiksika.

1. Keracunan Air raksa

Gejala keracunan secara umum timbul sebagai sakit kepala, mudah lelah, dan
teriritasi, lengan dan kaki terasa kebal, sulit menelan, penglihatan kabur, luas penglihatan
menciut, ketajaman pendengaran berkurang, dan kordinasi otot-otot lenyap, rasa logam di
mulut, gusi membengkak, dan diare.

2. Keracunan Cadmium

Cadmium adalah logam yang berwarna putih keperakan, lunak, dan tahan korosi
yang banyak digunakan dalam stabilizer dalam pembuatan polyvynil khlorida.

3. Keracunan cobalt
Cobalt adalah metal yang mempunyai warna biru cerah, yang banyak digunakan
sebagai pewarna berbagai barang porselin dan gelas.

DAFTAR PUSTAKA

Indra Jaya, Muhammad. 2014. Farmasi Lingkugan. Jakarta : Academia.edu

Kusamawardani, Anis. 2015. Definisi Farmasi Lingkungan. SCRIBD

Anda mungkin juga menyukai