NIM : 201951055
MATA KULIAH : STATISTIK FARMASI
TANGGAL UJIAN : 23 NOVEMBER 2021
DOSEN PENGAMPU : DR, Apt.DELINA HASAN,M.KES
JAWABAN UTS
1. Fungsi Biostatika :
2. Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi
atau perorangan langsung dari obyeknya.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh
pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi, dari laporan.
3. Statistik Deskriptif :
1. Hanya mampu menggambarkan karakteristik.
2. Tidak bisa digunakan untuk mengambil kesimpulan pada tingkat
populasi. Contoh :
Bila kita melakukan suatu percobaan memutar keping mata uang 10 kali, hasilnya
adalah MM, BM, BB, MM dan MB. Sebagai muka M sebanyak 6 kali dan sebagai
belakang B sebanyak 4 kali.
Statistik Inferensial :
1. Memberikan analisis yang lebih mendalam.
2. Bisa digunakan untuk menarik kesimpulan pada tingkat populasi.
Contoh :
Statistik inferensial adalah pada pemilu presiden 2019. Berbagai lembaga survei
melakukan quick count untuk mengetahui secara cepat kandidat presiden mana
yang akan mendapatkan suara rakyat lebih banyak .
4. Judul :
Kerangka konsep :
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, sehingga diperoleh
jawaban atas permasalahan yang bersifat hubungan sebab-akibat.
1. Alat
2. Bahan
Kecuali dinyatakan lain berkualitas pro analisis dari E. Merck yaitu Rhodamin B,
minuman sirup berwarna merah tanpa nomor registrasi, Asam Asetat 10%, HCl 0,1
N, Klorofom, Amonium Hidroksida 2% dan 10%, Etanol 70%, N-butanol, Asam
Asetat glasial dan aqua dest.
LANGKAH KERJA
1. Pengumpulan sampel
6. Penotolan
7. Deteksi bercak
PROSEDUR PENELITIAN
1. Pengumpulan sampel
d. Lalu bawa kelaboratorium Akademi Farmasi IKIFA untuk diteliti lebih lanjut.
Fase gerak yang digunakan yaitu n-butanol, asam asetat glasial dan aquades
(40:10:24), fase gerak dimasukkan kedalam bejana kromatografi diamkan selama
24 jam.
6. Penotolan
Masing-masing larutan sampel, baku pembanding, ditotolkan pada plat KLT yang
telah dipotong berdasarkan banyaknya sampel yang diuji, sampel ditotol pada
lempeng KLT dengan menggunakan pipa kapiler pada jarak 1 cm dari bagian bawah
plat, jarak antar noda adalah 1 cm. Kemudian dikeringkan menggunakan hair dryer.
7. Deteksi bercak
Sampel yang telah diekstraksi dengan prosedur pemisahan dibuat menjadi larutan
uji yang dapat diukur serapannya. Larutan sampel dibuat dengan konsentrasi 1000
ppm dengan menimbang sampel yang sudah diekstraksi sebanyak 100 mg
masukkan ke dalam labu ukur 100 mL. Lalu tambahkan HCl 0,1 N ad garis tanda.
Serapan larutan diukur pada panjang gelombang 550-570 nm.
Larutan blanko dimasukkan ke dalam kuvet blanko dan masukkan larutan induk
baku pembanding dengan konsentrasi 3 ppm kedalam kuvet lain. Keduanya
dimasukkan ke dalam alat spektrofotometri UV-Vis dan diukur serapanya.
Larutan sampel dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur serapan dan panjang
gelombang. Bila serapan dan panjang gelombang sampel menunjukkan angka dan
titik kurva yang sama dengan larutan baku pembanding, maka sampel tersebut
mengandung Rhodamin B.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh minuman sirup yang tidak memiliki
nomor registrasi dijajakan di Sekolah Dasar Kelurahan Klender yang barwarna
merah.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua minuman sirup berwarna merah tanpa
nomor registrasi.
INSTRUMEN PENELITIAN
Data yang diperoleh dari uji kromatografi lapis tipis dengan mengitung nilai Rf dan
Rr, lalu dilanjutkan dengan uji spektrofotometri UV- Vis dengan melihat panjang
gelombang dan serapannya.