Anda di halaman 1dari 17

EKSTRAKSI

SENYAWA
PADA
TUMBUHANKELOMPOK 2
DELLA EKA NURSANTI
REYAN PUTRA PRATAMA
RIMA RIZQY RAMADHANTY
SRI TIKA RAHAYU
Ekstraksi dan ekstrak
Ekstraksi adalah proses pemisahan active substances (zat aktif) dari simplisia secara kimia atau fisika
dengan menggunakan pelarut yang sesuai.

Pada proses ekstraksi diperlukan:


- bahan yang diekstraksi
- solvent/pelarut untuk mengekstraksi
- ekstraktor/alat pengekstraksi

Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati , hewani dengan
menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.

Istilah – istilah dalam ekstraksi :


− Menstrum : pelarut atau campuran pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi.
− Miscella: pelarut yang sudah terlarut didalamnya hasil ekstrak.
− Rinsing: terlarutnya senyawa terekstraksi keluar dari sel.
− Lixiviation/leaching: ekstraksi dengan menggunakan pelarut air.
Persyaratan pelarut
Ada 2 syarat agar pelarut dapat digunakan di dalam proses ekstraksi,
 pelarut tersebut harus merupakan pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi
 pelarut tersebut harus dapat terpisah dengan cepat setelah pengocokan

Pelarut yang umum di pakai:

 Alkohol alifatik : Methanol, ethanol, propanol.


 Campuran alkohol air, merupakan campuran pelarut dengan daya ekstraktif terbesar
untuk semua bahan alam yang berbobot molekul rendah (alkaloid, terpenoid, steroid,
flavanoid)
 Ethanol merupakan pelarut pilihan untuk memperoleh ekstrak secara klasik (tincture)
Hal-hal yang jadi pertimbangan dalam pemilihan
pelarut/solvent :
^Sesuai dengan senyawa yg akan diekstrak
^Mudah diperoleh/mudah ditangani
^Murah
^Aman bagi lingkungan
^Tidak beracun
0
1
Tahapan
ekstraksi
Penghalusan
simplisia Yang dimaksud dengan penghalusan disini adalah menghaluskan simplisia atau memecah
menjadi bagian-bagian dengan ukuran yang dikehendaki sesuai ketentuan untuk tiap
simplisia. Memperoleh simplisia yang bersih, sesuai ukuran, bebas debu/serpihan halus.
Tujuan : untuk memudahkan proses penyarian. Tiap jenis simplisia mempunyai persyaratan
derajat kehalusan masing-masing.

o Homogenitas ukuran partikel menjadi syarat utama; karena hal ini akan
mempengaruhi keseragaman tahapan ekstraksi dan kelancaran aliran; Itulah gunanya
dilakukan klasifikasi setelah penghalusan.
o ukuran partikel juga mempengaruhi kecepatan difusi zat ke dalam pelarut.
o Secara teoritis semakin halus ukuran serbuk semakin cepat terjadi proses
ekstraksi .

Namun pada kondisi ekstraksi tertentu bahan yang terlalu halus malah dapat mengganggu kelancaran
proses ekstraksi.
Misalnya pada perkolasi jika terlalu halus akan mengganggu kelancaran keluarnya ekstrak melalui
penetesan; Sehingga kehalusan ditentukan oleh jenis dan sifat bahan serta metode ekstraksi yg
diterapkan.
Alat yang digunakan untuk penghalusan tergantung bahan simplisianya.
Alat ‘shredding mills’ dan hammer mills. Hammer mills, alat ini biasanya digunakan untuk
bahan yg mengandung resin. Resin adalah eksudat (getah) yang dikeluarkan oleh beberapa jenis
tumbuhan, terutama pada jenis-jenis pohon konifer (co: pohon pinus) .
Penyarian simplisia
Proses ekstraksi senyawa aktif dari simplisia pindah ke solvent terjadi dalam tiga
tahap:
a. Penetrasi solvent/pelarut ke dalam sel dan pengembangan sel.
b. Pelepasan (dissolution) zat ekstraktif .
c. Difusi zat ekstraktif keluar dari sel.

Faktor yang mempengaruhi ekstraksi secara Dasar pemilihan cara ekstraksi :


umum : • Jumlah simplisia yang diekstraksi

• Jumlah simplisia • Jenis dan sifat simplisia yang akan diekstraksi

• Derajat halus simplisia • Jenis dan sifat senyawa aktif yang akan diekstrak (tahan
panas atau tidak; mudah menguap atau tidak)
• Jenis pelarut yang digunakan • Jumlah/volume (skala produksi) ekstrak yang dikehendaki.
• Suhu penyarian
• Lama waktu penyarian.
• Proses ekstraksi yang digunakan. Dasar proses ekstraksi :
1. Berdasarkan pencapaian keseimbangan konsentrasi. Ekstraksi berakhir pada saat
tercapainya kesetimbangan konsentrasi yang berarti distribusi antara senyawa aktif
dlm micella dan dalam residu mencapai nilai K=1; atau dapat dikatakan gradient
konsentrasi senyawa aktif dalam micella dan residu sama dengan nol.
2. Proses berdasarkan ektraksi ; penyarian senyawa aktif dihentikan sampai habis
terekstraksi; dan ampasnya dibuang.
ar pencapaian keseimbangan konsentrasi
Metode pencapaian konsentrasi seimbang.Pada metode ini, proses ekstraksi akan berhenti
disaat distribusi ‘zat ekstraktif’ yang terdapat dalam miscella dan residu mencapai
keseimbangan yaitu bila gradient konsentrasi antara miscella dan residu menjadi nol
(proses sudah berhenti).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pencapaian keseimbangan konsentrasi:


• Derajat halus bahan
• Proses pembasahan dan pengembangan simplisia.
• Suhu, pada suhu yang lebih tinggi tentu akan mempercepat proses.
• pH
Contoh ekstraksi berdasarkan capaian titik kesetimbangan :
• Maserasi sederhana (simple maceration)
• Remaserasi (Remaceration) Seperti pada cara macerasi, tetapi setelah penyaringan residu dimaserasi lagi
dengan sisa pelarut, lalu filtratnya digabungkan.
• Kinetik maserasi (Kinetic maceration) dilaksanakan pada suhu kamar, seperti maserasi biasa hanya saja
bahan yang diekstrak dalam keadaan ‘konstan’. Dengan cara ini diperoleh macerasi biasa dengan waktu
proses lebih pendek.
• Simplisia yang akan diekstrak, dihaluskan dengan ukuran tertentu, dilembabkan terlebih
dahulu dengan solvent sama banyak atau 30% dari bobot simplisia apabila simplisia dalam
Prosedur jumlah banyak. Simplisia yang sudah lembab ditempatkan di dalam bejana ekstraktor
dituangi cairan penyari jumlah tertentu (umumnya perbandingan 1:10).
umum • Dibiarkan ditempat teduh/suhu kamar selama beberapa hari (umumnya 5 hari) sambil sekali-
maserasi sekali diaduk.
• Setelah selesai waktu maserasi, micella dekantasi, cairan dipisahkan dan residunya diperas.
Residu diperas lalu perasan dicampur dengan micella lalu didekantasi lagi kemudian
disaring.
• Ekstrak yang diperoleh dicukupkan volumenya dengan solvent yang sama.

Penerapan cara maserasi :


Cara maserasi banyak diterapkan di laboratorium karena dapat digunakan walaupun
simplisianya sangat sedikit. Hampir semua jenis simplisia dapat diekstraksi secara maserasi
malah untuk simplisia yang mengandung gel hanya dapat dilakukan secara maserasi.

Kekurangan cara maserasi ialah bahwa tidak semua bahan aktif


tersari (penyarian tidak sempurna) masih banyak yang tertinggal pada residu/ampas
(absorbed fraction).
Untuk memperoleh senyawa aktif dalam residu, dilakukan treatment terhadap
residu.
Ada dua cara treatment:
a. Residu obat
b. Pelarut dengan pemanasan atau tanpa pengurangan tekanan.
Prosedur umum perkolasi :
- Simplisia dilakukan penghalusan (sesuai kebutuhan); bila dalam perkolasi bahan terlalu halus
maka akan menghambat proses kemungkinan malah menutup aliran perkolat.
- Kemudian dilakukan swelling dan diikuti dengan maserasi menengah. Umumnya digunakan
cairan pengembang 30% dari bobot simplisia , jumlah simplisia besar dan jumlah sama banyak
kalau simplisianya sedikit. Lalu didiamkan 2 jam.
- Simplisia yang sudah mengembang dituangkan ke dalam perkolator;

Perkolasi sederhana simplisia diekstraksi dgn pelarut sampai tersari sempurna. Disini
digunakan jumlah pelarut yang sangat banyak dan waktu ekstraksi yang lama.
Aplikasi perkolasi
Perkolasi umum digunakan dalam proses
ekstraksi baik di laboratorium untuk analisa
maupun di skala industri.Menguntungkan dari
segi ekstraksi karena dengan cara perkolasi
substansi yang dikehendaki tersari
habis/maksimal.
Faktor yang mempengaruhi perkolasi
- Pemilihan pelarut
- Derajat halus simplisia
- Kualitas pembasahan dan pembengkakan
- Jumlah tetesan permenit (flow rate) kalau terlalu cepat menyebabkan perkolat yang
keluar encer dan belum tersari sebagaimana mestinya.
Pemurnian (clarification)
micella/ekstrak
Seringkali ekstrak/micella yang diperoleh terkotorkan oleh komponen yang tidak dikehendaki
misalnya: tannin yang dapat menyebabkan kekeruhan, adanya pigmen; substansi-substansi
yang mungkin mengganggu stabilitas micella, mikroba yang berkontaminasi.
Tujuan pemurnian/penjernihan juga untuk membuang konstituent yang tidak diinginkan tanpa
merusak ‘zat ekstraktif’.
Tujuan pemurnian micella : membuang konstituent yang tidak dikehendaki secara kuantitatif
tanpa merusak bahan aktif ekstrak atau menimbulkan perubahan yang akan mengakibatkan
kerusakan misalnya mengurangi stabilitas.
Cara pemurnian
Cara fisika :
a. Separasi secara sedimentasi dan sentrifugasi. Sentrifugasi biasanya dilakukan untuk partikel ukuran kecil.
b. Dekantasi; cara sederhana yang sudah dikenal lama serta umum digunakan. Biasanya dekantasi dilakukan pada
endapan-endapan halus dan melayang; caranya didiamkan beberapa waktu sampai semua terpisah di dasar bejana;
kemudian cairan dituang dengan hati-hati untuk dipisahkan.
Cara fisiko-kimia :
a. Adsorption (silica gel, aluminium oksida)
b. Pertukaran ion
Pemekatan
micellA /EKSTR
AK
Pemekatan dilakukan setelah pemurnian ekstrak.
Pemekatan artinya peningkatan jumlah substansi dalam larutan dengan cara menguapkan cairan
tanpa merusak kandungan aktif didalamnya.

Kadar pemekatan yang dilakukan tergantung keperluan.


a. Secara sebagian atau total tergantung apakah untuk memperoleh ekstrak cair dan kental
b. Dipekatkan dan diekstraksi lagi untuk mendapatkan senyawa tertentu.
Pengeringan ekstrak dilakukan apabila memang diperlukan untuk sediaan
bentuk kering ataupun dengan tujuan mengawetkan.
Pengeringa Ekstrak disimpan dalam keadaan kering merupakan salah satu cara menjaga
stabilitasnya.
n ekstrak Ekstrak dalam keadaan kering juga memudahkan dalam pengangkutan.

Pengertian:
pengeringan adalah memisahkan pelarut/solvent dari material sampai kering.
Tipe pengeringan:
- evaporation drying
- vaporation drying (penguapan)

Cara pengeringan berdasarkan sumber panas:


Cara-cara pengeringan:
a. Pengeringan konveksi
b. Pengeringan kontak a. Pengering beku vakum
c. Reduksi b. Pengeringan sabuk vakum
d. Pengeringan dielektrik c. Pengeringan gulung
Menurut nama alat: d. Pengeringan oven
a. Pengeringan semprot; e. Pengering semprot
b. Pengeringan beku;
c. Pengeringan vakum
Pengeringan Semprot
- Umum digunakan untuk sediaan fitofarmaka sebagai contoh: teh.
- Banyak digunakan baik di laboratorium maupun di industri mulai dari mengeringkan 1kg larutan/jam
(skala lab) dan 10-50kg/jam, ada yang sampai 80 ton/jam.
- Parameters : larutan yang digunakan, suhu udara yang masuk dan suhu udara yang dialirkan.

Cara kerja spray drying: spray drying merubah


ekstrak cair menjadi bahan kering dalam satu kali
proses. Berlangsung cepat dengan panas udara yang
tinggi tanpa merusak bahan yang dikeringkan.
Sehingga cocok dilakukan untuk bahan labil atau
bahan yang peka terhadap pemanasan.
Penyimpanan ekstrak

Penyimpanan ekstrak hendaknya dalam botol warna


coklat, ditempat yang dingin dan kering.

Pada etiket tercantum:


• Nama ekstrak,
• Kadar,
• Pelarut,
• Tanggal pembuatan.
Terimakasi
h ^^
ADA YANG INGIN BERTANYA?
DIPERSILAHKAN…^.^
Pertanyaan…
1. Nilam
Dasar proses ektraksi K=1 itu bisa diliat dari mana?
2. Lala
Pada cara pemurnian itu ada separasi, cara nya pemurnian pada
separasi itu bagaimana?
3. Selpia
Suhu yang meningkat pada saat kesetimbangan , dan pH berapa?

Anda mungkin juga menyukai