Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKODIAGNOSTIK

TES PSIKOLOGI HTP, SSCT, MBTI

Disusun Oleh

Nama : Melinda Cahyani (10520605)


Rhorissa Gusrianti Darmawan (10520875)
Erina Anindhita (10520339)
Samia Syahidah (10520944)
Gadis Wulansuci Biyantoro (10520413)
Muhammad Naufal Rayhan (10520664)
Muhammad Fahreza Faiz (10520640)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan dengan judul
“Tes Psikologi HTP, SSCT, dan MBTI” yang penulis sajikan berdasarkan dari
berbagai sumber bacaan. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Psikodiagnostik pada semester 3. Dengan penuh
kesabaran dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa makalah ini dapat
terselesaikan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah, yaitu
sebagai berikut:

1. Ibu Kristina Martha


2. Teman-teman kelompok
3. Orang tua

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan, baik dari sistematika ataupun penyusunan bahasanya. Oleh
karena itu, penulis masih membutuhkan kritik dan saran untuk perbaikan
makalah ini sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sebagai
penyusun dan pembaca pada umumnya.

Bogor, 11 Oktober 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia yang hidup di dunia ini tentunya memiliki kepribadian yang
berbeda – beda dengan yang lainnya. Setiap kepribadian yang ada tentunya
memiliki cara tersendiri untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan masyarakat
dan memiliki cara tersendiri berkomunikasi dengan seseorang (Buelchler,
2008).

Dalam melakukan pengukuran kepribadian, kita membutuhkan alat ukur


kepribadian. Alat ukur tersebut dapat berupa panduan wawancara, panduan
observasi, inventori ataupun tes proyeksi kepribadian.Untuk mengetahui
kepribadian yang dimiliki tentunya harus melakukan tes untuk mendapatkan
hasil tentang kepribadian diri sendiri.

Namun tes untuk mengetahui kepribadian ada beberapa model yang berbeda
seperti (HTP) adalah tes kepribadian dengan cara menggambar rumah, pohon
dan orang, SSCT (Saks Sentence Completion Test) adalah suatu teknik proyeksi
yang digunakan untuk mengungkap dinamika kepribadian, yang dapat
menampakkan diri individu dalam hubungan interpersonal dan dalam
interpretasi terhadap lingkungan, dan Myers-Briggs Type Indicator adalah
psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar murni psikologis
seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan.

Oleh karena itu, untuk mengungkap kepribadian, diperlukan stimulus sebagai


sarana proyeksi. Asumsinya dari penggunaan stimulus tersebut adalah :

(a) Testee akan menginterpretasikan stimulus berdasarkan pengalaman masa


lalu dan kebutuhan masa kini ;

(b) Testee membuat cerita dengan mengingat pengalaman dan mengekspresikan


kesenangan/ketidaksenangan, kebutuhan secara sadar.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja tujuan awal tes HTP, SSCT, MBTI?

2. Jelaskan sejarah singkat HTP, SSCT, MBTI

3. Jelaskan administrasi meliputi alat tes, intruksi tes, situasi tes beserta skoring

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tujuan awal tes HTP, SSCT, MBTI

2. Mengetahui sejarah singkat HTP, SSCT, MBTI

3. Memahami administrasi (alat tes, intruksi tes, situasi tes, skoring)

BAB II
A. Tes Psikologi HTP (House Tree Person)
A. Pengertian
Tes Psikologi House Tree Person (HTP) adalah tes psikologi yang pertama kali
dikembangkan oleh John Buck pada tahun 1948. Buck meyakini bahwa goresan
gambar seseorang (dalam hal ini gambar rumah, pohon dan orang) dapat
mewakili karakter pribadinya. Pada tes ini, peserta tes diminta untuk
menggambar sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia. Yang
kemudian hasil masing-masing gambar tersebut dievaluasi dari berbagai aspek
untuk menilai karakter kepribadian peserta tes. Kesimpulannya: Dalam Tes
DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan)
dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan
Tes Psikologi grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi grafis
lainnya adalah Tree Test, Tes DAP (Menggambar Orang) dan Tes Warteg.

Dalam tes HTP, assessment (penilaian) karakter seseorang berdasarkan gambar


tersebut antara lain sebagai berikut :
Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu
samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal
menunjukkan kecemasan yang berlebihan.

B. Administrasi Tes HTP


 Alat Tes:
1.Kertas HVS berat 70 gr, ukuran A4
2.Pensil HB, tidak menggunakan penghapus
3.Adanya landasan yang cukup baik untuk menulis seperti meja
 Situasi Tes:
1. Ruangan tidak boleh banyak dekorasi agar bebas dari stimulus
2. Pencahayaan ruangan harus cukup

C. Prosedur Tes
Prosedur Tes individual :
1. Posisi kertas : horizontal
2. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas :
- Nama
- Jenis kelamin
- Tingkat pendidikan
- Usia
- Tanggal tes
3. Testee diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi
selanjutnya dari tester
4. Instruksi : “ Buatlah sebuah gambar yang didalamnya ada rumah,
pohon, dan
orang” Atau, “Gambarlah rumah, pohon dan orang”.
5. Setelah testee selesai menggambar, diminta untuk untuk menuliskan
‘cerita’dari gambar yang dibuat secara singkat (yaitu pada halaman
dibalik gambar).
6. tidak dibatasi

 Prosedur Tes Klasikal :


1. Posisi kertas : horizontal; instruksi posisi kertas perlihatkan
2. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas :
- Nama
- Jenis kelamin
- Tingkat pendidikan
- Usia
- Tanggal tes
3. Testee diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi
selanjutnya dari tester
4. Instruksi : “ Buatlah sebuah gambar yang didalamnya ada rumah,
pohon, dan orang” Atau, “Gambarlah rumah, pohon dan orang”.
5. Setelah testee selesai menggambar, diminta untuk untuk menuliskan
‘cerita’ dari gambar yang dibuat secara singkat (yaitu pada halaman
dibalik gambar).
6. Waktu : 10 - 15 menit.

D. CONTOH INSTRUKSI TES HTP


“Saudara telah mendapat selembar kertas HVS polos. (tester memperlihatkan
kertas dengan posisi kertas horizontal). Sekarang tuliskan di kiri atas : Nama,
nomor tes(jika ada), jenis kelamin, usia, dan tanggal tes hari ini. Kalau sudah
selesai, silahkan membalikkan kertas tersebut sehingga testee menghadapi
halaman yang sepenuhnya kosong. Halaman itu menjadi milik anda. Tugas
anda adalah MENGGAMBAR RUMAH, POHON, ORANG. Saudara hanya
diperkenankan menggunakan pensil yang telah dibagikan. Anda tidak
diperkenankan menggunakan alat bantu lainnya seperti : alas, penghapus,
penggaris, dan lain-lain. Sampai disini apakah ada pertanyaan? Baik, silahkan
mulai menggambar”.

E. SKORING TES HTP


B. Tes SSCT (Saks Sentence. Completion Test)
A. Pengertian

SSCT merupakan salah satu alat test kepribadian berbentuk proyeksi yang
menggunakan stimulus berupa kalimat – kalimat yang belum selesai. Berbeda
dengan Test Grafis yang memiliki stimulus kertas kosong dan juga tanda kecil,
atau TAT dan Rorschach yang memiliki stimulus visual berupa gambar dan
juga bentuk – bentuk abstrak, SSCT membutuhkan kemampuan membaca dan
memahami yang baik dari sisi klien atau peserta. SSCT tidak dapat diberikan
kepada mereka yang belum mengenal baca dan juga tulis. Sama seperti
kebanyakan tes proyeksi lainnya, SSCT tidak menggunakan.

B. Prinsip utama SSCT

untuk melihat masalah – masalah yang muncul pada individu. masalah yang
muncul ini dinilai dengan menggunakan rating – rating per komponen, dimana
terdapat 15 komponen yang dirating, yaitu :

 Sikap terhadap ibu


 Sikap terhadap ayah
 Sikap terhadap anggota keluarga
 Sikap terhadap wanita
 Sikap terhadap heterose_ks_ual
 Sikap terhadap teman dan kenalan
 Sikap terhadap atasan
 Sikap terhadap bawahan
 Sikap terhadap rekan sejawat
 Sikap terhadap rasa takut
 Sikap terhadap perasaan bersalah
 Sikap terhadap kemampuan diri
 Sikap terhadap masa lalu
 Sikap terhadap masa depan
 Sikap terhadap cita – cita

C. Administrasi Tes SSCT


 Bahan yang harus disediakan alat tulis, lembar jawaban, kartu.
 Dapat dilakukan secara individu atau kelompok.
 Tes ini terdiri dari 60 item
 Biasanya berlangsung antara 20-40 menit tapi untuk klinis normal 1 jam
juga klasikal biasanya 1 jam.
 Jawaban dari item harus merupakan jawaban yang spontan.
 Jika ada item yang tidak dijawab atau dianggap sukar, maka lompati saja
namun jangan lupa untuk memberi tanda.
 Semua respons tidak ada yang salah.
 Dapat dilakukan inquiry atau menanyakan lebih lanjut tentang jawaban
subjek yang kurang jelas.
 Kadang-kadang testee menggunakan tes SSCT sebagai ventilasi untuk
katarsis yaitu mengungkapkan hal-hal yang sukar diungkap secara oral.

D. Sejarah singkat

Metode sentence completion dalam pengukuran psikologi pertama kali muncul


sebagai usaha pengukuran terhadap intelegensi anak. Herman Ebbinghaus,
yangmerupakan seorang pelopor dalam penelitian/studi eksperimental mengenai
memoriindividu, juga tertarik dengan bagaimana kapasitas intelektual dan
kemampuanpenalaran berkembang pada individu muda. Dalam mengejar
ketertarikannya ini, iamerancang tugas-tugas yang berkaitan dengan sentence
completion(Ebbinghaus,1897). Binet dan Simon (1905) kemudian
menambahkan sentence completionversi Ebbinghaus ke dalam tes
intelegensinya dimana item-itemnya diperoleh melalui banyak revisi. Permulaan
penggunaan metode sentence completiondalam pengukurankepribadian adalah
pada tahun 1928 oleh Arthur Payne. Payne menggunakan tessebagai panduan
untuk mengukur karir yang berhubungan dengan personal trait. Padatahun 1930,
Alexander Tandler menggunakan metode ini untuk mempelajari
reaksiemosional. Dalam tesnya, kalimat-kalimatnya selalu diawali kata “saya”
danmengungkap sesuatu yang berhubungan dengan kekesalan, ketakutan,
ketertarikan,dan attachment. Pada tahun 1946, Rohde mengembangkan sentence
completionuntukinstrumen dalam pengukuran kepribadian. Pertama kali
dipublikasikan pada tahun1940.

E. Skoring Tes SSCT

 Nilai (2): sangat terganggu (membutuhkan pertolongan untuk mengolah


konflik).
 Nilai (1): agak terganggu (masih dapat menyelesaikan konflik tanpa
bantuan luar).
 Nilai (0): tidak ada tanda-tanda gangguan dalam daerah sikap tersebut.
 Nilai (X): tidak diketahui atau kurang cukup bukti adanya gangguan
dalam daerah sikap tersebut.

C. Myres-Briggs Type Indicator (MBTI)

A. Pengertian

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk


mengukur preferensi dasar murni psikologis seseorang dalam melihat dunia dan
membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak
1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan
tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrumen yang paling banyak
digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh
puluh tahun. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl
Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921. Tujuan dari
MBTI adalah membuat teori tipe psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat
dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini tes MBTI
adalah tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia selain
tes enneagram. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian
karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang
membuat potensi karyawan tersebut optimal.

B. Sejarah singkat

Tes kepribadian MBTI diciptakan oleh Katharine Cook Briggs dan sang anak
yang bernama Isabel Briggs Myers. Keduanya juga terinspirasi dari Carl Jung,
yang mengemukakan ada empat prinsip psikologis manusia.

Secara harfiah persepsi seseorang yang berpengaruh untuk menyadari berbagai


hal, seperti kejadian, orang lain, dan pemikiran. Setelah itu, terdapat penilaian
yang menunjang seseorang memperoleh kesimpulan terhadap sesuatu. Tiap
individu memiliki cara pandang yang berbeda.

Awalnya, Briggs melakukan penelitian mengenai kepribadian pada tahun 1917.


Dalam penelitian tersebut melihat perbedaan kepribadian dari masing-masing
anggota keluarganya. Untuk menunjang penelitiannya, ia juga membaca
berbagai biografi. Sampai kini, hasil penelitian Briggs mengajukan empat tipe
tempramen yakni eksekutif, spontanitas, mediatif, dan sosial.

Briggs juga berpedoman pada buku terjemahan dari Carl Jung bertajuk
Psychological Types yang dirilis tahun 1923. Ia menyadari bahwa teori ciptaan
Jung serupa dan lebih lengkap dari teori yang dikemukakannya. Akhirnya, usai
mendalami teori ciptaan Jung, Briggs memutuskan memperbarui teori
psikologis yang mudah diterapkan orang banyak.

Perkembangan selanjutnya, anak kandung perempuan Briggs yakni Isabel


Myers turut berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Keduanya sama-sama
berlatar belakang psikologis dan memfokuskan diri pada bidang psikometri.
Myers mendalami ilmu psikometri berasal dari Edward Hay seorang konsultan
personalia.

Dari mentornya ia mempelajari cara validasi, skoring, konstruksi, dan metode


statistikal alat ukur. Selanjutnya, ibu dan anak ini menerbitkan buku yang
berjudul pada The Briggs Myers Type Indicator Handbook pada tahun 1956.

Kehadiran tes kepribadian MBTI rupanya menarik perhatian masyarakat. Pada


tahun 1962 Myers dan Briggs menerbitkan buku manual pembuatan MBTI.
Selama berjalannya waktu banyak dukungan yang mengalir, seperti berasal dari
Michigan State, UC Berkeley, dan University of Florida.
Myers wafat pada bulan Mei 1980, akhirnya Mary McCaulley memperbarui
pedoman MBTI Manual. Edisi kedua pedoman tersebut diterbitkan pada tahun
1985. Hingga kini MBTI digunakan sebagai referensi pada berbagai aspek
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai