Disusun oleh :
Kelompok 2
AKADEMI KEPERAWATAN
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan kesehatan
dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam
usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas.
Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan amsyarakat yang optimal. Dengan
demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan
nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah
satu modal dasar pembangunan nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh pemerintah
Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang
ada pada masyarakat sehingga masyarakat dalat berperan aktif dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatannya secara mandiri melalui perawatan kesehatan komunitas.
Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai suatu lapangan
khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar manusia dan keterampilan
erorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi
kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Oleh
karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu-individu, keluarga,
kelompok-kelompok yang mempengaruhi kesehatan terhadap keseluruhan penduduk,
peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan
pelayanan keperawatan berkelanjutan dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh
terhadap keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan dasar
yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan keperawatan komunitas.
Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas menurut American Nurses Assicoation
(ANA, 1980) didasarkan pada asumsi:
1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen
pelayanan kesehatan
3. pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas
perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.
Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-asumsi dasar
mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:
2.3 Sasaran
2.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggotat keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan
keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
Kelompok khusus adala kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
2.3.4 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat
merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak
permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun
kesehatan khususnya.
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita Kusta,
patah tulang mapun kelainan bawaan
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat
2.7 Metode
1) Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi
dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun
informasi.
Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam
langkah-langkah selanjutnya.
2) Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan disusun dalam
suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang
mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas. Selanjutnya dirumuskan
maslah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:
2.7.2 Perencanaan
2.7.3 Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil stabil
atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.
2.7.4 Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang
perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus dipertimbangkan dalam
melaksanakan penilaian, yaitu:
1) Daya guna
2) Hasil guna
3) Kelayakan
4) Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat
pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam
menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar daripada klien
dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan
lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan
kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya
peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan
yaitu melalui proses keperawatan
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
33. RT 09 RW 02 25 KK 90 Jiwa 25 %
70,00% 60,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00% 25,00%
20,00% 15,00%
10,00%
0,00%
RT 05 / RW 01 RT 07 / RW 02 RT 09 / RW 02
3. RT 09 8 8 8 10 30 9
Total 29 27 28 31 88 30
2. RT 07 2 KK 10 KK 1 13
3. RT 09 11 KK 9 KK 5 KK 25
Total 3 KK 18 KK 41 KK 6 KK 1 69
c. Jenis Kelamin
Tabulasi data total penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah RT 05, RT 07
dan RT 9
No. Nama Wilayah Laki-laki Perempuan
1. RT 05 / RW 01 71 54
2. RT 07 / RW 02 25 21
3. RT 09 / RW 02 62 28
Total 158 103
261
d. Tingkat Pendidikan
RT 09 /
3. RW 02 12 2 50 18 4 - 1 3 90
Total 33 5 128 67 19 - 4 5 261
Belum Sekolah
TK
SD
SMP
SMA
DIPLOMA
SARJANA
Tidak sekolah
e. Pekerjaan
Tabulasi data jumlah penduduk menurut pekerjaan di wilayah RW 08 & 09
Tdk/
Nama Lain-
No. Pelajar Swasta IRT PNS Pensiunan blm Total
Wilayah lain
bekerja
RT 05 /
1. 24 34 30 1 - 18 18 125
RW 01
RT 07 /
2. 6 6 10 - - 11 13 45
RW 02
RT 09 /
3. 16 38 23 - - 8 5 90
RW 02
Total 45 69 58 1 0 35 35 261
Tabulasi data Pasangan Usia Subur
Tidak
Pasangan Usia
NO Nama Wilayah menggunakan Monopouse
Subur
kontrasepsi
1 RT 05 / RW 1 12 Org
2 RT 07 / RW 2 9 Orang
3 RT 09 / RW 2 8 Orang
TOTAL 29
Tabulasi Data Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang Digunakan
Tidak
Nama PI LAIN- Menggunakan
No IUD SUNTIK IMPLANT Total
Wilayah L LAIN Alat
kotrasepsi
RT 05 / RW
1 1 - 9 2 - - 12
01
RT 07 / RW
2 - 2 4 3 - - 9
02
RT 09 / RW
3 - 2 4 2 - - 8
02
Total 1 3 17 7 29
Tabulasi data PUS berdasarkan Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
Tabulasi data Ibu Hamil berdasarkan peningkatan berat badan selama hamil (khusus
Trimester III)
No Nama Wilayah < 9 Kg 9-12 Kg >12 Kg
1 RT 05 / RW 01
2 RT 07 / RW 02
3 RT 09 / RW 02 - 1 Org -
TOTAL
Tabulasi Data berdasarkan sampai Berapa usia anak Diberi Asi Ekslusif
No Nama Wilayah 4 Bulan 6 Bulan Lain-lain
1 RT 05 / RW 01 4 1 Org
2 RT 07 / RW 02 2 Org
3 RT 09 / RW 02 3 Org
TOTAL 9 Org 1 Org
Berat Badan
NO Wilayah 20-25 Total
<10 Kg 10-20 Kg
Kg
1 RT 05 / RW 01 3 5 5 13
2 RT 07 / RW 02 6 6
3 RT 09 / RW 02 3 4 1 8
Total 6 15 6 27
IMUNISASI
N Wilaya
BC DPT DPT DPT P P P P H H
o h C H3
G 1 2 3 1 2 3 4 1 2
1 1 1 1 1
RT 05 13 13 13 13 12 12 12
2 2 2 2 2
RT 07 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
RT 09 8 8 8 8 8 8 8 8 6 8 8 8
Tabulasi Data Anak Pra Sekolah berdasarkan pembersihan gigi dalam sehari
No Nama Wilayah 1 Kali 2 Kali 3 Kali Tidak
Total
dilakukan
1 RT 05 / RW 01 3 Org 8 Org 3 Org 17
2 RT 07 / RW 02 3 Org 3
3 RT 09 / RW 02 8 Org 8
Total 3 Org 19 Org 3 Org 28
Tabulasi Data Anak Pra Sekolah berdasarkan mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan
No Nama Wilayah YA TIDAK
1 RT 05 / RW 01 16 Org 1 Org
2 RT 07 / RW 02 3 Org
3 RT 09 / RW 02 8 Org
Total 27 Org 1 Org
Tabulasi Data Anak Pra Sekolah berdasarkan memakai alas kaki saat bermain
No Nama Wilayah YA TIDAK
1 RT 05 / RW 01 17 Org
2 RT 07 / RW 02 3 Org
3 RT 09 / RW 02 8 Org
Total 28 Org
Tabulasi Data Anak Pra Sekolah berdasarkan kondisi anak saat ini
No Nama Wilayah SEHAT SAKIT
1 RT 05 / RW 01 17 Org
2 RT 07 / RW 02 3 Org
3 RT 09 / RW 02 8 Org
Total 28 org
Tabulasi Data Usia dewasa berdasarkan kegiatan yang dilakukan setelah lulus
sekolah
NO Nama Wilayah Menikah Bekerja Kuliah Lain-lain
1 RT 5 / RW 1 32 Org
2 RT 7 / RW 2 26 org
3 RT 9 / RW 2 30 Org
Total 88
1 RT 05 / RW 01 13 Org
2 RT 07 / RW 02 8 Org
3 RT 09 / RW 02 9 Org
TOTAL 30 Org
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Tabulasi data keluarga yang mengalami gangguan jiwa
No Nama Wilayah YA TIDAK KET
1 RT 05 / RW 01
2 RT 07 / RW 02
3 RT 09 / RW 02
Total
Tabulasi data gangguan jiwa berdasarkan apa yang telah dilakukan untuk
mengatasinya :
Minum
Diamkan
NO Nama Wilayah RS/Puskesmas Obat Alternatif
saja
warung
1 RT 5 / RW 1
2 RT 7 / RW 2
3 RT 9 / RW 2
Total
Tabulasi data berdasarkan cara keluarga membuang sampah (limbah rumah tangga)
Nama Dibuang
NO Ditumpuk Dikubur Dibakar Lain-lain
Wilayah ke kali
1 RT 5 / RW 1 8 KK 2 KK 21 KK
2 RT 7 / RW 2 1 KK 12 KK
3 RT 9 / RW 2 25KK
Total 8 KK 3KK 58 KK
Tabulasi data berdasarkan bagaimana keluarga membuang limbah WC
Nama TOTAL
NO Septiktank Got Kali/Sungai Lain-Lain
Wilayah
1 RT 5 / RW 1 26 KK 4 KK 1 KK 31
2 RT 7 / RW 2 7 KK 4 KK 2 KK 13
3 RT 9 / RW 2 21 KK 4 KK 25
Total 54 KK 4 KK 9 KK 2 KK 69
Tabulasi Data berdasarkan dari mana keluarga mendapat sumber air bersih
Nama Pompa
NO PAM Sumur Sungai Lain-Lain
Wilayah istrik
1 RT 5 / RW 1 26 KK 1 KK 4 KK
2 RT 7 / RW 2 1 KK 10 KK 2 KK
3 RT 9 / RW 2 15 KK 10 KK
Total 1 KK 51 KK 2 KK 1 KK 14 KK
5.1 Kesimpulan
Praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan 23 april 2015 - 15 mei
2015 oleh mahasiswa Program Studi D3 Ilmu Keperawatan merupakan salah satu
untuk menghasilkan tenaga perawat yang profesional sesuai dengan kompetensi
yang ditentukan. Sebagai aplikasi nyata dari konsep keperawatan komunitas, maka
diberikan asuhan keperawatan komunitas kepada warga RW 02 DESA SUMBER
MAKMUR untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan proses keperawatan yang meliputi 4 tahap, yaitu pengkajian,
perencanaan, tindakan dan evaluasi yang dilaksanakan secara integral dan
komperhensif dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal
masalah kesehatannya dan mampu menciptakan berbagai alternatif dalam upaya
meningkatkat derajat kesehatannya.
Dari keempat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh
mahasiswa bersama dengan Pokjakes, aparat, kader, dan warga RW 02 DESA
SUMBER MAKMUR. Dalam pelaksanaannya tidak pernah lepas dari aral dan
rintangan, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa mengganggu
aktifitas praktik.
Secara umum tingkat keberhasilan pelaksanaan praktik klinik keperawtan
komunitas adalah 90% dengan tingkat antusiasme warga, peran serta aktif dan
bantuan dari brbagai pihak.
5.2 Saran-Saran
1) Pihak Puskesmas telawang
a. Agar lebih meningkatkan pembinaan terhadap kelompok-kelompok
yang terdapat di masyarakat khususnya di bidang kesehatan, sehingga apa yang
menjadi upaya Puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya dapat tercapai dengan baik.
b. Terbukanya kerjasama lebih lanjut dengan Program Studi D3 Ilmu
Keperawatan untuk program keperawatan komunitas.
2) Pihak Pendidikan
a. Dalam proses persiapan
memasuki program praktik klinik keperawatan komunitas yang dibekalkan kepada
mahasiswa hendaknya memiliki suatu konsep yang terstruktur dan
mengintegrasikan keseluruhan konsep keperawatan dengan kondisi lapangan,
sehingga didapatkan kesamaan ide, pendapat, kesepakatan dan persepsi menuju
peningkatan efektifitas pelaksanaan praktik di lapangan.
b. Untuk meningkatkan,
memperluas dan mempermudah hubungan instansi yang terkait praktik dengan
keperawatan komunitas dengan mahasiswa, diharapkan adanya kerjasama antara
pendidikan dengan instansi terkait, baik berupa kontrak waktu atau dalam bentuk
yang lain.
c. Berdasarkan atas saran
pembimbing praktik klinik keperawatan komunitas untuk dilakukannya evaluasi
dan tindak lanjut terhadap wilayah yang telah dibina khususnya oleh kelompok
selanjunya, hendaknya disusun kembali/reorganisasi kembali rencana program
praktik keperawatan komunitas khususnya konsep evaluasi keberhasilan dari
masyarakat sebagai suatu tindak lanjut.
3) Pihak LKMD
Dengan terbentuknya Kelompok Kerja Kesehatan di RW 02 DESA
SUMBER MAKMUR, hendaknya diberikan bantuan, bimbingan, konseling dan
supervisi berkala sebagai salah satu program LKMD seksi 5 kesehatan.
Ali Zaidin. (1998). Pengantar Asuhan Perawatan Kesehatan Pada Masyarakat Seri 4
Perawatan Kesehatan Masyarakat (MA 213). Universitas Indonesia. Jakarta.