Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MANAJEMEN AGRIBISNIS

AGRO SUPPORTING

DOSEN PEMBIMBING : VANDALISNA,S.P.,M.Si

DISUSUN OLEH :

 GREVAN GRYXEN
 FIKA ALIYAH
 NURMUTASYA USMAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN


(POLBANGTAN) GOWA

2021
Daftar Isi

Daftar isi……………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………......
Bab I Pendahuluan…………………………………………………
Latar Belakang……………………………………………………..
Rumusan Masalah………………………………………………….
Tujuan……………………………………………………………....
Bab II Pembahasan…………………………………………………
A. Pengertian subsistem jasa penunjang……………………………
B. Supporting subsistem dalam bidang agribisnis………………….
C. Contoh subsistem penunjang agribisnis…………………………
Bab III Penutup……………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas karunia dan hidayah-Nya
penyusun dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Agro Supporting”. Tidak lupa
penyususn mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan makalah ini terutama Dosen.

Penyusun menyadari adanya banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang membangun
demi kesempurnaan dalam makalah ini. Harapan penyusun agar makalah ini berguna
dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, serta dapat menambah ilmu
pengetahuan di bidang perencanaan pembelajaran.

Gowa, 9 November 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Agribisnis adalah suatu sistem yang membahas tentang usaha pertanian baik secara sempit maupun
secara luas, baik yang berhubungan langsung ataupun berhubungan tidak langsung kepada pertanian.
Agribisnis pada hakikatnya merupakan bagian dari sistem ekonomi. Hal tersebut didasari dengan
seluruh kegiatan yang melibatkan pembuatan dan penyaluran sarana usahatani; kegiatan produksi di
unit usahatani: penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas usabatani dan berbagai produk
yang dibuat dari proses produksi tersebut.
Secara garis besar, seluruh kegiatan usahatani dalam agribisnis berlandaskan pada ilmu ekonomi. Hal
tersebut merunut pada hakikat agribisnis sebagai bagian dari sistem ekonomi. Namun demikian, tidak
sepenuhnya agribisnis membahas tentang ilmu ekonomi.
Agribisnis sangat diperlukan dalam pengembangan pertanian di Indonesia, karena kondisi lahan
pertanian yang ada di Indonesia sangat berpotensi akan tetapi pada kenyataannya pertanian di
Indonesia masih saja tertinggal dari pertanian-pertanian negara lain yang potensi lahan pertaniannya
jauh dibawah kualitas yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu perlu untuk membahas betapa
pentingya agribisnis dalam pengembangan pertanian umumnya agribisnis sebagai suatu sistem
ekonomi yang bisa mendongkrak kemajuan pertanian Indonesia.

b. Rumusan Masalah

1. Pengertian Subsistem Jasa Penunjang (supporting services)


2. Jasa Pendukng Dalam Bidang Jasa Penunjang
3. Contoh Subsistem Penunjang Agribisnis

c. Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih mengetahui Agro
supporting atau subsistem jasa penunjang
BAB II

PEMBAHASAN

Subsistem Jasa Penunjang Dalam Sistem Agribisnis


Agribisnis merupakan kegiatan bisnis dalam bidang pertanian. Dalam sistem agribisnis
terdapat empat macam subsistem di dalamnya. Subsistem yang ada dalam agribisnis adalah
subsistem hulu, subsistem usaha tani (on farm), subsistem hilir dan juga subsistem jasa
penunjang. Disini yang lebih difokuskan adalah pembahasan mengenai subsistem jasa
penunjang dalam sitem agribisnis.
A.Pengertian subsistem jasa penunjang (supporting services)
Subsistem jasa penunjang (supporting services) merupakan kegiatan usaha dalam mendukung
usaha agribisnis seperti perdagangan agribisnis (Batubara,2007). Menurut Rida (2011) bahwa
sistem jasa penunjang (supporting sytem agribusiness) adalah dukungan sarana dan prasarana
serta lingkungan yang kondusif dengan pengembangan agribisnis. Jadi, berdasarkan uraian
mengenai pengertian subsitem jasa penunjang dapat disumpulkan bahwa subsistem jasa
penunjang yakni subsistem yang menunjang dalam pengembangan agribisnis serta
mendukung subsitem-subsitem agribisnis yang lain.
1. Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan)
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau supporting institution
adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk mendukung dan melayani serta
mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir.
Lembaga-lembaga yang terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluh, konsultan, keuangan, dan
penelitian. Lembaga penyuluhan dan konsultan memberikan layanan informasi yang
dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi, budidaya pertanian, dan manajemen
pertanian. Untuk lembaga keuangan seperti perbankan, model ventura, dan asuransi yang
memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan risiko usaha (khusus
asuransi). Sedangkan lembaga penelitian baik yang dilakukan oleh balai-balai penelitian atau
perguruan tinggi memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik
manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan (Agus, 2014).
2. Subsistem jasa penunjang (supporting institution) yaitu kegiatan jasa yang melayani
pertanian seperti kebijakan pemerintah, perbankan, penyuluhan, pembiayaan dan lain-lain
(Saragih, 2001).
3. Subsitem jasa penunjang merupakan subsitem yang menyediakan jasa agribisnis (service
for agribusiness) seperti perkreditan transportasi dan pergudangan, Litbang, pendidikan SDM
dan kebijakan otonomi ( Nainggolan dan Aritonang, 2012).
4. Subsistem lembaga penunjang (off-farm), seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi
agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga
transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah (Darius, 2010).
Subsistem jasa penunjang dalam sistem agribisnis mempunyai peranan yang sangat penting.
Peranan dari subsitem jasa penunjang untuk menunjang dan melayani serta mengembangkan
kegiatan dari subsitem lainnya yang meliputi sub sitem hulu, usaha tani dan hilir. Dengan ini
subsistem lainnya saling terkait dengan subsistem lembaga penunjang ini. Lembaga-lembaga
yang terkait dalam subsistem jasa penunjang ini meliputi penyuluh, konsultan, keuangan, dan
penelitian (Munanto,2014). Berdasarkan lembaga yang terkait dalam subsistem jasa
penunjang dalam sistem agribisnis, lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat besar
bagi petani. Hal ini karena dengan adanya keuangan yang tercukupi, maka petani dalam
menjalankan usaha taninya juga akan berjalan lancar.

B. Supporting Subsistem Dalam Bidang Agribisnis

Untuk terlaksananya sistem argribisnis, dibutuhkan pendukung-pendukung seperti financial


industry (bank agribisnis dan koperasi agribisnis), infrastruktur (prasarana dan sarana),
human resources dan natural resources, research dan development, layanan infomasi
agribisnis, konsultan/penyuluh, serta kebijakan pemerintah (moneter dan fiskal).

C. Contoh Subsistem Penunjang Agribisnis

a. Perbankan

Penunjang subsistem hulu:


Pada subsistem ini subsistem mendukung pendanaan atas penciptaan bibit unggul dan
penggunaannya oleh petani. Dari pendanaan oleh perbankan selanjutnya dapat digunakan
oleh para peneliti untuk pengembangan dan inovasi atas bibit unggul. Selain itu melalui
pendanaan pula pihak perbankan bisa juga menyetujui pencairan dana oleh petani yang
kekurangan dana dalam input produksinya utamanya modal untuk pembelian bibit maupun
pengadaan peralatan.

Penunjang subsistem usaha tani :


Disini pihak perbankan menjadi semacam pihak konsultan atas penggunaan dana mereka
oleh petani. Pada umumnya pihak perbankan mmang hanya terfokus pada pendanaa di awal
produksi saja, namun pada beberapa bank yang memiliki tradisi organisasi yang kuat
pengunaan atas modalpun menjadi wilayah kerja mereka. Disitu mereka mengadakan peran
pengawasan atas modal yang digunakan. Bentuk pengawasan dapat diwujudkan melalui
proses konsultasi oleh petani dan pihak bank apabila ada inisiatif dari keduabelah pihak dan
pengetahuan yang cukup oleh pengaudit teknis lapang.
b. Transportasi

Penunjang subsistem hulu


Perusahaan transportasi merupakan sebuah kunci atas distristribusinya faktor-faktor
produksi yang umumnya berskala besar separti traktor, tiang penyangga maupun pupuk dan
bibit yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Kesemuanya tak mungkin dapat digunakan
apabila benda-benda itu tak dapat smapai ke petani untuk digunakan dari pabrik sebagai
penyedia.

Penunjang subsistem usaha tani


Disini peran moda transportasi sebagi unit distribusi dari petani sebagai produsen kepada
konsumen tingkat awal seperti perusahaan pengolahaan maupun masyarakat umum sebagai
konsumen tingkat akhir. Ketepatan waktu distribusi haruslah menjadi fokus kunci mengingat
komoditas buah-buahan merupakan hasil hayati yang tak bisa dilepaskan dari proses
biologis seperti busuk ditengah jalan misalnya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Agribisnis adalah suatu sistem yang membahas tentang usaha pertanian baik secara sempit
maupun secara luas, baik yang berhubungan langsung ataupun berhubungan tidak langsung
kepada pertanian.
Agribisnis pada hakikatnya merupakan bagian dari sistem ekonomi. Hal tersebut merunut
pada hakikat agribisnis sebagai bagian dari sistem ekonomi. Namun demikian, tidak
sepenuhnya agribisnis membahas tentang ilmu ekonomi.
Agribisnis sangat diperlukan dalam pengembangan pertanian di Indonesia, karena kondisi
lahan pertanian yang ada di Indonesia sangat berpotensi akan tetapi pada kenyataannya
pertanian di Indonesia masih saja tertinggal dari pertanian-pertanian negara lain yang
potensi lahan pertaniannya jauh dibawah kualitas yang dimiliki Indonesia. Subsistem jasa
penunjang merupakan kegiatan usaha dalam mendukung usaha agribisnis seperti
perdagangan agribisnis . Menurut Rida bahwa sistem jasa penunjang adalah dukungan
sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif dengan pengembangan agribisnis.

Anda mungkin juga menyukai