Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA II

MODUL II KEDALAMAN KRITIS PADA OPEN CHANNEL


FLOW

PERIODE I (2018/2019)

Kelompok II

Anggota Mahasiswa/NIM : Gita Oktavia Budi Utami/104216029

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

UNIVERSITAS PERTAMINA

2018

1
KEDALAMAN KRITIS OPEN CHANNEL FLOW
Gita Oktavia Budi Utami1*, Naillatul Fadhillah1, Ahmad Amirudin 1
1
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Perencanaan Infrastruktur,
Universitas Pertamina
*Corresponding author : gitaokta17@gmail.com

Abstrak : Telah dilakukan percobaan dengan tujuan mempelajari dan mengetahui fungsi dari aliran
per satuan lebar yaitu persamaan energy spesifik dan menunjukkan kedalaman kritis. Metode yang
digunakan adalah eksperimen. Dari percobaan didapatkan hasil berupa data pengamatan dan grafik
hubungan antara Yc, Q dan E1. Dari hasil analisa diketahui Yo,Y1 dan debit yang didapat dari
pengukuran waktu dan volume aliran. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa data yang
dihasilkan di lapangan sesuai dengan teori yang didapatkan dimana Grafik 1 dan grafik 2
menunjukkan pola yang sama yaitu saluran terbuka pada titik kedalaman yang berbeda dapat
menghasilkan besar energy spesifik yang sama dikarenakan kedalaman aliran mempengaruhi
kecepatan aliran. Saat kedalaman rendah memiliki aliran cepat dan sebaliknya kedalaman tinggi
memiliki aliran cenderung pelan. Pada grafik 3 menunjukkan hubungan antara Yc terhadap debit
dimana nilai Emin akan berbanding lurus dengan debit sehingga semakin besar nilai debit yang
didapat, semakin besar pula nilai Emin
kata kunci : kecepatan,kedalaman,air,persamaan,aliran.

Abstract : The experiment has been conducted with the aim of studying and knowing the functions
of the flow per unit width IE-specific energy equation and show the critical depth.The method used
is an experiment. The results obtained from the experiment in the form of observation data and graph
the relationship between our Yc, Q and E1.From the results of the analysis are known to Yo, Y1 and
the measurement of discharge time and volume of the flow.From the experiment results it can be
concluded that the data generated in the field in accordance with the theory of architecture where the
graph 1 and graph 2 shows the same pattern i.e. open channels on different depth point can produce
great energy the same specific due to the depth of flow affect the speed of the flow.While the depth
of the low flow fast and have a rather high depth have tended to flow slowly.On the graph 3 shows
the relationship between our Yc against discharge where the value of Emin will be directly
proportional to discharge so that the greater the discharge value obtained, the greater the value of
Emin also.
keywords: speed, depth, water, parity, flow.

PENDAHULUAN
Saluran dimana air mengalir dengan muka air bebas disebut dengan saluran
terbuka. Saluran terbuka banyak digunakan dikehidupan sehari-hari. Dikarenakan
terbuka, karakter hidrologinya akan semakin rumit.
Energy yang dihasilkan pada suatu bagian akan mempengaruhi kedalaman
dan kecepatan arus yang diberikan pada tiap bagian saluran terbuka. Energy untuk
debit konstan dapat mencapai nilai minimum pada kedalaman kritis. Geometric
saluran mempengaruhi nilai energy spesifik dan yc.
Pada saluran terbuka, dasar sebagai datum lebih mudah digunakan daripada
membandingkan energy spesifik pada bagian yang berbeda. Energy spesifik
didefinisikan sebagai jumlah potensial (kedalaman arus) dan energy kinetik
(velocity head) dengan persamaan
𝑣2
𝐸 = 𝑦 + 2𝑔 (persamaan 2.1)

2
Dengan mensubstitusikan lebar pada unit saluran sehingga
𝑄2
𝐸 =𝑦+ (persamaan 2.2)
2𝑔𝑦 2
Saat saluran berbentuk persegi panjang, arus akan sejajar sehingga dapat
dimasukkan rumus
𝑞2 3
𝑌𝐶 = 3√ 𝑔 dan dan Ec = Emin = 2 𝑦𝑐 (persamaan 2.3)
dimana E adalah energy spesifik (m), Ec = Emin adalah energy spesifik (m), y
adalah kedalaman aliran, Yc adalah kedalaman kritis (m), Q adalah debit aliran
(m3/s) q adalah debit persatuan lebar (m3/s/m), g adalah konstanta gravitasi (m/s2).
Pada percobaan kali ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengetahui fungsi
dari aliran per satuan lebar adalah persamaan energy spesifik dan menunjukkan
kedalaman kritis

METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Hydraulic Bench, stopwatch
dan Hydraulic Flow Demonstrator. Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah
fluida cair (air).
2. Cara kerja
Ketiga pitot dipastikan sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Hydraulic
bench dinyalakan lalu katup kontrol dibuka. Katup control outlet dibuka dan katup
control aliran akan masuk pada apparatus dengan.atur hingga ketinggian air pada
Ygate menjadi 150mm dan pintu reservoir 20 mm. Pergerakan dan ketinggian air
pada apparatus diamati saat aliran sudah stabil. Kemudian hitung debit dengan
menutup saluran pada hydraulic bench. Ukur debit menggunakan stopwatch untuk
mendapatkan waktu dan volume dengan hydraulic bench

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Tabel
2.1 Hasil Pengamatan
Q (cm3/s) Yc (cm) E (cm) b (cm) g (cm/s2)
1766,78 3,839 5,758 7,5 981
V(cm3) t (s) Y0 (cm) Ygate (cm) Y1 (cm)
10000 5,66 15 2 1,5

2.2 Data Pengamatan


No Y A Es No Y A (cm2) Es (cm)
(cm) (cm2) (cm) (cm)
1 0,50 3,75 58 15,00 112,5 15,12571
2 1,00 7,5 29,28431 59 15,25 114,375 15,37162
3 1,25 9,375 19,35196 60 15,50 116,25 15,61773
4 1,50 11,25 14,07081 61 15,75 118,125 15,86402

3
5 1,75 13,125 10,98569 62 16,00 120 16,11049
6 2,00 15 9,071078 63 16,25 121,875 16,35711
7 2,25 16,875 7,837024 64 16,50 123,75 16,60389
8 2,50 18,75 7,02549 65 16,75 125,625 16,85081
9 2,75 20,625 6,490074 66 17,00 127,5 17,09787
10 3,00 22,5 6,142701 67 17,25 129,375 17,34505
11 3,25 24,375 5,927805 68 17,50 131,25 17,59236
12 3,50 26,25 5,808923 69 17,75 133,125 17,83977
13 3,75 28,125 5,761329 70 18,00 135 18,0873
14 4,00 30 5,767769 71 18,25 136,875 18,33492
15 4,25 31,875 5,815913 72 18,50 138,75 18,58264
16 4,50 33,75 5,896756 73 18,75 140,625 18,83045
17 4,75 35,625 6,003598 74 19,00 142,5 19,07835
18 5,00 37,5 6,131372 75 19,25 144,375 19,32633
19 5,25 39,375 6,276188 76 19,50 146,25 19,57438
20 5,50 41,25 6,435019 77 19,75 148,125 19,82251
21 5,75 43,125 6,60548 78 20,00 150 20,07071
22 6,00 45 6,785675 79 20,25 151,875 20,31898
23 6,25 46,875 6,974078 80 20,50 153,75 20,5673
24 6,50 48,75 7,169451 81 20,75 155,625 20,81569
25 6,75 50,625 7,37078 82 21,00 157,5 21,06414
26 7,00 52,5 7,577231 83 21,25 159,375 21,31264
27 7,25 54,375 7,788108 84 21,50 161,25 21,56119
28 7,50 56,25 8,002832 85 21,75 163,125 21,80979
29 7,75 58,125 8,220915 86 22,00 165 22,05844
30 8,00 60 8,441942 87 22,25 166,875 22,30713
31 8,25 61,875 8,665564 88 22,50 168,75 22,55587
32 8,50 63,75 8,891478 89 22,75 170,625 22,80465
33 8,75 65,625 9,119428 90 23,00 172,5 23,05347
34 9,00 67,5 9,349189 91 23,25 174,375 23,30232
35 9,25 69,375 9,580569 92 23,50 176,25 23,55122
36 9,50 71,25 9,8134 93 23,75 178,125 23,80014
37 9,75 73,125 10,04753 94 24,00 180 24,0491
38 10,00 75 10,28284 95 24,25 181,875 24,2981
39 10,25 76,875 10,51921 96 24,50 183,75 24,54712
40 10,50 78,75 10,75655 97 24,75 185,625 24,79617
41 10,75 80,625 10,99475 98 25,00 187,5 25,04525
42 11,00 82,5 11,23375 99 25,25 189,375 25,29436
43 11,25 84,375 11,47348 100 25,50 191,25 25,5435
44 11,50 86,25 11,71387 101 25,75 193,125 25,79266
45 11,75 88,125 11,95487 102 26,00 195 26,04184
46 12,00 90 12,19642 103 26,25 196,875 26,29105

4
47 12,25 91,875 12,43848 104 26,50 198,75 26,54028
48 12,50 93,75 12,68102 105 26,75 200,625 26,78953
49 12,75 95,625 12,92399 106 27,00 202,5 27,0388
50 13,00 97,5 13,16736 107 27,25 204,375 27,28809
51 13,25 99,375 13,41111 108 27,50 206,25 27,5374
52 13,50 101,25 13,6552 109 27,75 208,125 27,78673
53 13,75 103,125 13,8996 110 28,00 210 28,03608
54 14,00 105 14,14431 111 28,25 211,875 28,28544
55 14,25 106,875 14,38929 112 28,50 213,75 28,53482
56 14,50 108,75 14,63453 113 28,75 215,625 28,78422
57 14,75 110,625 14,88001

Lampiran grafik terlampir

B. Pembahasan

Dalam praktikum dilakukan pengambilan data pengukuran untuk


menemukan nilai kedalaman kritis pada open channel flow dengan mengukur debit,
luas penampang, dan ketinggian awal dan ketinggian pada pintu Hydraulic Flow
Demonstration.
Nilai b, g, volume dan waktu diketahui sehingga dapat dicari nilai debit
didapatkan nilai 1766,78 cm^3 / s. Dari hasil percobaan, didapatkan Yc dengan
menggunakan persamaan 2.3
3 𝑄2
Yc1 = √(𝐵2 𝑔)
3 (1.766.78x10^−3)2)
= √(( )
(0,0752 ) 𝑥 9,81
= 0,0384 m
Lalu mencari nilai E dengan menggunakan persamaan 2.2 didapatkan nilai
sebesar 5.758 cm
Grafik 1 dan grafik 2 menunjukkan pola yang sama dimana saluran terbuka
pada titik kedalaman yang berbeda dapat menghasilkan besar energy spesifik yang
sama dikarenakan kedalaman aliran mempengaruhi kecepatan aliran. Saat
kedalaman rendah memiliki aliran cepat dan sebaliknya kedalaman tinggi memiliki
aliran cenderung pelan, sehingga dengan melihat table dan grafik, terdapat banyak
kesamaan yaitu nilai energy spesifik yang turun hingga kedalaman 3.75-4 cm
kemudian naik kembali. Misalnya pada Y1= 2.25;Y2= 7.25 dengan nilai E = 7.8
dan Y1= 1.25; Y2= 19.25 dengan nilai E=19.3. dll .
Pada grafik 3 menunjukkan hubungan antara Yc terhadap debit dimana nilai
Emin akan berbanding lurus dengan debit sehingga semakin besar nilai debit yang
didapat, semakin besar pula nilai Emin. Hal ini sesuai dengan rumus persamaan 2.3
dimana semakin besar nilai Yc maka semakin besar pula nilai debit.

SIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa data yang dihasilkan
dilapangan sesuai dengan teori yang didapatkan dimana kedalaman kritis
5
dipengaruhi oleh nilai kecepatan aliran yang didapat menggunakan persamaan
𝑣2 𝑄2
energi spesifik 𝐸 = 𝑦 + 2𝑔 dan 𝐸 = 𝑦 + dimana nilai E akan berbanding
2𝑔𝑦 2
lurus dengan nilai kecepatan aliran dan nilai dari Yawal atau Y1
𝑞2 3
Persamaan dari kedalaman kritis adalah 𝑌𝐶 = 3√ 𝑔 dan dan Ec = Emin = 2 𝑦𝑐 .
Sehingga nilai dari Ec atau Emin akan selalu berbanding lurus dengan hasil Yc.
Semakin besar nilai Yc yang didapat maka semakin besar pula nilai dari Emin. Pada
perlakuan 150 mm Yo kedalaman Yc yang didapat adalah 3.839.
Grafik 1 dan grafik 2 menunjukkan pola yang sama dimana saluran terbuka
pada titik kedalaman yang berbeda dapat menghasilkan besar energy spesifik yang
sama dikarenakan kedalaman aliran mempengaruhi kecepatan aliran. Saat
kedalaman rendah memiliki aliran cepat dan sebaliknya kedalaman tinggi memiliki
aliran cenderung pelan. Pada grafik 3 menunjukkan hubungan antara Yc terhadap
debit dimana nilai Emin akan berbanding lurus dengan debit sehingga semakin
besar nilai debit yang didapat, semakin besar pula nilai Emin
Didapatkan hasil percobaan dengan nilai seperti yang ditunjukkan pada
hasil percobaan menunjukkan hasil yang didapatkan dilapangan sesuai dengan teori
yang didapat

DAFTAR PUSTAKA

1. Winarta,Bambang Phd, dkk. (2018) . Modul Mekanika Fluida II Periode I


2018/2019. Jakarta: Universitas Pertamina
2. Shammas, Nazih K dan Lawrence K wang. (2016). Water Engineering.
New Jersey: John Wiley & Sons,inc
3. Fair,G. M., Geyer, JC., and Okun, D.A., Water and Wastewater
Engineering, New York: John Wiley & Sons,inc.

Anda mungkin juga menyukai