Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN PROGRAM DIKLAT

PELATIHAN MENGGUNAKAN MODEL ADDIE

Disusun Oleh :

1. Inkhasanah Ayu B.P (5302418048)


2. Riska Candra Dewi (5302418051)
3. Farhan Ulinuha (5302418058)

Dosen Pembimbing :
Dr.Ir. I Made Sudana, M.Pd.
Putri Khoirin Nashiroh, S. Pd., M. Pd.

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2020
Pelatihan Model ADDIE

1. Analysis
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens. Pada tahap analisis, dilakukan
pendefinisian permasalahan instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran
serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa.
Peserta dapat mempelajari modul pengaturan software tools pemrograman dan diharapkan
dapat Melakukan konfigurasi tools untuk pemrograman, termasuk menentukan target hasil
dari konfigurasi, dan memastikan tools pemrograman setelah dikonfigurasikan, tetap bisa
digunakan sebagaimana mestinya dan Menggunakan tools sesuai kebutuhan pembuatan
program termasuk mengidentifikasikan fitur-fitur dasar yang dibutuhkan untuk
mendukung pembuatan program, dan menguasai fitur-fitur dasar tools untuk pembuatan
program. Kegiatan analisis pelatihan ini meliputi :
a. Meminta guru dan peserta pelatihan untuk mengisi angket terkait : konsep
pelatihan, reward & punishment, rules & consequences, kendala yang dihadapi.
b. Mengumpulkan data dan materi ynag akan dipelajari di pelatihan “melakukan pengaturan
software tools pemrograman”
c. Mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah yang dihadapi memerlukan solusi berupa
pembuatan perangkat pembelajaran.

d. Melakukan Pengolahan data nilai siswa berdasarkan pada data nilai pretest dan posttest.
e. Pengolahan data hasil evaluasi siswa terhadap pelatihan melakukan pengaturan software
tools pemrograman yang dikembangkan dengan model ADDIE.
f. Analisis data hasil penelitian dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji gain,
dan uji hipotesis.
g. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
2. Desaign
Dalam perancangan model/metode pembelajaran, tahap desain memiliki kemiripan dengan
merancang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai
dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang
perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar.
Rancangan model/metode pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses
pengembangan berikutnya. Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan.
Langkah ini memerlukan adanya klarifikasi program pembelajaran yang didesain sehingga
program tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini merupakan inti dari langkah
analisis, yaitu mempelajari masalah dan menemukan alternatif solusi yang akan ditempuh untuk
dapat mengatasi masalah pembelajaran yang berhasil diidentifkasi melalui langkah analisis
kebutuhan. Berikut desain yang akan digunakan pada pelatihan :
a. Pelatih membuat penrangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelatihan
b. Peserta dapat mempelajari tentang pengaturan software dalam pemrograman terlebih
dahulu sebelum memulai diskusi/ pelatihan tentang pengaturan software tools
pemrograman.
c. Pelatih/Traineer memberikan materi tentang pengaturan software tools pemrograman
dengan menggunakan media power point/ board atau juga dapat menggunakan computer
langsung untuk mencontohkannya.
d. Siswa mampu membuat kalimat berisi tanggapan dan solusi terhadap gambar lingkungan
e. Siswa dapat memberikan tanggapan dan solusi terhadap masalah pada gambar
f. Peserta pelatih dapar mengimplementasi materi/ contoh yang telah di jelaskan oleh
pelatih/trainer.
g. Pelatih dan peserta pelatihan melakukan evaluasi terhadap materi peraturan software
tools pemrograman.
3. Develop
Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap
desain, telah disusun kerangka konseptual penerapan model/metode pembelajaran baru. Dalam
tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk
yang siap diimplementasikan. Sebagai contoh, apabila pada tahap design telah dirancang
penggunaan model/metode baru yang masih konseptual, maka pada tahap pengembangan
disiapkan atau dibuat perangkat pembelajaran dengan model/metode baru tersebut.
 Pelatih memberikan materi dasar dengan edia power point yang dilengkapi oleh gambar-
gambar penjelas materi
 Pelatih memberikan contoh langsung pada perangkat computer dan software yang telh
disediakan untuk menjalani pelatihan “melakukan pengaturan software tools
pemrograman”.
 Peserta pelatihan dapat melakukan praktik langsung di perangkat masing-masing atau
perangkat yang telah disediakan dengan bantuan pelatih/guru yang ada.
 Peserta pelatihan dapat melakukan praktik secara mandiri.
 Evaluasi dapat berupa tes tertulis mengenai materi yang telah dipelajari maupun evaluasi
berbentuk praktik.
4. Implementasi
 Trainer memberikan materi tengantang pengertian konfigurasi perangkat lunak, cara
mengkonfigurasikan tools pemrograman agar dapat digunakan.
 Trainer memberikan contoh praktik penerapan pengaturan software tools pemrograman
 Peserta pelatihan mempraktikkan secara mandiri
 Pelatih membimbing peserta pelatihannya menguasi fitur-fitur tool untuk membuat suatu
program

 Menjelaskan Pengetahuan yang diperlukan dalam Menggunakan Tools Sesuai


Kebutuhan Pembuatan Program seperti Identifikasi fitur-fitur dasar yang dibutuhkan
dalam pembuatan program :

 Memastikan fitur IDE telah terpasang


 Memastikan aplikasi testing tools telah terpasang
 Memastikan aplikasi project management telah terpasang

 Memastikan coding standar telah terpasang

 Memastikan aplikasi debugger dan logger telah terpasang

 Memastikan aplikasi deployment tools


 Pelatih membagi peserta pelatihan menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi
 Kelompok yang telah dibagi diberikan tuga untuk didiskusikaan dan dipraktikkan.
 Peserta pelatihan akan diberikan tes secara kelompok maupun individu untuk menilai
pehaman materi
 Pelatih memberikan angket yang berisi evaluasi,saran dan kritik tentang proses pelatihan
yang telah dijalni.
 Pelatih memberikan motivasi untuk peserta pelatihannya.
5. Evaluasi
 Pelatih membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, Jumlah anggota kelompok asal
menyesuaikan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari sesuai tujuan
pembelajaran. Setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran
tersebut.
 peserta pelatihan yang dibagi menjadi beberapa kelopok tersebut berdiskusi dan
mempraktikkan tentang materi yang telah telah di jelaskan oleh palatih.
 Setelah peserta pelatihan berdiskusi dalam kelompok, selanjutnya presentasi masing-
masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi dengan dilakukan pengundian agar
pelatih dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang didiskusikan
sebelumnya.
 Pelatih memberikan kuis untuk peserta pelatihan secara individual.
 Pelatih memberikan penghargaan kepada kelompok/individu melalui skor perolehan nilai
peningkatan hasil belajar.
 Pelatih akan membuat tes pada google form mengenai materi yang telah dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai