Anda di halaman 1dari 4

Mahasiswa menjelaskan apa itu uji mutu fisik benih dan tujuannya dengan sumber yang dapat

dipercaya
Uji mutu fisik benih adalah benih yang diuji untuk mengetahui kualitas benih
apakah dapat berkecambah secara normal atau tidak. Hal ini didukung menurut Ningsih,
et.al., (2015) pengujian yang menggambarkan kemampuan benih untuk disimpan dan
tumbuh sebagai kecambah normal, tujuan nya untuk mengetahui mutu atau kualitas dari
suatu jenis atau kelompok benih.

1. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji kemurnian dan factor yang mempengaruhi uji
kemurnian benih dengan sumber yang dapat dipercaya
Uji kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan mengecek fisik komponen-
komponen benih termasuk persentase berat dari benih murni (pure seed), dan kotoran
pada masa benih. Hal ini didukung menurut Mulsanti et al. (2013) Uji kemurnian benih
merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengendalikan mutu genetik suatu benih,
menghasilkan benih berkualitas tinggi secara fisik, serta benih yang tidak tercampur
dengan kotoran yang terbawa ataupun benih-benih yang tidak utuh dipengaruhi oleh
genotif, tingkatan perkembangan dan lingkungan, serta interaksi antara faktorfaktor
tersebut.

2. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji bobot 1000 butir dengan sumber yang dapat dipercaya
Uji bobot 100 artinya adalah jika bobot benih nya 1000 artinya cukup baik dalam
perkecambahan. Menurut Wiguna (2012) Benih yang memiliki bobot 1000 butir tinggi
memiliki kemampuan berkecambah yang lebih baik karena memiliki cadangan makanan
yang lebih banyak. Secara fisiologis mutu suatu benih dapat dilihat dari viabilitas
maupun vigornya.

3. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji kadar air benih dan factor yang mempengaruhi kadar
air benih dengan sumber yang dapat dipercaya
 Uji kadar air adalah suatu pengujian untuk mengetahui kadar air yang terkandung.
Menurut Aminah (2012) Uji Kadar air untuk proses perkecambahan sangat
berperan di dalam mendorong enzim hidrolitik untuk mempercepat munculnya ,
sedangkan kadar air biji pada proses pembentukan lemak nabati akan menentukan
tingkat fisiko-kimia minyak nabati pada biji tersebut diantaranya tingkat
viskositasnya dan rendemen yang dihasilkan.
 Factor yang mempengaruhi kadar air benih adalah kelembapan dan temperature.
Menurut Suryanto (2013) faktor yang memengaruhi kadar air benih yaitu
kelembaban relatif dan temperatur. Faktor kelembaban merupakan faktor penting
karena berhubungan langsung dengan kadar air benih. Pada suhu rendah, aktivitas
enzim terutama enzim respirasi dapat ditekan sehingga perombakan cadangan
makanan dan proses deteriorasi juga dapat ditekan. Matinya sel-sel meristematis
dan habisnya cadangan makanan dan degradasi enzim dapat diperlambat,
sehingga viabilitas dan vigor masih tinggi.

4. Menghitung model permasalahan uji mutu fisik benih sebagai berikut:


a. Luqman sedang melakukan pengujian kemurnian benih. Luqman memperoleh
berat benih murni sebesar 430 gr, berat benih lain 50 gr berat kotoran benih 20 gr.
Hitunglah:

 Persentase benih murni:


BM
= X 100%
BM +BTL+ KB
430
= X 100%
430+50+20
430
= X 100%
500
= 86%
 Persentase benih tanaman lain:
BTL
= X 100%
BM +BTL + KB
50
= X 100%
430+50+20
50
= X 100%
500
= 10%
 Persentase Kotoran Benih:
KB
= X 100%
BM +BTL + KB
20
= X 100%
430+50+20
20
= X 100%
500
= 4%
 Faktor Kehilangan:
CK −(BM + BTL+ KB)
= X 100%
CK
430−(430+50+20)
= X 100%
430
430−500
= X 100%
430
−70
=- X 100%
430
= -16,27%
b. Qo’id ingin mengetahui kebutuhan benih dalam setiap hektarnya dan Qo’id ingin
mengukur kondisi benih kacang hijau yang Qo’id punya. Apa yang harus
dilakukan Qo’id? Jika ulangan 1, 2, 3, 4 brturut turut sebagai berikut 10 gr, 15 gr,
20 gr, 40 gr, metode mana yang harus digunakan dan berapa hasilnya?
Menggunakan metode B yaitu:
Z= (U1+U2+U3+U4) x 2,5
= (10+15+20+40) x 2,5
= 85 x 2,5
= 212,5
c. Hakim memiliki benih bunga matahari, kemudian Hakim ingin mengetahui
kandungan kadar air benihnya. Jika bobot basah benih tersebut adalah 20gr dan
bobot kering adalah 15 gr maka berapa persentase kadar air benih bunga matahari
hakim berapa? (wadah 10 gr)
y−z
KA = X 100%
y−x
30−25
= X 100%
30−10
5
= X 100%
20
= 25%
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Aam. 2012. Penentuan Karakteristik Fisiologis Benih Kranji Berdasarkan Nilai kadar
Air. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 10(1): 1-6
Mulsanti IW, Surahman M, Wahyuni S, Utami DW, 2013. Identifikasi galur tetua padi hibrida
dengan marka ssr spesifik dan pemanfaatannya dalam uji kemurnian benih. Jurnal PP.
32(1): 1–8.
Ningsih, M., M.P Biantary., dan Jumani. 2015. Uji Mutu Fisik Dan Fisiologis Benih Pohon
Penghasil Gaharu Berdasarkan Fenotipe Pohon Induk di Samboja Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jurnal Agrifor. 14(2): 221-239.
Suryanto, Heri. 2013. Pengaruh Beberapa Perlakuan Penyimpanan Terhadap Perkecambahan
Benih Suren. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 2(1): 26-40
Wiguna, Gungun. 2012. Daya Hasil Dan Kualitas Benih Enam Kultivar Tomat. Jurnal
Pembangunan Pedesaan. 12(2) : 80-85

Anda mungkin juga menyukai