TRANSPLANTASI ORGAN
Xl MIPA 1
SMA N 3 AMLAPURA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkatnya lah kami bisa menyusun makalah ini dengan lancer. Makalah yang berjudul
Transplantasi Organ ini akan membahas pengertian, bagian-bagian dan kelebihan dan
kekurangan transplantasi organ.
Dari penulisan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini..
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu
disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca juga kami para penulis.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar belakang..........................................................................................
B. Tujuan........................................................................................................
C. Manfaat......................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………..10
A. Kesimpulan………………………………………………………10=11
B. Saran……………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………11-12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan zaman yang sangat pesat ini memberikan dampak
secara global diberbagai bidang, salah satunya adalah kemajuan di bidang kedokteran
dan kesehatan, yaitu teknik transplantasi organ. Transplantasi organ adalah tindakan
medis berupa pendonoran atau pemindahan seluruh maupun sebagian organ tubuh ke
tubuh yang lain. Atau dari satu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama.
Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau yang tak
berfungsi pada penerima dengan orang lain yang masih berfungsi dari donor. Donor
organ dapat berasal dari seseorang yang masih hidup ataupun sudah meninggal
Sejak kesuksesan transplantasi organ yang pertama kali berupa ginjal dari donor
kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1950 di Chicago, perkembangan di bidang
transplantasi maju pesat. Permintaan untuk transplantasi organ terus pengalami
peningkatan melebihi ketersediaan donor yang ada.
Sebagai contoh di China, pada tahun 1999 tercatat hanya 24 transplantasi hati,
namun tahun 2000 jumlahnya mencapai 78 angka. Sedangkan tahun 2003 angkanya
bertambah 365. Jumlah tersebut semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali
transplantasi. Tidak hanya hati jumlah transplantasi keseluruhan organ di China memang
meningkat drastic. Setidaknya telah terjadi 3 kali lipat melebihi Amerika Serikat.
Ketersediaan antara jumlah pemberi organ dengan penerima organ hampir terjadi di
seluruh dunia.
B. Tujuan
C. Manfaat
Transplantasi organ mulai dipikirkan oleh dunia sejak 4000 tahun silam menurut
manuscrip yang ditemukan di Mesir yang memuat uraian mengenai eksperimen
transplantasi jaringan yang pertama kali dilakukan di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum
diutusmya Nabi Isa as. Seorang ahli bedah bangsa Hindu telah berhasil memperbaiki
hidung seorang tahanan yang cacat akibat siksaan, dengan cara mentransplantasikan
sebagian kulit dan jaringan lemak yang diambil dari lengannya. Pengalaman inilah yang
merangsang Gaspare Tagliacosi, seorang ahli bedah Italia, pada tahun 1597M untuk
mencoba memperbaiki cacat hidung seseorang dengan kulit temannya.
Pada ujung abad ke-19 M para ahli bedah, baru berhasil mentransplantasikan
jaringan namun sejak penemuan John Murphy pada tahun 1897 yang berhasil
menyambung pembuluh darah pada binatang percobaan, barulah terbuka pintu percobaan
mentransplantasikan organ dari manusia ke manusia yang lain. Percobaan yang telah
dilakuakan terhadap binatang akhirnya berhasil, meskipun ia menghabiskan waktu cukup
lama yaitu satu setengah abad. Pada tahun 1954 M Dr. J.E Murray berhasil,
mentransplantasikan ginjal kepada seorang anak yang berasal dari saudara kembarnya
yang membawa perkembangan pesat dan lebih maju dalam bidang transplantasi organ.
Kendala lain yang dihadapi Indonesia dewasa ini dalam menetapkan terapi
transplantasi, adalah terbatasnya jumlah donor keluarga (Living Related Donor / LRD)
dan donasi organ jenazah, karena itu diperlukan kerjasama yang saling mendukung
antara para pakar terkait (hukum, kedokteran, sosiologi, dan pemuka agama).
Transplantasi organ dapat dikategorikan sebagai “ life saving” sedangkan transplantasi
jaringan dikategorikan sebagai “life enhancing”.
Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak yang terkait
dengannya, yaitu orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor (pendonor),
sedang yang menerima disebut resipien dan para dokter yang menangani operasi
transplantasi dari pihak donor kepada resipien.
Secara legal transplantasi hanya boleh dilakukan untuk tujuan kemanusiaan dan
tidak boleh dilakukan untuk tujuan komersial (pasal 33 ayat 2 UU 23/1992). Penjelasan
pasal tersebut menyatakan bahwa organ atau jaringan tubuh merupakan anugrah Tuhan
Yang Maha Esa, sehingga dilarang untuk dijadikan obyek untuk mencari keuntungngan
atau komersial.
D. Klasifikasi Transplantasi Organ
a. Autotransplantasi
Pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu
sendiri.
b. Homotransplantasi
Pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.
c. Heterotransplantasi
Pemindahan organ atau jaringan dari satu spesies ke spesies lain.
d. Autograft
Transplantasi jaringan untuk orang yang sama. Kadang-kadang hal ini dilakukan
dengan jaringan surplus, atau jaringan yang dapat memperbarui, atau jaringan
lebih sangat dibutuhkan di tempat lain (contoh termasuk kulit grafts, ekstraksi
vena untuk CABG, dll) Kadang-kadang autograft dilakukan untuk mengangkat
jaringan dan kemudian mengobatinya atau orang, sebelum mengembalikannya
(contoh termasuk batang autograft sel dan penyimpanan darah sebelum operasi ).
e. Allograft
Allograft adalah suatu transplantasi organ atau jaringan antara dua non-identik
anggota genetis yang samaspesies. Sebagian besar jaringan manusia dan organ
transplantasi yang allografts. Karena perbedaan genetik antara organ dan
penerima, penerima sistem kekebalan tubuh akan mengidentifikasi organ sebagai
benda asing dan berusaha untuk menghancurkannya, menyebabkan penolakan
transplantasi.
f. Isograft
Sebuah subset dari allografts di mana organ atau jaringan yang di
transplantasikan dari donor ke penerima yang identik secara genetik (seperti
kembar identik ). Isografts dibedakan dari jenis lain transplantasi karena
sementara mereka secara anatomi identik dengan allografts, mereka tidak
memicu respon kekebalan.
g. Xenograft dan xenotransplantation
Transplantasi organ atau jaringan dari satu spesies yang lain. Sebuah contoh
adalah transplantasi katup jantung babi, yang cukup umum dan sukses. Contoh
lain adalah mencoba-primata (ikan primata non manusia)-transplantasi Piscine
dari pulau kecil (yaitu pankreas atau jaringan).
h. Transplantasi Split
Kadang-kadang organ almarhum donor, biasanya hati, dapat dibagi antara dua
penerima, terutama orang dewasa dan seorang anak.Ini bukan biasanya sebuah
pilihan yang diinginkan karena transplantasi organ secara keseluruhan lebih
berhasil.
i. Transplantasi Domino
Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan fibrosis kistik karena kedua
paru-paru perlu diganti dan itu adalah operasi lebih mudah secara teknis untuk
menggantikan jantung dan paru-paru pada waktu yang sama. Sebagai jantung asli
penerima biasanya sehat, dapat dipindahkan ke orang lain yang membutuhkan
transplantasi jantung. (parsudi,2007).
1. Eksplantasi : Usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau
yang sudah meninggal
2. Implantasi : Usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh tersebut kepada
bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain.
Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan
transplantasi, yaitu :
1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup
yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk
hidup dengan kekurangan jaringan atau organ. (anonim,2006)
2. Adaptasi resipien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan atau
organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan atau
organ tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi
lagi.
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang masih
hidup atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana meninggal sendiri
didefinisikan kematian batang otak. Organ-organ yang diambil dari donor hidup seperti :
kulit, ginjal, sumsum tulang dan darah (tranfusi darah). Organ-organ yang diambil dari
jenazah adalah jantung, hati, ginjal, kornea, pankreas, paru-paru dan sel otak.
E. METODE TRANSPLANTASI ORGAN
Semakin berkembangnya ilmu tranplantasi modern, ditemukan metode-metode
pencangkokan, seperti :
1. Pencangkokan arteria mammaria interna di dalam operasi lintas koroner oleh Dr.
George E. Green.
2. Pencangkokan jantung, dari jantung ke kepada manusia oleh Dr. Christian
Bernhard, walaupun resipiennya kemudian meninggal dalam waktu 18 hari.
3. Pencangkokan sel-sel substansia nigra dari bayi yang meninggal ke penderita
Parkinson oleh Dr. Andreas Bjornklund.
a. Donor dalam keadaan hidup sehat. Dalam tipe ini diperlakukan seleksi yang
cermat dan harus diadakan general check up (pemeriksaan kesehatan yang
lengkap dan menyeluruh) baik terhadap donor, maupun terhadap resipien. Hal ini
dilakukan demi untuk menghindari kegagalan transplantasi.
Transplantasi organ dari donor hidup wajib memenuhi 3 persyaratan:
1) Resiko yang dihadapi oleh donor harus proporsional dengan manfaat yang
didatangkan oleh tindakan tersebut atas diri penerima.
2) Pengangkatan organ tubuh tidak boleh mengganggu secara serius kesehatan
donor atau fungsi tubuhnya. 7
3) Donor wajib memutuskan dengan penuh kesadaran dan bebas, dengan
mengetahui resiko yang mungkin terjadi
b. Donor dalam keadaan koma. Apabila donor dalam keadaan koma,atau diduga
kuat akan meninggal segera, maka dalam pengambilan organ tubuh donor
memerlukan alat kontrol dan penunjang kehidupan, misalnya bantuan alat
pernafasan khusus.
c. Donor dalam keadaan meninggal. Dalam tipe ini, organ tubuh yang akan
dicangkokkan diambil ketika donor sudah meninggal berdasarkan ketentuan
medis dan yuridis.
Dalam hal pengambilan organ dari jenazah dikenal ada 2 sistem yang diberlakukan
secara nasional, yaitu :
1) Sistem izin (toestemming system) : Sistem ini menyatakan bahwa transplantasi
baru dapat dilakukan jika ada persetujuan dari donor sebelum pengambilan organ.
Indonesia menganut sistem ini.
2) Sistem tidak berkeberatan (geen bezwaar system) : dalam sistem ini transplantasi
organ dapat dilakukan sejauh tidak ada penolakan dari pihak donor. Tidak adanya
penolakan dari donor, dalam sistem ini, ditafsirkan sebagai ”donor tidak
keberatan dilakukan pengambilan organ”.
A. Manfaat.
1. Memulihkan fungsi dari organ tertentu
2. Memulihkan sel tertentu yang mengalami kelainan atau bahkan kerusakan agar
berfungsi normal kembali
3. Memulihkan jaringan yang mengalami kelainan atau kerusakan agar bekerja
dengan normal kembali
4. Menyembuhkan tubuh pasien dari satu atau lebih penyakit, misalnya saja
ginjal atau jantung yang rusak
B. Kerugian
A. Kesimpulan
Orang yang bisa melakukan transplantasi organ bisa dari orang yang telah
meninggal dunia ke orang yang masih hidup serta dari orang yang hidup ke orang lain.
Sebelum melakukan transplantasi organ harus ada persetujuan dari keluarga orang
tersebut atau pribadi orang tersebut. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri banyaknya
masalah yang muncul akibat kemajuan teknologi ini seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.Transplantasi boleh saja dilakukan dengan melaksanakan ketentuan-
ketentuan berupa hukum kesehatan dan etika kedokteran yang berlaku di Indonesia.
Tenaga kesehatan berperan penting dalam masalah ini. Oleh sebab itu, setiap pihak
yang memiliki kewenangan tersebut hendaknya memperhatikan tujuan dari transplantasi
organ dengan pertimbangan yang matang dan bukan karena kepentingan material semata.
Dengan memperhatikan hukum kesehatan dan etika yang berlaku maka usaha mulia
untuk menolong pasien yang memiliki masalah dengan salah satu organ tubuhnya dapat
terlaksana.
B. Saran