Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA, KOMPAS.

com – Bupati Sidoarjo Saiful Ilah telah ditetapkan Komisi oleh


Pemberantasan Korupsi ( KPK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan
barang dan jasa, Rabu (8/1/2020). Saiful sebelumnya ditangkap KPK dalam sebuah operasi
tangkap tangan pada Selasa (7/1/2020). Berdasarkan penelusuran Kompas.com di situs
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Elektronik (e-LHKPN), Saiful diketahui
memiliki kekayaan Rp 60,4 miliar. Baca juga: Jadi Tersangka, Ini Kiprah Bupati Saiful Ilah
di Sidoarjo Catatan kekayaan yang dilaporkan terakhir pada 2018 lalu itu terdiversifikasi ke
dalam sejumlah bentuk. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini diketahui memiliki
25 aset properti berupa tanah dan bangunan senilai Rp 32,8 miliar, baik yang merupakan
warisan maupun hasil sendiri. Sebagian besar kekayaannya ini berada di wilayah Sidoarjo,
Jawa Timur. Selain itu, Saiful juga memiliki sembilan unit mobil senilai Rp 570 juta. Di
samping itu, Saiful juga memiliki harta bergerak lain sebesar Rp 1,44 miliar, surat berharga
Rp 63,5 juta, kas dan setara kas sebesar Rp 25,55 miliar. Baca juga: Kronologi OTT Bupati
Sidoarjo dan Penyitaan Uang Rp 1,8 Miliar Dalam OTT yang menjerat Saiful Ilah, KPK
menyita uang senilai total Rp 1.813.300.000. Dia diduga menerima suap senilai total Rp
550.000.000 dari pihak swasta terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo. Wakil
Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, sebagian dari uang senilai Rp 550.000.000
tersebut ditemukan dalam operasi tangkap tangan terhadap Saiful di kantornya, Selasa
(7/1/2020) kemarin. "KPK mengamankan Bupati SFI (Saiful) dan ajudannya B (Budiman), di
kantor Bupati pada 18.24 WIB. Dari tangan ajudan bupati, KPK mengamankan tas ransel
berisi uang Rp 350.000.000 dalam pecahan Rp 100.000," kata Alex dalam konferensi pers di
Gedung Merah Putih KPK, Rabu (8/1/2020).

1. Penyebab
Menurut kelompok kami, penyebab bupati Sidorarjo melakukan korupsi ini karena
keserakahan. Kurangnya bersyukur akan menjadikan apa yang kita miliki terus
kurang.
2. Jenis Korupsi
Suap, suap adalah semua bentuk tindakan pemberian uang atau menerima uang yang
dilakukan oleh siapa pun baik itu perorangan atau badan hukum (korporasi). Sekarang
korporasi sudah bisa dipidana. Jadi penerimanya ini syaratnya khusus, penerimanya
itu klasifikasinya ialah pegawai negeri atau penyelenggara negara.
3. Strategi edukasi dan kampanye
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengadakan Festival Integritas Kampus
atau yang lebih dikenal dengan FIK. FIK merupakan wadah yang dibangun oleh KPK
dalam bentuk kampanye sosial integritas dengan tujuan mengajak mahasiswa untuk
berperan secara aktif dalam menyebarkan nilai-nilai integritas. FIK menjadi bentuk
nyata pergerakan mahasiswa dalam upaya pencegahan korupsi melalui kegiatan
kampanye sosial integritas kampus yang efektif.
4. Strategi perbaikan system
5. Strategi penindakan dan hubungkan dengan UU peraturan pemberantasan korupsi

Anda mungkin juga menyukai