Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayu Pujiati

Npm : 21901071104

Kelas : PBSI 4D

ANALISIS KASMIUN DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI PEMBACA

Dalam karya tersebut menampakkan sebuah desa yang berada di dikat sungai bengawan
solo. Dengan kegiatan utama para warganya sektor pertanian. Desa ini menampakkan sisi
bagaimana pemilihan bati gersik, dimana semua orang yang biasanya mempunyai kesibukan
ke sawah di tundah terlebih dahulu untuk dapat menyalurkan hak suara mereka. Tokoh kasmiun
ini sorang pria yang di juliki gila oleh masyarakat desa, dimana dia berfikir ini adalah hak
suaranya untuk yang pertamakali, sehingga membuat semua orang di tempat pemilihan tersebut
tertawa.

Kasmiun ini seorang yang penyendiri, dimana ia di tinggal oleh seluruh anggota
keluarganya di saat terpuruk. Keterpurukkan itu terjadi ketika anak pertamanaya menikah,
entah mengapa setelah itu ia menjadi depresi. Mungkin ada penyebabnya yang kita sebagi
seorang pembaca tidak tahu. Keadannya terpuruk bahkan masyarakat desa tidak ada yang mau
merawatnya. Mereka hanya memandang sebelah mata dengan berprespektif takut tertular
kegilaan kasmiun. Selalu menjadi bahan olok-olokkan anak-anak desa.

Apa yang saya rasakan adalah merasa kasihan terhadap kasmiun, di usianya yang rentah
seharusnya merasakna kasisayang keluarga dn anak-nakanya. Mungkin dia mersa kesepian
karena tidak pernak di jenguk oleh anak dan sanak keluarganya. Mersa simpati akan keadaanya
sekarang dan berfikir jika saya suatu saat menjadi orang tua apakah anak-anak saya mau
merawat saya di kala tua renta tak bisa apa-apa atau meninggalkan saya di rumah sendirian
tanpa mereka. Pertanyaan-pertanyaan seprti itu muncul kekita saya membaca karya ini.

Disisi lain saya juga merasa sedikit terhibur akan kekonyolan kasmiun, dimana
perilaku-perilakunya yang menunjukkan masa remaja kembali seperti mengaca pada kaca
sepion dan berfikir wajahnya sudah keriput. Dan ketika giginya copot akibat makan marning
yang yang katanya empuk dan mebuat kasimiun membuat kegaduhan. Selain itu masih ada
yang mempunyai hati nurani kepada kasmiun, dimana dia selalu kerumahnya walaupun ia
terkadang muntah-muntah akibat rumahnya berantakan dan bau tak sedap dirumahnya. Akan
tetapi dia ingat ketika dulu selalu di berikan mainan habis sepulang kerja. Mungkin mempunyai
niat baik dalam membalasnya dengan merawatnya.

Kesendirian takterpedulikan oleh lingkangan akibatnya menjadi depresi. Kehilangan


anaknya dan tak pernah untuk menjenguknya menambah sedikit kesan sedih dalam karya
tersebut. Diruh sendiri dengan keadaan rumah yang tidak layak akan kebersihan. Kerapuhan
yang tak nampak dalam karya tersebut mungkin bisa bayangkan, sendirian menghadapi dunia,
jiwanya yang terguncang tak ada yang memperhatikan dan tak ada kasih sayang selayaknya
keluarga. Kehangatan keluarga kasmiun hilang setelah dia menjadi gila, ditiggalkan dan
terlupakan oleh keluarga. Mungkin keluarga kasmiun merasa malu akan sikap dan prialku
seprti orang gila

Anda mungkin juga menyukai