Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH PENYULUHAN PERNIKAHAN DINI TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RISIKO PERNIKAHAN


DINI SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM 1
YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :
WAHYU PRATIWI
NIM: 1309078

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2012
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENYULUHAN PERNIKAHAN DINI TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RISIKO PERNIKAHAN
DINI SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM 1
YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
WAHYU PRATIWI
NPM: 1309078

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu
S
Sek lah tinggi 11 a eha endMal AS‹tM
,_K

M etujui :

Pembimbing I Pembimbing
II

Dra. Hi inmu Hani EN. Dewi Rokhanawati., M.PH Endan Su ti. S.ST
NIDN:05.15.05.56.01 NIDN:05.10.03.77.02 NIDN : 02.23. 09.49.01

Mengesahkan,
Ketua Proram Studi Diploma III Kebidanan
STIKES ogyakarta

Tvasning Yuni , S.ST.,


M.Kes NIDN : 05.10.0 85.01

111
PENGARUH PENYULUHAN PERNIKAHAN DINI TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RISIKO PERNIKAHAN DINI
SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM 1
YOGYAKARTA

INTISARI
, ,

Latar belakang: pasal 6 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974 menyatakan bahwa untuk
melangsungkan suatu perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun
harus mendapatkan ijin dari kedua orang tua.
Tujuan: mengetahui pengaruh penyuluhan pernikahan dini terhadap tingkat
pengetahuan remaja tentang risiko pernikahan dini.
Metode penelitian: quasi eksperimental dengan pretest-posttest design.
Hasil penelitian: ada pengaruh penyuluhan pernikahan dini terhadap tingkat
pengetahuan remaja tentang risiko pernikahan dini di SMA Islam 1 Yogyakarta.
Berdasarkan hasil uji t, diperoleh nilai sebesar 6,931 dengan sig
sebesar 0,000. Dengan dan taraf signifikansi adalah 5% (0,05)

diperoleh . Karena dan nilai p < 0,05 maka

ditolak.
Kesimpulan: ada pengaruh penyuluhan pernikahan dini terhadap tingkat
pengetahuan remaja tentang risiko pernikahan dini. Adanya peningkatan tingkat
pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan dan sesudah diberikan
penyuluhan.
Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan saran dan masukkan bagi
SMA Islam 1 Yogyakarta dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang risiko
pernikahan dini.

Kata kunci: pernikahan dini, pengetahuan, risiko pernikahan dini


Kepustakaan: 19 Buku (2001-2008), 2 Organisasi, 1 Undang-Undang, 3 Jurnal, 1
KTI, 2 Internet
Halaman: xv, 5 Halaman , 4 Gambar, 6 Tabel, 9 Lampiran

1 Mahasiswi DIII Kebidana STIKES A. Yani Yogyakarta


2 Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta
3 Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta
INFLUENCE OF EARLY MARRIAGE GARDANCE THE ADULT
KNOWLEDGE GRADE ABOUT EARLY MARRIAGE RISK
OF XI GARDE STUDENT OF SMA ISLAM 1
YOGYKARTA

ABSTRACT
, ,

Background: No 1 tahun 1974 UU pasal 6 ayat 2 state that to be marriage of


someone unde 21 of age has to ude permited of the both parents.
Aim: to know the influence of early marriage gardence the adult knowledge grade
about early marriage.
Research Method: quasi eksperimental this pretest-posttest design.
Research Goal: there are influence of early marriage gardance the adult
knowledge grade about early marriage risk of XI garde student og SMA Islam
1 Yogyakarta bused t-test, that know value of 6,931 wich sig
0,000 bug and significance grade 5% (0,05) acaund : 1,988.
Because of > and <0,05 so Ho rejected.
Conclution : there is an influence from influence of early marriage gardance the
adult knowledge grade about early marriage risk there is amovemed of respondens
understanding grade before and after gardence give.
Sujjestion: this reasech result can be used as a new information for the SMA
Islam 1 Yogyakarta people in grading about early marriage risk.

Keyword: early marriage, knowledge, early marriage risk


Library: 19 Books (2001-2008), 2 Organization, 1 Undang-Undang, 3 Journal, 1
KTI, 2 Internet
Page: xv, 56 Pages, 4 picture, 6 Tables, 9 attachments

1 Student DIII Midwifery STIKES A. Yani Yogyakarta


2 Lecturer 1 STIKES A. Yani Yogyakarta
3 Lecturer 2 STIKES A. Yani Yogyakarta

v
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, juni 2012

yang membuat pernyataan

Wahyu Pratiwi

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Pernikahan Dini Terhadap
Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Risiko Pernikahan Dini Siswa Kelas
XI Di SMA Islam 1 Yogyakarta ” yang disusun untuk memenuhi salah satu
tugas akhir pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
Karya tulis ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan, antara
lain kepada yang terhormat :
1. dr. Edi Purwoko, Sp.B selaku Ketua STIKES Jenderal Ahmad Yani
Yogyakarta yang telah memberikan izin penulis menyelesaikan karya tulis
ilmiah.
2. Tyasning Yuni A,S.ST.,M.Kes selaku Ketua Prodi Kebidanan D III
Kebidanan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun karya
tulis ilmiah ini.
3. Dra. Hj Ummu Hani EN., M. Kes selaku dosen penguji karya tulis ilmiah
4. Dewi Rokhanawati, MPH selaku pembimbing I yang telah banyak membantu
dan membimbing penyusunan karya tulis ilmiah.
5. Endang Suprapti, S.ST selaku pembimbing II yang telah banyak membantu
dan mebimbing penyusunan karya tulis ilmiah.
6. Drs. Mardi Irianto selaku Kepala Sekolah SMA Islam I Yogyakarta yang telah
memberikan lahan untuk melakukan penelitian karya tulis ilmiah.
7. Siswa-siswi kelas XI yang bersedia menjadi responden saat penelitian
8. Kedua orangtua saya dan Dwi Rahmad Agung Bawono yang telah
memberikan do’a dan dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
9. Teman – teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan
ini. Harapan penulis kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, karena
penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penulis

ix
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii
INISARI..........................................................................................................iv
ABSTRAK......................................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................vi
HALAMAN MOTO.......................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................viii
KATA PENGANTAR....................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii
DAFTAR TABEL..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xiv
DAFTAR SINGKATAN................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................6
C. Tujuan Penelitian..........................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................7
E. Keaslian Penelitian.......................................................................8

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Landasan Teori.............................................................................11
B. Kerangka Teori.............................................................................29
C. Kerangka Konsep.........................................................................30
D. Hipotesis.......................................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian...................................................................31
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian.......................................................32
C. Subyek Penelitian.........................................................................33
D. Variabel Penelitian.......................................................................33
E. Definisi Operasional.....................................................................34
F. Instrumen Penelitian.....................................................................35
G. Teknik Pengumpulan Data...........................................................38
H. Pengolahan dan Analisa Data.......................................................40
I. Rencana Jalannyaa penelitian.......................................................43
J. Etika Penelitian.............................................................................44

x
BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN.....................................................................45
B. PEMBAHASAN..............................................................................51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN...............................................................................55
B. SARAN............................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian..........................................................28


Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.......................................................29
Gambar 3.1 Hasil Uji Paried Sample T Test..................................................38
Gambar 4.1 Perbandingan hasil sebelum dan sesudah penyuluhan...............50

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.........................................................................8


Tabel 4.1 Karekteristik Responden Berdasarkan Umur.................................47
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelmin...........................................48
Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Pernikahan Dini Sebelum Penyuluhan........48
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Pernikahan Dini Sesudah Penyuluhan.........49
Tabel 4.5 Uji Normlitas..................................................................................50
Tabel 4.6 Hasil Uji t.......................................................................................51

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan


Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 4 Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 5 SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Lampiran 6 Kuesioner
Lampiran 7 Leaflet
Lampiran 8 Lembar Bimbingan
Lampiran 9 Hasil Olah Data

xiv
DAFTAR SINGKATAN
KPAI : Komisi Perlindungan Anak
Indonesai LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
PTPPO : Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
UNICEF : United Nations International Children’s Emergency
Fund UU : Undang-Undang
WHO : World Health Organization

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa r emaja ad alah periode pe rubahan fisik yang s angat m

onumental dimana t erjadinya pub ertas, seseorang yang dulunya m asih anak-

anak menjadi m ampu secara seksual. Periode m asa r emaja j uga di tandai d

engan pertumbuhan, perubahan f isik yang be gitu c epat da n m ulai m

unculnya ketertarikan fisik dan seksual dengan orang lain (Lahey, 2004).

Masa remaja juga merupakan suatu periode peralihan dari masa kanak-

kanak menuju masa de wasa. Peralihan bukan sekedar m asa p erubahan yang

terjadi s ebelumnya, t etapi l ebih ke pada s ebuah pe ralihan da ri s atu t ahap

perkembangan ke tahap pe rkembangan b erikutnya. S etiap m asa

perkembangan memiliki masa perkembangan yang h arus di lalui, be gitupun

juga r emaja. proses perkembangan pada m asa r emaja di pusatkan p ada

penanggulangan s ikap da n pol a pe rilaku yang k ekanak-kanakan da n

mengadakan persiapan untuk menghadapi m asa dewasa yang s alah satunya

adalah mempersiapkan pernikahan dan keluarga (Hurlock, 2005).

Persiapan pe rnikahan merupakan masa perkembangan y ang pa ling

penting d alam t ahun-tahun r emaja, di karenakan munculnya ke

cenderungan kawin muda dikalangan remaja yang tidak sesuai dengan masa

perkembangan mereka. Persiapan mengenai as pek-aspek da lam pernikahan

da n b agaimana membina ke luarga m asih terbatas da n h anya s edikit di

persiapkan b aik di
1
2

rumah m aupun di perguruan t inggi. P ersiapan yang kur ang i nilah yang

menimbulkan masalah saat r emaja m emasuki masa de wasa ( Hurlock,

2005). Boykin & S tith ( 2004) m engemukakan ba hwa ke cenderungan pe

rnikahan diusia r emaja m emunculkan di stress da n be rakhir pa da pe

rpisahan, di mana yang menjadi penyebab utamanya adalah kurangnya

pengalaman dan faktor- faktor kurangnya kesiapan dalam menghadapi

pernikahan.

Remaja yang menikah akan memasuki m asa dewasa yang di sebut

dengan masa r emaja yang di perpendek sehingga ciri da n t ugas

perkembangannya j uga mengalami pe rubahan ( Monks, 2001) , s edangkan

remaja yang tidak menikah akan melalui kehidupannya sesuai dengan ciri dan

masa perkembangannya. F enomena r emaja yang menikah atau ka win muda

sering t erjadi da n mendapat pe rhatian yang cu kup besar di kalangan para

pemerhati anak dan remaja. Pernikahan dini at au kawin muda sendiri ada lah

pernikahan yang di lakukan ol eh pa sangan ataupun s alah s atu pa sangannya

masih di kategorikan a nak-anak atau remaja yang be rusia di bawah 19 t

ahun (WHO, 2006). Pernikahan di ni ( early marriage) m erupakan fenomena

yang sering terjadi di Negara-negara berkembang seperti di kawasan Asia

Selatan, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin (Mcintyre, 2006).

Menurut U U P erkawinan RI Pasal 6 a yat 2 U U N o. 1 T ahun 197 4

menyatakan ba hwa unt uk m elangsungkan s uatu pe rkawinan s eseorang

yang belum m encapai um ur 2 1 t ahun ha rus m endapat i jin da ri k edua o

rang t ua. Namun dalam pr akteknya di dalam m asyarakat sekarang i ni m

asih banyak dijumpai sebagian masyarakat yang melangsungkan perkawinan

di usia muda
3

atau di ba wah um ur. S ehingga U ndang-undang yang t elah di buat, s

ebagian tidak be rlaku di s uatu da erah t ertentu m eskipun U ndang-Undang t

ersebut telah ada sejak dahulu.

Terjadinya pe rnikahan d ini t idak terlepas da ri t radisi da n pandangan

masyarakat t erhadap p ernikahan da n ke luarga. T radisi pe rnikahan t

ermasuk juga us ia yang di harapkan unt uk m enikah da n ba gaimana pe

milihan i stri tergantung pa da pa ndangan m asyarakat t erhadap s ebuah ke

luarga yaitu mengenai peran, s truktur, pola hidup dan t anggung j awab

individu t erhadap keluarganya. A lasan p enyebab t erjadinya p ernikahan di

ni j uga t ergantung pada kondisi dan kehidupan sosial masyarakatnya.

Terdapat dua alasan utama terjadinya pernikahan dini, 1) Pernikahan dini

sebagai strategi untuk bertahan secara ekonom i. Kemiskinan adalah salah

satu factor ut ama yang m enjadi tiang pondasi munculnya pernikahan dini.

Pernikahan dini meningkat ketika tingkat ke miskinan j uga m eningkat, 2) U

ntuk m elindungi a nak gadisnya. Pernikahan adalah salah satu cara untuk

memastikan anak perempuan mereka terlindungi sebagai i stri, melahirkan

anak yang sah dimata hukum dan akan lebih aman jika m emiliki s uami

yang da pat m enjaga m ereka s ecara t eratur (UNICEF, 2001).

Wanita y ang menikah di usia m uda at au remaja put ri yang m enikah

mengalami da mpak yang l ebih be sar di bandingkan l aki-laki yang m

enikah diusia m uda, ha l i ni be rkaitan de ngan be rbagai bentuk ke siapan

yang h arus dipersiapkan r emaja put ri yang m enikah m uda ( Papalia,

2002) . K esiapan secara fisik merupakan salah satu hal yang sangat

diperhatikan pada pasangan


4

yang m enikah di usia m uda t erutama pi hak w anitanya. H al i ni be rkaitan

dengan kehamilan dan proses melahirkan. Secara fisik, tubuh mereka belum

siap unt uk unt uk m elahirkan a nak da n m elahirkan ka rena t ulang p

anggul mereka yang belum sempurna sehingga membahayakan persalinan.

Remaja put ri yang m enikah diusia m uda m embuat m ereka t idak

dapat mengecap pengalaman-pengalaman yang bi asanya di dapat ol eh para r

emaja pada um umnya. Pengalaman itu seperti m elanjutkan pe ndidikan,

mendapatkan jaminan kesehatan yang ba ik, kesempatan pekerjaan dan

ekonomi da n pe rsahabatan de ngan t eman sebaya (UNICEF, 200 1).

Pernikahan dini jug a da pat me mbuat r emaja p utri me njadi te risolasi dari

keluarga da n teman-teman mereka k etika m ereka h arus t inggal be rsama

suami (WHO, 2006).

Remaja put ri yang m enikah di usia m uda bi asanya dikarenakan f

aktor perjodohan maupun keterpaksaan biasanya memiliki hubungan dengan

proses perkenalan yang c ukup singkat s ehingga t erkadang m enimbulkan ke

sulitan dalam m enyesuaikan diri de ngan pasangannya. R emaja put ra yang t

elah menikah juga m engalami ha l yang s ama d engan remaja put ri. Faktor

perjodohan orang tua serta tanggung jawab terkadang menuntut mereka untuk

menikah dengan proses pe rkenalan yang s ingkat s ehingga m enimbulkan

kesulitan dalam hubungan interpersonal mereka (UNICEF, 2001).

Penyesuaian seksual j uga da pat m enimbulkan pe rmasalahan dalam

penyesuaian pernikahan. B iasanya di karenakan pasangan belum m emiliki

pengalaman yang cukup da n ke sulitan dalam m engendalikan emosi m ereka


5

(Hurlock, 2005) . P ernikahan di ni j uga be rarti hubung an s eksual yang

dipercepat, r emaja put ri yang m enikah di usia m uda ha nya m emiliki s

edikit pengetahuan m engenai pe rmasalahan seksual s eperti hubunga n

seksual, alat kontrasepsi, pe nyakit m enular s eksual, ke hamilan, da n ke

lahiran ( Mathur, dkk, 2003) . M asalah pe nyesuaian yang ke tiga a dalah be

rhubungan de ngan masalah keuangan. Uang d an kurangnya u ang

mempunyai p engaruh yang kuat t erhadap penyesuaian diri or ang de wasa d

alam pernikahan ( Hurlock, 2005).

Di Indonesia sendiri ada kurang l ebih 30 % dari jumlah penduduknya

yang s udah p ernah m elakukan pe rnikahan di ni pa da us ia di bawah da ri

21 tahun. R ata-rata us ia m enikah di Indonesia p ada T ahun 2008 adalah 2

4,6 tahun untuk wanita, 27,9 tahun untuk pria di perkotaan dan 21,9 tahun

untuk wanita, 26,1 tahun unt uk pr ia di pe desaan. D i Yogyakarta t erdapat

2,2 8 % wanita yang menikah pa da us ia dibawah dari 17 tahun dan 16,56 %

wanita yang menikah pada usia 17-18 tahun, hal ini menunjukkan cukup

banyaknya kejadian pernikahan usia dini (Susenas, 2008).

Hasil s tudi pe ndahuluan di SMA Islam I Y ogyakarta jumlah s eluruh

siswa sebanyak 242 siswa. Sedangkan, untuk kelas XI jumlah siswa sebanyak

87 s iswa yang t erdiri dari 39 s iswa l aki-laki dan 48 s iswa perempuan. Pada

studi pendahuluan juga peneliti melakukan wawancara kepada 5 siswa, dari 5

siswa te rsebut te rnyata s emua me njawab tidak mengerti te ntang r isiko

pernikahan di ni. P ada t ahun 2011 di S MA Islam I Y ogyakarta t erdapat

kejadian 1 siswi kelas XI melakukan pernikahan dini dikarenakan hamil.


6

Dari latar belakang seperti di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti

mengenai pe ngaruh p enyuluhan t entang pe rnikahan di ni t erhadap t ingkat

pengetahuan r emaja t entang r isiko pe rnikahan di ni s iswa ke las X I di S

MA Islam I Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalahnya adalah ”Adakah

pengaruh pe nyuluhan p ernikahan di ni t erhadap t ingkat pe ngetahuan r

emaja tentang risiko pernikahan dini siswa kelas XI di SMA Islam I

Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pernikahan dini t erhadap

tingkat pengetahuan remaja tentang risiko pernikahan dini siswa kelas XI

di SMA Islam I Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat p engetahuan remaja r isiko pe rnikahan di ni

sebelum di beri p enyuluhan siswa k elas X I di S MA Islam I

Yogyakarta

b. Diketahuinya tingkat p engetahuan remaja r isiko pe rnikahan di ni

setelah diberi pe nyuluhan siswa ke las X I di S MA Islam I

Yogyakarta
7

c. Diketahuinya p erbedaan rata-rata tingkat pe ngetahuan remaja

tentang risiko pe rnikahan di ni s ebelum da n s etelah di beri

penyuluahn siswa kelas XI di SMA Islam I Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini da pat m enambah wacana i lmu pengetahuan

khususnya dalam ilmu kebidanan terutama tentang pengaruh penyuluhan

pernikahan di ni t erhadap t ingkat pe ngetahuan remaja t entang r isiko

pernikahan dini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi STIKES Ahmad Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana sebagai saran

memperkaya i lmu ke bidanan t erutama t entang p engaruh p

enyuluhan pernikahan di ni t erhadap t ingkat pe ngetahuan r emaja t

entang r isiko pernikahan dini.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan t entang pengaruh penyuluhan

pernikahan dini t erhadap t ingkat pe ngetahuan r emaja t entang r

isiko pe rnikahan dini.


8

c. Bagi Siswa SMA Islam I Yogykarta

Dapat m enambah p engetahuan pe ngaruh penyuluhan t entang

pernikahan di ni t erhadap t ingkat pe ngetahuan r emaja t entang r

isiko pernikahan dini.

E. Keaslian Penelitian

Dari ha sil s urvey yang t elah di lakukan ol eh penulis ditemukan beberapa

penelitian yang ha mpir sama de ngan penelitian yang a kan di lakukan ol eh

penulis antara lain :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama dan Judul Metode Hasil Persamaan


Tahun Penelitian Perbedaan
1 Wiraswati, Kesiapan metode Faktor yang m elatar Persamaan
L. (2001), Psikososio penelitian belakangi p asangan dalam
spiritual kualitatif y aitu yang menikah muda penelitian i ni
pasangan dengan cara diantaranya adalah adalah sama-
Menikah observasi da n individu m erasa sama me neliti
Muda interview sudah s iap unt uk tentang
menikah, de sakan pernikahan
dari or ang t ua yang dini.
dilandasi ol eh Perbedaan
ketakutan or ang t dengan
ua terhadap penelitian ini
pergaulan adalah pada
bebas yang aka n waktu
dilakukan a nak penelitian,
sehingga tempat s erta
mengakibatkan variabel y ang
kehamilan di l uar diteliti.
nikah. K esiapan
psikologis, s osial,
spiritual pa sangan
yang m enikah
muda.
9

2 Maemunah Hubungan Deskriptif Ada Hubungan Persamaan


(2008), Antara korelasinal Antara F aktor dengan
Faktor dengan Pendidikan Remaja penelitian ini
Pendidikan pendekatan Dan E konomi adalah sama-
Remaja D an retrospektif. Keluarga D engan sama me neliti
Ekonomi Analisa Sikap Remaja Untuk menganai
Keluarga hubungan Memutuskan pernikahan
Dengan menggunakan Menikah M uda D i dini.
Sikap analisis Desa P rapag K idul, Perbedaan
Remaja Pearson Losari, Brebes dengan
Untuk Product penelitian ini
Memutuskan Moment.. terdapat p ada
Menikah jenis penelitian
Muda D i dan m etode
Desa P rapag analisi da ta
Kidul, yang
Losari, dipergunakan
Brebes

3 Marita Peran Orang Deskriptif Peran orang t ua Persaamaan


(2006) Tua D alam Kualitatif, sangat m endukung dengan
kejadian dengan terjadinya penelitian ini
Pernikahn pendekatan pernikahan di ni adalah sama-
Dini P ada fenomenologis pada r emaja put ri sama me neliti
Remaja Putri di keluraha M ojong tentang
Di Barat Kota Mataram pernikahan
Kelurahan Provinsi N usa dini.
Mojong Tenggra Barat Perbedaan
Barat K ota dengan
Mataram penelitian ini
Provinsi adalah jenis
Nusa penelitian dan
Tenggara metode y ang
barat digunakan
10

4 Minja K im Early Metode s urvey Pendidikan s ebagai Persaamaan


Choe dkk Marriage dan wawancara salah satu faktor dengan
(2001) and utama y penelitian ini
Childbearing ang adalah sama-
in I ndonesia mempengaruhi sama me neliti
and Nepal prevalensi tentang
pernikahan di ni da pernikahan
n kelahiran anak di dini.
Indonesia dan Nepal Perbedaan
dengan
penelitian ini
adalah jenis
penelitian dan
metode y ang
digunakan
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMA I slam 1 Yogyakarta yang

beralamat di J l. W ates km 3,5 P elemgurih, Yogyakarta. SMA I slam

Yogyakarta merupakan s ekolah yang mempunyai e kstra kul ikuler

ketrampilan, tata busana (menjahit), cinematografi, teknologi informatika,

dan kepenyiaran. Kelas XI te rdiri da ri ti ga ke las yang jum lah siswanya

adalah 87 siswa. Kelas tersebut dibagi menjadi satu kelas jurusan IPA dan

dua kelas jurusan IPS.

Sejarah Singkat SMA Islam 1 YogyakartaSekolah ini didirikan pada

tahun 1962 de ngan nama SMA HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). HMI

merupakan s ebuah or ganisasi t erbesar da n tertua yang t erdahulu telah

memliki beberapa sekolah lanjutan tingkat atas antara lain SMA HMI yang

berjumlah lima buah dan lima sekolh tersebut berada dilima kabupaten di

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Visi S MA Islam 1 Yogyakarta: m enyiapkan generasi yang

berkualitas dalam IPTEK, hooby, disiplin, dan berakhlak mulia. Misi SMA

Islam 1 Yogyakarta : melakukan pe mbelajaran da n bi mbingan i slami

sehingga ke taqwaan dan keimanan seluruh warga m ewarnai s uasana

sekolaah setiap hari, m eningkatkan pot ensi s eluruh w arga s ekolah da

lam

45
46

pembelajran da n bi mbingan unt uk m encapai ke unggulan IPTEK,

meningkatkan di siplin da n a khlak m ulia seluruh w arga s ekolah.

menciptakan s ekolah yang m andiri d engan cirri khus us da lam m enuju

meningkatkan m utu be rbasis s ekolah, m eningkatkan m engintensifkan

pembinaan olah raga d an kesenian agar da pat m encapai p restasi yang

diharapkan, m eningkatkan m engintensifkan pe mbinaan ke trampilan a

gar para s iswa m emiliki ke ahlian khus us, m eningkatkan saran dan pr

asarana pendidikan yang s erasi de ngan t ujuan yang di harapkan, s

enantiasa berpegang dan mencari program kerja yang handal dan

futuristik.

Gedung S MA Islam 1 Y ogyakarta te rdiri da ri dua la ntai di mna

fasilitas s arana da n prasarana yang m enunjang k egiatan belajar m

engajar yang terdapat di S MA Islam 1 Y ogyakarta t ersebut ant ara l ain:

ruang kelas, ruang perpustakan, r uang kepala s ekolah, r uang guru, r uang

Tata Usaha, r uang Yayasan, r uang UKS, r uang Bimbingan Konseling

( BK), ruang OSIS, tempat ibadah (Masjid), Laboratorium Biologi,

Laboratorium Fisika, Laboratorium Komputer , ruang Audio Visual, ruang

siaran, kantin sekolah, Kamar M andi/WC s iswa, tempat p arker, halaman

senam, lapangan sekolah.

SMA Islam 1 Yogyakarta memiliki tenaga-tenaga kerja dari yayasan

maupun PNS ( Pegawai Negeri S ipil) yang te rdiri da ri: Kepala S ekolah,

Wakil Kepala Sekolah, Guru-Guru Mata Pelajaran (31 orang), Bimbingan

Konseling (3 orang), Tata U saha (4 or ang), Tukang K ebun (1 orang),

Tukang bersih-bersih (1 orang)


47

a. Kegiatan Tentang Kesehatan Reproduksi

Mata pe lajaran t entang k esehatan reproduksi r emaja di

lakukan 1x da lam seminggu, waktu yang di berikan unt uk mata pe

lajaran tersebut adalah 1 jam pelajaran, yang diberikan oleh guru BK,

selain itu juga di lakukan tanya jawab tentang msalah-masalah yang

dialami oleh siswa-siawa. Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya hubungan seksual s ebelum w aktunya. Info t entang pe

rnikahan di ni s ejauh i ni di SMA Islam 1 yogyakarta belum pernah

dilakukan.

1. Karakteristik Responden

Karakteristik r esponden pa da pe nelitian i ni di kelompokkan

berdasarkan umur, dan jenis kelamin.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan


Umur
No Umur N %
1. 16 tahun 21 24,1
2. 17 tahun 43 49,4
3. 18 tahun 23 26,4
Jumlah 87 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel diatas, da pat diketahui bahwa sebagian besar

responden berumur 17 tahun, yaitu ada 43 responden dengan persentase

49,4%. Selain itu, ada 21 responden (24,1%) berumur 16 tahun, dan 23

responden (26,4%) berumur 18 tahun.


48

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi F rekuensi K arakteristik R esponden B erdasarkan


Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin N %
1. Perempuan 48 55,2
2. Laki-laki 39 44,8
Jumlah 87 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan, yaitu ada 48 responden dengan

persentase 55,1%. Sedangkan 3 9 responden yang l ain 44,8% be rjenis

kelamin laki-laki.

2. Tingkat Pengetahuan Tentang Risiko Pernikahan D ini Sebelum

Pemberian Penyuluhan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang


Risiko Pernikahn Dini Sebelum Pemberian Penyuluhan
No Tingkat Pengetahuan Tentang Risiko
Pernikahn D ini Sebelum P emberian N %
Penyuluhan
1. Baik 28 32,2
2. Cukup 42 48,3
3. Kurang 17 19,5
Jumlah 87 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebelum pe mberian

penyuluhan, sebagian besar r esponden mempunyai p engetahuan yang

cukup t entang risiko pe rnikahan di ni, yaitu ada 42 responden de ngan

persentase 48,3%. Selain itu, ada 28 responden 32,1% mempunyai

pengetahuan yang baik tentang risiko pernikahan di ni, dan 17 responden


49

19,5% mempunyai pe ngetahuan yang kur ang t entang risiko pe rnikahan

dini.

3. Tingkat P engetahuan Tentang Risiko Pernikahan D ini Sesudah

Pemberian Penyuluhan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang


Risiko Pernikahn Dini Sesudah Pemberian Penyuluhan
No Tingkat Pengetahuan Tentang Risiko
Pernikahn D ini Sesudah Pemberian N %
Penyuluhan
1. Baik 62 71,3
2. Cukup 23 26,4
3. Kurang 2 2,3
Jumlah 87 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sesudah pemberian

penyuluhan, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik

tentang risiko pernikahan dini, yaitu ada 62 responden dengan persentase

71,3%. S elain i tu, a da 23 responden ( 26,4%) mempunyai p engetahuan

yang c ukup t entang risiko pernikahan di ni, d an 2 r esponden ( 2,3%)

mempunyai pe ngetahuan yang ku rang t entang risiko pernikahan di ni.

Tingkat pengetahuan yang cukup ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, yang

mempunyai t ingkat pe ngetahuan c ukup i ni be rjenis ke lami l aki-laki.

Hal ini t erjadi m ungkin karena m ereka t idak m endengarkan s aat di

berikan penyuluhan dan tidak membaca leaflet ataupun materi yang

dibeerian oleh penulis.


50

Perbandingan Hasil Penyuluhan


7062
60

50 Sebelum
42
40
30 28
23
Jumlah

20
10 17 Sesudah
0
2

Baik Cukup Kurang


Tingkat Pengetahuan

Gambar 4.1 Perbandingan Tingkat Pengetahuan Sebelum

dan Sesudah Penyuluhan Tentang Risiko Pernikahan Dini

4. Pengaruh Penyuluhan Tentang Pernikahan D ini T erhadap T ingkat

Pengetahuan Remaja Tentang Risiko Pernikahan Dini

Pada penelitian ini Sebelum melakukan pengujian dengan uji t, data

pada kedua variabel harus memenuhi asumsi kenormalan. Pada penelitian

ini uji normalitas menggunakan kolmogorv smirnov dan didapatkan hasil

seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas


Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Variabel Sig
Tingkat Pengetahuan Risiko Pernikahn
0,200
Dini Sebelum Pemberian Penyuluhan
Tingkat Pengetahuan Risiko Pernikahn
0,200
Dini Setelah Pemberian Penyuluhan

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui ba hwa ni lai S ig d ari

variabel tingkat p engetahuan r isiko pe rnikahn dini s ebelum pe mberian

penyuluhan dan varibel tingkat pengetahuan risiko pernikahn dini setelah

pemberian penyuluhan sebesar 0,200. Karena nilai Sig dari kedua variabel
51

tersebut l ebih da ri 0,05 maka da pat di katakan b ahwa da ta pa da

variabel tingkat p engetahuan r isiko pe rnikahan di ni s ebelum pe

mberian penyuluhan dan varibel tingkat pengetahuan risiko pernikahn dini

setelah pemberian penyuluhan berdistribusi normal.

Pada pe nelitian i ni, bertujuan untuk m enguji a da a tau t idaknya

penyuluhan tentang p ernikahan dini t erhadap tingkat p engetahuan remaja

tentang r isiko p ernikahan di ni padasiswa k elas X I di S MA Islam

Yogyakarta, dilakukan a nalisa de ngan uj i paried t test. Hasilnya d apat

dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil U ji paried t test Pengaruh Penyuluhan T entang


Pernikahan Dini Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
Risiko Pernikahan Dini

Uji Nilai Nilai sig.

Paired Sample t test 6,931 0,000

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai sebesar 6,931 dengan

sig sebesar 0,000. D engan dan taraf s ignifikansi

adalah 5% (0,05) diperoleh . Karena dan nilai

p < 0,05 m aka ditolak. Hal ini b erarti ba hwa te rdapat pengaruh

penyuluhan tentang p ernikahan dini t erhadap tingkat p engetahuan remaja

tentang risiko pe rnikahan di ni di siswa ke las X I di S MA Islam 1

Yogyakarta.
52

B. Pembahasan

Umur r esponden da lam pe nelitian ini mayoritas a dalah 18 tahun

sebanyak 43 or ang (49,4%). Umur merupakan salah satu faktor penentu yang

dapat mempengaruhi kemtangan seseorang baik secara fisik, psikis, dan sosial.

Umur akan mempengaruhi pengetahuan remaja tentang risiko pernikahan dini

karena dengan bertambahnya umur biasanya seseorang jauh lenih dewasa pula

intelektualnya.

Jenis kelamin responde dalam penelitian ini mayoritas perempun yaitu

sebanyak 48 or ang ( 55,2%). J enis ke lamin j uga bi sa m empengaruhi t

ingkat pengetahuan seseorang, bi asanya p erempuan tingkat pe ngetahuannya

j auh lebih baik dibandingkan laki-laki.

Hasil penelitian sebelum pemberian penyuluhan pada siswa kelas XI di

SMA Islam Yogyakarta menunjukkan bahwa dari 87 responden yang diambil,

48,3% m empunyai pe ngetahuan yang c ukup t entang risiko pe rnikahan d

ini, 32,1% mempunyai pengetahuan yang baik tentang risiko pernikahan dini,

dan 19,5% mempunyai pengetahuan yang kurang tentang risiko pernikahan

dini.

Pengetahuan merupakan ha sil da ri t ahu, dan ini t erjadi s etelah orang

melakukan pe nginderaan t erhadap s uatu obj ek t ertentu. P enginderaan t

erjadi melalui pa nca indera m anusia, yakni i ndra pe nglihatan, pe ndengaran,

penciuman, r asa, d an r aba. S ebagian be sar pe ngetahuan m anusia di

peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005).


53

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Notoadmojo,

2005) a dalah: sosial e konomi, k ultur ( budaya da n a gama), p endidikan,

pengalaman, informasi.

Hasil penelitian setelah pemberian penyuluhan pada siswa kelas XI di

SMA Islam Yogyakarta menunjukkan bahwa dari 87 responden yang diambil,

71,3% m empunyai pe ngetahuan yang ba ik t entang risiko pe rnikahan dini,

26,4% m empunyai pe ngetahuan yang c ukup t entang risiko pe rnikahan d

ini, dan 2,3% m empunyai p engetahuan yang ku rang t entang risiko pe

rnikahan dini.

Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu m etode da n m edia yang

digunakan pada pendidikan kesehatan. Dalam memilih metode harus melihat

besarnya kelompok sasaran, tingkat pendidikan, sasaran serta efektifitas suatu

metode. Metode yang dapat digunakan dalam memberikan penyuluhan adalah:

ceramah, diskusi ke lompok, c urah pe ndapat, m etode pa nel, be rmain pe

ran, demontrasi, simposium, seminar( N otoadmodjo,2005). Pada pe nelitian

ini metode penyuluhan digunakan untuk memberikan informasi mengenai

risiko pernikahan dini.

Menurut Jayadiningrat ( 2002) m enyatakan f aktor-faktor y ang

mempengaruhi pe rnikan di ni a dalah: keinginan unt uk s egera m endapatkan

tambahan a nggota k eluarga, t idak adanya pe ngertian mengenai aki bat b

uruk perkawinan t erlalu m uda, ba ik ba gi m empelai i tu s endiri m aupun

keturunannya, s ifat kol ot or ang ja wa yang tidak mau menyimpang dari


54

ketentuan adat, e konomi, pendidikan, f aktor or angtua, m edia m assa, a dat

istiadat.

Hasil penelitian setelah pemberian penyuluhan pada siswa kelas XI di

SMA Islam 1 Yogyakarta menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan

tentang p ernikahan di ni terhadap t ingkat pe ngetahuan r emaja t entang

risiko pernikahan di ni. H al i ni di tunjukkan dengan

Menurut penelitian Wiraswati, L ( 2001) menyatakan bahwa faktor

yang m elatar be lakangi pasangan yang m enikah muda di antaranya adalah

individu m erasa s udah s iap unt uk m enikah, desakan da ri or angtua yang

dilandasi ke takutan or angtua t erhadap pergaulan be bas yang akan dilakukan

anaknya sehingga mengakibatkan kehamilan diluar nikah. Menurut penelitian

Maemunah (2008) m enyatakan faktor yang d apat m empegaruhi t erjadinya

pernikahan di ni a dalah faktor e konomi ke luarga, di harapkan r emaja yang

menikah muda bisa memperbaiki taraf ekonomi merekan dengan menikahkan

anaknya d engan orang yang ekonominya di atas m ereka. P endidikan remaja

juga m empegaruhi t erjadinya p ernikahan di ni, s emakin r endah t ingkat

pendidikan seseorang m aka s emakin cepat m eikah itu a kan j auh l ebih ba

ik. Menurut penelitian Marita ( 2006) m enyatakan bahwa pe ran orang tua s

angat mendukung terjadinya pernikahan dini, karena orangtua sebagai

panutan bagi anak-anaknya s ehingga t erkadang o rangtua t idak m emikirkan

um ur a taupun kesiapan put rinya unt uk di nikahkan. Mereka be ranggapan k

alau s udah menikah berarti s edah tidak menjadi t anggungjawab mereka l

agi, melainkan
55

menjadi ta nggungjawab s uaminya. H asil pe nelitian ini me nyatan bahwa

terdapat p engaruh t entang risiko pe rnikahan di ni s etelah di berikan

penyuluhan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini m empunyai ke terbatasan yang m engakibatkan hasilnya

belum sesuai yang diharapkan. Keterbaatasan tersebut meliputi:

1. Pengisisan kui sioner dilakukan s ecara be rsamaan, s ehingga ada

kemungkinan responden saling kerja sama.

2. Kemungkinan responden dalam mengisikan kuisioner mengarang

3. Isntrumen pe nelitian i ni be rupa kui sioner, k emungkinan ku rang bi sa

menggali pengetahuan tentang risiko pernikahan dini lebih detail disetiap

responden.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan

pernikahan dini terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang risiko

pernikahan dini siswa kelas XI di SMA Islam 1 Yogyakarta. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan responden tentang risiko pernikahan dini sebelum

diberikan penyuluhan tentang risiko pernikahan dini sebagai berikut: baik

sebanyak 28 orang (32,8%), cukup sebanyak 42 orang (48,3%), dan cukup

sebanyak 17 orang (19,5%)

2. Tingkat pengetahuan responden tentang risiko pernikahan dini sesudah

diberikan penyuluhan tentang risiko pernikahan dini, sebagai berikut: baik

sebanyak 62 orang (71,3%), cukup sebanyak 23 orang (26,4%), dan cukup

sebanyak 2 orang (2,3%). Tingkat pengetahuan yang cukup ini

dipengaruhi oleh jenis kelamin, yang mempunyai tingkat pengetahuan

cukup ini berjenis kelami laki-laki. Hal ini terjadi mungkin karena mereka

tidak mendengarkan saat diberikan penyuluhan dan tidak membaca leaflet

ataupun materi yang dibeerian oleh penulis.

3. Terdapat pengaruh penyuluhan pernikahan dini terhadap tingkat

pengetahuan remaja tentang risiko pernikahan dini di siswa kelas XI di

55
56

SMA Islam 1 Yogyakarta dengan sig sebesar 0,000 dan taraf

signifikansi adalah 5% (0,05).

B. Saran

1. Kepala Sekolah SMA Islam 1 Yogyakarta

Diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan di Perpustakaan dan masukkan

bagi SMA Islam 1 Yogyakarta dalam rangka peningkatan pengetahuan

tentang risiko pernikahan dini.

2. Siswa Kelas XI SMA Islam 1 Yogyakarta

Diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa SMA Islam 1

Yogyakarta tentang risiko pernikahan dini.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai refersensi dan

acuan untuk peneliti selanjutnya, terutama penelitian tentang pernikahan

dini.

Anda mungkin juga menyukai