Anda di halaman 1dari 15

UPAYA MENINGKATKAN MINAT TERHADAP

LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN KONSELING


MELALUI ADAPTASI RESEP MASAKAN SEBAGAI
BAHAN REFLEKSI PADA SISWA KELAS 8-G SMP 15
YOGYAKARTA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(SUDAH DI RINGKAS DALAM BENTUK MAKALAH ILMIAH)
JUARA II LOMBA INOVASI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH

NURBOWO BUDI UTOMO, SPd


NIP. 19700719 199601 1 001
BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

DINAS PENDIDIKAN YOGYAKARTA


SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
JALAN TEGAL LEMPUYANGAN NO 61 TELP.0274-512912
YOGYAKARTA
2010
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan bimbingan konseling di SMP merupakan usaha membantu

peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,

kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Salah satu

layanan dalam bimbingan dan konseling adalah layanan Informasi. Yang

dimaksud layanan informasi menurut Buku Model Pengembangan Diri

(2006:7) yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan

memahami berbagai informasi pribadi, sosial, belajar dan karir.. Informasi

yang disampaikan oleh guru di refleksikan kembali agar siswa lebih paham,

lebih menghayati dan bisa mengaplikasikan dalam kegiatan sehari-

hari.Refleksi merupakan kegiatan untuk mencerminkan kembali pengalaman

belajar yang telah diperoleh.

Dalam setiap semester guru bimbingan dan konseling selalu

menyelenggarakan layanan informasi, baik diberikan secara langsung melalui

kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung dengan menggunakan

media seperti papan bimbingan, banner, liflet, brosur,perangkat audio visual

dan sebagainya. Namun dari hasil pengamatan langsung di lapangan

peserta didik sudah sangat menurun minatnya terhadap layanan informasi,


diantaranya karena penyajian yang monoton, membosankan, atau biasa-

biasa saja, sehingga tidak mampu menyihir minat peserta didik untuk

menyimak layanan informasi yang disajikan oleh guru bimbingan konseling

meskipun sudah menggunakan media yang menarik seperti perangkat audio

visual.

Selanjutnya dari hasil wawancara yang sering dilakukan guru

bimbingan dan konseling diketahui bahwa hampir semua siswa memiliki

makanan favorit seperti soto,bakso,nasi goreng maupun minuman, atas

dasar itulah guru bimbingan dan konseling mencoba memadukan makanan

favorit tersebut dengan kegiatan layanan informasi bimbingan dan konseling

dengan melakukan adaptasi resep masakan sebagai bahan refleksi untuk

menumbuhkan minat anak terhadap layanan informasi bimbingan dan

konseling.

B. Rumusan Masalah

Apakah melalui adaptasi resep masakan sebagai bahan refleksi dapat

menumbuhkan minat siswa terhadap layanan informasi bimbingan dan

konseling ?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Menumbuhkan minat peserta didik terhadap layanan informasi

bimbingan dan konseling yang disajikan melalui adaptasi resep

masakan
2. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap isi layanan

informasi yang disajikan melalui adaptasi resep masakan sebagai

bahan refleksi.

3. Mendorong peserta didik membuat materi layanan informasi

Bimbingan konseling dalam bentuk adaptasi resep masakan untuk di

pamerkan dalam bentuk papan bimbingan/majalah dinding,

D. Manfaat Penelitian

Melalui inovasi pembelajaran ini diharapkan bisa memberikan


manfaat bagi banyak pihak, antara lain :
1. Manfaat teoritis , yakni mengembangkan layanan informasi bimbingan
konseling agar tidak monoton dan membosankan
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi peserta didik, bisa mendapatkan strategi layanan informasi
yang baru yang lebih menarik
b. Bagi Guru, bisa memberikan layanan informasi Bimbingan
konseling yang aktif,kreatif, efektif dan menyenangkan
c. Bagi sekolah, bisa mengembangkan berbagi bentuk strategi
pembelajaran yang akan memperkaya khasanah
perkembangan ilmu pengetahuan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Minat
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah peran minat sangat
penting, karena minat bisa membantu siswa memusatkan perhatian pada apa
yang dipelajari. Menurut Agus Sujanto minat ialah suatu pemusatan perhatian
yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang
tergantung dari bakat dan lingkungan ( http://www.geoci ties.com /guruvalah,
19 Oktober 2010).
Dari pendapat Agus Sujanto dapat diuraikan pengertian dari minat
sebagai berikut:
1. Minat adalah pemusatan perhatian , artinya orang yan memiliki minat
perhatiannya akan terpusat pada suatu obyek, dimana pemusatan
perhatian ini terjadi secara spontan atau secara refleks.
2. Minat terlahir dengan penuh kemauan, artinya perilaku yang muncul
pada orang yang memiliki minat akan terlihat adanya kemauan,
dorongan, perhatian yang mendalam pada suatu obyek.
3. Minat tergantung dari bakat dan lingkungan, artinya bakat juga
mempengaruhi munculnya minat seseorang, contoh orang yang
berbakat sepak bola maka dia juga akan menunjukan minat yang
besar pada permainan sepak bola. Disamping itu lingkungan juga
memiliki peran dalam menumbuhkan minat anak, Misal anak yang
punya bakat menyannyi kemudian di sekolah diadakan ekstrakurikuler
paduan suara yang dikelola dengan baik di lingkungan sekolah maka
minat anak untuk mengikuti ekstrakurikuler paduan suarapun muncul

B. Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling


Dalam menjalani perannya sebagai peserta didik di sebuah lembaga
formal maka setiap peserta didik memerlukan informasi untuk menunjang
perkembangan dirinya juga untuk membantu merencanakan masa depannya.
Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber dan berbagai media. Dalam
pendidikan formal yang bertugas memberikan layanan informasi salah
satunya adalah guru Bimbingan dan Konseling.
Menurut Prayitno (1997:36) yang dimaksud dengan layanan Informasi
adalah:
“Layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta
didik ( klien ) menerima dan memahami berbagai informasi
( seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat
Dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan peserta didik atau klien”.

Dari pendapat Prayitno ini dapat di uraikan beberapa hal mengenai layanan
informasi yaitu :
1. Layanan informasi adalah layanan yang diberikan pada peserta didik
agar bisa menerima dan memahami informasi, artinya setelah
menerima layanan peserta didik diharapkan menguasai informasi
tertentu seperti informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi
sosial dan sebagainya.
2. Layanan informasi yang diperoleh peserta didik dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan artinya
penguasaan informasi tersebut dapat digunakan untuk pemecahan
masalah, untuk mencegah timbulnya masalah, untuk mengembangkan
dan memelihara potensi yang ada dan memungkinkan peserta didik
mengaktualisasikan dirinya.

Langkah-langkah layanan informasi Bimbingan konseling meliputi


beberapa tahap sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Analisis Hasil Evaluasi
5. Refleksi
6. Tindak lanjut
7. Pelaporan.
Adapun informasi yang diprogramkan oleh peneliti untuk semester 1
tahun pelajaran 2010-2011 bagi siswa kelas 8, SMP 15 Yogyakarta meliputi:
1. Informasi tentang pencegahan penanggulangan bahaya narkoba.
2. Informasi tentang meningkatkan rasa percaya diri
3. Informasi tentang persahabatan
4. Informasi tentang Bakat dan Minat
C. Resep Masakan
Yang dimaksud resep masakan menurut Ni Ketut Sri Sulendri adalah
Seperangkat instruksi yang memuat nama masakan, bahan, bumbu, dan
cara membuat, serta cara menghidangkan suatu masakan.
(http://www.scribd.com/doc/7634369/resep-kuliner,19 Oktober 2010) .
Dari pendapat Ni Ketut Sri Sulendri dapat diuraikan pokok-pokok dari
pengertian resep sebagai berikut:
1. Resep masakan adalah seperangkat Instruksi, artinya di dalam resep
tersebut berisi perintah atau petunjuk ..
2. Resep masakan memuat nama masakan, bahan, dan bumbu artinya
resep masakan selalu didahului dengan nama masakan misalnya
nama makanan atau minuman, kemudian bahan-bahan yang
diperlukan untuk membuat masakan tersebut juga bumbu-bumbu
pelengkap.
3. Resep masakan juga dilengkapi dengan cara membuat dan
menghidangkan, artinya di dalam resep masakan di lengkapi tahap-
tahap pembuatan makanan dan cara menghidangkan.
Pada Umumnya resep masakan di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu
resep makanan dan resep minuman, Resep makanan misalnya nasi goreng,
bakso,soto, kue tart, gulai, dan sebagainya, sedangkan resep minuman
seperti wedang ronde, es buah, es teller, juice buah, jamu, sekoteng dan
masih banyak lagi.
Selanjutnya Tata cara penulisan resep masakan menurut Ni Ketut Sri
Sulendri (http://www.scribd.com/doc/7634369/resep-kuliner,19 Oktober 2010)
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Nama masakan ditulis jelas
2. Bahan yang diperlukan disertai bumbu-bumbu yang lain
3. Cara pembuatan diuraikan secara singkat tapi jelas
E. Adaptasi Resep Masakan Sebagai Bahan Refleksi Layanan Informasi
Refleksi dalam layanan informasi bimbingan konseling adalah
kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mengolah atau
mentransformasikan Informasi dari penginderaan dengan pengalaman,
pengetahuan, dan kepercayaan yang telah dimiliki sehingga peserta didik
menjadi lebih paham, lebih menghayati dan bisa mengaplikasikan. Wujud
kegiatan bisa berupa brainstorming atau curah pendapat, observasi lapangan
dan mempresentasikan, menampilkan kembali informasi yang diterima
melalui berbagai media seperti liflet, brosur, banner, mading untuk
menambah pemahaman, mengolah informasi dengan berbagai bentuk dan
membagikan kepada orang lain, dan masih banyak lagi.
Refleksi layanan informasi yang dilaksanakan selama ini sudah
kurang menarik minat siswa lagi, mungkin karena monoton, atau terkesan
biasa-biasa saja, sehingga di perlukan inovasi yang sedikit bisa menyihir
perhatian siswa yakni melalui adaptasi resep masakan.
Adapun adaptasi resep masakan terhadap layanan informasi yang
disajikan pada peserta didik adalah :
1. Jamu Anti Narkoba
2. Nasi Goreng Rasa percaya Diri
3. Bakso Persahabatan
4. Soto Bakat dan Minat
BAB III
METODE PELAKSANAAN INOVASI
A. Setting
1. Tempat dan Waktu
Inovasi pembelajaran atau inovasi pelayanan Bimbingan konseling ini
dilakukan di SMP 15 Yogyakarta, Adapun waktunya sejak awal tahun
pelajara 2010-2011, tepatnya bulan Juli 2010 sampai Nopember 2010
2. Subjek
Subyek Inovasi pelayanan Bimbingan Konseling adalah siswa kelas 8
F-J tahun pelajaran 2010-2011 yang berjumlah 179 siswa
B. Pendekatan
Dalam Inovasi pelayanan Bimbingan dan Konseling ini menggunakan
pendekatan Penelitian Tindakan (Action Research) seperti yang di
kemukakan oleh Kemmis and Taggart, yang terdiri dari 2 siklus atau lebih
dan masing-masing siklus terdiri dari 4 kegiatan utama yaitu: Planning
( perencanaan) , Action (tindakan), observation (observasi), Reflection
(Refleksi). (Zainal Akib , 2004 : 6)

C. Metode Pelaksanaan Inovasi pembelajaran (Pelayanan ) Bimbingan


Konseling
1. Adaptasi : Mengubah strategi pemberian informasi dari informasi yang
konvensional di perbaharui dengan mengadaptasi resep masakan.

2. Eksplorasi : Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap


kegiatan pembelajaran/Pelayanan Bimbingan Konseling dan
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari.
3. Elaborasi : Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis dan
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja.
4. Konfirmasi : Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan dan memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
menampilkan kembali pengalaman belajar yang telah dilakukan.
5. Observasi dan Tanya jawab : Mengobservasi proses dan hasil yang
telah dicapai peserta didik dan melakukan tanya jawab untuk
mendapatkan umpan balik
6. Dokumentasi : mendokumentasikan hasil inovasi dalam bentuk
Banner, mading dan Liflet. dan memasang di perpustakaan bimbingan
konseling sebagai sumber belajar bersama.

D. Teknik Analisis Data


Miles dan Huberman, (1984:20 ) menjelaskan bahwa analisis data
dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang
meliputi kegiatan seperti : koleksi data, kemudian reduksi data,
pemaparan data, serta penarikan simpulan .
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Inovasi Pembelajaran/ Pelayanan Bimbingan Konseling

1. Adaptasi resep masakan dalam layanan informasi, yang menghasilkan


Strategi pemberian layanan informasi yang baru, dari model informasi
konvensional menjadi informasi yang inovatif. Ada 4 informasi inovatif
yang dihasilkan yaitu:
a. Jamu Anti Narkoba
b. Nasi Goreng Rasa percaya Diri
c. Bakso Persahabatan
d. Soto Bakat dan Minat

Inovasi layanan informasi ini di buat dalam bentuk banner, mading,


liflet juga tayangan audio visual. Dengan penyajian informasi yang
mengadaptasi resep masakan ini peserta didik lebih antusias
membaca, informasi jadi terkesan ringan. mudah dipahami, menarik,
unik dan mudah di ingat..
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
eksplorasi dengan mencari informasi yang seluas-luasnya dari buku
internet dan sumber lain tentang isi dari materi layanan informasi
Bimbingan dan konseling.
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan
elaborasi dengan member tugas membuat adaptasi resep masakan
dari informasi yang diperoleh di buku, internet maupun sumberlain.
4. Melakukan konfirmasi terhadap hasil karya anak dengan memberikan
pujian secara lisan dan menampilkanm karya anak di majalah dinding.
B. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap semua rangkaian informasi melalui
observasi, Tanya jawab dan lembar evaluasi. Dan menganalisis hasilnya.
Adapun hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Melalui adaptasi resep masakan terhadap layanan informasi membuat
peserta didik lebih berminat terhadap informasi yang disajikan.
2. Melalui adaptasi resep masakan maka isi dari informasi terasa lebih
ringan mudah dipahami dan mudah diingat.
3. Siswa mampu melakukan adaptasi resep masakan terhadap informasi
yang diperoleh dari berbagai sumber dan menampilkannya ke dalam
media majalah dinding yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar
bersama, dengan isi, tampilan yang menarik.
C. Melakukan kegiatan tindak lanjut dengan menampilkan karya siswa dalam
pameran sederhana di lingkungan sekolah dan mendokumentasikan
karya siswa sebagai sumber belajar di perpustakaan Bimbingan dan
konseling.
BAB V
KESIMPULAN

Layanan Informasi yang di lakukan oleh guru Bimbingan dan


Konseling kepada peserta didik akan sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari dan membantu peserta didik merencanakan masa depan.
Informasi yang diperoleh peserta didik ini perlu di refleksikan kembali melaui
kegiatan seperti brainstorming, pemberian tugas, observasi lapangan yang
hasilnya bisa di tuangkan dalam berbagai bentuk media seperti mading , liflet
atau banner.
Informasi yang disajikan secara konvensional cenderung kurang
menarik minat siswa sehingga perlu dicari inovasi dalam memberikan
layanan informasi yaitu dengan melakukan adaptasi resep masakan.
Informasi hasil adaptasi resep masakan yaitu : Jamu anti Narkoba, Nasi
Goreng rasa percaya diri, bakso persahabatan, dan soto bakat dan minat.
Dari adaptasi resep masakan terhadap layanan informasi bimbingan
konseling ini membuat peserta didik lebih berminat untuk membaca, atau
menyimak, kemudian peserta didik juga lebih mudah memahami karena
informasi terasa lebih ringan dan santai, disamping itu peserta didik juga
mampu melakukan adaptasi layanan informasi kedalam resep masakan, dan
menampilkan hasil karyan dalam majalah dinding dengan tampilan yang
menarik.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa adaptasi resep masakan sebagai
bahan refleksi layanan informasi bimbingan dan konseling mampu
menumbuhkan minat siswa terhadap informasi yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai