PROLOG
Berbicara mengenai sosok seorang Ibu memang tak akan pernah ada habisnya.
Kepeduliannya, perhatiannya, kasih sayangnya yang juga tiada habisnya diberikan
kepada anak-anaknya. Begitu mulianya seorang Ibu, ia tidak pernah lelah mendidik
kita, mengajarkan kita pada kebaikan. Pelukannya yang sangat nyaman itu mampu
menghilangkan kegelisahan, sentuhannya yang lembut juga mampu menenangkan hati.
Di balik kesuksesan seorang anak, terdapat doa Ibu yang selalu mengiringinya.
Seperti Ibu Heni ini, sosok Ibu yang begitu hebat, gigih, dan mulia. Ia adalah seorang
buruh cuci yang penghasilannya tak begitu mencukupi kebutuhannya. Ia harus
berjuang sendiri untuk menyekolahkan anak perempuannya bernama Muti. Karena
suaminya telah meninggal dunia, yang mengharuskan Ibu Heni bekerja seorang diri
untuk memenuhi kehidupannya dan juga biaya sekolah Muti
SEGMEN SATU
ADEGAN 1 { 4 menit }
SEGMEN DUA
ADEGAN 2 {4 menit}
ADEGAN 3 {3 menit}
ADEGAN 4 {3 menit}
SEGMEN TIGA
ADEGAN 5 { 10 Menit }
ADEGAN 6
PENUTUP
Doa Ibu memang tiada tandingannya, perjuangan untuk membuat kita bahagia pun tak akan
pernah berhenti. Dia rela melakukan apapun untuk membuat kita tersenyum.
. Ibu, sosokmu begitu sempurna untuk digambarkan. Beribu kata pujian terucap pun terasa
belum cukup menggambarkan kesempurnaanmu Ibu, kau bagai malaikat tanpa sayap yang
diciptakan Tuhan ke bumi ini untuk membawa kedamaian.