Anda di halaman 1dari 23

1

MAKALAH
GIZI MAKRO DAN MIKRO

DISUSUN OLEH :

EMI ZURNIATI, AMK

DOSEN PEMBIMBING

ASMIATI

STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

TAHUN 2021
BAB I
2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ – organ serta menghasilkan energi.
Zat gizi (nutrient) adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh
untuk hidup, tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber
bahan-bahan kimia itu berasal dari makanan.Zat gizi merupakan unsur yang
terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan
manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki
kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam
makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi.Jumlah zat gizi yang
dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan dikelompokkan menjadi zat gizi makro
dan mikro.
Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada banyak komponen terkait,
termasuk sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas
ditentukan oleh kemampuan fisik dan intelegensia yang optimal, dan hal ini
erat kaitannya dengan kecukupan gizi yang dimulai sejak masa janin sampai
dewasa.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah, maka dalam
makalah ini akan dibahas tentang gizi makro dan gizi mikro yang terdapat
dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman) yang dikonsumsi
sehari-hari
3

B. Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro?
2.        Apa saja macam-macam gizi makro dan gizi mikro?
3.        Apa saja contoh penyakit akibat kekurangan dan kelebihan gizi makro
dan gizi mikro?

C. Tujuan
1.        Untuk mengetahui yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro.
2.        Untuk mengetahui macam-macam gizi makro dan gizi mikro.
3.        Untuk mengetahui contoh penyakit akibat kekurangan gizi makro dan
gizi mikro.

BAB II
4

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro

Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan
satuan gram. zar gizi makrodibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk
menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi
yang dapat menghasilkan kalori atau energi. Zat – zat gizi yang termasuk ke
dalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Fungsi utama dari gizi makro itu adalah menyediakan energi, yang
dihitung sebagai kalori.Meski masing-masing gizi makro itu menyediakan
energi, tapi jumlahnya bervariasi. Karbohidat menyediakan 4 kalori per gram,
protein 4 sedangkan lemak 9.Gizi makro juga memiliki peranan spesifik
dalam memelihara tubuh dan berkontribusi pada rasa, tekstur dan penampilan
makanan, yang membantu membuat diet jadi lebih bervariasi dan nikmat.

Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil
atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat
gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan
mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.

B. Zat Gizi Makro

1. Karbohidrat
a. Pengertian Karohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari
bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan
besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat
sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gulayang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula
5

bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan


selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula
disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
b. Fungsi Karbohidrat
1)Sumber Energi Tubuh
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai pasokan utama energi
bagi tubuh. Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.
Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi
darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian terdapat pada
hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak.
2)Melancarkan Sistem Pencernaan
Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi
melancarkan sistem pencernaan dan buang air besar. Serat pada
makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar,
diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol
tinggi.
3)Mengoptimalkan Fungsi Protein
Ketika kebutuhan karbohidrat harian tidak terpenuhi, maka tubuh
akan mengambil protein sebagai cadangan energi. Akibatnya fungsi
protein sebagai zat pembangun tidak optimal. Memenuhi kebutuhan
karbohidrat akan membuat protein melaksanakan tugas utamanya
sebagai zat pembentuk tubuh.
4) Mengatur Metabolisme Lemak
Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme
lemak dalam tubuh. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna.
5) Karbohidrat Sebagai Pemanis Alami
6

Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada


makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa adalah jenis gula yang
paling manis.

c. Klasifikasi karbohidrat
1)Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat
diuraikan dengan carahidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida
dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa
dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
2)Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua
molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan
melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa,
dan maltosa. Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2
sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang
terdiri dari 2 molekul disebut disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul
disebut triosa. Sukrosa (sakarosa atau gula tebu) terdiri dari molekul
glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan
galaktosa, dan maltosa terdiri dari 2 molekul glukosa.
3)Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak
sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu
C6(H10O5)n. Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul
monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat
dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya. Contoh
polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
d.Sumber sumber karbohidrat
1)Beras merah
7

Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap


sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Beras merah juga bias
mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik
“HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi
resiko diabetes.
3) Ubi jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita
sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Ubi jalar
juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antioiksidan yang banyak
ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
4)Kentang, singkong, sagu, gandum, jagung, dll.
e.Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat
Jika tubuh kelebihan karbohidrat, kelebihan tersebut akan disimpan
dalam bentuk lemak dibawah kulit maupun protein jika diperlukan.
Pada proses metabolisme, terdapat jalur metabolisme yang
memungkinkan karbohidrat diubah menjadi penyusun lemak atau
protein tubuh. Sehingga penyakit yang ditimbulkan berupa kegemukan
atau pun obesitas.
Sedangkan apabila kekurangan karbohidrat, untuk menghasilkan
energi tubuh menggunakan cadangan lemak. Jika cadangan lemak
habis, tubuh menggunakan cadangan protein. Dibandingkan
karbohidrat, lemak menghasilkan energi lebih besar namun prosesnya
lebih lambat. Adapun protein lebih sedikit menghasilkan energi.
Damapak yang ditimbulkan seperti kekurusan pada tubuh.

2. Lemak
a. Pengertian Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar
molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
8

digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya


getah dan steroid) dan lain-lain.

a. Fungsi Lemak

1) Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak


menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2) Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada
membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi
menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke
dalam sel.
3) Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal,
seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4) Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk
proses biologis
5) Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital
dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

c.Sumber Lemak

1) Sumber lemak nabati


a) Alpukat. Di dalam satu buah alpukat dengan ukuran sedang
terdapat 22 gram lemak tak jenuh.
b) Kacang kenari. Di dalam kacang kenari yang nikmat terkandung
lemak tak jenuh yang dapat berguna untuk kesehatan otak,
mencegah kanker serta anti inflamasi
c) Tumbuhan laut. Krill dan alga merupakan tumbuhan laut yang
memiliki kandungan asam lemak dalam omega 3. Kandungan
tersebut dapat mengurangi kadar kolesterol jahat tanpa mengurangi
kadar kolesterol baik
d) Minyak kelapa. Memiliki kandungan asam laurat. Yang selain
terdapat pada minyak kelapa, asam laurat juga terdapat pada ASI.
Berguna untuk menangkal virus jahat
9

e) Kacang kedelai. Kandungan protein, vitamin, serta lemak pada


kacang kedelai mampu mencegah penyakit kolesterol

2) Sumber lemak hewani


a) Daging. Meski beresiko kanker karena kandungan lemak jenuhnya,
namun daging sapi merupakan penyumbang lemak terbesar dari
sumber hewani
b) Ikan laut. Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden dan tuna
memiliki kandungan lemak jenuh dan omega 3 yang baik untuk
perkembangan otak
c) Telur. Selain mengandung protein tinggi, telur juga mempunyai
kandungan lemak pada bagian putihnya
d) Susu. Susu sapi mempunyai lemak dengan kadar 3.1% sedangkan
susu kambing mempunyai 6.4%
d. Akibat Kelebihan Lemak Dalam Tubuh

1) Obesitas
Seluruh tipe lemak yang masuk kedalam badan sanggup
menjadi yaitu lemak tidak jenuh tunggal, lemak tidak jenuh ganda,
lemak jenuh & lemak trans. Bermacam-macam tipe sumber lemak
yang konsisten menumpuk dalam badan tak sanggup difungsikan
seluruhnya oleh badan. Akibatnya sehingga lemak bisa tetap
menumpuk dalam jaringan badan di beraneka tempat.
2) Kerusakan dinding arteri
Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan dapat menciptakan
kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Aspek ini pula dapat
memebrikan resiko jelek buat arteri jantung.
3) Meningkatkan dampak kanker
Pola makan yang jelek seperti terlampaui tidak sedikit
konsumsi lemak & tak konsumsi makanan yang kaya akan serat
dengan baik dapat memicu tumbuhnya sel kanker di bermacam
macam organ badan.
10

4) Sembelit
Orang yang terbiasa konsumsi beraneka ragam makanan
yang mengandung lemak tinggi mampu mempengaruhi system kerja
organ badan. Akibat yangg paling egampang terjadi ialah kendala
kepada organ pencernaan seperti usus & perut.
5) Kerusakan otak
Mengkonsumsi bermacam macam kategori makanan yang
mengandung lemak sanggup menyebabkan kerusakan otak, sebab
kandungan lemak jenuh mampu merusak sektor hipotalamus.
6) Kolesterol tinggi
Mengkonsumsi beraneka lemak mampu meningkatkan
kandungan kolesterol dalam badan. Koletserol yang tinggi mampu
menyebabkan beragam masalah seperti kerusakan arteri,
penumpukan plak kepada pembuluh darah, penyempitan pembuluh
darah & bermacam macam kategori efek penyakit jantung.

e. Akibat Kekurangan Lemak dalam Tubuh


Apabila kekurangan lemak, maka dapat menimbulkan depresi,
dyslexia (anak yang sulit membca), sulit konsentrasi, autis, merasa
lelah, daya ingat yang lemah dan masalah pada perilaku.

3. Protein

a. Pengertian Protein

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
11

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain


polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh
Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
b. Fungsi Protein

1) Membantu dan mendorong pertumbuhan dan memelihara


susunan/struktur tubuh dari sel, jaringan hingga ke organ-organ
tubuh.
2) Protein sebagai sumber karbohidrat.
3) Membantu tubuh dalam melawan, menghancurkan dan menetralkan
zat-zat dari luar atau asing yang masuk di dalam tubuh.
4) Protein berfungsi sebagai penyediaan energi bagi tubuh.
5) Protein berfungsi sebagai asupan diet dan rendah gula.
6) Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh
karna protein juga berfungsi sebagai buffer (penahan).
7) Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh karna protein sebagai
enzim artinya protein mengaktifkan dan masuk kedalam reaksi
kimia.
8) Protein juga berfungsi sebagai biokatalisator
c. Dampak Kekurangan dan Kelebihan Protein Bagi Tubuh
1) Akibat Kekurangan Protein
a) Kwashiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily
Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di
Ghana, Afrika. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua
hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat
menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang
terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada
konsumsi energi yang cukup atau lebih.
12

Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki


dan tangan.Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin
serum.Pada pasien penderita kwashiorkor gambaran klinik anak
sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat
tertutup oleh adanya edema, sehingga penurunan berat badan relatif
tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan edema menghilang, maka
berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya
berat badan tersebut tidak sampai di bawah 60 % dari berat badan
standar bagi umur yang sesuai.
b) Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting
merusak.Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12
bulan pertama), karena terlambat di beri makanan tambahan.Hal ini
dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI
terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.Marasmus
berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental dan fisik
yang sukar diperbaiki.
d. Akibat Kelebihan Protein

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan


yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat
menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk
menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat
menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare,
kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di
lihat pada bayi yang di beri susu skim atau formula dengan konsentrasi
tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB.
13

C. Zat Gizi Mikro

1. Vitamin
Funk dalam bukunya The Etiology of Deficiency Disease yang
diterbitkan pada tahun 1912 mengusulkan nama vitamine untuk faktor-
faktor zat aktif tersebut. Vita berarti esensial untuk untuk kehidupan,
sedangkan faktor anti beri-beri yang diduga berperan tersebut adalah suatu
ikatan amine. Pada tahun 1920 istilah vitamine diganti menjadi vitamin
karena zat-zat antifaktor tersebut ternyata tidak selalu dalam bentuk ikatan
amine. Usul perubahan nama ini datang dari Drummond, yang juga
mengusulkan pemberian nomenklatur menurut abjad. Penemuan vitamin A
oleh McCollum dan Davis pada tahun 1913 menandakan era vitamin
dalam penelitian gizi. Vitamin kemudian diakui sebagai zat gizi yang
esensial untuk kehidupan dan kesehatan, yang mudah diperoleh dari
susunan makanan yang bervariasi .
Vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D, E, dan K). Vitamin
B ternyata terdiri dari beberapa unsur vitamin. Penelitian-penelitian
kemudian membedakan vitamin dalam dua kelompok; (1) vitamin larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan (2) vitamin larut dalam air
(vitamin B dan C).
a. Vitamin Larut Lemak
1) Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan.
Secara luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan
semua retinoid dan prekursor/provitamin A karotenoid yang
mempunyai aktivitas biologi sebagai retinol. Vitamin A bagus untuk
pengelihatan kita. Jika kita mengalami defisit vitamin A, kita akan
mengalami yang namanya rabun senja atau istilah medisnya
xeroftalmia. Sumber vitamin A banyak pada buah dan sayur yang
berwarna terang seperti wortel dan apel.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, dan mentega.
Sumber lainnya yaitu sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan
14

yang berwana kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang,


kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung
kuning, pepaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Gejala-gejala
mata pada defisit vitamin A disebut xeroftalmia.
2) Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu
penyakit di mana tulang tidak mampu melakukan klasifikasi.
Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila
tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui
makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis di dalam tubuh,
vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon.
Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu
dipenuhi melalui makanan.
Bahan makanan yang kaya akan vitamin D ialah susu. Defisit
vitamin D memberikan penyakit rakhitis (rickets) atau disebut pula
penyakit Inggris karena mula-mula banyak terdapat dan dipelajari di
negara Inggris.
3) Vitamin E
Berbagai biji-bijian merupakan sumber kaya vitamin E.
Khususnya biji yang sudah berkecambah dikenal mengandung
vitamin E dalam konsentrasi tinggi. Kekurangan vitamin E pada
manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang dapat diperbaiki
dengan pemberian tambahan vitamin E. Vitamin E merupakan
vitamin yang bagus untuk kulit dan untuk kesuburan. Sumber utama
vitamin E bisa kita dapatkan pada kacang-kacangan atau kecambah.
Defisit vitamin E bisa mengakibatkan kemandulan.
4) Vitamin K

Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna


hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau
daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan
15

makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil


adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan, dan sayuran lain.
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat
menggumpal, sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi
pendarahan.
b. Vitamin Larut Air
1) Vitamin C
Pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu
sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan,
pepaya, gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat di
dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol. Defisit vitamin C
memberi gejala-gejala penyakit skorbut. Kerusakan terutama terjadi
pada jaringan rongga mulut, pembuluh darah kapiler dan jaringan
tulang. Vitamin C bisa di dapatkan dari buah-buahan seperti jeruk,
nanas, dan buah dengan rasa asam lainnya. Defisit vitamin C
menyebabkan penyakit skorbut atau sering kita bilang sariawan.
2) Vitamin B
Sumber utama vitamin B adalah beras dan serealia. Defisit
vitamin B menyebabkan penyakit beri-beri. Vitamin B bisa kita
dapatkan dari beras atau sereal. Pada beras, vitamin B ada pada
selaputnya. Itulah alasannya kenapa kalau kita mencuci beras jangan
terlalu bersih, karena kandungan vitamin B yang ada pada beras akan
hilang. Defisit vitamin B mengakibatkan terjadinya beri-beri.

2. Air dan Cairan Tubuh


Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi
hanya beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian
utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari
bagian tubuh tanpa-lemak (lean body mass). Angka ini lebih besar untuk
anak-anak. Pada proses menua manusia kehilangan air. Kandungan air
bayi pada waktu lahir adalah 75% berat badan, sedangkan pada usia tua
16

menjadi 50%. Kehilangan ini sebagian besar berupa kehilangan cairan


ekstraselular.
Kandungan air tubuh relatif berbeda antarmanusia, bergantung pada
proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung relatif
lebih banyak otot mengandung lebih banyak air, sehingga kandungan air
atlet lebih banyak daripada nonatlet, kandungan air pada laki-laki lebih
banyak daripada perempuan, dan kandungan air pada anak muda lebih
banyak daripada orang tua. Sel-sel yang aktif secara metabolik, seperti sel-
sel otot dan visera (alat-alat yang terdapat dalam rongga badan, seperti
paru-paru, jantung, dan jeroan) mempunyai konsentrasi air paling tinggi,
sedangkan sel-sel jaringan tulang dan gigi paling rendah.
Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu:
a. Pelarut zat-zat gizi yang diperlukan tubuh dan mengangkut sisa
metabolisme
b. Katalisator dalam berbagai reaksi biologi dalam sel
c. Pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh
d. Fasilitator pertumbuhan atau sebagai zat pembangun
e. Pengatur suhu karena kemampuan air menyalurkan panas
f. Peredam benturan dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan
dalam kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.
3. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium
adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam seldarah merah, dan
iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral berperang dalam
berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas
enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh
diperlukan untuk pengatur pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan
keseimbangan asam-basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting
17

melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih
dari 100 mg sehari antara lain natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium dan sulfur. Fungsi dari mineral makro berperan dalam
keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi otot,
memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus
di dalam tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari
antara lain besi, seng, iodium, selenium, flour, molibdenum, dan kobal.
Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini di
kenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah ini setiap
waktu bisa berubah.

D. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Mikro

Penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat dari


kelebihan atau kekurangan zat gizi dan yang telah merupakan masalah
kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia, antara lain sebagai berikut :

1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)


Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi
kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau
terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein. Pada umumnya anak
Balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat
kekurangan gizi. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan
kebutuhan kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan
protein).
Jenis KKPatau PCM di kenal dalam 3 bentuk yaitu :
a) Kwashiorkor
18

Kata “kwashiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang


berati “anak yang kekurangan kasih sayang ibu”. Kwashiorkor
adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan
oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang
normal atau tinggi.
b)Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-
kering. Sebaliknya walau asupan protein sangat kurang, tetapi si
anak masih menerima asupan hidrat arang (misalnya nasi ataupun
sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena kurang kalori
yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang
tersimpan dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang
mengalami kekurangan protein, namun dalam batas tertentu ia masih
menerima “zat gizi sumber energi” (sumber kalori) seperti nasi,
jagung, singkong, dan lain-lain. Apabila baik zat pembentuk tubuh
(protein) maupun zat gizi sumber energi kedua-duanya kurang, maka
gejala yang terjadi adalah timbulnya penyakit KEP lain yang disebut
marasmus.
c) Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat
penting. Dimana ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan
mirip dengan marasmus yang di tandai dengan adanya odema,
menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering
dan kusam serta otot menjadi lemah.
2. Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal juga dengan istilah Honger
Oedeem (HO) adalah kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar
disebabkan karena kekurangan makanan, terutama protein dalam waktu
yang lama secara berturut-turut. Pada busung lapar terjadi penimbunan
19

cairan dirongga perut yang menyebabkan perut menjadi busung (oleh


karenanya disebut busung lapar).
Penderita busung lapar biasanya menderita penyakit penyerta.
Misalnya dari 12 anak balita di Kabupaten Cirebon, tiga di antaranya
menderita tuberkulosis, satu hydrocephalus (kepala besar), dan satu
meningitis (radang selaput otak).

3. Penyakit kegemukan (Obesitas)


Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan
kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan
dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Akibat dari penyakit obesitas
ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit
kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus. (Anonymous,2008)
4. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Beberapa akibat defisiensi (kekurangan) iodium antara lain :
a)Pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
b)Kreatin yaitu kekurangan iodium berlanjut ditandai ukuran tubuh
pendek,kulitkasar berwarna kekuningan, raut muka seperti orang
bodoh, mulut terbuka dan hidung besar.

c)Myxdema ditandai dengan pertumbuhan tulang yang terhambat


sehingga pendek, perut buncit, kulit kering dan rambut rontok dan
banyak lemak yang tertimbun pada kulit.

d)Abortus (Kematian ibu dan Anak).

5. Xerophthalmia (buta senja)


Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A
(defisiensi vitamin A) didalam tubuh. Gejala-gejala penyakit ini adalah
kekeringan epitel biji mata dan kornea karena glandula lakrimalis
menurun. Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji mata
bergerak.
6. Osteoporosis.
20

Para peneliti menduga,kelebihan vitamin A memicu aktivitas


osteoclast, yakni sel yang menguraikan tulang. Juga diperkirakan,
kelebihan vitamin A memicu korelasi timbal balik dengan vitamin D, yang
memainkan peranan penting dalam pembentukan tulang. Akibatnya terjadi
osteoporosis.
7. Beri-beri
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan theamin (vitamin B1)
yang ditandai dengan kurangnya sesuatu yang dapat dirasakan atau gatal
pada ibu jari kaki serta telapak kaki, lutut terasa seakan-akan kaku dan
refleknya tidak ada, nyeri, kejang, sulit berjalan yang dapat menimbulkan
kelumpuhan kaki dengan atrofi otot kaki.

8. Pellegra
Pellegra disebabkan karena defisiensi vitamin B3 yang ditandai
dengan gejala bengkak, kulit merekah atau pecah, mulut dan lidah
bengkak, gangguan mental, pening, sakit kepala, lemah otot, dan rendah
gula dalam darah.
9. Rakhitis
Penyakit ini disebabkan karena defisiensi kalsium dan vitamin D
yang
dapat menyebabkan tulang panjang akan membengkok pada bagian yang
menderita beban tubuh, lututgemetar dan kaki bengkak.
10. Anemia
Penyakit ini dapat disebabkan karena defisiensi besi (kekurangan zat
besi), dan defisiensi vitamin B12 yang dapat mengakibatkan terjadinya
penurunan produksi sel darah merah yang matang.
21

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam
makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti
menghasilkan energi, dan mengganti jaringan rusak, memproduksi subtansi
tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi. Menurut banyaknya konsumsi
yang kita lakukan, zat gizi dibagi menjadi gizi makro dan gizi mikro. Gizi
makro adalah zat gizi yang paling besar di perlukan oleh tubuh kita, terdiri
dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan, gizi mikro adalah zat gizi
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, terdiri dari mineral dan vitamin.
Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat-zat gizi saling
berhubungan erat sekali, sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan
atau hambatan pada metabolisme sesuatu zat gizi akan memberikan pula
gangguan atau hambatan pada metabolisme zat gizi lainnya (Achmad, 2010).
Kekurangan dan kelebihan zat gizi dapat menyebabkan terjadinya berbagai
macam penyakit.Apapun bentuk zat gizi, bila dalam jumlah cukup dan
seimbang, tentu akan bermanfaat. Gizi baik akan dicapai dengan memberi
makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan.

B. Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan
minuman) yang dikonsumsi sehari-hari, yang terdiri dari zat gizi makro
berupa karbohidrat, lemak, dan protein harus dipenuhi secara cukup dan
seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar tubuh
tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi
yang cukup dan seimbang, kita tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan
saja, melainkan harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena
konsumsi gizi seimbang pada seseorang akan menentukan tercapainya tingkat
22

kesehatan. Hal ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas
kesehatan, maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat
pemenuhan gizi setiap individu. Sehingga, masalah gizi yang terjadi dapat
berkurang dan teratasi.
23

DAFTAR PUSTAKA

http://ai-sopwatunnajah.blogspot.com/2011/11/makalah-konsep-dasar-ilmu-
gizi.html

http://rionaldocapelo.blogspot.co.id/2014/11/zat-gizi-makro.html

http://blogshyfa.blogspot.co.id/2015/06/makalah-gizi.html

http://hamzanwadi22.blogspot.co.id/2014/10/makalah-zat-gizi-mikro.html

https://www.academia.edu/9183663/ANALISIS_JURNAL?auto=download

https://www.scribd.com/document/258753411/Makalah-Zat-Gizi-Mikro

Anda mungkin juga menyukai