MAKALAH
GIZI MAKRO DAN MIKRO
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
ASMIATI
TAHUN 2021
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ – organ serta menghasilkan energi.
Zat gizi (nutrient) adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh
untuk hidup, tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber
bahan-bahan kimia itu berasal dari makanan.Zat gizi merupakan unsur yang
terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan
manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki
kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam
makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi.Jumlah zat gizi yang
dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan dikelompokkan menjadi zat gizi makro
dan mikro.
Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada banyak komponen terkait,
termasuk sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas
ditentukan oleh kemampuan fisik dan intelegensia yang optimal, dan hal ini
erat kaitannya dengan kecukupan gizi yang dimulai sejak masa janin sampai
dewasa.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah, maka dalam
makalah ini akan dibahas tentang gizi makro dan gizi mikro yang terdapat
dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman) yang dikonsumsi
sehari-hari
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro?
2. Apa saja macam-macam gizi makro dan gizi mikro?
3. Apa saja contoh penyakit akibat kekurangan dan kelebihan gizi makro
dan gizi mikro?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro.
2. Untuk mengetahui macam-macam gizi makro dan gizi mikro.
3. Untuk mengetahui contoh penyakit akibat kekurangan gizi makro dan
gizi mikro.
BAB II
4
PEMBAHASAN
Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan
satuan gram. zar gizi makrodibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk
menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi
yang dapat menghasilkan kalori atau energi. Zat – zat gizi yang termasuk ke
dalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Fungsi utama dari gizi makro itu adalah menyediakan energi, yang
dihitung sebagai kalori.Meski masing-masing gizi makro itu menyediakan
energi, tapi jumlahnya bervariasi. Karbohidat menyediakan 4 kalori per gram,
protein 4 sedangkan lemak 9.Gizi makro juga memiliki peranan spesifik
dalam memelihara tubuh dan berkontribusi pada rasa, tekstur dan penampilan
makanan, yang membantu membuat diet jadi lebih bervariasi dan nikmat.
Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil
atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat
gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan
mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
1. Karbohidrat
a. Pengertian Karohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari
bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan
besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat
sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gulayang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula
5
c. Klasifikasi karbohidrat
1)Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat
diuraikan dengan carahidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida
dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa
dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
2)Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua
molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan
melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa,
dan maltosa. Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2
sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang
terdiri dari 2 molekul disebut disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul
disebut triosa. Sukrosa (sakarosa atau gula tebu) terdiri dari molekul
glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan
galaktosa, dan maltosa terdiri dari 2 molekul glukosa.
3)Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak
sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu
C6(H10O5)n. Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul
monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat
dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya. Contoh
polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
d.Sumber sumber karbohidrat
1)Beras merah
7
2. Lemak
a. Pengertian Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar
molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
8
a. Fungsi Lemak
c.Sumber Lemak
1) Obesitas
Seluruh tipe lemak yang masuk kedalam badan sanggup
menjadi yaitu lemak tidak jenuh tunggal, lemak tidak jenuh ganda,
lemak jenuh & lemak trans. Bermacam-macam tipe sumber lemak
yang konsisten menumpuk dalam badan tak sanggup difungsikan
seluruhnya oleh badan. Akibatnya sehingga lemak bisa tetap
menumpuk dalam jaringan badan di beraneka tempat.
2) Kerusakan dinding arteri
Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan dapat menciptakan
kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Aspek ini pula dapat
memebrikan resiko jelek buat arteri jantung.
3) Meningkatkan dampak kanker
Pola makan yang jelek seperti terlampaui tidak sedikit
konsumsi lemak & tak konsumsi makanan yang kaya akan serat
dengan baik dapat memicu tumbuhnya sel kanker di bermacam
macam organ badan.
10
4) Sembelit
Orang yang terbiasa konsumsi beraneka ragam makanan
yang mengandung lemak tinggi mampu mempengaruhi system kerja
organ badan. Akibat yangg paling egampang terjadi ialah kendala
kepada organ pencernaan seperti usus & perut.
5) Kerusakan otak
Mengkonsumsi bermacam macam kategori makanan yang
mengandung lemak sanggup menyebabkan kerusakan otak, sebab
kandungan lemak jenuh mampu merusak sektor hipotalamus.
6) Kolesterol tinggi
Mengkonsumsi beraneka lemak mampu meningkatkan
kandungan kolesterol dalam badan. Koletserol yang tinggi mampu
menyebabkan beragam masalah seperti kerusakan arteri,
penumpukan plak kepada pembuluh darah, penyempitan pembuluh
darah & bermacam macam kategori efek penyakit jantung.
3. Protein
a. Pengertian Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
11
1. Vitamin
Funk dalam bukunya The Etiology of Deficiency Disease yang
diterbitkan pada tahun 1912 mengusulkan nama vitamine untuk faktor-
faktor zat aktif tersebut. Vita berarti esensial untuk untuk kehidupan,
sedangkan faktor anti beri-beri yang diduga berperan tersebut adalah suatu
ikatan amine. Pada tahun 1920 istilah vitamine diganti menjadi vitamin
karena zat-zat antifaktor tersebut ternyata tidak selalu dalam bentuk ikatan
amine. Usul perubahan nama ini datang dari Drummond, yang juga
mengusulkan pemberian nomenklatur menurut abjad. Penemuan vitamin A
oleh McCollum dan Davis pada tahun 1913 menandakan era vitamin
dalam penelitian gizi. Vitamin kemudian diakui sebagai zat gizi yang
esensial untuk kehidupan dan kesehatan, yang mudah diperoleh dari
susunan makanan yang bervariasi .
Vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D, E, dan K). Vitamin
B ternyata terdiri dari beberapa unsur vitamin. Penelitian-penelitian
kemudian membedakan vitamin dalam dua kelompok; (1) vitamin larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan (2) vitamin larut dalam air
(vitamin B dan C).
a. Vitamin Larut Lemak
1) Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan.
Secara luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan
semua retinoid dan prekursor/provitamin A karotenoid yang
mempunyai aktivitas biologi sebagai retinol. Vitamin A bagus untuk
pengelihatan kita. Jika kita mengalami defisit vitamin A, kita akan
mengalami yang namanya rabun senja atau istilah medisnya
xeroftalmia. Sumber vitamin A banyak pada buah dan sayur yang
berwarna terang seperti wortel dan apel.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, dan mentega.
Sumber lainnya yaitu sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan
14
melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih
dari 100 mg sehari antara lain natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium dan sulfur. Fungsi dari mineral makro berperan dalam
keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi otot,
memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus
di dalam tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari
antara lain besi, seng, iodium, selenium, flour, molibdenum, dan kobal.
Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini di
kenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah ini setiap
waktu bisa berubah.
8. Pellegra
Pellegra disebabkan karena defisiensi vitamin B3 yang ditandai
dengan gejala bengkak, kulit merekah atau pecah, mulut dan lidah
bengkak, gangguan mental, pening, sakit kepala, lemah otot, dan rendah
gula dalam darah.
9. Rakhitis
Penyakit ini disebabkan karena defisiensi kalsium dan vitamin D
yang
dapat menyebabkan tulang panjang akan membengkok pada bagian yang
menderita beban tubuh, lututgemetar dan kaki bengkak.
10. Anemia
Penyakit ini dapat disebabkan karena defisiensi besi (kekurangan zat
besi), dan defisiensi vitamin B12 yang dapat mengakibatkan terjadinya
penurunan produksi sel darah merah yang matang.
21
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam
makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti
menghasilkan energi, dan mengganti jaringan rusak, memproduksi subtansi
tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi. Menurut banyaknya konsumsi
yang kita lakukan, zat gizi dibagi menjadi gizi makro dan gizi mikro. Gizi
makro adalah zat gizi yang paling besar di perlukan oleh tubuh kita, terdiri
dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan, gizi mikro adalah zat gizi
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, terdiri dari mineral dan vitamin.
Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat-zat gizi saling
berhubungan erat sekali, sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan
atau hambatan pada metabolisme sesuatu zat gizi akan memberikan pula
gangguan atau hambatan pada metabolisme zat gizi lainnya (Achmad, 2010).
Kekurangan dan kelebihan zat gizi dapat menyebabkan terjadinya berbagai
macam penyakit.Apapun bentuk zat gizi, bila dalam jumlah cukup dan
seimbang, tentu akan bermanfaat. Gizi baik akan dicapai dengan memberi
makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan.
B. Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan
minuman) yang dikonsumsi sehari-hari, yang terdiri dari zat gizi makro
berupa karbohidrat, lemak, dan protein harus dipenuhi secara cukup dan
seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar tubuh
tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi
yang cukup dan seimbang, kita tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan
saja, melainkan harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena
konsumsi gizi seimbang pada seseorang akan menentukan tercapainya tingkat
22
kesehatan. Hal ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas
kesehatan, maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat
pemenuhan gizi setiap individu. Sehingga, masalah gizi yang terjadi dapat
berkurang dan teratasi.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://ai-sopwatunnajah.blogspot.com/2011/11/makalah-konsep-dasar-ilmu-
gizi.html
http://rionaldocapelo.blogspot.co.id/2014/11/zat-gizi-makro.html
http://blogshyfa.blogspot.co.id/2015/06/makalah-gizi.html
http://hamzanwadi22.blogspot.co.id/2014/10/makalah-zat-gizi-mikro.html
https://www.academia.edu/9183663/ANALISIS_JURNAL?auto=download
https://www.scribd.com/document/258753411/Makalah-Zat-Gizi-Mikro