PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
DIMAS PRASETYO
5163122003
skripsi ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang berlokasi di SMK Negeri 2
Zoom Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif Kelas X
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sahala Siallagan, M.Sc,
Ph.D selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingannya hingga proposal skripsi ini diselesaikan dengan baik. Penulis juga
5. Dr. Ir. Erma Yulia, M.T selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Medan.
i
6. Seluruh dosen dan pegawai di lingkungan Jurusan Teknik Mesin,
dan penuh kasih sayang baik dengan doa, moril, dan materiil selama
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak demi
kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi
diri sendiri atupun orang lain serta ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
Penulis,
Dimas Prasetyo
NIM. 5163122003
ii
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi informasi memiliki dampak yang sangat besar dalam berbagai sisi
internet, perangkat keras serta perangkat lunak yang semakin canggih seiring
berjalannya waktu.
Salah satu perubahan pada aspek pendidikan adalah kebijakan belajar dalam
3
kelulusan; b. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan
belajar dirumah; d. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan
balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantittatif.
Menurut Kayatun (2014) hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta
didik setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes
yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pembelajaran pada
satu pokok bahasan. Selain hasil belajar, keaktifan siswa juga perlu diperhatikan
adalah suatu keputusan yang bijaksana sebagai jembatan atas derasnya arus
pembelajaran online atau e-learning. Selain itu, keterbatasan dalam akses internet,
4
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta pembiayaan
perubahan dalam sistem pendidikan yang akan dikembangkan, materi yang akan
serta hambatan-hambatan yang akan dihadapi baik oleh siswa, guru, dan
Zoom Cloud Meetings dalam proses pembelajaran menjadi alternatif solusi yang
dapat digunakan dalam masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini. Selain itu dengan
interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan kesempatan
kepada siswa. Inovasi yang diberikan oleh penyedia search engine terbesar di
sama dengan pembelajaran yang ada saat ini. Penggunaan Google Classroom
5
Zoom Cloud Meetings merupakan platform tatap muka yang bersifat
Conference dimana pendidik dan peserta didik bisa berinteraksi langsung seperti
pada pembelajaran tatap muka. Dalam aplikasi ini terdapat banyak fitur mulai dari
File Sharing dalam format PDF bisa dilakukan dengan mudah, Zoom Cloud
daring karena hanya dengan menggunakan tautan atau nomor kamar (room).
peserta lainnya tanpa harus mengganggu jalannya proses webinar. Namun, dengan
pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui perantara media Zoom Cloud Meetings
dan luring (luar jaringan). Artinya, siswa tetap harus datang ke sekolah untuk
pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings. Oleh karena itu,
untuk membantu disetiap proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena hampir
seluruh siswa memiliki smartphone berbasis android yang bisa digunakan untuk
6
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif Kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda
membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih terfokus dan terarah. Serta dapat
7
Google Classroom dan Zoom Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran Teknologi
Dasar Otomotif Kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMK Negeri 2
Medan.
sebagai berikut :
Dasar Otomotif?
belajar siswa menggunakan media Google Classroom dan Zoom Cloud Meetings
pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda
1. Manfaat Teoritis
8
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk guru agat dapat
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Mahasiswa
pembelajaran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
salah satunya adalah hasil belajar siswa. Hal ini karena, hasil belajar siswa
merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan
Besar Bahasa Indonesia adalah suatu yang diperoleh karena usaha. Sedangkan
belajar adalah “perubahan” yang terjadi pada diri seseorang setelah akhirnya
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan diri dari lingkungan
besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Hasil
belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah belajar, hasil tersebut terdiri dari
10
informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, dan
2013). Berikut ini adalah ciri-ciri hasil belajar yang baik, yaitu:
1. Tes hasil belajar yang baik adalah bahwa tes hasil belajar tersebut bersifat
valid atau memiliki validitas. Kata valid sering diartikan dengan tepat, benar,
sahih dan absah. Jadi, kata validitas dapat diartikan ketepatan, kebenaran,
kesahihan, atau keabsahan. Apabila kata valid dikaitkan dengan fungsi tes
sebagai alat pengukur, maka sebuah tes dapat dikatakan valid apabila tes
tersebut dengan secara tepat, secara benar, secara sahih, atau secara absah
2. Tes hasil belajar yang baik adalah bahwa tes hasil belajar tersebut telah
dengan fungsi tes sebagai alat pengukur mengenai keberhasilan peserta didik,
maka sebuah tes hasil belajar dapat dinyatakan reliable, apabila hasil-hasil
tetap sama atau sifatnya ajeg dan stabil, dengan demikian suatu ujian
3. Hasil belajar yang baik adalah bahwa tes hasil belajar objektif, dalam
hubungan ini sebuah tes hasil belajar dapat dikatikan sebagai tes hasil belajar
11
yang objektif, apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan “menurut apa
adalah diambilkan atau bersumber dari materi atau bahan pelajaran yang telah
diberikan sesuai atau sejalan dengan tujuan instruksional khusus yang telah
ditentukan.
4. Hasil belajar yang baik adalah hasil belajar tersebut bersifat praktis dan
dalam arti bahwa tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk mengenai cara
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah
menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil belajar dapat diketahui
Dalam mencapai tujuan pembelajaran di kelas, hasil belajar tidak terlepas dari
belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
yang dipengaruhi dari dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar individu itu sendiri.
1) Faktor Internal
12
Faktor internal terdiri dari tiga faktor, antara lain sebagai berikut :
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani yang
dapat terlihat dan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan pada diri seseorang atau peserta didik, sehingga minat dan
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari tiga faktor, antara lain sebagai berikut :
a) Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
sosial. Hal-hal yang mempengaruhi belajar siswa yang dilihat dari lingukan
c) Faktor sekolah, faktor sekolah ini juga sangat mempengaruhi belajar siswa.
13
dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, media
dipengarui oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat bersumber pada diri
Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda. Kondisi fisik menyangkut
individu.
belajar.
14
f. Keterampilan, keberhasilan belajar seseorang juga dipengaruhi oleh
2. Faktor-faktor lingkungan
a. Keluarga, faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat
keadaan rumah dan ruang belajar, sarana dan prasarana belajar, suasana
belajar peserta didik, baik itu faktor yang ada dalam diri peserta didik itu
15
faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap
berbasis Internet yang disediakan oleh Google sebagai sebuah sistem e-learning.
Layanan ini didesain untuk membantu pengajar membuat dan membagikan tugas
kepada pelajar secara paperless. Pengguna service ini harus mempunyai akun di
Google. Selain itu Google Classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang
profit, dan semua orang yang memiliki akun Google pribadi. Google Classroom
memudahkan siswa dan guru agar tetap terhubung di dalam maupun di luar
disediakan oleh Google For Education untuk menciptakan ruang kelas dalam
dunia maya. Aplikasi ini dapat membantu memudahkan guru dan siswa dalam
lingkungan. Hal ini karena siswa tidak lagi menggunakan kertas dalam
mengumpulkan tugasnya.
16
Pemanfaatan Google Classroom dapat melalui multiplatform yakni
melalui komputer dan telepon genggam (Android & iOS). Guru dan siswa dapat
Google Playstore di Android atau App Store di iOS dengan kata kunci Google
Education yang sangat istimewa, karena produk ini memiliki banyak fasilitas
Google Docs, Google Sheets, Google Slides, dan Google Sites dalam proses
didik tentang jadwal atau tugas yang ada, sedangkan penggunaan Google Drive
17
mendalam. Hal ini disebabkan karena baik siswa maupun guru dapat
dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam pelajaran. Hal tersebut membuat
proses pembelajaran lebih menarik dan lebih efisien dalam hal pengelolaan waktu,
dan tidak ada alasan lagi siswa lupa tentang tugas yang sudah diberikan oleh guru
in. Kemudian klik Sign In untuk memulai membuka ruang kelas pada Google
Classroom
18
Gambar 2.1 Halaman login ke Google Classroom
19
3) Selanjutnya klik tanda (+) di pojok kanan atas untuk memulai kelas baru
4) Selanjutnya tulis nama kelas, bagian, mata pelajaran, dan ruang kelas
5) Undang siswa untuk bergabung ke kelas dengan cara menampilkan kode kelas
20
Gambar 2.5 Kode Kelas di Google Classroom
21
aplikasi Google mewakili sebagian besar alat komunikasi perusahaan berbasis
4. Fleksibel: Aplikasi ini mudah diakses dan dapat digunakan oleh instruktur dan
5. Gratis: Google Kelas sendiri sudah dapat digunakan oleh siapapun. Membuka
Selain itu dapat mengakses semua aplikasi lainnya, seperti Drive, Documents,
1. Google Classroom yang berbasis web mengharuskan siswa dan guru untuk
peserta didik.
3. Apabila peserta didik tidak kritis dan terjadi kesalahan materi akan
22
4. Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan internet yang
tinggi.
secara langsung tanpa harus bertatap muka secara fisik. Hanya melalui
atau mengunduh aplikasi pada smartphone, lalu ikuti alur yang tersedia.
sejak tahun 2011 dan digunakan oleh berbagai organisasi dan perusahaan
komunikasi dalam jaringan ketika salah satu pihak dosen atau mahasiswa
mempunyai kendala untuk berkumpul bertatap muka secara fisik (Ipan Ripai,
2020).
Google Playstore atau AppStore yang ada di Android atau iOS. Sedangkan jika
dan 4G. Pemanfaatan internet juga berguna untuk menunjang peningkatan kualitas
23
pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh tepat
dengan keadaan indonesia, wilayah yang tersebar dengan ribuan pulau. Oleh
disahkan pada bulan Juli 2003, khususnya pasal 31 Undang Undang nomer 20
adalah aplikasi video conference yang memungkinkan berbagi layar hingga lebih
dari 100 orang sekaligus. Zoom Cloud Meetings dapat menunjang kebutuhan
komunikasi dimanapun dan kapanpun dengan banyak orang tanpa harus bertemu
fisik secara langsung. Zoom Cloud Meetings juga fleksibel, karena tidak hanya
bisa digunakan di komputer, tetapi bisa juga diinstal di Smartphone atau Tablet.
Meetings peserta didik dapat terlihat langsung oleh guru ketika sedang
karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja asalkan terhubung
24
Beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi Zoom Cloud Meetings adalah
sebagai berikut:
3) Bisa dilakukan secara langsung dengan lebih dari 100 orang sekaligus.
4) Terdapat banyak fitur yang bisa digunakan siswa untuk melakukan proses
belajar mengajar.
seluruh peserta yang join link dalam aplikasi Zoom Cloud Meetings.
1) Registrasi
c) Pada halaman awal situs, klik Sign Up, Its Free untuk mendaftar akun.
25
d) Masukkan tanggal lahir pendaftar.
Gambar 2.7 Mengisi Tanggal Lahir Untuk Registrasi di Zoom Cloud Meetings
pendaftaran.
g) Setelah aktivasi berhasil, kemudian masukkan nama dan kata sandi lalu klik
continue.
26
Gambar 2.9 Masukkan Nama dan Kata Sandi di Zoom Cloud Meetings
b) Klik tombol sign in, masukkan email dan kata sandi yang telah aktif.
27
a) Login melalui komputer/laptop ataupun smartphone lalu masukkan email
4) Bergabung ke Meeting
b) Klik tombol join lalu masukkan meeting ID yang telah didapat dari
penyelenggara/guru.
b) Lalu pilih tombol Meeting dan anda dapat mengatur kapan waktu meeting
a) Rapat one-on-one
tanpa batas dengan koneksi internet data seluluer ataupun Wi-fi. Kita juga
Meetings.
28
Gambar 2.11 Rapat one-on-one
peserta jika membeli Add-on untuk rapat besar. Namun untuk pengguna
c) Sharing Screen
29
Peserta dapat berbagi layar dengan peserta lain dengan tujuan untuk
tersebut.
d) Group Chat
yang lain secara private. Fitur ini sangat bermanfaat untuk diskusi antar
30
Gambar 2.14 Group Chat di Zoom Cloud Meetings
Peserta dapat merekam video call yang dilakukan, hal ini sangat
nantinya video dapat di edit agar dapat diunggah dengan kualitas lebih
baik.
31
(TBSM). Berikut ini adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata
32
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah
Cloud Meetings saat ini sangat dibutuhkan sebagai jembatan antara guru
sebagai berikut:
Classroom dan Zoom Cloud Meetings pada mata pelajaran Teknologi Dasar
Medan.
33
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan media Google
Classroom dan Zoom Cloud Meetings pada mata pelajaran Teknologi Dasar
Otomotif kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMK Negeri 2 Medan.
34
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Medan Jl. STM No.12a,
Sitirejo II, Kec. Medan Amplas, Kota Medan 20217 pada mata pelajaran
yang paling cocok untuk peneliti gunakan. Dari sekian banyak penelitian yang
mungkin digunakan, eksperimen adalah cara yang paling baik untuk menunjukkan
perbandingan dari suatu masalah yang diselidiki atau subjek penelitian. Penelitian
32
33
Sumadi, 2009).
Design” (Sugiyono, 2015). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.
E1 O1 T1 O2
E2 O3 T2 O4
Keterangan :
E1 : Kelas Eksperimen I
E2 : Kelas Eksperimen II
1. Tahap Persiapan
33
34
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes hasil belajar melalui aplikasi Google Classroom pada kedua
kelompok eksperimen. Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes obyektif
mencontek.
34
35
1. Populasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X program keahlian
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMK Negeri 2 Medan tahun ajaran 2020/2021
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini
adalah siswa kelas X yang akan diambil dua kelas sebagai subyek penelitian.
Dimana kelas A akan menggunakan media Google Classroom dan kelas B akan
dan X TBSM 2 memiliki karakter kelas yang hampir sama yaitu jumlah rata-rata
prestasi kelas.
35
36
yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel yang diambil mempunyai
Hipotesis:
Google for Education yang bertujuan untuk membuat ruang kelas di dunia
36
37
3. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah data hasil tes siswa yang
Otomotif.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
1. Variabel bebas
Variabel bebas (X) pada penelitian ini yaitu perlakuan yang diberikan pada
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran
37
38
bahwa alat evaluasi atau pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua, antara lain
1. Dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus mata pelajaran Teknologi
Dasar Otomotif kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK N 2 Medan.
2. Metode Eksperimen
berikut:
media Google
Classroom.
media Zoom
Cloud Meetings
Pada tahap awal kelas eksperimen diberikan pretest yang nantinya akan
38
39
mengadakan posttest untuk melihat hasil pembelajarannya. Pada tahap awal kelas
posttest untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dilakukan secara daring
dan posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen I sama dengan yang
Uji coba tes dilakukan untuk mengetahui kelayakan perangkat tes hasil
penelitian ini berupa soal tes tertulis pilihan berganda yang terdiri dari 20 butir
soal untuk kompetensi dasar mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif kelas X
TBSM. Uji coba tes ini akan dilakukan di kelas X TBSM 3 di SMK N 2 Medan.
Uji instrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas. Instrumen yang
reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
1. Validitas Tes
39
40
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas
sudah terukur dengan baik atau tidak. Dalam menguji validitas butir
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total, skor butir dilihat sebagai nilai x
dan skor total sebagai nilai y. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Σ xy
r xy =
√(Σ x2 )¿ ¿ ¿
Dimana:
x=X- X
y=Y- Y
X = nilai rata-rata dari X
Y = nilai rata-rata dari Y
(Suharsimi Arikunto, 2007:70)
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah
suatu item valid digunakan atau tidak. Dalam menentukan valid atau tidaknya
2. Reliabilitas Tes
40
41
tingkat keterandalan sesuatu. Instrumen yang reliabel akan memberi hasil yang
tetap walau dilakukan oleh siapa saja. Salah satu metode pengujian reliabilitas
r i=
k
{ }
( k −1 )
∑s 2
1 2i
st
Dimana :
ri = reliabilitas instrumen
St 2 = varians total
2
∑ Xt
St 2 = −¿ ¿
n
JK i JK s
Si 2 = − 2
n n
dimana:
41
42
Cronbach, maka instrumen dapat dikatakan reliabel apabila koefisien alpha ≥ rtabel
dengan taraf signifikasi 5%. Untuk mengetahui bahwa koefisien data itu
Dalam penelitian ini akan didapatkan dua jenis data yaitu kemampuan
awal dan data hasil belajar siswa. Kedua data digunakan untuk menguji hipotesis
yang diajukan pada penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan ada dua
yaitu analisis deskriptif data dan analisis pengujian hipotesis penelitian. Peneliti
deskriptif. Dimana dalam pengolahan data secara kuantitatif ini mengolah data
42
43
2. Analisis Deskriptif
Untuk memuat tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama,
J = Xmaks – Xmin
Sturger, yaitu:
K = 1 + 3,3 log n
bulat.
3) Tentukan banyaknya kelas interval (P), yaitu hasil bagi rentang dengan
banyaknya kelas.
J
P= 48
K
4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan
data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil, tetapi selisihnya
harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan, selanjutnya tabel
43
44
5) Dengan panjang kelas interval (p) yang telah ditentukan, maka banyaknya data
mulai dihitung dengan data yang lebih kecil dari data terkecil sampai pada
panjang kelas interval (p) yang telah ditentukan tersebut, dan begitu
a. Uji Normalitas
b. Pengujian Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 lawan H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
44
45
Classroom.
Cloud Meetings.
x 1−x 2
t=
√
2 2
S1 S2
+
n1 n2
(Sugiyono, 2010)
Keterangan :
2
S1 = Varian sampel kelas eksperimen 1
2
S2 = Varian sampel kelas eksperimen 2
45
46
1) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat perbedaan
dengan Zoom Cloud Meetings pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif
2) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat
1. 0 – 20 Sangat Rendah
2. 21 – 40 Rendah
3. 41 – 60 Sedang
4. 61 – 80 Tinggi
46
47
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Iftakhar, Shampa. (2016). Google Classroom, What Works and How?. Journal of
Education and Social Sciences, Vol 3.
47
48
48
49