Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H
DENGAN DIAGNOSA G2P1A0 GR 36 MINGGU INPARTU
DI RUANGAN INC (PERAWATAN IBU DAN ANAK)
RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

OLEH :

HERIANI, S.Kep
7119191720

CI INSTITUSI CI LAHAN

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
T.A 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

INC (Persalinan Normal)

A. DEFINISI

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri )

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

atau melalui jalan lain  dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan

sendiri ).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi

baik pada ibu maupun pada janin.

B. MACAM-MACAM PERSALINAN

1. Persalinan spontan

Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui

jalan lahir

2. Persalinan buatan

Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya dengan forceps,

sectio caesarea

3. Persalinan anjuran

Persalinan terjadi bil bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar tetapi

tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam


persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya

tetapi baru berlangsung setelah pemecahan  ketuban, pemberian pitocin

atau prostaglandin.

C. PENYEBAB TERJADINYA PERSALINAN

      Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab terjadinya persalinan

1. Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,  sebaliknya estrogen

meninggikan kerentanan otot rahim, selama kehamilan terdapat

keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen dalam darah, tapi

pada akhir  kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his

2. Teori oxytocin

Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul

kontraksi otot-otot rahim

3. Keregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot makin

rentan

4. Teori prostaglandin

Peningkatan kadar prostaglandin dalam decidua mengakibatkan kontraksi

myometrium pada setip umur kehamilan atau pada/selama persalinan

D. TANDA-TANDA  PERMULAAN PERSALINAN

1. Kepala turun mamasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida


2. Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri turun

3. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh

bagian terbawah janin

4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi

5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa

bercampur  darah (bloody show)

E. TANDA –TANDA INPARTU

1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, dan teratur

2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil

pada serviks

3. Kadang-kadang ketuban peceh sendirinya

4. Ada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

1. Jalan lahir

Hal ini mengacuh kemampuan panggul dan jalan lahir dalam

memungkinkan janin  turun. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :

 Tipe panggul

 Struktur panggul

 Diameter PAP

 Kemampuan uterus berdistensi, kemampuan serviks berdilatasi dan

saluran  vagina dan introitus vagina berdistensi


2. Janin

Hal ini mengacuh pada janin dan kemampuan untuk bergerak

melalui jalan lahir  yang berdasarkan fakotr berikut ini :

 Ukuran kepala janin dan kemampuan kepala untuk moulase dalam

jalan lahir

 Presentase  bagian janin yang masuk pertama kali dalam panggul ibu

 Posisi janin : hubungan dari titik patokan dan bagian terendah janin

dan panggul ibu

3. Tenaga

Mengacuh pada frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi uterus

untuk menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks komplet

4. Psikis

Mengacuh pada keadaan psikologik klien, sistem pendukung

yang tersedia persiapkan kelahiran anak, pengalaman dan strategi  koping

G. HIS

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan

terakhir dari masa kehamilan sebelum persalinan sudah ada kontraksi yahg

disebut his pendahuluan atau his palsu. His pendahuluan  ini tidak teratur dan

menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan lipat paha tidak menyebabkan

nyeri yang memencar dari pinggang ke perut bagian bawah dan lipat paha

tidak tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian

bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah
kuat bahkan serig berkurang. His pendahuluan tidak mempunyai pengaruh

pada serviks.

         Macam-macam his :

 His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks

 His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan biasanya

disertai dengan keinginan untuk mengejan

 His pelepasan uri yang melepaskan uri

H. PEMBAGIAN PERSALINAN

1. Kala I

Serviks membuka sampai 10 cm, kala I dinamakan juga kala

pembukaan secara klinis dapat dinyatakan partus mulai bila his dan

(blood show) lendir campur darah ini berasal dari kapiler-kapiler yang

berada disekitar kanalis servikal.

             Proses-proses serviks akibat his dibagi dalam 2 fase :

 Fase laten

Fase pertama dalam tahap persalinan, mulai dengan awitan

persalinan sejati dan berakhir pada dilatasi serviks 4 cm. Fase rata-

rata kira-kira 8/10-20 jam untuk nulipara dan 3/6-14 jam untuk

multipara.

 Fase aktif

Bila kontraksi meningkat sampai intensitasnya sedang dalam fase ini

dan saat dilatasi dari 4-8 jam, klien menjadi lebih terlibat dan
terfokus pada pross persalinan. Fase aktif berakhir kira-kira 1-2

jampada multipara, 3-4 jam pada nulipara. Janin turun pada jalan

kira-kita 1 cm perjam pada nulipara dan 2 cm pada multipara

            Tanda-tanda kala I :

1).  His kuat dan teratur serta intervalnya makin lama makin

pendek

                   2).  Pengeluaran lendir campur darah lewat vagina

                   3).  Sering berkemih

                   4).  Pada pemeriksaan sudah ada pembukaan

2. Kala II

Tahap pengeluaran mulai dengan dilatasi serviks penuh (10 cm)

dan berakhir  dengan lahirnya bayi. Ibu berupaya untuk mengejan terjadi

secara involunter selama kontraksi yaitu 1,5-2 menit, berakhir 60-90

detik.

            Tanda-tanda kala II :

 His lebih teratur/terkoordinir, lebioh kuat dan intervalnya makin

pendek yaitu antara 2-3 menit

 Adanya perasaan ingin mengedan

 Ibu merasa seperti ingin BAB

 Pada pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan lengkap

 Anus dan vulva terbuka serta perineum menonjol

 Presentase (bagian paling rendah) akan kelihatan)

3. Kala III
Persalinan tahap III mulai dengan kelahiran bayi yang disesuaikan

dengan pelepasan dan pengeluaran placenta. Berakhir kapan saja 30

menit dengan rata-rata selama 3-4 menit pada nulipara dan 4-5 menit

pada multipara. Tahap ini paling pendek

4. Kala IV

Dalam kala ini diamati apakah ada/terjadi perdarahan post partum

atau tidak. Beberapa hal yang diamati :

             1).  Kelengkapan placenta dan selaput ketuban

             2).  Perkiraan jumlah darah yang hilang

             3).  Perineum

             4).  Keadaan ibu

             5).  Tanda-tanda vital

I. TUJUAN PERSALINAN NORMAL

      Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya

mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan

mempertahankan aspek sayang ibu dan sayang bayi.

J. TUGAS PENOLONG PERSALINAN

1) Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarga selama proses

persalinan saat akan melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya


2) Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan

dan setelah persalinan ; menilai adanya faktor resiko ; melakukan defekasi

dini terhadap komplikasi persalinan yang mungkin muncul

3) Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan

amniontomy ; episiotomy pada kasus gawat janin, melakukan

penatalaksaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

a) Anamnesa

 Nama, umur, dan alamat

 Gravida dan para

 Hari pertama haid terakhir (HPHT)

 Riwayat alergi obat

 Riwayat kehamilan sekarang : ANC, masalah yang dialami selama

kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah

gerakan bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika

ya, cairan warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah

keluar darah  pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu

terakhir makan dan minum? Apakah ibu kesulitan berkemih

 Riwayat kehamilan sebelumnya


 Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan

 Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau

nyeri epigastrium)

b) Pemeriksaan fisik

 Tunjukkan sikap ramah

 Minta mengosongkan kandung kemih

 Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan, warna

konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan kebutuhan cairan tubuh

 Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan), untuk

akurasi lakukan pemeriksaan TD dan nadi diantara dua kontraksi.

 Pemeriksaan abdomen

 Menentukan tinggi fundus

 Kontraksi uterus : Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit, durasi

dan lamanya kontraksi

 Memantau denyut jantung janin (normal 120-160x/menit)

 Menentukan presentasi (bokong atau kepala)

 Menentukan penurunan bagian terbawah janin

 Pemeriksaan dalam

 Nilai pembukaan dan penipisan serviks

 Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga

panggul

 Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA INTERVENSI

1. Kala I

Diagnosa
Tujuan Intervensi
No Keperawatan

1 Nyeri Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri

tindakan  Lakukan pengkajian nyeri

keperawatan ibu secara komprehensif yang

mampu beradaptasi meliputi lokasi,

dengan nyerinya karakteristik, awitan,

durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas atau berat dan

faktor presipitasi

 Ekspresikan penerimaan

tentang nyeri

 Kurangi rasa takut dengan

meluruskan setiap

misinformasi

2. Manajemen lingkungan

 Implementasikan tindakan

untuk kenyamanan fisik

seperti menciptakan

suasana yang nyaman,


meminimalkan stimulasi

lingkungan

 Ibu bersalin biasanya

merasa panas dan banyak

keringat atasi dengan cara:

gunakan kipas angin/AC,

Kipas biasa dan

menganjurkan ibu mandi

sebelumnya

3. Edukasi :

prosedur/perawatan

 Demonstrasikan pereda

nyeri non invasif/ non

farmakologis : massage,

distraksi/imajinasi,

relaksasi, pengaturan

posisi yang nyaman

 Jika ibu tsb tampak

kesakitan

dukungan/asuhan yang

dapat diberikan; lakukan

perubahan posisi, sarankan

ia untuk berjalan, dll.


 Anjurkan ibu untuk tidak

mengejan sebelum

pembukaan lengkap

 Anjurkan ke keluarga intuk

mendampingi dan

melakukan massage pada

punggung atau paha ibu

2 Kecemasan Setelah dilakukan  Jelaskan dengan singkat dan

Faktor tindakan sederhana bahwa proses

Berhubungan : keperawatan persalinan dari setiap anak

Proses selama ½ jam  berbeda-beda

persalinan kecemasan itu  Beri dukungan mental dan

dapat hilang spiritual pada ibu  agar dapat

dengan kriteria : menghadapi proses

 Ibu tidak cemas persalinan dengan baik

dan gelisah  Yakinkan ibu bahwa semua

 Ibu mampu tindakan perawat  dapat

menghadapi membantu dalam proses

proses persalinan persalinan

dengan baik  Libatkan keluarga dalam

 Ekspresi wajah proses persalinan

tenang

 Klien tampak
rileks

2. Kala II

No Dx. Kep Tujuan Intervensi

1 Nyeri Setelah 15 menit 1. Managemen nyeri

Faktor tindakan  Kurangi rasa takut dengan

berhubungan; keperawatan ibu meluruskan setiap

Fisiologis: mampu beradaptasi misinformasi

Proses dengan nyerinya  Berikan bantal pada bawah

persalinan. Kriteria: punggung dan Bantu

Ibu mampu support kedua tungkai ibu.

mengatur pola  Bantu memimpin pola

nafas ketika nafas ibu.

meneran.  Anjurkan ibu utk

Ibu mampu merilekskan otot dasar

meneran dengan pelvis.

tepat dan benar. 2. Manajemen lingkungan

Tidak terjadi ruptur  Implementasikan tindakan


di perineum. untuk kenyamanan fisik

seperti menciptakan

suasana yang nyaman,

meminimalkan stimulasi
lingkungan

3. Edukasi : prosedur/perawatan

 Demonstrasikan pereda

nyeri non invasif/ non

farmakologis : massage,

distraksi/imajinasi,

relaksasi, pengaturan posisi

yang nyaman.

 Anjurkan ibu mengatur

pola nafas :sebelum

meneran tarik dua kali

nafas dlm lalu baru

meneran, ulangi lagi

sampai berakhirnya

kontraksi dan berhenti

meneran

 Anjurkan pada ibu untuk

konsentrasi  saat meneran

 Berikan penjelasan tentang

penyebab timbulnya nyeri

3. Kala III

No Dx Kep Tujuan Intervensi


1 Keletihan Setelah dilakukan 1. Ajarkan ibu dan

berhubungan asuhan keperawatan suaminya tentang

dengan selama 1x2 jam perlunya istirahat dan

pengeluaran diharapkan energy ibu berikan waktu tertentu

energy selama kembali pulih untuk istirahat dan tidur

persalinan Kriteria Hasil: 2. Observasi tingkat

 Klien kelelahan ibu dan

mengungkapkan jumlah istirahat yang

keletihan diharuskan

berkurang/ teratasi 3. Tingkatkan asupan

 Mengungkapkan makanan

dapat melakukan

aktivitas mandiri

4. Kala IV

No Dx Kep Tujuan Intervensi


1 Resiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi luka

berhubungan asuhan keperawatan 2. Lakukan vulva hygiene

dengan port de selama 1x60 menit dan perawatan luka

entry kuman diharapkan tidak ada 3. Terangkan pada klien cara

tanda-tanda infeksi mengidentifikasi tanda

Kriteria Hasil: infeksi

 Tidak ada tanda- 4. Kolaborasi dalam

tanda infeksi pemberian antibiotic

 Tanda-tanda vital

dalam batas

normal

 Perdarahan

minimal atau

berhenti

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardhi. (2013). Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis & NANDA NIC-NOC. Jakarta : MediAction Publishing

Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. EGC,

2004

Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi  Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta EGC

2004

Herdman, T. Heather. (2013). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi.

Jakarta : EGC

http://nandarnurse.blogspot.com/2013/05/asuhan-keperawatanlaporan-

pendahuluan.html (diakses tanggal 29 november 2014)

Anda mungkin juga menyukai