DOSEN PENGAMPU :
Ns. Fitrianola Rezkiki, S.Kep, M.Kep
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik
serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan sebuah makalah
yang berjudul “PERUMUSAN MASALAH DAN TINJAUAN PUSTAKA”
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian. Selain itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang
lebih luas berkenaan dengan judul makalah yang kami susun.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu langkah penting untuk memantapkan peneliti dalam
ini, setiap mahasiswa akan diwajibkan mengerjakan tugas akhir. Tugas tersebut adalah
melakukan penelitian atau membuat sebuah karya ilmiah dalam bentuk laporan. Penelitian
tersebut merupakan salah satu syarat yang harus dikerjakan bagi mahasiswa yang akan
menyelesaikan studinya.
suatu hal atau fenomena, adanya kemenduan arti,adanya halangan dan rintangan, adanya
celah baik antara kegiatan atau antara fenomena,baik yang telah ada ataupun yang akan ada.
Dalam proses perumusan masalah penelitian harus diawali dengan melakukan identifikasi
masalah itu sendiri dan sesuai dengan topik yang diangkat. Proses indentifikasi masalah
adalah apabila peneliti mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang
tidak diinginkan. Didalam makalah ini kami akan mengurakan bagaimana membuat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Bagaimana identifikasi topik penelitian?
2. Apa saja Sumber penemuan masalahan penelitian ?
3. Bagaimana identifikasi masalah?
4. Apa tipe masalahan penelitian?
5. Bagaimana kriteria masalah penelitian?
6. Bagaimana karakteristik permasalahan?
7. Apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan penelitian ?
8. Bagaimana membuat perumusan masalah ?
BAB II
PEMBAHASAN
didukung dengan pengumpulan data awal. Menurut asal katanya, istilah topik berasal dari
bahasa yunani yaitu “topoi” yang berarti tempat. Dalam hal tulis menulis berarti pokok
pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu tulisan. Topik adalah pokok
permasalahan yang akan diperkirakan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya
ilmiah. Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan
sebagai lapangan penelitian. Terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh calon
peneliti sebelum menentukan topik penelitian antara lain : manageable topic, obtainable
data, interested topic, significance of topic, apakah topik tersebut dapat diselidiki, serta
Baik ataupun tidaknya suatu penelitian tidak selalu tergantung kepada luas tidaknya
topik dan permasalahan yang diteliti. Suatu topik penelitian yang masih berada dalam
jangkauan peneliti dan tidak terlalu luas pada akhirnya semakin mempermudah peneliti
jumlah dana yang tersedia, keadaan personel peneliti serta peralatan yang dimiliki.
Suatu penelitian yang dijalankan tidak akan memenuhi sasaran tanpa didukung oleh data
yang memadai dan tidak dapat dipertanggung jawabkan atau tidak obyektif. Kegagalan
penelitian seringkali karena data yang tersedia tidak lengkap atau tidak obyektif. Peneliti
harus mampu melakukan perkiraan kemungkinan-kemungkinan ada tidaknya data dan
Daya tarik topik perlu pula diperhatikan, topik yang dipilih harus menarik bagi si peneliti
sendiri, selain itu topik tersebut juga harus mampu membangkitkan minat bagi
Begitu pula halnya dengan tingkat keberartian topik, hal ini perlu mendapat perhatian.
Pemilihan topik selayaknya disesuaikan dan diarahkan kepada tingkat kebutuhan dan
memperoleh data ataupun hasil konklusi yang akan dibuat sebaiknya perlu dihindari.
Peneliti yang memiliki biaya relatif sedikit ada baiknya menghindari pemilihan topik
yang luas dan rumit. Begitupun halnya keadaan waktu yang dimiliki, jika yang tersedia
relatif singkat sebaiknya peneliti memilih topik yang diperkirakan memerlukan waktu
penelitian yang relatif singkat pula. Keseimbangan antara ketersediaan waktu dan biaya
Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi, dedukasi dari
teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman
1. Observasi
praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris. Masalah penelitian
dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan tertentu yang belum mempunyai
dasar penjelasan yang memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu
tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi. Penyelidikan mungkin menghasilkan teori
baru, rekomendasi pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan
terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan
3. Kepustakaan
(replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil
penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering
juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti
lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang menentukan
4. Masalah sosial
Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya: seringnya
efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama serta pembinaan sikap disiplin.
5. Situasi praktis
evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih
lanjut.
6. Pengalaman pribadi
meliputi:
1. Bacaan
Seorang peneliti harus rajin membaca, terutama jurnal-jurnal penelitian. Pada umumnya
penelitian ilmiah jarang menjawab permasalahan dengan tuntas. Bahkan suatu penelitian
bahwa ada suatu masalah yang harus dipecahkan. Demikian pula pernyataan ahli-ahli
tertentu yang disiarkan melalui media massa mengenai suatu permasalahan. Sehingga
4. Pengamatan sekilas
Mungkin seorang ahli ketika melakukan perjalanan dinas melihat suatu gejala yang tidak
sehat yang perlu dipecahkan. Untuk pemecahannya harus diadakan penelitian terlebih
dahulu. Umpamanya seorang ahli dari staf BP3K, melihat dalam peninjuan kedaerah,
terdapat banyak anak-anak dari usia sekolah tidak bersekolah walaupun SD inpres sudah
5. Pengalaman pribadi
Dari pengalaman pribadi seorang yang berminat dalam penelitian mungkin muncul suatu
setelah mengajar selama beberapa tahun memperhatikan bahwa mahasiswa dari sekolah-
sekolah kejuruan lanjutan atas yang telah bekerja sedikitnya dua tahun semua berhasil
Dalam benak seorang peneliti yang sudah berpengalaman, mungkin tiba-tiba muncul
suatu pertanyaan yang mendorong melakukan penelitian. Mungkin saja pertanyaan itu
seorang peneliti mendapatkan suatu permasalahan dari salah satu sumber tersebut diatas,
perlu ia pertimbangkan masalah itu perlu atau dapatkah ia teliti? Maka ada kriteria
tersebut baginya untuk memutuskan perlu tidaknya atau dapat tidaknya ia meneliti
C. Identifikasi Masalah
dijawab oleh seorang peneliti. Untuk dapat melihat dengan jelas tujuan dan sasaran
identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan sosial yang diamati.
Dari sanalah peneliti dapat mengambil langkah untuk mengetahui lebih lanjut, bisa dengan
melakukan observasi, membaca literatur, atau melakukan survey awal. Identifikasi masalah
adalah suatu proses yang paling penting dalam melakukan sebuah penelitian selain dari latar
belakang dan juga perumusan masalah yang ada. Konsep identifikasi masalah (problem
identification) adalah proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah.
Dengan kata lain, identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang boleh
dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah penelitian (research problem) akan
menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan
bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa ditemukan lewat
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses penelitian.
Ketika peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti, langkah selanjutnya
yang mendesak adalah mengidentifikasi masalah dari fenomena yang diamati tersebut.
Identifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat dipahami sebagai upaya
mendefinisikan problem dan membuat definisi tersebut dapat diukur (measurable) sebagai
masalah penelitian. Secara umum, identifikasi masalah merupakan bagian dari proses
penelitian yang dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk mendefinisikan masalah yang ada
dan membuat permasalahan tersebut dapat diukur dan diuji. Mudahnya, identifikasi masalah
adalah proses untuk menentukan apa saja yang menjadi bagian inti dari sebuah penelitian.
1. Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari penelitian untuk menjadi penyebab
baru.
3. Tahu apa saja yang harus dibahas, apa saja yang harus diselesaikan sehingga menjadi
4. Mempermudah untuk menentukan mana saja yang harus diprioritaskan dan mana yang
yang kan diangkat, secara garis besar, permasalahan penelitian dikerucutkan menjadi 3
masalah, diantaranya:
1. Masalah untuk mengetahui status dan mendekskripsikan fenomena. Masalah ini dapat
diangkat jika peneliti ingin mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana,
berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya. Maka permaslaahan ini dapat dikaji melalui
2. Masalah untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (komprasi). Dalam penelitian
ini, peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena, dan selanjutnya
E. Kriteria Masalah
Ada setidak-tidaknya tiga kriteria yang diharapkan dapat dipenuhi dalam perumusan masalah
penelitian yaitu :
1. Kriteria pertama dari suatu perumusan masalah adalah berwujud kalimat Tanya atau
menghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala didalam kehidupan manusia.
2. Kriteria kedua dari suatu masalah penelitian adalah bermanfaat atau berhubungan
jelas diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoitik yang berarti baik sebagai
pencipta teori-teori baru maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
3. Kriteria ketiga adalah bahwa suatu perumusan suatu masalah yang baik juga
dapat diterapkan secara nyara bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia.
yaitu:
1. Permasalahan penelitian harus dapat diselidiki melalui pengumpulan data dan alanisis
data.
2. Permasalahan penelitian memiliki arti penting baik dari latar belakang teori ataupun
praktik.
4. Peneliti telahmempertimbangkan keadaan waktu, dana, dan berbagai kendala yang lain
F. Karakteristik permasalahan
Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai
1. Sistematik, yang berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang
kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual
(khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang
3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta
aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba
yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga
yaitu :a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan
atau perbandingan satu sama lain). b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai
dengan waktu. c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada
4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode,
kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional
Pemilihan masalah dalam penelitian sering terjadi semata –mata atas pertimbangan minat
peneliti atau bersifat subyektif. Masalah penelitian yang demikian tentunya tidak layak untuk
diteliti. Karena dalam penelitian ilmiah, ada beberapa patokan untuk menentukan suatu
masalah layak diteliti atau tidak (Bagong Suyanto, dkk, editor, 1995 : 24-25) yaitu:
menggunakan terminologi atau kosepsi-konsepsi ilmu sosial yang baku. Tentunya hal ini
dapat dimengerti karena akan lebih mengarahkan pada jawaban yang diharapkan.
2. Masalah yang dirumuskan hendaknya dapat diuji secara empirik melalui aktivitas
penelitian dilapangan.
3. Masalah yang dirumuskan hendaknya up to date, memiliki nilai keaslian dan sejauh
Disamping patokan di atas, hendaknya masalah penelitian yang diajukan memiliki nilai
penelitian. Nilai penelitian dalam arti merupakan sesuatu yang penting atau bahkan sangat
Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review) merupakan sebuah
aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai literatur yang telah dipublikasikan
oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti. Tinjauan
pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca dan menelaah laporan-laporan
penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Secera sederhana tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali
Tinjauan pustaka memiliki beberapa tujuan utama : menginformasikan kepada para pembaca
hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu,
menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam
Persoalan lain yang juga penting dipertimbangkan dalam menulis tinjauan pustaka
hal ini, ada banyak cara yang bisa diterapkan. Pada umumnya, tinjauan pustaka dapat berupa
beberapa bentuk. Cooper (2010) membahas empat tipe kajian pustaka yang:
1. menggabungkan apa yang telah dikatakan dan dilakukan orang lain,
I. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan maupun pertanyaan singkat yang ingin dicarikan
melakukan identifikasi masalah itu sendiri dan sesuai dengan topic yang diangkat. Proses
identifikasi masalah adalah apabila peneliti mengetahui dan menyadari bahwa telah atau
1. Pertanyaan harus sesuai dengan metode penelitian yang digunakan (pada penelitian
kuantitatif biasanya menggunakan kalimat Tanya apakah, seberapa besar, dan lain-lain
kalimat Tanya bagaimana, mengapa, dan lain-lain yang berorientasi pada proses).
2. Pertanyaan harus layak dan dapat diteliti sebagai upaya untuk mencari jawaban/ solusi
feasible).
3. Jawaban bersifat critical incidence artinya dapat member kontribusi bagi pengembangan
4. Bisa diukur, bersifat konseptual (ada teori yang dapat dijadikan acuan), sehingga dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah ialah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada dengan
kenyataan yang ada. Misalnya kesenjangan antara luapan jumlah lulusan SMTA dengan
harapan akan kemampuan perguruan tinggi menampung lulusan itu. Untuk meningkatkan
kemampuan melihat suatu masalah yang perlu diteliti, ia harus giat mencari masalah dari
sumber-sumbernya.
Dalam usulan penelitian, perlu ditegaskan dan dirumuskan masalah yang akan diteliti.
Penegasan tersebut, bisa berbentuk pertanyaan, juga bisa berbentuk pernyataan deklaratif.
Penegasan masalah tersebut sekaligus menggambarkan fokus arah yang diikuti nantinya di
dalam proses suatu penelitian. Rumusan masalah haruslah cukup terbatas lingkupnya
sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan yang tegas.
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan
masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dapat kami susun, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Demi perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005)