1
sistematis untuk memperoleh informasi data kuantitatif baik data yang
dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian yang akurat, relevan, dan
dapat dipercaya terhadap atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik dan
prosedur pengukuran yang jelas dan benar.
b. Penilaian
Jawaban:
Hasil pengukuran merupakan landasan yang terpenting dalam
penilaian pendidikan, dan hanya data dari hasil pengukuran saja yang
dapat dipercaya dan dapat dijadikan landasan kuat bagi pengambilan
keputusan9. Grondlund berpendapat bahwa penilaian merupakan
serangkaian proses mulai dari pengumpulan data, analisis data, interpretasi
hasil, serta pengambilan keputusan berkenaan dengan pencapaian tujuan
belajar.10
Menurut Thorndike dan Hagen, tujuan dan kegunaan penilaian
pendidikan dapat diarahkan kepada keputusan-keputusan yang
menyangkut:
(1) pengajaran;
(2) hasil belajar;
(3) diagnosis dan usaha perbaikan;
(4) penempatan;
(5) seleksi;
(6) bimbingan dan konseling;
(7) kurikulum; dan
(8) penilaian kelembagaan.11
c. Evaluasi
Jawaban:
Menurut seorang ahli yang bernama Ralph Tyler, beliau mendefenisikan
evaluasi sebagai sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika
belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. 12 Definisi yang lebih luas
dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam.
Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan. Seperti yang diketahui bersama bahwa pengukuran bersifat
kuantitatif.
9
Husein, Umar. Ibid.
10
Norman E Gronlund. 1985. Measurement and evaluation in teaching. Fifth Edition. New York:
Mc Millan Publishing Co.,Inc.
11
Thorndike, E.L., & H.P. Hagen. 1977. Measurement and Evaluation in Psychology and Education,
New York: John Wiley.
12
Ralph Tyler. 1950. Models of Teaching. New Yersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.
2
2. Mengapa dalam pembelajaran selalu memberikan
penilaian? Uraikan!
Jawaban:
Penilaian, pengukuran dan evaluasi merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan. Diketahui, pengukuran bersifat kualitatif. Dan tujuan
penilaian dalam pembelajaran terbagi atas:
a. Penilaian berfungsi selektif, penilaian ini sendiri mempunyai berbagai
tujuan, antara lain:
1. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat
berikutnya.
3. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah.
b. Penilaian berfungsi diagnostik, dengan mengadakan penilaian, sebenarnya
guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya. Dengan diketahuinya sebabsebab kelemahan ini, akan
lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan, setiap siswa sejak lahirnya telah
membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif
apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan
karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual
kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang bersifat
melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok.
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang
mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang
sama dalam belajar.
3
komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik. 13 Sedangkan menurut
Chittenden (1994), tujuan evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Keeping track, yaitu untuk melihat apakah proses belajar mengajar
sudah sesuai dengan rencana pembelaharan yang telah ditetapkan;
2. Checking up, yaitu untuk mengecek hal-hal apa saja yang sudah
dan yang belum dicapai atau dikuasai oleh peserta didik;
3. Finding-out, untuk mendiagnosis kekurangan dan kelemahan
peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat dicari
alternatif lain;
4. Summing-up, yaitu menyimpulkan tingkat pencapaian peserta didik
atas kompetensi yang telah ditetapkan yang kemudian akan
digunakan untuk menyusun laporan kemajuan belajar kepada pihak
yang berkepentingan.
Selain itu, Sudijono mengelompokkan tujuan evaluasi menjadi dua,
yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum evaluasi adalah untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dan efektivitas metode
pembelajaran yang digunakan. Sedangkan tujuan khusus evaluasi adalah
untuk merangsang minat dan motivasi peserta didik dalam meningkatkan
prestasi belajarnya, serta menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar peserta didik.14
Sementara menurut Scriven dalam Fernandes bahwa dua fungsi dasar
evaluasi yaitu bahwa evaluasi formatif digunakan untuk memperbaiki dan
mengembangkan dari sebuah program, sedangkan fungsi dari evaluasi
sumatif adalah digunakan untuk tanggung jawab, memilih dan sertifikasi.15
13
B. Fitri Rahmawati dan Syahrul Anwar. 2017. Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Universitas
hamzanwadi Press
14
Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
15
Fernades, H.J.X. 1984. Evaluation of Educational Programs. Jakarta: National Education
Planning, Evaluation and Cultural Development.
4
2. Penggunaan ukuran kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif
artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran.
Setelah itu lalu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif. Contoh : Dari hasil
pengukuran, Tika mempunyai IQ 125, sedangkan IQ Tini 105. Dengan
demikian maka Tika dapat digolongkan sebagai anak yang pandai,
sedangkan Tini anak yang normal.
3. Penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit untuk satuan-satuan yang
tetap karena IQ 105 termasuk anak normal.
4. Bersifat relatif, artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu
ke waktu yang lain. Contoh: hasil ulangan yang diperoleh Miranti pada
hari Senin adalah 80. Hasil hari Selasa 90. Tetapi hasil ulangan dari Sabtu
hanya 50. Ketidaktetapan hasil penilaian ini disebabkan karena banyak
faktor. Mungkin pada hari Sabtu Mianti sedang risau hatinya menghadapi
malam Minggu sore harinya.
5. Dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.
5
7. Uraikan Prinsip Evaluasi dalam pembelajaran sejarah
Jawaban:
Menurut Dian Ramdani, Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih
baik, maka kegiatan evaluasi harus bertitik dari prinsip-prinsip umum sebagai
berikut:
1. Kontinuitas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insedental karena
pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinyu. Oleh sebab itu
evaluasi pun harus dilakukan secara kontinyu pula.
2. Komprehensif Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu obyek, guru harus
mengambil seluruh obyek itu sebagai bahan evaluasi.
3. Adil dan obyektif Dalam melaksanakan evaluasi guru harus berlaku adil dan
tanpa pilih kasih kepada semua peserta didik. Guru juga hendaknya bertindak
secara obyektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
4. Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi hendaknya guru bekerjasama dengan
semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah,
termasuk dengan peserta didk itu sendiri.
5. Praktis Praktis mengandung arti mudah digunakan baik oleh guru itu sendiri
yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat
tersebut.17
PENGUMUMAN
1. Dikumpul selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 2020
17
Dian Ramadani. 2012. Prinsip dan Alat Evaluasi. Kota dan penerbit tidak diketahui
6
jam 12.00
2. Kirim ke e-mail hasan_untad@yahoo.co.id
3. bagi yang terlambat akan memiliki penilaian tersendiri