Anda di halaman 1dari 8

Nama : Putri Naila Zamrudiyah

NIM : P17220191003
Kelas : 2A
PELAYANAN IMUNISASI BCG
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS Nurul
MINASA TENE Mukmin,SKM,M.Kes
NIP:19760309 200604 2
015

1 . Pengertian Imunisasi BCG adalah suatu upaya membentuk kekebalan tubuh dengan
menyuntikkan vaksin BCG kedalam tubuh untuk mencegah penyakit
tuberkulosa.
. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG).
2 . Kebijakan SK Kepala Puskesmas No............Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
3 . Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Pasal 21 (3) tentang pelayanan
4
imunisasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
2. Permenkes No.42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
4. Modul Pelatihan Tenaga Imunisasi di Puskesmas Dinkes Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013
. Prosedur Petugas menyiapkan alat dan bahan :
5 1. Buku pencatatan imunisasi (buku kuning) dan alat tulis
2. Safety box
3. Vaksin BCG dan pelarutnya
4. ADS 0,05 ml
5. ADS 5 ml untuk melarutkan vaksin
6. Kapas dan air bersih
. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan
6 Langkah 2. Siapkan vaksin dan ADS yang akan di gunakan.
3. Larutkan vaksin BCG dengan cairan pelarut BCG
4. Memastikan anak belum pernah di imunisasi BCG dengan menanyakan
pada orang tua anak tersebut.
5. Mengambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan menggunakan
ADS 0,05 ml
6. Bersihkan lengan kanan atas dengan kapas yang telah dibasahi air bersih,
jangan menggunakan alkohol/desinfektan sebab akan merusak vaksin
tersebut.
7. Petugas menyuntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas
(tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (didalam
kulit).
8. Buang langsung ADS bekas tanpa menutupnya (non recapping) kedalam
safety box.
9. Petugas mencuci tangan
10. Petugas mencatat hasil imunisasi di buku KMS/KIA dan buku pencatatan
1/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

imunisasi (buku kuning).

. Bagan Alir
7 Persiapkan alat Cuci Pastikan vaksin
dan bahan tanga dan ADS yang
n akan digunakan

Aambil 0,05 cc Larutkan


Pastikan anak
vaksin BCG vaksin
belum
menggunakan diimunisasi BCG
ADS 0,05 ml Buang ADS
Suntikan vaksin
Bersihkan di lengan kanan bekas tanpa
lengan kanan atas secara penutup
atas dengan intrakutan kedalam safety
kapas air bersih Catat hasil imunisasi box Cuci
di (didalam
buku KIA/KMS dan tangan
buku kuning
kulit)

. Unit Terkait 1. Unit Poliklinik Umum


8 2. Unit KIA
3. Unit Gizi
9. Dokumen 1. Buku KIA
Terkait 2. Buku Pencatatan Imunisasi (buku kuning)
10. Rekaman
Historis
Perubahan

A. IMUNISASI BCG
Resume dari video :
1. Persiapan alat dan bahan
- Cairan pelarut
- Kapas alokohol steril
- Bak instrumen yang berisi spuit 1cc dan 5cc
- Bengkok
- Vaksin BGC
- Safety box
2. Pelaksanaan
- Perawat menjelaskan pengertian imunisasi BCG dan tujuan prosedur
imunisasi BCG
- Mendekatkan alat

2/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

- Membuka area yang akan disuntik pada bayi


- Melarutkan vaksin BCG dan menambahkan cairan ke dalam spuit
- Disuntikan
3. Evaluasi dan pendokumentasian

Perbandingan antara video dan SOP yaitu:


- Tidak melakukan cuci tangan
- Untuk proses melarutkan vaksin seharusnya dilakukan saat persiapan
alat dan bahan
- Pada saat selesai menyuntik, dalam video tidak diperlihatkan untuk
membuang bekas alat suntik ke safety box
- Pada saat selesai tindakan tidak melakukan cuci tangan kembali
- Untuk posisi bayi berbeda dengan SOP yang saya baca. Posisi bayi di
dalam vidio tersebut digendong sedangkan posisi bayi di dalam SOP
dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan seluruh lengan
telanjang.
- Dan di dalam vidio tidak terdapat orang tua memegang kaki bayi
tersebut

3/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

No. Dokumen : Ditetapkan oleh


Terbitan : 01
Kepala Puskesmas
SOP Larangan utara
Revisi : 00
Tgl. Mulai berlaku :
Halaman : 1/1 Dr. Hj. Any
Ernawati
NIP.
19680221200212
2004

1. Pengertian Vaksin DPT/HB/Hib adalah vaksin jerap Difteri Pertusis Tetanus, Hepatitis
B Rekombinaan, Haemophilus influenza tipe B, berupa suspensi homogen
yang mengandung toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri pertusis (batuk
rejan) inaktif, antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak
infeksius, dan komponen HiB sebagai vaksin bakteri.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan pemberian
dan Penyuntikan Vaksin DPT/HB/HiB.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No.
tentang Standar Pelayanan Publik Puskesmas Larangan Utara
4. Referensi Permenkes RI No. 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
Modul Penyelenggaraan Imunisasi Kemenkes 2012
5. Prosedur / Cara Pemberian dan Dosis Vaksin DPT/HB/Hib :
Langkah-langkah  Vaksin harus disuntikkan secara intramuscular.
 Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada anterolateral paha atas.
 Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan luka saraf
siatik dan tidak dianjurkan.
 Suntikan yang digunakan adalah spuit 0,5 ml.
 Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu masa kadaluarsa dan label
VVM.
Cara Penyuntikan Vaksin DPT/HB/Hib :.
1. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
2. Suntikan vaksin dengan posisi jarum suntik 90o terhadap permukaan
kulit (lakukan aspirasi sebelumnya untuk memastikan jarum tidak
menembus pembuluh darah).
3. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk
ke dalam otot.
4. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurang rasa sakit.
6. Unit Terkait Puskesmas, Posyandu
B. IMUNISASI HEPATITIS B
Resume dari vidio :
1. Persiapan alat dan bahan
- Baki atau meja suntikan beroda
- Spuit 1cc
- Kapas alkohol 70% dalam tempatnya

4/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

- Vaksin hepatitisB
- Bengkok
2. Persiapan pasien
- Memberitahukan pasien atau keluarga mengenai tindakan yang akan
dilakukan
- Menyiapkan posisi pasien
3. Pelaksanaan
- Perawat cuci tangan
- Membawa alat – alat kedekat pasien
- Membuka vaksin hepattis B
- Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik dengan kapas alokohol 70
%
- Menyuruh ibu mendampingi bayinya
- Meregangkan tempat yang akan disuntik dengan tangan kiri ,
sementara itu tangan kanan menyuntikan vaksin secara intramuskuler
dengan sudut 90 derajat
- Pasien dirapikan dan alat-alat di berseskan
- Perawat cuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan

Perbandingan dari SOP yang saya baca :


- Sudah sesuai dengan SOP

5/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

Status
Dokume Induk Salinan No.Distribusi
n

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP)
Pemberian Imunisasi Campak
Puskesmas No Dokumen No Revisi Halaman
Cianjur Kota
Jl. Suryakencana
no.1
PROTAP Tanggal Terbit Disetujui
oleh,
Kepala Puskesmas Cianjur Kota

dr. Tjendrawati Pudjohartono


01 Januari 2015
NIP. 19610923 198903 2004
Pengertian Petugas Imunisasi dalam memepersiapkan alat/sarana, vaksin
serta kesiapan petugas dalam pemberian Imunisasi Campak kepada
bayi usia
Tujuan Sebagai pedoman kerja Petugas Imunisasi dalam memberikan
Imunisasi Campak pada bayi
Kebijakan - Persiapan alat (Spuit 0,5 ml, kapas DTT, spuit 5 ml)
- Persiapan Vaksin Campak dan pelalutnya
- Persiapan sasaran
- Pemberian imunisasi
- Memberikan informasi kepada orang tua bayi mengenai
jadwal imunisasi berikutnya
- Pencatatan/pelaporan
Prosedur a. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran
Imunisasi yang telah membawa buku KIA/KMS di ruang
imunisasi setelah mendaftar di loket pendaftaran
b. Petugas memeriksa status Imunisasi dalam buku KIA/KMS
dan menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan
c. Petugas menayakan keadaan bayi kepada orang tuannya
(keadaan bayi yang memungkinkan untuk diberikan
imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke Ruang Pengobatan)
d. Petugas menimbang berat badan bayi
e. Petugas menyiapkan alat (spuit 0,5ml, kapas air
hangat/DTT)
f. Petugas menyiapkan vaksin Campak (vaksin dimasukan ke
dalam termos es,)
g. Masukkan pelarut Campak kedalam spuit 5 ml, lalu larutkan
kedalam vaksin Campak Kering)
h. Petugas menyiapkan sasaran (memberitahukan kepada
orangtua bayi tentang tempat lokasi penyuntikan yaitu di 1/3
atas lengan kiri).
i. Petugas memberikan imunisasi (memasukan vaksin ke
dalam alat suntik sebanyak 0,5 ml kedalam spuit 0,5 ml, lalu
desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat/DTT
6/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

dengan sekali usap, selanjutnya memberikan suntikan secara


Subcutane)
j. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca
imunisasi Campak. Pada dasarnya imunisasi Campak jarang
menimbulkan efek samping. Apabila terjadi pembengkakan
di bekas lokasi penyuntikan, berikan kompres hangat.
k. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai
jadwal imunisasi berikutnya
l. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS
dan buku catatan imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir
bulannya
Unit terkait

C. IMUNISASI CAMPAK
Di dalam vidio tersebut saya meresume dan membandingakn dari SOP yang saya cari di internet

Resume dari vidio :


1. Persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan :
- Baki atau meja suntikan beroda
- Spuit sesuai ukuran yang dibutuhkan
- Kapas alkohol 70% pada tempatnya
- Vaksin campak dalam termos
- Bahan pelarut vaksin caampak
- Bak injeksi steril
- Bengkok
2. Pelaksanaan
- Memanggil klien sesuai dengan nomor antrian
- Perawat menjelaskan pengertian imunisasi campak dan tujuan
prosedur imunisasi campak
- Setelah itu melakukan tindakan
- Perawat mencuci tangan
- Membawa alat – alat kedekat klien
- Melarutkan vaksin campak dengan pelarut
- Mengambil vaksin sebanyak 0,5cc
- Membebaskan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri
sementara itu tangan kanan menyuntikan vaksin secara subcutan
dengan jarum menghadap ke atas sudut 45 derajat
- Menyuntikan vaksin secara perlahan – lahan
- Menahan kulit dengan kapas alkohol/jarum dicabut dengan cepat
kemudian di massage
- Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
- Perawat mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada KMS atau
kartu imunisasi

Perbandingan dari SOP yang saya baca dan cari :

7/2
Nama : Putri Naila Zamrudiyah
NIM : P17220191003
Kelas : 2A

- Untuk posisi bayi berbeda dengan SOP yang saya baca. Posisi bayi di
dalam vidio tersebut digendong sedangkan posisi bayi di dalam SOP
dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan seluruh lengan
telanjang.
- Dan di dalam vidio tidak terdapat orang tua memegang kaki bayi
tersebut
- Tidak melakukan aspirasi untuk memasttikan jarum tidak menembus
pembuluh darah

8/2

Anda mungkin juga menyukai