A. Sejarah
Tes Bender Gestalt merupakan tes yang dikembangkan oleh Lauretta Bender
pada tahun 1938 berdasarkan hasil penelitian Weitheimer 1923 tentang penerapan
aliran psikologi gestalt di dalam persepsi. Seperti yang diketahui bahwa prinsip
Gestalt mempunyai sejarah yang panjang dan telah digunakan sebagai alat tes
terutama bagi psikolog klinis untuk mendeteksi deviasi pada fungsi persepsi
The Bender Visual Motor Gestalt Test, umumnya disebut Tes Bender Gestalt,
yang dikembangakan oleh Leuretta Bender (1938). Tes ini terdiri dari 9 kartu,
merupakan tes meniru gambar (meng-copy) yang pertama kali. Sembilan kartu
tersebut awalnya diadaptasi dari figura Wertheimer (1923) yang digunakan dalam
perceptual experiments.
Motor Gestalt Test and its Clinical Use” namun baru 20 tahun kemudian banyak
ahli yang mengadakan tinjauan praktis untuk penggunaan dalam bidang klinis.
Tes Bender gestalt terdiri dari 9 kartu yang berisi rancangan atau gambar
yang sederhana. Semua kartu ukurannya sama yaitu 4 × 6 inchi dan tes ini
diberikan pada testee secara berturut-turut untuk ditiru (di-copy) dengan kertas
kosong.
lebih modern dalam konstruksi tesnya, dan merupakan standar terbaru dalam
Tes Bender Gestalt ini sebagai salah satu dari 10 tes yang popular
menafsirkan gangguan mental organik pada golongan usia anak sekolah sampai
dengan dewasa. Tes ini merupakan tes dengan prosedur yang sederhana, singkat
dan tidak memakan waktu yang lama (10’ – 15’) yang mengharapkan klien dapat
membuat copy dari 9 gambar yang sudah dipilih oleh Bender L (1938).
Partosuwido dan Hasanat, 1999). Sattler (1988, dalam Partosuwido dan Hasanat,
1999) juga mengatakan bahwa Tes Bender Gestalt dapat digunakan untuk tes
proyeksi dan tes memori. Tes Bender Gestalt juga dapat dipakai sebagai tes
perkembangan untuk anak usia 4 tahun sampai dengan 10 tahun, digunakan untuk
diagnosis klinis pada anak-anak usia diatas 10 tahun dan dewasa (Ekowarni,
tokoh ada yang mengatakan Tes Bender Gestalt sebagai Tes Visual-Persepsi, akan
tetapi ada juga tokoh lain yang menganggap sebagai Tes koordinasi Motorik,
sedangkan Koppitz (1975) mengatakan bahwa Tes Bender Gestalt sebagai Tes
Integrasi Visual-Motor.
C.
motorik halus, kemampuan untuk membedakan antara visual stimuli, kapasitas untuk
untuk mengalihkan perhatian dari desain asli untuk apa yang sedang ditarik.
Figur
Terdiri dari figur sebuah lingkaran dan persegi yang saling bersentuhan,bangun
A persegi membentuk diamond. Desain ini ditentukan sebagai pendahuluan, karena
dari figur ini akan dapat dilihat sebagai pemahaman Gestalt individu, bahwa
bagian-bagian yang saling berdekatan, biasanya dipersepsi sebagai satu kesatuan
Terdiri dari figur titik-titik yang disusun mendatar, dengan jarak yang berbeda.
1 Pada umumnya titik-titik ini akan dipersepsi sebagai pasangan-pasangan titik
dengan jarak yang paling dekat. Hal ini menunjukkan proksimitas (kedekatan)
dalam hukum Gestalt.
Terdiri dari figur tiga baris bulatan-bulatan kecil yang diawali dengan peletakan
2 bulatan kecil yang berbeda pada setiap baris. Figur ini akan dipersepsi sebagai
kelompok garis yang terdiri dari tiga bulatan kecil dari kiri atas ke baewah kanan.
Hal ini juga menunjukkan tentang hukum kedekatan dalam Gestalt
Terdiri dari figur titik-titik satu, tiga, lima, dan tujuh yang dirangkai sedemikian
3 rupa sehingga titik yang berbeda ditengah berada pada level yang sama.
Sementara titik-titik yang lain diatur membentuk sudut diamond.
Terdiri dari figur persegi yang terbka kearah atas dengan sudut kanan bawah
4 bersentuhan dengan bagian tengah garis berbentuk bel (bell-shaped). Bentuk ini
menunjukkan prinsip keberlanjutan Gestalt (continuity principle).
Terdiri dari figur dua konfigurasi dari satuan bentuk yang sama, namun dengan
7 dan 8 peletakkan yang berbeda, sehingga akan dipersepsi berbeda pula
D. Skoring
E. Validitas
dengan menggunakan alat ukur lain yang mengungkap hal yang sama.
korelasi koefisien dari sekitar 0,50 sampai setinggi 0,80 antara Bender-Gestalt dan
kecerdasan yang diukur oleh Stanford-Binet atau Wechsler Intelligence Scale untuk
Anak-anak sampai sekitar usia 10. Di luar usia ini drop korelasi pada dasarnya nol
sebagai anak-anak yang lebih tua yang paling mendapatkan skor hampir sempurna.
Dia juga melaporkan korelasi tinggi relatif antara nilai Bender dan prestasi
Koppitz juga melaporkan relatif tinggi korelasi antara Bender intelektual dan
Dengan memiliki kerusakan otak minimal, ia melaporkan bahwa Bender adalah alat
sendiri, tetapi dalam kombinasi dengan tes psikologi lainnya dan apapun latar
F. Reliabilitas
Pada teknik proyektif, reliabilitas skor tidak sekedar memberikan skoring yang
objektif, tetapi juga merupakan tahap memberikan integrasi dan interpretasi secara
lengkap. Beberapa skorer memberikan penilaian pada seorang testee, untuk kemudian
interscorer sangat tinggi dengan korelasi 0,90 dan di atas. koefisien reliabilitas tes
ulang-Test dengan anak-anak berkisar dari rendah sekitar 0,50 dengan anak-anak TK
yang diukur 8 bulan terpisah untuk 0,90 dengan kelompok usia yang sama diukur dua
minggu terpisah. Mayoritas lebih dari 20 studi keandalan yang berbeda dilaporkan
menyarankan bahwa normal anak-anak sekolah dasar menunjukkan pola yang relatif
G. Manfaat
Diagnos klinis :
neurologis
cermat
H. Kesimpulan
Dari alat tes Bender-Gestalt ini, kita dapat mengetahui ada atau tidaknya
gangguan fungsi kognitif pada anak usia 5-10 tahun. Administrasi alat tes ini mudah,
cepat (hanya terdiri dari desain), murah, dan tes dilaksanakan seperti dalam situasi
tersebut (bisa karena stimulus menimbulkan emosi), contoh anak menjadi marah,