Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) KB

Dalam Praktek Kebidanan

Di susun Oleh :

Fransiska Sopia Devi 30719011

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

D3 KEBIDANAN

Tahun 2019/2020
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI

Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung maupun tidak langsung


melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek
(DEPKES RI, 1984).
Komunikasi adalah pertukaran pikiran dalam rangka menciptakan rasa saling
mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik. Antara
seseorang dengan orang lain. Komunikasi adalah proses pertukaran gagasan, opini
antara dua orang atau lebih. ( Effendy, 1998).
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara
positif prilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan
metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi
massa ( Notoadmijdo, 2003 ).
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara
klien-petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik
dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.

Dapat disimpulkan bahwa KIE adalah suatu proses penyampaian pesan, informasi
yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media
seperti Radio , Pers , mobil unit penerangan dan penerbitan , kegiatan promosi atau
pameran. Dengan tujuan utama adalah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan
masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai penunjang tercapainya
program KB.
2.2 TUJUAN DAN PRINSIP KIE
1. Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan
peserta baru.
b. Membina kelestarian peserta KB
c. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan.
d. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang
sehat dan bertanggung jawab.
2. Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah:
a. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah. Memahami, menghargai
dan menerima keadaan ibu sebagaimana adanya
b. Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
c. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari-hari
d. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaaan dan resiko yang dimiliki ibu.

2.3 JENIS-JENIS KEGIATAN DALAM KIE


! KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE
dengan individu sasaran program KB.
! KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE
dengan kelompok (2-15 orang)
! KIE Massa : Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
2.4 KOSELING
Definisi Konseling Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan
lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal,teknik
bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu
seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan
menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut.
(Saefudin, Abdul Bari : 2002).
Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu
keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta,
harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien. Proses melalui satu orang
membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi saling pengertian bertujuan
untuk membangun hubungan, orang yang mendapat konseling dapat mengekspresikan
pikiran, perasaannya dengan cara tertentu sesuai dengan situasi, melalui pengalaman
baru, mamandang kesulitan objektif sehingga dapat menghadapi masalah dengan
tidak terlalu cemas dan tegang.( SCA.C STEERING COOMUTE, 1996 ).

Jadi konseling kebidanan adalah bantuan kepada orang lain dalam bentuk
wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha
bersama antara konselor (bidan) dengan konseling (klien) untuk mencapai tujuan
konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun
perbahan tingkah laku, sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan”
A. Tujuan konseling
1. Meningkatkan penerimaan Informasi Informasi yang benar, diskusi bebas dengan
cara mendengarkan, berbicara dan komunikasi non-verbal meningkatkan
peneriaan informasi mengenai KB oleh klien
2. Menjamin pilihan yg cocok Menjamin petugas dank lien memilih cara terbaik
yang sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien
3. Menjamin penggunaan yg efektif Konseling efektif diperlukan agar klien
mengetahui bagaimana menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi
yang keliru tentang cara tersebut.
4. Menjamin kelangsungan yang lebih lama Kelangsungan pemakaian cara KB akan
lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut, mengetahui cara kerjanya dan
mengatasi efeksampingya

B. Jenis konseling
Komponen penting dalam pelayanan KB dibagi 3 tahapan yaitu :
! Konseling Awal
Bertujuan menentukan metode apa yg diambil Bila dilakukan dengan objektif langkah
ini akan membentu klien untuk memilih jenisKB yang cocok untuknya Yang perlu
diperhatikan dalam langkah ini :
1. Menanyakan langkah yg disukai klien
2. Apa yg diketahui tentang cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya
! Konseling Khusus
1. Memberi kesempatan klien untuk bertanya tentang cara KB dan membicarakan
pengalamannya
2. Mendapatkan informasi lebih rinci tentang KB yg diinginkannya
3. Mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang cocok dan mendapatkan
penerangan lebih jauh tentang penggunaannya .
! Konseling Tindak Lanjut
1. Konseling lebih bervariasi dari konseling awal
2. Pemberi pelayanan harus dapat membedakan masalah yg serius yang
memerlukan rujukan dan masalah yang ringan yang dapat diatasi di tempat.

2.5 KONSELING KELUARGA BERENCANA


a. DEFINISI
proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan KB dan bukan
hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni
pada saat pemberian pelayanan.
b. TUJUAN KB
1) Meningkatkan penerimaan
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi non-verbal meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien
2) Menjamin pilihan yg cocok
Menjamin petugas dank lien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan
kesehatan dan kondisi klien
3) Menjamin penggunaan yg efektif
Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan KB
dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut
4) Menjamin kelangsungan yang lebih lama
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara
tersebut, mengetahui cara kerjanya dan mengatasi efeksampingya.

A. PRINSIP KONSELING KB DAN KEUNTUNGANNYA

a. Prinsip konseling KB meliputi:


! percaya diri / confidentiality
! Tidak memaksa / voluntary choice;
! Informed consent
! Hak klien / clien’t rights
! dan· Kewenangan / empowerment

b. Keuntungan konseling kb
Konseling KB yang diberikan pada klien memberikan keuntungan kepada pelaksana
kesehatan maupun penerima layanan KB. Adapun keuntungannya adalah:
! Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.
! Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan.
! Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif.
! Membangun rasa saling percaya.
! Mengormati hak klien dan petugas.
! Menambah dukungan terhadap pelayanan KB
! Menghilangkan konsep dan rumor yang salah

B. Langkah Dalam Konseling


Teknik Konseling Gallen dan Leitenmaier, 1987 1) Teknik konseling menurut Gallen
dan Leitenmaier (1987), lebih dikenal dengan GATHER yaitu:
G : GREET
Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi
A : ASK
Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai
dengan kondisi yang dihadapi?
T : TELL
Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan
carikan upaya penyelesaiannya
H : HELP
Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya
E : EXPLAIN
Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat
segera terlihat/ diobservasi)
R : REFER/RETURN VISIT
Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal
kunjungan Ulang.

C. Tahapan konseling dalam pelayanan KB


1. Tahapan Konseling dalam pelayanan KB dapat dirinci dalam tahapan yaitu:
! KIP/
! Rujukan
! Bimbingan sebagai berikut : KIE Motivasi Tindak lanjut
1) Kegiatan KIE
a. Sumber informasi pertama tentang jenis alat/ metode KB dari petugas lapangan
KB Pesan yang disampaikan :Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan
kesejahteraan keluarga
b. Proses terjadinya kehamilan pada wanita (yang kaitannya dengan cara kerja dan
metode kontrasepsi)
Jenis alat/metode kontrasepsi, cara pemakaian, cara kerjanya serta lama pemakaian
2) Kegiatan Bimbingan
! Tindak lanjut dari kegiatan KIE dengan menjaring calon peserta KB
! Tugas penjaringan : memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi lebih
objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti apakah calon peserta memenuhi
syarat rujuk ke KIP/K
! Bila iya
3) Kegiatan Rujukan
! Rujukan calon peserta KB, utk mendapatkan pelayanan KB
! Rujukan peserta KB, untuk menindaklanjuti komplikasi
4) Kegiatan KIPK/K
Tahapan dalam KIP/K
a) Menjajaki alasan pemilihan alat
b) Menjajaki aa klien sudah mengetahui/ paham ttg alat kontrasepsi tersebut
c) Menjajaki klien tahu atau tidak alat kontrasepsi lain
5) Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi
! Pelayanan kontasepsi diberikan bila tidak ada kontra indikasi
6) Kegiatan Tidak Lanjut
a. Petugas melakukan pemantauan peserta kb dan dikembalikan lagi ke PLKB
7) Hal yang harus diperhatikan saat KIE KB
! Sikap konselor
! Iklim psikologis
! Situasi konseling
8) Faktor penghambat konseling
! Faktor individual
! Faktor interaksi
! Faktor situasional
! Kompetensi dalam melakukan percakapan
9) Keputusan konseling
! Informed choice
Adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan
yang akan dialaminya.
! Informed consent
Informed consent adalah proses penyampaian informasi terkait tindakan medis yang
ditawarkan dokter atau perawat kepada pasien sebelum pasien menyetujui tindakan
medis tersebut
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam pelayanan kebidanan mempunyai
tujuan antara lain mendorong dan meningkatkan pengetahuan,sikap dan praktek KB
pada masyarakat sehingga tercapai penambahan peserta baru, dan kelestarian peserta
KB.
Adapun jenis-jenis kegiatan dalam KIE antara lain KIE massa, KIE kelompok
KIE perorangan. Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE dalam
memperlakukan klier dengan sopan, baik dan ramah; memahami, menghargai dan
menerima keadaan ibu; memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami; menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari
kehidupan sehari-hari dan menyesuikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko
yang dimiliki ibu.

3.2 Saran
Bidan lebih meningkatkan kualitas pelayanan KIE dalam program KB dan Mahasiswa
bisa mengaplikasikan program KIE dalam pelayanan KB.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/informed-consent-bukanlah-sekedar-lembar-persetujuan-medis

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a920a2d08689f26df3c42cbd437bc77e.pdf

https://lusa.afkar.id/kie-dalam-pelayanan-kb

https://media.neliti.com/media/publications/91779-ID-komunikasi-informasi-dan-edukasi-kie-seb.p

df

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/kie-komunikasi-informasi-dan-edukasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai