Anda di halaman 1dari 7

METODE PENGKAJIAN DALAM PROSES KEPERAWATAN DI

RUMAH SAKIT

DIBETRIYANA HAREFA

181101119

Email : dibetharefa14@gmail.com

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA


UTARA

Abstrak

Proses pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang dilakukan secara sistematis
dengan mengumpulkan data individu secara komperhensif terkait aspek biologis, psikologis, sosial,
maupun spirituas. Tujuan dari kajian ini adalah untuk untuk mengetahui metode pelaksanaan proses
pengkajian keperawatan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan analisis
data sekunder yaitu dengan kajian pustaka terhadap beberapa jurnal dan buku. identifikasi
pengalaman pelaksanaan proses pengkajian keperawatan, meliputi (1) faktor pendorong perawat
melakukan proses pengkajian; (2) metode pengumpulan data dalam proses pengkajian; (3) manfaat
melakukan pengkajian; dan (4) faktor penghambat pelaksanaan proses pengkajian.

Kata kunci: proses,tujuan,identifikasi

Latar Belakang
Perawat sebagai suatu profesi
Keperawatan merupakan yang merupakan bagian dari tim kesehatan
pelayanan profesional sebagai bagian bertanggung jawab membantu klien
integral dari pelayanan kesehatan. (Haryanto, 2007). Sumbangan yang
Pelayanan keperawatan profesional dapat diberikan perawat adalah melalui
terwujud apabila dilaksanakan oleh tenaga pelaksanaan proses keperawatan. Proses
keperawatan yang profesional sehingga keperawatan adalah kerangka berpikir
dapat berkontribusi dalam peningkatan yang digunakan perawat untuk
kualitas pelayanan rumah sakit khususnya melaksanakan fungsi dan tanggung
pelayanan keperawatan (Sumijatun, jawabnya secara mandiri. Tahap pertama
2010).Peranan tenaga keperawatan dalam dari proses keperawatan adalah pengkajian
pelayanan kesehatan sangat besar (Hidayat, 2002). Fase dari pengkajia
khususnya di institusi pelayanan kesehatan meliputi: pengumpulan data, analisis data,
rumah sakit.
pengelompokan data dan dokumentasi data pengalaman dalam melakukan pengkajian
(Haryanto, 2008). pada pasien baru masuk dan pasien yang
telah dirawat lebih dari dua hari, hal yang
Hampir 50% perawat tidak menghambat perawat dalam mengkaji
melakukan pengkajian terhadap kebutuhan pasien dan hal yang dirasakan pasien jika
tersebut. Dan sering sekali hanya berfokus telah melakukan pengkajian keperawatan,
hanya pada pengkajian tanda-tanda vital dan hambatan dalam melaksanakan proses
dan pengkajian fisik. Padahal pengkajian pengkajian keperawatan, (3) Lembar
merupakan kunci membuat keputusan observasi. Hal yang dilihat adalah
klinis, mengetahui keadaan pasien, serta pelaksanaan proses pengkajian
masalah pasien (Potter & Perry, 2005). keperawatan menurut 11 pola fungsi
Fenomena pelaksanaan pengkajian yang kesehatan Gordon
tidak komperhensif di rumah sakit .
merupakan hal yang menarik perhatian Pengolahan data dilaksanakan
peneliti untuk mengetahui lebih dalam mulai dengan mendengar hasil wawancara
mengenai pelaksanaan proses pengkajian berulang-ulang, membuat transkrip
keperawatan. wawancara, membaca dan meninjau
transkrip serta menarik pernyataan yang
signifikan, mengelompokkan pernyataan
Tujuan yang signifikan, dan mengatur makna yang
dirumuskan ke dalam kelompok tema
Tujuan dari kajian ini adalah untuk (Polite & Hungler, 2001).
untuk mengetahui metode pelaksanaan
proses pengkajian keperawatan di Rumah Tingkat kepercayaan data
dipertahankan dengan prolonged
Sakit.
engagement selama dua minggu, member
Metode checking dilakukan dengan menunjukkan
hasil penggelompokan pernyataan
Metode yang saya gunakan dalam signifikan kepada partisispan,
dependability yaitu dengan membuat
kajian ini adalah dengan melakukan catatan selama proses wawancara,
analisis data sekunder yaitu dengan kajian confirmability dilaukukan dengan
membicarakan hasil wawancara sampai
pustaka terhadap beberapa jurnal dan tema yang didapat dengan pembimbing
buku (Polite & Hungler, 2001; Sugiono, 2005).
Kelima partisispan adalah perawat
Hasil pelaksana yang berlatarbelakang
pendidikan S1 keperawatan dan telah
Peneliti adalah instrumen kunci memiliki masa kerja lebih dari dua tahun.
pada penelitian ini dan untuk
memaksimalkan pengumpulan data,
digunakan (1) Kuesioner Data Demografi
yang meliputi umur, jenis kelamin, agama, Berdasarkan hasil wawancara dan
suku, lama masa kerja, dan status observasi kepada partisipan di Ruang
perkawinan, (2) Panduan wawancara Rawat Inap Terpadu RSUP H. Adam
berupa pertanyaan yang akan diajukan Malik Medan, peneliti mengidentifikasi
oleh peneliti. Panduan wawancara dibuat pengalaman pelaksanaan proses
oleh peneliti sendiri. Hal-hal yang akan pengkajian keperawatan, meliputi (1)
ditanyakan berupa pengalaman dalam faktor pendorong perawat melakukan
melakukan proses keperawatan, proses pengkajian; (2) metode
pengumpulan data dalam proses mengungkapkan setelah melakukan proses
pengkajian; (3) manfaat melakukan pengkajian keperawatan, mereka
pengkajian; dan (4) faktor penghambat merasakan kepuasan tersendiri dalam
pelaksanaan proses pengkajian. dirinya. Hal ini sesuai dengan penuturan
partisipan. Serta dengan melakukan proses
pengkajian keperawatan dapat menambah
1. Faktor Pendorong Perawat pengetahuan dan pengalaman perawat.
Melakukan Proses Pengkajian Dengan melakukan proses pengkajian
keperawatan maka diagnosa dapat
Partisipan mengungkapkan dua ditegakkan. Kemudian dapat
alasan yang mendorong mereka mengevaluasi pasien dengan melakukan
melaksanakan proses pengkajian proses pengkajian keperawatan.
keperawatan yaitu: tahap proses
keperawatan yang harus dijalankan dan 3. Faktor Penghambat
protap rumah sakit dalam menerima pasien Pelaksanaan Proses Pengkajian
baru. Ada empat partisipan
mengemukakan bahwa proses pengkajian Faktor-faktor penghambat
dilaksanakan sebagai langkah awal dalam pelaksanaan proses pengkajian
tindakan proses keperawatan. Serta ada keperawatan yaitu kurangnya kemampuan
pengkajian pada pasien itu sudah perawat mengumpulkan data pengkajian
diwajibkan rumah sakit untuk dikerjakan yang komperhensif, enggan mengkaji,
oleh perawat untuk kelengkapan beban kerja yang tinggi, dan mengkaji itu
administrasi. memakan waktu. Dua partisispan
mengungkapkan bahwa penghambat
2. Metode Pengumpulan Data terlaksananya proses pengkajian
dalam Proses Pengkajian keperawatan adalah kurangnya
kemampuan perawat. keengganan
Dalam mengumpulkan data pengkajian mengkaji adalah hambatan dalam
keperawatan, partisipan melakukannya melaksanakan proses pengkajian
dengan mengobservasi pasien dan melihat keperawatan. Beban kerja perawat tinggi
data IGD, wawancara pasien dan keluarga, sehingga menghambat pelaksanaan proses
serta melakukan pemeriksaan fisik pasien. pengkajian keperawatan. Waktu yang
Semua partisipan mengungkapkan bahwa mereka punya juga sempit.
dengan mewawancarai pasien dan
keluarganya ataupun orang terdekat Hasil observasi peneliti
pasien, perawat dapat mengumpulkan data mendapatkan bahwa perawat rawat inap
yang dibutuhkan untuk melengkapi data hanya mengkaji pola persepsi kesehatan-
pengkajian. Empat partisipan manajemen, pola eliminasi, pola aktivitas-
mengungkapkan pengkajian data pasien latihan, pola kognitif- persepsi, dan pola
dapat dilakukan juga dengan melakukan nilai-kepercayaan. Pola fungsi kesehatan
pemeriksaan fisik pasien tersebut. yang tidak dikaji yaitu pola nutrisi-
metabolisme, pola tidur-istirahat, pola
persepsi diri-konsep diri, pola peran-
3. Manfaat Melakukan Pengkajian hubungan, pola seksualitas-reproduksi, dan
Peneliti menyimpulkan ada empat pola koping-toleransi stres. Partisipan juga
manfaat melakukan pengkajian yaitu tidak melakukan validasi data pengkajian
kepuasan bagi perawat, menambah yang partisipan dapatkan.
pengetahuan perawat, menentukan
diagnosa pasien, dan mengetahui
perkembangan pasien. Tiga partisipan
mengumpulkan data pengkajian yang
komperhensif, kurang motivasi diri, beban
PEMBAHASAN kerja yang tinggi (Martini, 2007).

Faktor pendorong perawat


melakukan proses pengkajian keperawatan
antara lain: tahap proses keperawatan
yang harus dijalankan dan prosedur tetap
rumah sakit dalam menerima pasien baru.
Melakukan pengkajian adalah proses
pertama yang dilakukan sebelum dapat
melakukan asuhan keperawatan pada PENUTUP
pasien (Alfaro-LeFevre, 1994). a. Kesimpulan

Metode pengumpulan data yang Pelaksanaan proses pengkajian


dilakukan perawat berdasarkan hasil keperawatan di ruang rawat inap
wawancara peneliti antara lain merupakan kegiatan komperhensif perawat
mengobservasi pasien secara langsung, yang membutuhkan ilmu dan seni
melihat catatan dari IGD, mewawancarai keperawatan yang baik.
pasien dan keluarganya, dan memeriksa
fisik pasien dari kepala sampai ujung kaki b. Saran
(Kozier et al., 2004). Dengan pelaksanaan
proses pengkajian keperawatan, perawat Mengingat pentingnya pengkajian
mendapatkan beberapa manfaat antara maka direkomendasikan agar perawat
lain: perawat merasa puas telah dapat mendapat pelatihan keterampilan
melaksanakan tugasnya (Syaiin, 2008),
melakukan pengkajian keperawatan yang
bertambahnya pengetahuan dan
pengalaman perawat (Kozier et al., 2004), komperhensif dan berkesinambungan.
diketahuinya masalah yang terjadi pada
pasien sehingga dapat ditentukan
diagnosanya, serta dapat dievaluasinya
asuhan keperawatan yang telah dilakukan
(Kozier et al., 2004; Sand-Jecklin et al.,
2010).

Hasil wawancara dengan para


informan didapatkan bahwa faktor yang
menghambat pelaksanaan proses Daftar Pustaka
pengkajian keperawatan antara lain:
kurangnya kemampuan perawat
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Sugiono. (2005). Memahami Penelitian
Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Kualitatif. Bandung: ALFABETA
Jakarta : EGC
Hidayat, A. A. A. (2002). Pengantar
Sand-Jecklin, K .et al. (2010). Educating dokumentasi proses keperawatan.
Nursing Students about Health Literacy: Jakarta:EGC
From the Classroom to the Patient Bedside
Haryanto. (2007). Konsep dasar
. OJIN: The Online Journal of Issues in
keperawatan
Nursing Vol. 15 No. 3. Juli 10, 2012
dengan pemetaan konsep (concept Simamora, H., R.2010. Komunikasi dalam
mapping).Jakarta: Salemba Medika Keperawatan jilid 1.Jember University
Press.Hal.210

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Simamora, H., R.2008. Peran Manajer dalam
Keluarga. Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta Pembinaan Etika Perawat Pelaksana dalam
EGC. Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan
Keperawatan, jilid 4,terbitan 2. Jurnal IKESMA.
Mutaqqin, A. (2010). Asuhan
Keperawatan Klien Simamora, H., R.2009. Dokumentasi Proses
Dengan Gangguan Sistem Pernapasan,
Keperawatan jilid 1. Jember University
Jakarta: Selemba Medika
Press.Hal.210
Buheli, K, (20120). Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Perawat Dalam
Penerapaan Proses Keperawatan Di RSUD
Toto Kbupaten Bone Bolango

Dhama, S..(2009). Manajemen Kinerja


Falsafah Teori dan Penerapan.
Yogyakarta:Pustaka pelajar

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan


Aplikasi Dalam praktik keperawatan
Profesional.Jakarata : Selemba Medika

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju


Keperawatan Profesional.Jakarta: CV.
Trans

Kozier, Barbar et.al. (2004).Fundamentals


Of nursing:
Conepts,Process,andPractice.SeventhEditi
on.New Jersey: PEARSON

Arikunto,s, 2010. Prosedur penelitian


suatu Pendekatan praktik. Jakarta : PT.
Rineka Cipta

Donges, ME. 2002. Penerapan Proses


Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai