Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
1.4 Sasaran...............................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................6
2.1 Analisis Delphi....................................................................................................6
2.2 Analisis AHP........................................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................9
3.1 Ruang Lingkup Materi........................................................................................9
3.2 Ruang Lingkup Spasial........................................................................................9
3.3 Metode Penelitian..............................................................................................9
3.3.1 Metode Delphi............................................................................................9
3.3.2 Metode SWOT..........................................................................................10
3.3.3 Metode AHP.............................................................................................10
3.4 Tahapan/Langkah-Langkah Penelitian..............................................................10
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................11
4.1 Analisis Delphi..................................................................................................11
4.2 Analisis AHP......................................................................................................14
4.3 Analisis SWOT...................................................................................................19
BAB V PENUTUP...............................................................................................................22
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................22
5.2 Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga “Kebutuhan Teknik Analisis Delphi, AHP, SWOT
“Kebutuhan Tempat Sampah Di Gedung Dua Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret” dapat terselesaikan.
Tugas lokakarya ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode
Analisis Perencanaan yang diberikan kepada kami selaku mahasiswa Perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret Angkatan 2017.

Dalam menyusun Tugas Lokakarya ini cukup banyak hambatan dan kesulitan
yang kami temui namun berkat kesungguhan serta tuntunan dari berbagai pihak
akhirnya Tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu kami
mengucapkan Terima kasih kepada:

i. Bapak Dr. Nur Miladan, ST., MT., selaku dosen mata kuliah Metode
Analisis Perencanaan.
ii. Ibu Erma Fitria Rini, ST., MT., selaku selaku dosen mata kuliah Metode
Analisis Perencanaan.
iii. Ibu Hakimatul Mukaromah, ST., MT., selaku selaku dosen mata kuliah
Metode Analisis Perencanaan.
iv. Teman-teman Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2017.
v. Berbagai pihak yang telah membantu.

Kami menyadari banyaknya kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Surakarta, 11 Desember 2018

Tim Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tempat sampah merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi,
terdapat dimana-mana, mempunyai fungsi yang sangat penting dan vital
bahkan sangat diperlukan dimanapun baik di gedung, di sekolah, di tempat
terbuka dan di sudut jalan raya. Perkembangan tempat sampah saat ini
sudah sangat maju, dimulai dari tempat sampah yang paling sederhana
berbentuk keranjang bulat tidak mempunyai tutup, sampai yang mempunyai
“pedal” untuk membuka tutup tempat sampah tersebut.
Permasalahan yang sering terjadi Indonesia adalah bagaimana
mengatasi dan menyeimbangkan antara ketersediaan tempat sampah dengan
sampah yang dihasilkan. Dikarenakan sudah tidak lazim lagi bahwa di suatu
tempat pasti ada saja sampah yang tidak dibuang pada tempatnya. Hal
tersebut disebabkan karena faktor manusia yang kurang sadar akan
pentingnya menjaga kebersihan sekitar atau karena belum tersebarnya
fasilitas tempat sampah. Dari kedua faktor tersebut, pada penelitian ini akan
diangkat mengenai belum tersebar atau terpenuhinya fasilitas tempat
sampah. Contohnya seperti pada sebuah kampus di Surakarta. Kampus
Universitas Sebelas Maret Fakultas Teknik Gedung 2. Semenjak dilakukan
renovasi gedung, ketersediaan tong atau tempat untuk membuang sampah
yang disediakan untuk mahasiswa sangat minim adanya. Pada satu lantai
hanya tersedia satu bahkan di lantai lain tidak tersedia. Hal ini memicu
munculkan perilaku mahasiswa untuk membuang sampah di sembarang
tempat. Berkaitan dengan permasalahan ini, sebaiknya disediakan tempat
sampah pada tempat yang sering dilewati, tempat berkumpul, kantin, dan
toilet. Terlebih lagi pada tempat-tempat yang sering dilewati mahasiswa,
maka akan lebih terjangkau ketika hendak membuang sampah.
Mengenai analisis penempatan tempat sampah dalam penelitian kali ini,
akan dilakukan wawancara terhadap pakar atau ahli, melakukan penilaian
dalam menentukan alternatif pilihan, dan strategi penempatan tempat

3
pembuangan sampah pada Gedung 2 Lantai 1, 2, dan 3 Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret.
1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian berikut, terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana tata cara mendapatkan informarsi dari pakar atau ahli


mengenai lokasi penempatan tempat sampah di Gedung 2 Fakultas Teknik
UNS?

2. Bagaimana cara untuk mendapatkan alternatif pilihan lantai mana yang


menjadi prioritas pengadaan dan penambahan tempat sampah di Gedung 2
Fakultas Teknik UNS?

3. Bagaimana strategi untuk menempatkan tempat sampah secara merata


pada lantai 1, 2, 3 di Gedung 2 Fakultas Teknik UNS ?

1.3 Tujuan
a. Memperoleh informasi dari pakar atau ahli mengenai lokasi penempatan
tempat pembuangan sampah pada gedung 2 lantai 1, 2, atau 3 dengan
menggunakan analisis Delphi
b. Mendapatkan penilaian dalam alternatif pilihan dimana tempat
pembuangan sampah akan ditempatkan dengan baik dan merata pada
gedung 2 lantai 1, 2, atau 3 dengan analisis Analytical Hierarchy Proses
c. Memperoleh strategi peningkatan dan pengembangan tempat
pembuangan sampah sementara secara tepat pada gedung 2 di lantai 1, 2,
atau 3 dengan analisis SWOT
1.4 Sasaran
a. Menentukan tema
b. Menyusun pertanyaan
c. Menentukan stakeholder
d. Melakukan wawancara
e. Melakukan analisis :
a) Analisis Delphi
b) Analisis SWOT
c) Analisis Analytical Hierarchy Proses

4
Menghasilkan lokasi lantai mana yang paling membutuhkan tempat sampah
pada Gedung 2 Fakultas Teknik, UNS.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Analisis Delphi


Analisa Delphi berdasarkan kepada proses terstruktur untuk mengumpulkan
dan memurnikan pengetahuan dari sebuah kelompok ahli atau pakar dalam arti
mengenai sebuah lembar pertanyaan yang disebarkan dan umpan balik yang
terkontrol (Adler dan Ziglio, 1966).
Metode ini membuat para ahli dapat menyepakati keputusan secara
sistematis dengan permaslaahan yang sangat kompleks. Esensi utama dari teknik
ini hampir fokus pada permasalahan. Metode ini menggunakan media
questionnaire yang didesain agar dapat memunculkan atau mengembangkan
respon individu terhadap sebuah permasalahan dan mereview pendapat dari
beberapa pakar atau ahli mengenai permasalahan yang telah ditetapkan.
Menurut Fowles (1978), dalam proses original analisa Delphi memiliki
elemen kunci: pertama, menstruktur arus informasi; kedua, memperoleh umpan
balik dari partisipan (pakar atau ahli); ketiga, saling ketidaktahuan identitas
antarpartisipan. Dengan jelas bahwa elemen-elemen ini memberikan keuntungan
terhindar dari dinamika permasalahan kelompok diskusi dari konferensi tatap
muka yang konvensional.
2.2 Analisis AHP
Pada pengambilan keputusan yang melibatkan susutu sistem (sederhana atau
kompleks) atau keputusan yang sifatya menentukan perjalanan
perusahaan/organisasi bahkan negara maka keputusan tentu akan sulit jika hanya
mengandalkan intuisi, sehingga pengambilan keputusan dilakukan setelah suatu
melalui proses tertentu. Kemungkinan anda sudah pernah mendengar AHP atau
Analytic Hierarchy Process. AHP merupakan salah satu alat bantu (proses) dalam
pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty pada tahuhn
70an. Prosedur ini begitu powerfull sehingga sudah diaplikasikan secara luas
dalam pengambilan keputusan yang penting. AHP adalah suatu prioritas disusun
dari berbagai pilihan yang dapat berupa kriteria yang sebelumnya telah
didekomposisi (struktur) terlebih dahulu, sehingga penetapan prioritas didasarkan

6
pada suatu proses yang terstruktur (hierarki) dan masuk akal. Jadi pada intinya
AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menysun suatu
hirarki kriteria, dinilai secara subjektif oleh pihak yang berkepentingan lalu
menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas
(kesimpulan).
AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty, dapat memecahkan suatu
masalah yang terbilang kompleks dimana jumlah aspek atau kriteria yang ada
cukup banyak. Kompleksitas ini juga dapat disebabkan oleh struktur masalah
yang belum jelas, ketidakpastian persepsi dalam pengambilan keputusan serta
belum tersedianya data statistik yang akurat atau bahkan dapat dibilang tidak ada
sama sekali. Adakalanya timbul suatu masalah dan harus mengambil keputusan
secepat mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi variasinya yang
tergolong rumit sehingga data dari permasalahan tersebut tidak mungkin dapat
dicatat secara numerik.

2.3 Analisis SWOT


Menurut Freddy Rangkuti Analis swot adalah indifikasi berbagai factor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrument analisi yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui
pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats
(ancaman).
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Dengan demikian perecanaan strategi (strategic planner) harus menganalisi faktor-
faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman) dalam

7
kondisi yang ada disaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang
paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.

2.4 Teori Mengenai Tempat Pembuangan Sampah Sementara


Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
(Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008
menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses
alam yang berbentuk padat. Juli Soemirat (1994) berpendapat bahwa sampah
adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Manik
(2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau
tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik. Di dalam ruangan
tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang sisa keperluan
dapur seperti kulit buah atau botol. Ada juga tempat sampah khusus kertas yang
digunakan di kantor. Beberapa tempat sampah memiliki penutup pada bagian
atasnya untuk menghindari keluarnya bau yang dikeluarkan sampah. Kebanyakan
harus dibuka secara manual, namun saat ini sudah banyak yang menggunakan
pedal untuk memudahkan membuka tutup tempat sampah.Tempat sampah dalam
ruangan umumnya dilapisi kantong untuk memudahkan pembuangan sehingga
tidak perlu memindahkan tempat sampah ketika sudah penuh, cukup dengan
membawa kantong yang melapisi tempat sampah lalu menggantinya dengan yang
baru. Hal ini memudahkan pembuangan sampah.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Kajian pengetahuan berisi mengenai pendapat para ahli maupun stake


holder tentang pemerataan sarana utilitas berupa tempat sampah pada
sebuah gedung atau bangunan.
2. Kajian tentang tempat-tempat atau daerah mana saja yang perlu adanya
tempat sampah pada sebuah gedung.

3.2 Ruang Lingkup Spasial


Ruang lingkup spasial pada studi ini secara fisik terletak di Gedung 2
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta dengan jumlah
lantai gedung sebanyak 3 lantai, dan terdapat ruangan-ruangan serta
terdapat hall dan WC yang berada pada setiap lantai

3.3 Metode Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
rasionalistik dengan metode analisis Delphi untuk menentukan
indicator/variable apa saja yang menentukan penempatan tempat sampah
pada sebuah gedung pembelajaran. Dilanjutkan dengan metode analisis
SWOT untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan daerah-daerah
tersebut. Setelah itu, dilakukan analisis AHP untuk menentukan lokasi
prioritas untuk penempatan tempat sampah pada gedung 2 Fakultas
Teknik, UNS.

3.3.1 Metode Delphi


Metode ini merupakan proses dalam kelompok yang melibatkan
interaksi antara peneliti dan sekelompok ahli terkait topic tertentu untuk
mencari konsesnsus diantara kelompok pakar yang homogeny. Biasanya

9
metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat
umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik.
Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam
disiplin ilmu tertentu.

3.3.2 Metode SWOT


Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat)
dalam suatu kegiatan pembangunan atau suatu organisasi/bisnis. Serta
Membantu dalam melakukan identifikasi isu/permasalahan suatu
kawasan perencanaan.

3.3.3 Metode AHP


AHP atau Analytical Hierarchy Proses adalah suatu proses untuk
mengembangkan skoring terhadap ranking tiap alternatif keputusan
berdasarkan pada bagaimana setiap alternatif terkait dengan kriteria
pengambilan keputusan.

3.4 Tahapan/Langkah-Langkah Penelitian


Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian:

4 Menentukan isu/permasalahan apa yang harus di komentari oleh pakar.


5 Menentukan pelaku-pelaku stakeholder / pakar terhadap permasalahan
yang dipilih.
6 Melakukan teknik analisis dengan metode analisis Delphi untuk
menentukan indicator-indikator yang telah disepakati oleh para pakar /
stakeholder.
7 Melakukan pengamatan menyeluruh terhadap kawasan studi untuk
menemukan SWOT dari kawasan studi.
8 Melakukan analisis AHP untuk menentukan lokasi yang dibutuhkan
pemerataan tempat sampah yang berada pada Gedung 2 Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Delphi
a. Definisi
Analisis Delphi adalah proses dalam kelompok yang melibatkan
interaksi antara peneliti dan sekelompok ahli terkait topik tertentu
b. Spesifikasi isu/penentuan permasalahan
Setelah merumuskan masalah berdasarkan pengamatan terhadap yang
terjadi di sekitar, kami menentukan tema permasalahan yaitu
Ketersediaan tempat sampah di Gedung Dua Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret yang memerlukan penambahan tempat
sampah.
c. Pakar/Responden
 Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
 Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
 Mahasiswa Program Studi Arsitektur
 Petugas kebersihan
d. Putaran 1
Pertanyaan:
1. Menurut Anda tempat-tempat mana saja yang perlu ada
pembuangan sampah sementara?
e. Iterasi 1
1. Nama Stakeholder : Erma Fitria Rini, ST., MT.
Indikator :
a) Daerah yang sering dilewati
b) Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul
c) Kantin
d) Toilet
e) Ruang yang sering digunakan untuk kegiatan
f) Ruang kelas

11
g) Perpustakaan/ruang baca
h) Sekretariat himpunan
2. Nama Stakeholder : Rahman Hilmy Nugroho
Indikator :
a. Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul
b. Kantin
c. Toilet
d. Tempat Parkir
e. Jalan
3. Nama Stakeholder : Belva Adinata
Indikator :
a. Ruang Kelas
b. Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul
4. Nama Stakeholder : Sari Setya Novanti
Indikator :
a. Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul
b. Kantin
c. Toilet
d. Ruang Kelas
f. Putaran 2
Menanyakan kembali persetujuan mengenai indikator-indikator yang
sudah didapat dari stakeholder pada putaran 1 pada masing-masing
stakeholder.
g. Iterasi 2
Stake Stake Stake Stake
Persentase
Indikator holder holder holder holder
Jawaban
1 2 3 4

Daerah yang sering


dilewati Setuju Setuju Setuju Setuju 100%

(Koridor)

Daerah yang sering Setuju Setuju Setuju Setuju 100%


digunakan untuk

12
berkumpul

Kantin Setuju Setuju Setuju Setuju 100%

Toilet Setuju Setuju Setuju Setuju 100%

Ruang yang sering


Setuju Setuju Setuju Setuju 100%
digunakan

Ruang kelas Setuju Setuju Setuju Setuju 100%

Ruang baca Setuju Setuju Setuju Setuju 100%

Sekertariat himpunan Setuju Setuju Setuju Setuju 100%

Tidak Tidak Tidak


Tempat Parkir Setuju 25%
Setuju Setuju Setuju

h. Konsensus
Dari hasil putaran 2 disepakati 8 indikator untuk penempatan lokasi
tempat sampah yaitu:
1. Daerah yang sering dilewati
2. Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul
3. Kantin
4. Toilet
5. Ruang yang sering digunakan
6. Ruang kelas
7. Ruang baca
8. Sekertariat himpunan

13
4.2 Analisis AHP
AHP atau Analytical Hierarchy Proses adalah suatu proses untuk
mengembangkan skoring terhadap ranking tiap alternatif keputusan
berdasarkan pada bagaimana setiap alternatif terkait dengan kriteria
pengambilan keputusan.

Kriteria-kriteria tersebut meliputi:

1. Daerah yang sering dilewati


2. Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul
3. Kantin
4. Toilet
5. Ruang yang sering digunakan
6. Ruang kelas
7. Ruang baca
8. Sekertariat himpunan
Langkah-langkah dalam menganalisis AHP yaitu:
a. Membentuk bobot kriteria berdasarkan tabel standar preferensi dengan
ketentuan sebagai berikut:

Setelah mengetahui standar preferensi untuk pembobotan. Dilakukan


tahapan – tahapan analisis AHP sebagai berikut:

14
1. Menyusun peringkat kepentingan dari kriteria dan menjumlahkan
nilai tiap kolom
1. Perhitungan Bobot Kriteria

Daerah
Daerah
yang sering Ruang yang
Sekertariat yang Ruang Ruang
Kriteria Kantin digunakan sering
untuk digunakan
himpunan sering kelas
Toilet
baca
dilewati
berkumpul
Kantin 1 2 3 4 4 5 5 6

Daerah yang sering


1/2 1 2 3 3 4 4 5
digunakan untuk
Ruang yang sering
1/3 1/2 1 3 3 4 4 5
digunakan
Sekertariat himpunan 1/4 1/3 1/3 1 2 3 3 4

Daerah yang
1/4 1/3 1/3 1/2 1 3 3 4
sering dilewati
Ruang kelas 1/5 1/4 1/4 1/3 1/3 1 2 3

Toilet 1/5 1/4 1/4 1/3 1/3 1/2 1 3

Ruang baca 1/6 1/5 1/5 1/4 1/4 1/3 1/3 1


2 8/9 4 7/8 7 3/8 12 3/7 14 20 5/6 22 1/3 31

2. Nilai tiap kolom dibagi nilai penjumlahan masing-masing kolom.

Ruang yang Sekertari Daerah yang


Ruang Ruang
Kriteria Kantin Daerah yang sering sering
digunakan untuk digunakan
at
himpunan
sering
dilewati
kelas
Toilet
baca
Average

berkumpul
Kantin 0,3448 0,4110 0,4072 0,3221 0,2874 0,2400 0,2239 0,1935
0,30375
Daerah yang sering
0,1724 0,2055 0,2715 0,2416 0,2156 0,1920 0,1791 0,1613
digunakan untuk berkumpul 0,20487

Ruang yang sering digunakan 0,1149 0,1027 0,1357 0,2416 0,2156 0,1920 0,1791 0,1613
0,16788

Sekertariat himpunan 0,0862 0,0685 0,0452 0,0805 0,1437 0,1440 0,1343 0,1290
0,10394
Daerah yang
0,0862 0,0685 0,0452 0,0403 0,0719 0,1440 0,1343 0,1290
sering dilewati 0,08993

Ruang kelas 0,0690 0,0514 0,0339 0,0268 0,0240 0,0480 0,0896 0,0968
0,05492

Toilet 0,0690 0,0514 0,0339 0,0268 0,0240 0,0240 0,0448 0,0968


0,04633

Ruang baca 0,0575 0,0411 0,0271 0,0201 0,0180 0,0160 0,0149 0,0323
0,02837
1

3. Ditemukan rata-rata row dari pembagian kriteria dengan masing –


masing kolom, yang mana rata – rata row tersebut merupakan
bobot kriteria (Priority Vector) .
Bobot Kriteria
Kantin 0,30375
Daerah yang sering digunakan untuk berkumpul 0,20487
Ruang yang sering digunakan 0,16788
Sekertariat himpunan 0,10394
Daerah yang sering dilewati 0,08993
Ruang kelas 0,05492
Toilet 0,04633
Ruang baca 0,02837

15
b. Selanjutnya menguji tingkat konsistensi nilai pada tiap kriteria.
1. Perhitungan Indeks Konsistensi (CI)
Dilakukan pengkalian antara matriks A dengan matriks x
A x
1 2 3 4 4 5 5 6 0,30375

1/2 1 2 3 3 4 4 5
0,20487
1/3 1/2 1 3 3 4 4 5 0,16788
1/4 1/3 1/3 1 2 3 3 4 0,10394

1/4 1/3 1/3 1/2 1 3 3 4


0,08993
1/5 1/4 1/4 1/3 1/3 1 2 3 0,05492
1/5 1/4 1/4 1/3 1/3 1/2 1 3 0,04633
1/6 1/5 1/5 1/4 1/4 1/3 1/3 1 0,02837

AVERAGE
A*X 入 Maks
入 Maks
2,669 0,30375 8,8
1,821 0,20487 8,9
1,500 0,16788 8,9
0,901 0,10394 8,7


0,759
0,451 : 0,08993
0,05492
=
8,4
8,2
0,377 0,04633 8,1

0,236 8,3
0,02837
AVERAGE 8,55

Dari perkalian matriks A dan matriks X diperoleh rata-rata lamda


maksimal yang nanti digunakan untuk menghitung CI.
Rumus perhitungan CI adalah sebagai berikut :
CI =( 入 maks - n ) / (n -1)
Dengan perhitungan di atas diperoleh CI sebesar 0,078548131.
2. Penentuan Random Consistensy Index (RI)
Nilai RI didapatkan berdasarkan tabel Saaty’s Random Indexs.

Dari tabel diatas di dapatkan nilai RI adalah 1.41 dikarenakan


jumlah kriteria yang ada, yang berjumlah 8.

16
3. Perhitungan nilai CR (Consistensy Ratio)
Consistensy Ratio didapatkan dengan cara membagi CI dengan RI.
CR = CI / RI
Dari pembagian di atas di dapatkan nilai CR sebesar 0,055707894.
Dengan kata lain penilaian kriteria cenderung konsisten, karena
nilan CR < 0,01
c. Menghitung bobot alternative
KANTIN DAERAH YG SERING DIGUNAKAN UNTUK BERKUMPUL
LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 1 2 3 1 1 1/2 1/3
2 1/2 1 1/5 2 2 1 4
3 1/3 5 1 3 3 1/4 1
JUMLAH 1 5/6 8 4 1/5 JUMLAH 6 1 3/4 5 1/3

RUANG YANG SERING DIGUNAKAN SEKRETARIAT HIMPUNAN


LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 1 3 6 1 1 1/5 1
2 1/3 1 1/2 2 5 1 7
3 1/6 2 1 3 1 1/7 1
JUMLAH 1 1/2 6 7 1/2 JUMLAH 7 1 1/3 9

DAERAH YANG SERING DILEWATI RUANG KELAS


LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 1 7 1/4 1 1 1/4 1/2
2 1/7 1 2 2 4 1 5
3 4 1/2 1 3 2 1/5 1
JUMLAH 5 1/7 8 1/2 3 1/4 JUMLAH 7 1 4/9 6 1/2
TOILET RUANG BACA
LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 1 4 3 1 1 5 6
2 1/4 1 5 2 1/5 1 1/2
3 1/3 1/5 1 3 1/6 2 1
JUMLAH 1 4/7 5 1/5 9 JUMLAH 1 3/8 8 7 1/2

Perhitungan ini sesuai jumlah tempat sampah yang berada pada tiap
lantai di Gedung 2 Fakultas Teknik

17
KANTIN DAERAH YG SERING DIGUNAKAN UNTUK BERKUMPUL
LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 0,55 0,25 0,71 1 0,17 0,29 0,06
2 0,27 0,13 0,05 2 0,33 0,57 0,75
3 0,18 0,63 0,24 3 0,50 0,14 0,19
1 1 1 1 1 1

DAERAH YANG SERING DILEWATI RUANG KELAS


LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 0,19 0,82 0,08 1 0,14 0,17 0,08
2 0,03 0,12 0,62 2 0,57 0,69 0,77
3 0,78 0,06 0,31 3 0,29 0,14 0,15
JUMLAH 1 1 1 JUMLAH 1 1 1

RUANG YANG SERING DIGUNAKAN SEKRETARIAT HIMPUNAN


LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 0,67 0,50 0,80 1 0,14 0,15 0,11
2 0,22 0,17 0,07 2 0,71 0,74 0,78
3 0,11 0,33 0,13 3 0,14 0,11 0,11
JUMLAH 1 1 1 JUMLAH 1 1 1

TOILET RUANG BACA


LANTAI 1 2 3 LANTAI 1 2 3
1 0,63 0,77 0,33 1 0,73 0,63 0,80
2 0,16 0,19 0,56 2 0,15 0,13 0,07
3 0,21 0,04 0,11 3 0,12 0,25 0,13
JUMLAH 1 1 1 JUMLAH 1 1 1

Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai tiap kolom, dan nilai tiap
kolom dibagi nilai penjumlahan masing – masing.
d. Penentuan alternative terpilih
BOBOT ALTERNATIF BOBOT KRITERIA

DAERAH RUANG SEKRETARI DAERAH RUANG RUANG


LANTAI KANTIN TOILET Kantin
YG SERING YANG AT YANG KELAS BACA 0,304 1
Daerah yang sering
1 0,503 0,151 0,656 0,132 0,344 0,103 0,569 0,725
digunakan untuk berkumpul 0,205 2
2 0,148 0,552 0,130 0,747 0,250 0,672 0,307 0,089 Ruang yang sering digunakan
0,168 3
3 0,348

1
0,281

2
0,196

3
0,122

4
0,370

5
0,198

6
0,104

7
0,173

8
X Sekertariat himpunan

Daerah yang sering dilewati


0,104

0,090
4

5
Ruang kelas
0,055 6
Toilet
0,046 7
Ruang baca
0,028 8

Sehingga diperoleh sebagai berikut


Lantai 1 = 0,3912
Lantai 2 = 0,3337
Lantai 3 = 0,2628
Kesimpulan: Lantai 1 yang paling membutuhkan penambahan tempat
sampah di Gedung 2 Fakultas Teknik, UNS.

18
4.3 Analisis SWOT
a. Definisi
Analisis SWOT adalah analisis terhadap metode yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat) dalam suatu kegiatan pembangunan
atau suatu organisasi/bisnis.
b. Penambahan data: Hasil Observasi
 Ketersediaan tempat sampah
Lantai 1:
a. Sepanjang koridor depan hanya terdapat satu tempat sampah
b. Tidak terdapat tempat sampah lain di sekitar gedung
c. Terdapat tempat sampah pada depan toilet
 Jenis dan kondisi tempat sampah
Lantai 1:
a. Semua ukuran tempat sampah medium
b. Kondisi tempat sampah tidak lengkap
c. Jenis tempat sampah adalah tempat sampah tertutup
Kesimpulan observasi:
Untuk ketersediaan tempat sampah di Lantai 1 Gedung 2 Fakultas
Teknik terbilang sedikit dan tidak memenuhi semua tempat yang
seharusnya terdapat penempatan tempat sampah. Kondisi dan jenis masih
bervariatif dan ada beberapa yang tidak layak. Masih diperlukan untuk
adanya penambahan tempat sampah di beberapa titik vital.
c. Identifikasi daftar Strength (S) dan Weakness (W)
S (Strength) W (Weakness)
Terdapat satu tempat Hanya terdapat satu tempat sampah di
sampah di Hall Lantai 1 sepanjang koridor depan Lantai 1

Jenis tempat sampah di Hanya terdapat satu tempat sampah di


Lantai 1 sudah tertutup sepanjang koridor belakang Lantai 1

Tidak terdapat tempat sampah di Ruang


 
Pengajaran

19
Tidak terdapat tempat sampah di
 
depan/setiap kelas di Lantai 1

Kondisi tempat sampah di Lantai 1


 
rusak dan tidak lengkap

d. Identifikasi daftar Opportunity (O) dan Threat (T)


O (Opportunity) T (Threat)
Adanya pengambilan sampah secara
Tidak terdapat tempat sampah di
rutin oleh petugas untuk semua lantai
sekitar Gedung 2 Fakultas Teknik
di Gedung 2 Fakultas Teknik

Tidak terdapat tempat pengumpulan


 
sampah sementara di sekitar gedung

   

   

   

e. Strategi melalui persilangan SWOT


> Hanya terdapat satu
tempat sampah di
sepanjang koridor depan
Lantai 1
> Hanya terdapat satu
tempat sampah di
sepanjang koridor
> Terdapat satu tempat
belakang Lantai 1
sampah di Hall Lantai 1
  > Tidak terdapat tempat
> Jenis tempat sampah di
sampah di Ruang
Lantai 1 sudah tertutup
Pengajaran
> Tidak terdapat tempat
sampah di depan/setiap
kelas di Lantai 1
> Kondisi tempat sampah
di Lantai 1 rusak dan
tidak lengkap
> Adanya > Kemudahan > Pengembangan jenis

20
pengambilan
sampah secara rutin dan kondisi tempat
pengambilan sampah
oleh petugas untuk sampah
> Optimasi pemanfaatan
semua lantai di > Penambahan
SDM
Gedung 2 Fakultas ketersediaan
Teknik
> Tidak terdapat
tempat sampah di
sekitar Gedung 2
> Pengembangan jumlah
Fakultas Teknik > Peningkatan kualitas
sarana tempat sampah
> Tidak terdapat tempat sampah yang
> Kerjasama dalam
tempat standar dan layak
peningkatan sarana
pengumpulan
sampah sementara
di sekitar gedung

21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk mencapai tujuan kita yaitu mengetahui ketersediaan tempat
sampah di gedung dua fakultas teknik Universitas Sebelas Maret maka kita
menggunakan tiga analisis yaitu analisis Delphi, analisis SWOT, dan juga
analisis Hierarchy Proses. Dari penggunaan ketiga analisis tersebut
didapatkan hasil bahwa yang memerlukan penambahan tempat sampah
yaitu lantai 1 karena masih terbilang sedikit terdapat tempat sampah.

5.2 Saran
Pihak fakultas diharapkan untuk dapat memenuhi standar jumlah dan
kualitas tempat sampah di gedung dua fakultas teknik Universitas Sebelas
Maret terutama pada lantai 1 sehingga dapat menciptakan kenyamanan dan
untuk menjaga kebersihan gedung.

22
DAFTAR PUSTAKA

 Adiyatma Rum, Irlan . 2018. “Modul Metode Delphi” . Universitas


Padjajaran : Direktorat Jasa Keuangan dan BUMN.
 Hanke, J. E., and D.W. Wichern, 2005, Business Forecasting , 8th
ed, Pearson Prentice Hall
 Winita . 2011. “Metode Peramalan”. FMIPA Universitas Sebelas
Maret
 Moi, Fransiska. 2015. “ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Moda Transportasi Untuk Perjalanan Kuliah (Studikasus
:Mahasiswa/I Universitasatma Jaya Yogyakarta)”. S2 Thesis,
UAJY.
 Start, Daniel, dan Hovland, Ingie. 2002. “Analisis Swot (Kekuatan,
Kelemahan, Kesempatan, Ancaman)”.

23

Anda mungkin juga menyukai