e-mail: {ikomang_kartika@yahoo.com,kancanyoman@yahoo.co.id,
Semarayasaiketut@yahoo.com}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola
voli pada siswa kelas X-B SMA Negeri 1 Kubutambahan tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian
ini tergolong penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitiannya
adalah siswa kelas X-B SMA Negeri 1 Kubutambahan yang berjumlah 39 orang terdiri dari 15
orang putra dan 24 orang putri. yang dianalisis menggunakan statistik deskriptif.Hasil analisis
data observasi awal aktivitas belajar passing bola voli secara klasikal sebesar 6,23 setelah diberi
tindakan pada siklus I aktivitas belajar meningkat sebesar 1,32 menjadi 7,55 dan meningkat
sebesar 0,68 menjadi 8,23 pada siklus II. Analisis data hasil belajar passing bola voli pada
observasi awal persentase kentuntasan hasil belajarnya sebesar 25,64%, setelah diberi tindakan
pada siklus I hasil belajar meningkat sebesar 43,6% menjadi 69,23% dan meningkat sebesar
28,2% menjadi 97,44% pada siklus IIBerdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa aktivitas
dan hasil belajar passing bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
STAD pada siswa kelas X-B SMA Negeri 1 Kubutambahan tahun pelajaran 2013/2014.
Disarankan kepada guru penjasorkes agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola voli pada siswa.
Abstract
This study aims to improve the activity and learning outcomes passing the basic techniques of
volleyball in grade 1 XB SMA Kubutambahan academic year 2013/2014.This study classified the
classroom action research was conducted in two cycles. Research subject is class XB SMA
Negeri 1 Kubutambahan totaling 39 people made up of 15 sons and 24 daughters. were analyzed
using descriptive statistics. Observation data analysis results early learning activities in the
classical volleyball passing by 6.23 after being given the first cycle of action learning activities
increased by 1.32 to 7.55 and increased by 0.68 to 8.23 in the second cycle. Analysis of learning
outcomes data passing volleyball at the beginning of the observation study results kentuntasan
percentage of 25.64%, after the given action in the first cycle of learning outcomes increased by
43.6% to 69.23% and increased by 28.2% to 97.44% in the second cycle. Based on the analysis
of the data concluded that the activity and learning outcomes passing volleyball improved through
the implementation of the STAD cooperative learning model XB grade students of SMA Negeri 1
Kubutambahan academic year 2013/2014. Penjasorkes recommended to teachers in order to
implement STAD cooperative learning model because it can increase activity and learning
outcomes in students passing volleyball.
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani, olahraga dan terjadi perubahan pada pengetahuan,
kesehatan (penjasorkes) merupakan bagian keterampilan dan sikap (Dimyati dan
integral dari pendidikan secara Mudjiono, 2006:156). Sedangkan menurut
keseluruhan, bertujuan untuk Hamalik (2008:36) Belajar adalah
mengembangkan aspek kebugaran modifikasi atau memperteguh kelakuan
jasmani, melalui pola hidup sehat dan melalui pengalaman. Sardiman (2007:26)
pengenalan lingkungan bersih mengungkapkan bahwa tujuan belajar itu
Depdiknas,(2006:163). sebenarnya sangat banyak dan bervariasi.
Keberhasilan proses belajar tidak Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan
terlepas dari cara guru mengajar. Peran untuk dicapai dengan tindakan
guru dalam pembelajaran adalah membuat instruksional, yang biasa berbentuk
disain pembelajaran, bertindak mengajar pengetahuan dan keterampilan.
dan mendidik, mengevaluasi hasil belajar Berdasarkan observasi awal yang
sebagai penentu hasil belajar. Kegiatan dilakukan peneliti pada hari Jumat tanggal
belajar mengajar dapat berjalan dengan 02 Agustus tentang proses pembelajaran
baik dan lancar jika terjadi interaksi antar mengenai materi teknik dasar passing
siswa dengan guru. Salah satu langkah (passing atas dan passing bawah) bola voli,
yang dilakukan oleh guru pembelajaran di SMA Negeri 1 Kubutambahan, aktivitas
efektif dan efisien adalah memahami dan dan hasil belajar siswa masih belum
menguasai bahan pelajaran serta dapat maksimal. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
menerapkan berbagai model pembelajaran hasil persentase aktivitas dan hasil belajar
sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa siswa yang diperoleh pada saat observasi
dapat tercapai secara optimal. Untuk awal pada siswa kelas X-B yang siswanya
mencapai hal tersebut, sebelum melakukan berjumlah 39 orang terdiri dari 15 orang
proses pembelajaran seorang guru laki-laki dan 24 orang perempuan. Dari
haruslah menentukan model dan materi observasi awal peneliti memperoleh data
yang akan disampaikan dalam sebagai berikut: pada aktivitas belajar
pembelajaran agar mencapai tujuan yang teknik dasar passing (passing atas dan
ingin tercapai. Disamping itu pemerintah passing bawah) bola voli dimana aktivitas
juga meningkatkan tenaga pengajar yang siswa terbagi menjadi kategori yaitu: siswa
bermutu dan memiliki kemampuan dalam kategori sangat aktif tidak ada (0%),
professional yang sangat baik. Kurikulum aktif sebanyak 8 orang (20,52%), cukup
dalam penjasorkes juga mengalami aktif sebanyak 21 orang (53,84%), kurang
penyempurnaan. Hal ini disebabkan karena aktif sebanyak 10 orang (25,64%) dan
pendidikan jasmani olahraga dan sangat kurang aktif tidak ada (0%) dalam
kesehatan merupakan proses pendidikan hasil ini, maka diketahui data hasil aktivitas
atau proses belajar melalui aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (passing
jasmani secara komprehensif. Artinya, atas dan passing bawah) bola voli secara
melalui aktivitas jasmani siswa akan dapat klasikal diperoleh sebesar 6,23% dan
meningkatkan serta mengembangkan ke angka ini berada dalam kategori cukup
tiga ranah yang ada, yaitu : kognitif, afektif aktif. Aktivitas belajar siswa dikatakan
serta psikomotor. berhasil minimal berada pada kategori aktif.
Belajar adalah suatu proses Demikian halnya hasil belajar siswa juga
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu perlu ditingkatkan. Diperoleh dari observasi
selain itu belajar juga merupakaan suatu awal hasil belajar teknik dasar passing bola
proses usaha yang dilakukan seseorang voli pada siswa kelas X-B SMA Negeri 1
untuk memperoleh suatu perubahan Kubutambahan dengan jumlah siswa 39
tingkah laku yang baru secara keseluruhan orang, tingkat ketuntasan siswa yang
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berpedoman pada Kriteria Ketuntasan
interaksi dengan lingkungannya. Belajar Minimal (KKM) mata pelajaran penjasorkes
juga bisa dikatakan sebagai proses yang yaitu persentase tingkat ketuntasan hasil
melibatkan manusia secara perorangan belajar teknik dasar passing bola voli yang
sebagai satu kesatuan organisme sehingga meliputi tiga aspek yaitu: aspek kognitif,
E-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
aspek afektif dan aspek psikomotor yaitu dalam melakukan gerakan teknik dasar
pada saat siswa melakukan pelaksanaan passing (passing atas dan passing bawah)
gerakan teknik dasar passing (passing atas bola voli dan (3) dilihat dari aspek
dan passing bawah) bola voli yaitu sebagai psikomotor siswa belum menguasai
berikut. Siswa yang berada pada kategori gerakan teknik dasar passing (passing atas
sangat baik tidak ada (0%), baik sebanyak dan passing bawah) bola voli dari sikap
11 orang (28,21%), cukup baik sebanyak awalan, pelaksanaan dan sikap akhiran.
19 orang (48,72%), kurang baik sebanyak 9 Jika permasalahan ini terus
orang (23,07%) dan sangat kurang baik berlangsung maka akan mengakibatkan
tidak ada (0%). kegagalan pada siswa dalam proses
Berdasarkan hasil refleksi awal yang pembelajaran maupun menghambat
peneliti lakukan masalah umum yang perolehan hasil belajar yang optimal. Untuk
dialami siswa dalam proses pembelajaran mengatasi permasalahan tersebut
adalah karena disebabkan oleh siswa yang dipandang perlu untuk dicarikan jalan
kurang aktif dalam melaksanakan perintah pemecahannya supaya tujuan proses
guru, dimana komunikasi yang terjadi pembelajaran mencapai hasil yang
hanya satu arah dimana guru, sangat diharapkan sesuai dengan tuntutan
dominan dalam proses pembelajaran, siswa kurikulum.
cepat jenuh dalam mengikuti pembelajaran Pemilihan tentang model
dan kurangnya model pembelajaran yang pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga
melibatkan siswa dalam kelompok belajar. dikuatkan oleh e-journal dalam penelitian ini
Permasalahan yang dialami siswa dalam adalah sebagai berikut: (1). Ria Lestari
pembelajaran dilihat dari segi aktivitas Komang (2013), menemukan bahwa
belajar siswa adalah (1) dilihat dari segi aktivitas dan hasil belajar senam lantai
visual, siswa kurang memperhatikan (sikap lilin dan kayang) meningkat melalui
penjelasan guru, (2) dari segi lisan, siswa implementasi model pembelajaran
belum berani mengemukakan pendapat kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII
dan mengajukan pertanyaan dalam proses B SMP Negeri 1 Seririt pada tahun
pembelajaran, (3) dari segi audio siswa pelajaran 2012/2013, (2). Bangkit Ni
belum bisa mendengarkan orang lain dalam Wayan (2013) menemukan bahwa aktivitas
mendemontrasikan materi passing (passing dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok
atas dan passing bawah) bola voli, (4) dari dan gaya menggatung meningkat melalui
segi metrik, siswa belum berani mencoba implementasi Model pembelajaran
gerakan teknik dasar passing (passing atas kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VI
dan passing bawah) bola voli, (5) dari segi SD No 2 Luwus pada tahun pelajaran
mental, siswa belum bisa memecahkan 2012/2013, (3). Sudarsana I Wayan (2013)
masalah atau kesulitan-kesulitan yang menemukan bahwa aktivitas dan hasil
ditemui saat proses pembelajaran dan (6) belajar berguling senam lantai meningkat
dari segi emosional, siswa kurang melalui penerapan model pembelajaran
bersemangat dalam mengikuti proses kooperatif tipe STAD pada siswa kelas
pembelajaran. Sedangkan permasalahan siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Kubu tahun
pada ketuntasan hasil belajar passing pelajaran 2012/2013, (4). Suryawan Teguh
(passing atas dan passing bawah) bola voli Waluyo Putu (2013) menemukan bahwa
dimana permasalahan yang muncul adalah aktivitas dan hasil belajar passing (chest
(1) dilihat dari aspek kognitif beberapa pass dan over head pass) bola basket
siswa masih belum mampu menyelesaikan meningkat melalui implementasi model
soal yang diberikan mengenai passing pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
(passing atas dan passing bawah) bola voli siswa kelas siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3
dengan benar, (2) dilihat dari aspek afektif Seririt tahun pelajaran 2012/2013 dan (5)
siswa cendrung bersifat individual, siswa Widiarsa I Made (2013) menemukan bahwa
masih pasif terhadap proses pembelajaran, aktivitas dan hasil belajar teknik dasar
kebanyak siswa tidak mampu berinteraksi passing atas bola voli meningkat melalui
dengan temannya, selain itu kurangnya penerapan model pembelajaran kooperatif
keberanian dan kepercayaan diri siswa
E-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
tipe STAD pada siswa kelas IV SD No. 1 tindakan kelas pada dasarnya merupakan
Apuan Yahun tahun pelajaran 2012/2013. salah satu cara untuk menjadikan
Pentingnya penelitian ini antara lain pembelajaran menjadi lebih efektif yang
untuk memperbaiki aktivitas dan hasil akan dilihat dari kemajuan yang telah
belajar siswa pada materi passing bola voli. dicapai siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti Subjek dalam penelitian ini yang
mencoba salah satu alternatif pemecahan digunakan pada siswa kelas X-B SMA
masalah yaitu dengan menerapkan sebuah Negeri 1 Kubutambahan tahun pelajaran
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2013/2014. Dengan pembelajaran teknik
Dimana model pembelajaran kooperatif tipe dasar passing bola voli, penelitian ini
STAD adalah salah satu tipe yang paling dilaksanakan di lapangan voli SMA Negeri
sederhana dan paling langsung dari 1 Kubutambahan, pada hari Jumat, pada
pembelajaran kooperatif lainnya. pukul 07.00 – 08.30 wita, dan penelitian ini
Pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan pada semester ganjil.
merupakan salah satu model pembelajaran Adapun prosedur yang harus dilalui
kooperatif dengan menggunakan kelompok- dalam penelitian ini yaitu: (a) observasi
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap awal, (b) refleksi awal, (c) identifikasi
kelompok 4-5 orang siswa secara masalah, (d) analisis masalah, (e)
heterogen (Trianto, 2007:52). Diawali perumusan masalah, (f) perencanaan
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, tindakan, (g) pelaksanaan tindakan, (h)
penyampaian materi, kegiatan kelompok, observasi hasil tindakan dan (i) refleksi
kuis dan penghargaan kelompok. Peneliti hasil tindakan.
menyajikan pelajaran dan kemudian siswa Pada penelitian ini, teknik analisis
bekerja dalam tim mereka memastikan data yang digunakan dalam penelitian
bahwa seluruh anggota tim telah adalah analisis statistik deskriptif. Teknik
menguasai pelajaran tersebut. Berdasarkan pengumpulan data yang digunakan dalam
uraian di atas, peneliti merasa terdorong penelitian ini terdiri dari pengumpulan data
untuk mengangkat dan melaksanakan aktivitas dan hasil belajar. Pengambilan
penelitian dengan judul penerapan Model data aktivitas belajar siswa dilakukan setiap
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk siklus dan setiap pertemuan pada proses
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pembelajaran penilaian aktivitas belajar
Teknik Dasar Passing Bola Voli. teknik dasar passing (passing atas dan
passing bawah) bola voli pada pertemuan I
METODE dinilai oleh 2 orang observer guru
Jenis penelitian yang digunakan penjasorkes dari SMA Negeri 1
adalah penelitian tindakan kelas. Secara Kubutambahan. Sedangkan untuk data
singkat PTK adalah suatu bentuk penelitian hasil belajar passing bola voli siswa
yang bersifat reflektif dengan tindakan- diberikan penjelasan tentang pelaksanaan
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki evaluasi setelah itu siswa langsung
atau meningkatkan praktik-praktik dipanggil dua orang menurut nomor absen
pembelajaran di kelas secara professional untuk melakukan evaluasi yang menilai
(Kanca, I Nyoman 2010:108). Guru sebagai oleh 3 orang evaluator, diantaranya satu
peneliti karena pada bentuk penelitian orang dosen dari FOK Undiksha dan 2
tindakan kelas yang memandang guru orang guru penjasorkes SMA Negeri 1
sebagai peneliti mempunyai ciri-ciri yang Kubutambahan.
penting yaitu sangat berperannnya peneliti
itu sendiri dalam proses pembelajaran di HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas. Jenis penelitian yang digunakan Data observasi awal aktivitas belajar
adalah peneliti sebagai guru. Peneliti teknik dasar passing (passing atas dan
berperan sebagai guru terlibat secara passing bawah) bola voli pada siswa kelas
penuh dalam meningkatkan praktik-praktik X-B SMA Negeri 1 Kubutambahan tahun
pembelajaran di kelas, selain itu mulai dari pelajaran 2013/2014 bahwa data aktivitas
proses perencanaan, aksi (tindakan), belajar siswa masih belum aktif sedanga
observasi/evaluasi dan refleksi. Penelitian untuk data hasil belajar siswa yang belum
E-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
tuntas. Terlihat data secara klasikal siswa tahapan model pembelajaran kooperatif.
masih belum memenuhi KKM di sekolah Masih ada terdapat siswa yang masih
sebesar 73. Dan terlihat pada data aktivitas kesulitan di dalam pembelajaran.
belajar siswa secara klasikal sebesar 6,23 Berdasarkan hasil analisis data pada
maka aktivitas belajar teknik dasar passing tabel di bawah ini terlihat pada siklus I,
(passing atas dan passing bawah) bola voli maka kategori penggolongan tentang
pada siswa kelas X-B SMA Negeri 1 aktivitas belajar siswa secara individu yaitu
Kubutambahan terlihat secara klasikal pada katagori sangat 2 orang (5,12%),
tergolong dalam kategori cukup aktif. sedangkan pada kategori aktif sebanyak 22
Sedangkan ktivitas belajar siswa secara orang (56,42%), pada kategori cukup aktif
individu dari jumlah siswa 39 orang, siswa sebanyak 15 orang (38,46%), pada kategori
dalam kategori aktif sebanyak 8 orang kurang aktif tidak ada (0%) dan pada
(20,52%), sedangkan siswa dalam kategori kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%).
cukup aktif sebanyak 21 orang (53,84%) Dilihat dari analisis data diatas dapat
dan siswa dalam kategori kurang aktif disimpulkan bahwa aktivitas belajar passing
sebanyak 10 orang (25,64%). bola voli pada siklus I sebesar 7,55 yang
Dalam penelitian pada siklus I, berada pada kategori aktif.
tindakan yang diberikan sesuai dengan
Jml
Kriteria Kategori Persentase Ket
Siswa
X 9 Sangat Akif 2 5,12% Aktif 24
orang
7 X < 9 Aktif 22 56,42% (61,54%)
5 X <7 Cukup Aktif 15 38,46% Belum
3 X < 5 Kurang Aktif 0 0% aktif 15
orang
Sangt Kurang
X<3 0 0% (38,46%)
Aktif
Jumlah 39 100% 39 (100%)
Jml
No Kriteria Kategori Persentase Ket
Siswa
1 X 9 Sangat Akif 10 25,64 % Aktif 39
orang
2 7 X <9 Aktif 29 74,36% (100%)
kategori cukup (C), dan tidak ada siswa siswa yang tuntas sebanyak 38 orang
mendapat nilai dengan kategori kurang (97,44%) dan siswa yang tidak tuntas
(D) dan sangat kurang (E). Dari data sebanyak 1 orang (2,56%).
hasil belajar siswa pada siklus II maka
Tabel 4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar passing bola voli pada Siklus II
Berdasarkan data pada tabel di pada siklus II siswa yang sudah aktif
bawah ini terlihat dilihat bahwa, menjadi 39 orang (100%). Dari hasil
pengelompokan aktivitas belajar passing analisis data tersebut, dapat dilihat
bola voli pada siswa kelas X-B SMA terjadi peningkatan aktivitas belajar dari
Negeri 1 Kubutambahan dapat observasi awal, siklus I dan siklus II.
disampaikan bahwa, siswa yang sudah Aktivitas belajar teknik dasar passing
aktif pada observasi awal sebanyak 8 bola voli pada siswa kelas X-B SMA
orang (20,52%). Kemudian diberikan Negeri 1 Kubutambahan mengalami
tindakan pada siklus I siswa yang sudah peningkatan 41,03% pada observasi
aktif menjadi 24 orang (61,54%). Karena awal ke siklus I. Kemudian meningkat
pada siklus I aktivitas siswa masih perlu sebesar 38,46% dari siklus I kesiklus II.
ditingkatkan maka diberikan tindakan
24 orang
Siklus I 7,55 (61,54%)
sudah aktif
39 orang 15 orang
Siklus II 8,23 (100%) (38,46%)
sudah aktif
Berdasarkan dari data pada passing bola voli pada siswa kelas X-B
tabel diatas hasil analisis hasil belajar SMA Negeri 1 Kubutambahan dapat
E-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
disimpulkan bahwa, persentase hasil hasil belajar dari observasi awal, siklus I
belajar siswa pada observasi awal dan siklus II. Persentase hasil belajar
sebesar 28,21%. Kemudian diberikan teknik dasar passing bola voli pada
tindakan pada siklus I menjadi 69,23%. siswa kelas X-B SMA Negeri 1
Karena pada siklus I masih ada siswa Kubutambahan mengalami peningkatan
yang belum tuntas maka diberikan sebesar 43,6% dari observasi awal ke
tindakan pada siklus II menjadi 97,44%. siklus I. Kemudian meningkat sebesar
Dari hasil analisis data tersebut, dapat 28,2% dari siklus I ke siklus II.
dilihat terjadi peningkatan persentase
27 orang
Siklus I (69,23%) Tuntas
11 orang
38 orang 28,21%
Tuntas
Siklus II (97,44%)