ABSTRAK
Luka sayat merupakan trauma yang terjadi. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat
topikal luka sayat adalah daun lamtoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan efektivitas pemberian ekstrak daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dan salep
gentamisin terhadap penyembuhan luka sayat kulit mencit (Mus musculus). Metodologi
penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain “true
experimental design post test only control group design”. Data diuji secara statistik
menggunakan uji nonparametrik yaitu Kruskal-Wallis. Hewan uji diberi perlakuan luka sayat
dengan panjang luka 2 cm dan kedalaman mencapai dermis. Sampel dibagi 3 kelompok yakni
kelompok kontrol diberikan aquades, kelompok perlakuan 1 diberikan ekstrak daun lamtoro
dan kelompok perlakuan 2 diberikan salep gentamisin. Setiap kelompok terdiri atas 5 ekor
mencit (Mus musculus) sehingga total sampel adalah 15 ekor. Penyembuhan luka sayat
diamati selama 14 hari secara makroskopis menggunakan kriteria Nagaoka. Hasil penelitian
diperoleh p=0,052(p>0,05). Tidak ada perbedaan bermakna antara 3 kelompok pada penilaian
makroskopik. Kesimpulan penelitiaan ini adalah penyembuhan luka antara kelompok kontrol,
perlakuan 1 dan perlakuan 2 tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
normal tanpa intervensi tambahan yang merupakan reaksi yang dapat terjadi
dapat mempercepat penyembuhan luka, apabila terdapat kandungan yang
tetapi faktor lain yang dapat mempengaruhi menimbulkan reaksi hipersensitivitas pada
penyembuhan luka seperti oksigenasi, suhu, luka sayat. Pada hasil pengamatan selama
nutrisi, stress dan berat badan tetap 14 hari, dari ketiga kelompok tidak
dikendalikan sehingga tidak mempengaruhi menunjukan adanya reaksi alergi seperti
penyembuhan luka yang terjadi. Sedangkan bintik kemerahan yang artinya kandungan
perbedaan yang terjadi pada kelompok P1 yang terdapat dalam ekstrak dan salep
dan P2 disebabkan karena adanya gentamisin tidak menimbulkan reaksi
kandungan fitokimia pada ekstrak daun sistem imun.
lamtoro yang mempercepat waktu
penyembuhan luka melebihi dari Data yang diperoleh dari hasil
kandungan pada salep gentamisin.Senyawa pengamatan selama 14 hari, dianalisis
kimia yang terkandung dalam ekstrak daun menggunakan uji Saphiro dan
lamtoro diantaranya berupa flavonoid yang diperolehnilai sig p<0.05 sehingga data
berperan sebagai antiseptik, antibakteri dan dinyatakan tidak berdistribusi secara
antioksidan sehingga dapat bekerja pada normal. Analisis dilanjutkan menggunakan
fase hemostasis dan inflamasi pada uji non parametrik berupa uji Kruskal
penyembuhan luka, alkaloid yang berperan Wallis, dan didapatkan varians data
sebagai antiinflamasi, antibakteri dan p=0.052 (p>0.05) yang menyatakan tidak
membantu vasokonstriksi pembuluh darah terdapat perbedaan signifikan.
diawal terjadinya jejas untuk mengurangi
terjadinya perdarahan sehingga dapat Analisis data dilanjutkan dengan
bekerja pada fase hemostasis dan inflamasi melakukan uji Post-Hoc Mann Whitney U
serta proliferasi dan neovaskularisasi. Mann-Whitney untuk mengetahui
Kemudian terdapat juga saponin yang perbedaan yang terdapat diantara masing-
membantu meningkatkan kontraksi luka, masing kelompok perlakuan. Hasil uji yang
meningkatkan epitelisasi yang dapat pertama didapatkan varians data
bekerja pada fase re-epitelisasi dan p=0.031(p<0.05) untuk K-P1 yakni terdapat
maturasi serta sebagai antibakteri dan perbedaan yang signifikan. Sedangkan pada
antioksida yang akan bekerja pada fase hasil uji yang kedua antara K-P2 didapatkan
hemostasis dan inflamasi. Selain itu, varians data p=0.058 (p>0.05) sehingga
senyawa tanin yang terdapat pada ekstrak diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan
daun lamtoro membantu dalam yang signifikan. Pada hasil analisis uji yang
mempromosikan penyembuhan luka yang ketiga yakni antara P1-P2didapatkan varians
membantu pada fase re-epitelisasi dan data dengan nilai p=0.549 (p>0.05). Hasil
maturasi serta sebagai antioksidan dan ini menjelaskan bahwa tidak terdapat
antimikroba. Selain berdasarkan waktu perbedaan yang bermakna antara kelompok
penyembuhan luka, 2 aspek lain yang yang diberi ekstrak daun lamtoro dengan
dinilai yaitu infeksi lokal dan reaksi alergi kelompok yang diberik salep gentamisin
dari ketiga kelompok tidak menunjukkan dari waktu penyembuhan luka. Pada
perbedaan yaitu tidak terdapat infeksi lokal parameter infeksi lokal dan reaksi alergi
maupun reaksi alergi selama 14 hari masa tidak menunjukkan adanya perbedaan
intervensi. Berdasarkan hasil pengamatan karena data yang diperoleh dari hasil
yang diperoleh, pada aspek infeksi lokal pengamatan selama 14 hari adalah
tidak terdapat perbedaan dari ketiga homogen.
kelompok yakni tidak terdapat infeksi yang
disebabkan karena dikendalikannya faktor KESIMPULAN
lain penyembuhan luka seperti kebersihan
lingkungan kandang sehingga mengurangi Kesimpulan yang didapatkan pada
kontaminasi bakteri pada luka sayat. penelitian ini, berdasarkan hasil analisis
Sedangkan pada aspek reaksi alergi perbandingan efektivitas pemberian ekstrak