Anda di halaman 1dari 7

Nama : William Artahsasta K

Kelas : X MIPA 4
No Absen : 34

TUGAS KIMIA 2
PERKEMBANGAN ATOM

 Perkembangan Atom :
Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Pada tahun 1800
mulai ditemukan beberapa penemuan yang terkait dengan teori atom yang baru. Terdapat
beberapa perkembangan yang berhubungan dengan teori ini, salah satunya adalah teori ini
dikembangkan oleh beberapa tokoh yang berbeda.

1. Teori Atom Dalton (John Dalton)

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori  atom ialah


John dalton. Ia menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun
1803. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu
hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan
hukum Proust atau hukum susunan tetap.

Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa


keingintahuan terkait dengan penelitian beragam jenis atom.

Isi teori atom John Dalton sebagai berikut:

 Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
 Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan unsur tidak
sejenis memiliki sifat yang berbeda.
 Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
 Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan
perbandingan bulat dan sederhana.

Teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:

 Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.


 Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa dideskripsikan.
 Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak bisa
dideskripsikan.
 Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.

Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal


itu dikarenakan pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah
menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif dan
yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada
tahun 1897 Thomson mendapatkan penemuan berupa partikel
bermuatan negatif yang diberi nama elektron.

2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)


Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang
bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.
Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk
memperbaiki kekurangan teori atom sebelumnya.

Teori atom Thomson berawal dari penemuan tabung


katode oleh William Crookes. Dari penelitian yang
sudah dilakukan Crookes, Thomson mengembangkan
penelitiannya tentang sinar katode di Laboratorium
Cavendish. Setelah selesai dan mendapatkan hasil dari
penelitian yang dilakukan, Thomson menemukan
bahwa sinar katode adalah sebuah partikel.
Hal ini disebabkan karena sinar katode mampu memutar baling-baling yang diletakkan antara
katode dan anode. Setelah mengetahui hal itu, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
termasuk ke dalam partikel penyusun atom (partikel subatom) yang memiliki muatan negatif dan
sekarang disebut dengan elektron.

Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan memuat isi dari teori atom
Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau bola
biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau elektron.
Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti.

Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti kismis
karena muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti).

Secara garis besar teori atom J.J Thomson dapat disimpulkan menjadi beberapa garis besar.
Berikut inti dari teori atom Thomson.

 Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


 Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
 Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom positif dan negatif
yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak memiliki muatan positif dan negatif yang
berlebihan.
 Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian atom, kemudian
atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan positif.

Beberapa kekurangan teori atom Thomson.

 Teori atom Thomson tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan muatan positif dan jumlah
elektron yang ada di dalam bola.
 Inti atom tidak dapat dijelaskan.

3. Teori Atom Rutherford ( Ernest Rutherford)

Rutherford dan kedua asistennya


menemukan inti atom pada tahun 1910.
Inti atom memiliki jari-jari yang lebih
kecil dari jari-jari atomnya. Teori yang
ditemukan oleh Rutherford berasal dari
eksperimen penembakan inti atom
lempengan emas dengan partikel alfa
(sebuah partikel dengan massa empat kali massa atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua
kali muatan elektron). Eksperimen ini dinamakan Geiger-Marsden. Penamaan eksperimen ini
diambil dari dua murid Rutherford yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden).

Ketika melakukan eksperimen, Rutherford membuat rancangan percobaan penembakan atom


emas dengan partikel alfa yang dipancarkan unsur radioaktif. Setelah dipancarkan maka hasilnya
adalah radioaktif itu ada yang dipantulkan, diteruskan, dan dibelokkan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford berharap semua partikel alfa menembus lurus
lempengan emas. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan sehingga fakta yang
diperoleh bahwa ada partikel alfa yang dibelokkan antara 900 sampai 1800.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford memiliki kesimpulan bahwa inti atom
yang terkena partikel alfa maka akan terjadi tumbukan yang menyebabkan pembelokan atau
pemantulan partikel alfa. Penyebab terjadinya hal itu adalah massa dan muatan atom terpusat
pada inti (nukleus). Dengan demikian, Rutherford berpendapat bahwa muatan inti atom sama
dengan massa atom dalam sma (satuan massa atom).

Dari hasil percobaan ini, maka dapat dipastikan teori atom Rutherford menggugurkan teori atom
Thomson. Hal yang menyebabkan gugurnya teori atom Thomson gugur adalah Rutherford
menemukan inti atom yang ada di dalam atom, inti atom ini memiliki muatan positif yang
menjadi pusat, massa, dan dikelilingi oleh awan elektron bermuatan negatif atau bisa dikatakan
seperti bentuk tata surya.

Berikut beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.

 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang
bermuatan nehatif seperti model tata surya.
 Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan negatif.
 Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh gaya tarik menarik
antara elektron dengan gaya inti atom (gaya Coulomb).
 Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal itu disebabkan oleh
Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.

Meskipun teori atom Rutherford sudah menggugurkan gagasan teori atom Thomson, tetapi teori
Rutherford masih memiliki kekurangan, yaitu.

 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom dan letak dari elektron.
 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada pada atom hidrogen.
 Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak akan memancarkan energi.
4. Teori Atom Bohr

Setelah teori Rutherford sudah mulai


tersebar dan digunakan, para ilmuwan
sepakat bahwa sebuah atom terdiri dari
elektron dan inti atom. Teori atom Bohr
berawal dari kelemahan teori atom
Rutherford. Kelemahan itu adalah
lintasan elektron yang disampaikan
Rutherford belum sempurna untuk
menjelaskan struktur suatu atom karena
dianggap bertentangan dengan teori
elektrodinamika klasik Maxwell.

Dari kelemahan itulah maka Bohr


berusaha mengembangkan dan menyempurnakan teori atom Rutherford dengan menggunakan
model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck dan mengajukan teori atom yang saat ini
dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet saat mengitari tata surya.
Eksperimen yang dilakukan Bohr menghasilkan elektron-elektron yang mengelilingi inti atom
yang terdiri dari Proton dan Neutron dan di  lintasan-lintasan tertentu disebut dengan kulit
elektron atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti atom, elektron itu bisa berpindah dari satu
kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan atau pemancaran dari beberapa energi tertentu.
Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori Atom Rutherford-Bohr. Penamaan
ini terjadi karena model atom Bohr merupakan modifikasi dari model atom Rutherford.

Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu

 Elektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.


 Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diserap
atau dipancarkan.
 Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan menyerap atau
memancarkan energi.
 Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan yang mempunyai
momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)
Teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan yaitu

 Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih besar daripada hidrogen.
 Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum (Werner Heisenberg dan Erwin


Schrodinger)
Alasan teori mekanika kuantum dikembangkan
adalah untuk menyempurnakan teori atom Bohr.
Teori mekanika kuantum disempurnakan oleh
Erwin Schrödinger yang merupakan fisikawan
dari Austria dan peraih Nobel Fisika pada tahun
1933.

Pengembangan teori atom modern berdasarkan


hipotesis de Broglie. Menurut Louis de Broglie,
berlaku sifat dualisme pada elektron, yaitu elektron bukan hanya sekadar sebagai partikel, tetapi
juga sebagai gelombang. Dengan kata lain, elektron akan bergerak seperti gelombang dan
memiliki lintasan yang juga merupakan gelombang.

Bukan hanya Schrödinger yang mengembangkan teori atom modern, tetapi ada peneliti yang
bernama Werner Heisenberg. Heisenberg dan Schrödinger bekerja sama untuk mengembangkan
teori atom modern. Teori yang sudah dikembangkan oleh dua peneliti ini saat ini disebut
dengan teori atom mekanika kuantum.

Jika penelitian yang dilakukan Schrödinger berdasarkan hipotesis de Broglie maka penelitian
Heisenberg berdasarkan pada asas ketidakpastian Werner Heisenberg. Dari asas ini Heisenberg
menyimpulkan bahwa terdapat suatu keterbatasan dalam menentukan posisi dan momentum
elektron.

 Kesimpulan

Partikel-partikel kecil yang menyusun materi kali pertama ditemukan oleh dua orang ahli filsafat
Yunani yaitu Leucippus dan Democritus sekitar 450 tahun sebelum masehi. Dua orang filsuf
Yunani yaitu Leucippus dan Democritus mengatakan bahwa setiap semua materi disusun oleh
partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi. Partikel-partikel kecil.itu diberi
nama atom. Jadi, atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos (berarti tidak dan tomos berarti
terbagi).

Berdasarkan perkembangan teori atom yang ada dapat disimpulkan bahwa setiap tokoh teori
atom selalu mengembangkan dan memperbaiki teori atom dari peneliti sebelumnya.

~
TERIM
A
KASIH
~

Anda mungkin juga menyukai