Anda di halaman 1dari 3

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Tesis:
Di waktu keadaan perekonomian global yang dilandai krisis, pencapaian tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia menorehkan hasil yang baik.
Padahal ekonomi Indonesia tumbuh kurang lebih 5,3% Apabila dibandingkan,
pada triwulan ke-3 tahun ini dengan periode yang sama dengan tahun lalu.
Peningkatan ini masih tetap terfokus di Pulau Sumatra dengan penambahan sekitar
68,2%. Seandainya diakumulasikan dan dibandingkan dengan semester II tahun 2014
yang tumbuh sekitar 5,2% pertumbuhan ekonomi Indonesia semester II tahun 2015
menjadi lebih baik.

Argumentasi:
Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia dianggap berada pada
anomali atau bias. Hal tersebut dikatakan oleh pengamat ekonomi Indonesia for Global
Justice, Salamuddin Daeng, Ia berkata bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi ini tidak
diimbangi dengan pertambahan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Tak cukup sekedar itu, Daeng juga menunjukkan, setidak-tidaknya terdapat empat
faktor yang menyebabkan ekonomi di Indonesia menjadi bias.
Pertama, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia termasuk juga
peningkatan konsumsi masyarakat. Adapun sumber peningkatan Konsumsi masyarakat
adalah berasal dari kenaikan harga sandang pangan, dan juga didorong oleh pertumbuhan
kredit khususnya kredit konsumsi.
Kedua,nilai utang asing terus meningkat nilai pada perekonomian Indonesia yang
lebih banyak ditengarai.“Akumulasi utang Indonesia lebih dari Rp. 3.975 triliun dan
setiap tahunnya Utang asing pemerintah terus meningkat. Utang tersebut termasuk dari
bagian sumber penghasilan utama pemerintah dan menjadi penyokong meningkatnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia,” Kata Daeng.
Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didukung oleh ekspor bahan mentah,
misalnya hasil bahan tambang perkebunan, hutan dan migas, oleh karenanya sangat
minim menghasilkan nilai tambah dan penyediaan lowongan pekerjaan.
Faktor keempat, pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh penanaman
modal asing yang membuat sumber daya alam Indonesia semakin dipegang oleh pihak
asing.
Di lain sisi, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada A Tony
Prasetiantono, menjelaskan sektor domestik berperan penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan pendapatnya, pada tahun ini terlebih pada kuartal ke-3 dan ke-4 efek
krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan menurunnya ekspor baru akan
terlihat. Ia beranggapan keterlibatan ekspor terhadap PDB tidaklah begitu tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, ekonom Mirza Adityaswara menilai bahwasanya
tumbuhnya sejumlah sektor ekonomi dalam negeri disebabkan oleh suku bunga rendah.
Hal tersebut terlihat dari bertambahnya tingkat kredit yang sampai 25-29% dalam waktu
yang sama didorong oleh harga BBM yang rendah karena sampai sekarang terus
pemerintah yang mensubsidi.
Pada waktu yang sama juga Mirza mengatakan, sektor yang mengutamakan dalam
negeri merasakan tinggi pertumbuhan, seperti manufaktur, otomotif, perdagangan,
komunikasi, dan transportasi.
Efek peningkatan tingkat pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam negeri
mempunyai kecondongan semakin besarnya jumlah defisit neraca perdagangan.

Penegasan Ulang:
Berdasarkan pendapat A Tony Prasetiantono, besar dan cepatnya pengeluaran
pemerintah juga sangat mendorong peningkatan. Sejalan dengan hal tersebut, tingkat
inflasi yang ada di bawah 11 % dirasa bisa menolong, meskipun pada akhirnya tetap
terdapat dampaknya, yaitu terus membengkaknya nilai subsidi energi yang sebenarnya
tak sehat.

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia


Tesis :
Saat ini sistem pendidikan di Indonesia telah mendapat pergantian yang sangat terasa.
pergantian tersebut berkaitan dengan kurikulum dan peraturan yang dikenakan dalam dunia
pendidikan Indonesia.
Tentu saja, kurikulum 2006 yang sudah cukup berumur dilaksanakan ini, diganti dengan
kurikulum 2013. Meski tidak seluruh sekolah menerapkan kurikulum tersebut.

Argumentasi :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada menjelaskan bahwa,
kurikulum 2013 diprioritaskan pada setiap sekolah yang telah menjadi sekolah bertaraf
Internasional atau terakreditasi A.
Daerah yang menjangkau distribusi buku juga termasuk bagian syarat kepada sekolah
yang menerapkan kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
juga menerangkan bahwasanya kurikulum 2013 ini berorientasi pada pembentukan pengetahuan,
sikap, keterampilan, dan tingkah laku yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah.
Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga mengutamakan terhadap relasi antara proses
pendidikan dengan rasa syukur kepada pemberian Tuhan Yang Maha esa kepada makhluknya
yang telah dikasih karunia untuk mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini.
Terlebih lagi mendorong dalam proses belajar mengajar yang didahului dari menalar,
mengamati, bertanya, , dan mencoba atau membuat.
Selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), Musliar Kasim
berkata, bahwa Kurikulum 2013 lebih mengutamakan praktek dibandingkan dengan menghafal.
Karena sampai detik ini, sistem hafalan banyak membebani murid yang malahan dianggap
minim mengembangkan kreativitas.
Dengan Kurikulum 2013 ini juga, pemerintah memiliki tujuan menciptakan anak bangsa
Indonesia yang kreatif, inovatif, aktif produktif dan afektif. Melalui kurikulum 2013 semua dari
siswa diajarkan supaya memiliki pengetahuan, keterampilan, karakter sikap dan tingkah laku
yang baik.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta berpendapat bahwasanya sistem
pendidikan kurikulum 2013 ini memilki suatu visi dan misi dalam menghasilkan karakter
generasi yang bermutu berkualitas, cinta tanah air dan negerinya.
Tidak sekedar itu saja, kurikulum 2013 juga mengutamakan keaktifan para siswa melalui
proses pembelajaran, oleh dengannya membuat generasi masa depan tetap memiliki jati diri
sebagai negeri Indonesia yang bermutu dan berkualitas.

Penegasan Ulang :
Meskipun begitu, masih tetap ada saja dari beberapa kelompok masyarakat yang tidak
menerima pelaksanaan kurikulum 2013 ini. pergantian kurikulum tersebut dianggap sangat tiba-
tiba dan condong ada pemaksaan.
Terlebih lagi, ada yang mengatakan kurikulum ini kurang fokus karena
mengkombinasikan 2 mata pelajaran yang terdapat substansi pokok yang tidak sama.
Meskipun metode pengajaran mata pelajaran akan dikemas lebih sederhana, nyatanya
tingkat pemahaman dan pengetahuan yang akan didapatkan siswa akan menjadi menurun sebab
semua mata pelajaran tersebut tidak diajarkan secara total dan dilakukan secara terpisah pisah.

Anda mungkin juga menyukai