Anda di halaman 1dari 10

Nama : Risma Noviani

Kelas : x-MIA-1

No : 26

Kemacetan dan Masa Depan Kota

Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari


berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). Tipe
kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan
transportasi yang berbeda pula.

Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang


bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang
menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini,
kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan
para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah.

Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung terjadi


pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan,
kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan
Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara
masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi
menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-
jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.

Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat


dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses
dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi
tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat
dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa
rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas.
Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang
sistematis.
Nama : Anastasya Sekar Putri

Kelas : X-MIA-1

No : 03

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang


sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang
digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang
sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua
sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana
mestinya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa


kesempatan menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-
sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional,
yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat
terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan
bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan,
keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau
scientific approach.

Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara


pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa
kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada
pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan
mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada
hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru
dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini,
pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif,
kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk
agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan


bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi
berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga
menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan
berkualitas.

Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya


kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di
paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena
menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang
berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih
sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta
didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak
dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat
peserta didik menjadi bingung.

Di atas segalanya, harus kita akui bahwa dalam setiap perubahan tentunya
memiliki sisi positif dan negatif, serta tidak semua orang suka akan
perubahan. Kita berharap dengan perubahan berlakunya kurikulum 2013 ini
akan dihasilkan generasi Indonesia menjadi lebih maju, kreatif, inovatif,
produktif,dan berkualitas.
Nama : Mayang Sekar Ratri

Kelas : X-MIA-1

No : 23

Anomali Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di tengah kondisi perekonomian global yang dilanda krisis, catatan


pertumbuhan ekonomi Indonesia memperlihatkan hasil positif. Pada triwulan
kedua tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi
Indonesia tumbuh sekitar 6,4 persen. Pertumbuhan ini tetap masih terpust di
Pulau Jawa dengan pertumbuhan sebesar 57,5 persen. Jika diakumulasikan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2012 lebih baik
dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3 persen.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap mengalami anomali. Hal


ini diungkapkan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for
Global Justice. Beliau beralasan, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut daeng
menjelaskan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi
Indonesia mengalami anomali. Pertama, perekonomian Indonesia banyak
digerakkan oleh utang asing yang nilainya terus naik. “Utang Indonesia
mencapai Rp. 2.865 triliun. Utang asing pemerintah meningkat setiap
tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan
menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia,” papar Daeng. 

Kedua, peningkatan konsumsi masyarakat disinyalir ikut mendorong


pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat
bersumber dari harga sandang dan pangan yang mengalami kenaikan, serta
ditopang oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi. Ketiga, ekonomi
Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah, misalnya
hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang
menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Faktor terakhir, ekonomi
Indonesia pertumbuhannya didorong oleh investasi asing yang membuat
sumber daya alam Indonesia makin dikuasai asing.

Sementara itu, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas


Gadjah Mada, berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh
sektor domestik. Menurut beliau, efek krisis global melalui defisit neraca
perdangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan
keempat tahun ini. Beliau menganggap kontribusi ekspor terhadap PDB tidak
besar.

Senada dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara menyampaikan, bahwa


sejumlah sector ekonomi dalam negeri tumbuh karena didukung oleh suku
bunga rendah. Hal ini tampak dari pertumbuhan kredit yang mencapai 26-28
persen sekaligus didorong oleh harga BBM yang rendah karena masih
disubsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut diungkap Mirza, sektor yang
berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, seperti otomotif,
manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan. Akibatnya,
pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam negeri mengakibatkan
kecenderungan defisit neraca perdagangan yang semakin besar.

Menurut Tony, belanja pemerintah yang lebih besar dan cepat juga sangat
membantu pertumbuhan. Seiring hal itu, tingkat inflasi yang berada di bawah
5 persen cukup membantu, meskipun hal tersebut ada efeknya, yaitu nilai
subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya cenderung tidak
sehat.
Nama : Galuh Ayu Rahmawati

Kelas : X-MIA-1

No : 18

Hindari Caleg Pelaku Korupsi

 
Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum, harusnya memiliki
standar dalam merekrut calon anggota legislatif yang tegas dan ketat.
Kriteria calon wakil rakyat itu mesti jelas dan bisa menjadi filter untuk
mencegah calon wakil rakyat bermasalah masuk. Misalnya, caleg yang pernah
tersangkut masalah korupsi atau pelanggaran HAM, tidak diterima sebagai
bakal caleg. Hal ini penting guna memastikan calon anggota dewan itu benar-
benar bukan orang bermasalah, tetapi pribadi-pribadi yang punya integritas.

Tentu saja masing-masing partai politik mempunyai mekanisme tersendiri


dalam hal fit and proper test. Kriterianya mungkin tidak sama bagi semua
parpol. Namun paling tidak, ada prinsip umum yang mesti digunakan semua
partai politik dalam menseleksi calegnya.

Ini penting apalagi banyak bukti dari hasil survei bahwa parlemen, baik
tingkat pusat maupun daerah, dianggap lembaga terkorup. Hal ini diungkapkan
oleh Jojo Rohi, Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau
Pemilu (KIPP), terkait dengan kriteria dalam memilih calon wakil rakyat oleh
setiap parpol yang akan merebut suara rakyat dalam setiap pemilu.

Penetapan standar caleg sangat diperlukan karena partai mesti membuat


kriteria yang tegas dan jelas terkait siapa saja orang yang layak diusung
menjadi calon wakil rakyat partainya. Antikorupsi menjadi hal prinsip yang
harus dicantumkan dalam kriteria menjaring caleg. Konsekuensinya, caleg
yang punya rekam jejak pernah tersangkut kasus korupsi tidak boleh
dimajukan sebagai caleg. Selain antikorupsi, yang jug penting
dipertimbangkan adalah moralitas dari bakal caleg. Bila bakal caleg terbukti
pernah punya selingkuhan atau berpoligami, semestinya tidak dapat dimajukan
sebagai caleg.

Sementara itu, pelanggar HAM, adalah satu bagian dari agenda reformasi
yang sampai saat ini belum tuntas. Caleg yang pernah menjadi pelanggar HAM
dalam bentuk apa pun seharusnya tidak dicalonkan sebagai bakal caleg karena
fungsi wakil rakyat salah satunya adalah melakukan advokasi terhadap
pelanggaran-pelanggaran HAM melalui legislasi. Ironis bila pelanggar HAM
mengadvokasi pelanggaran HAM.
Nama : Ilham Deva Himawan
Kelas : X-MIA-1
No : 19

Bahaya Mengintai di Balik Kabut Asap 

Kabut asap hasil dari pembakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia kini telah
meracuni udara sebagian besar kota di Indonesia. Udara di Kota yang diselimuti kabut
asap paling parah, Riau bahkan telah melewati ambang batas normal yang bisa dihirup
oleh manusia. Partikel – partikel kabut asap yang melayang – layang di udara itu
menimbulkan berbagai macam resiko penyakit bagi masyarakat, khsusunya anak – anak
dan para lansia. 

Kabut asap yang melayang - layang di udara menyebabkan iritasi pada hidung, kuit,
dan mata. Partikel – partikel asap yang terbawa oleh angin tersebut akan mengenai tubuh
secara langsung, akibatnya mata menjadi perih, kulit menjadi gatal, dan hidung menjadi
berlendir. Dalam kondisi yang berkepanjangan, iritasi ini akan semakin parah dan
menimbulkan peradangan. 

Selain menyebabkan iritasi, kabut asap juga bisa memperburuk keadaan para
penderita penyakit kronis, seperti bronchitis, asma dan lain sebagainya. Asap yang tidak
sengaja terhirup akan memenuhi paru – paru dan menyebabkan penderita kesulitan untuk
bernafas. Akibatnya penyakit akan menjadi semakin buruk dan bahkan bisa menyebabkan
kondisi yang lebih parah, yaitu Pneumonia. 

Resiko penyakit yang mengintai lainnya adalah penyakit ISPA atau disebut dengan
inspeksi saluran pernafasan kronis. Penyakit ini diesebabkan oleh virus – virus yang
terbawa oleh asap dan ikut terhirup oleh manusia. Terlebih lagi dengan keadaan sekitar
yang memburuk, membuat daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga virus ISPA dan
penyakit lainnya mudah menyerang tubuh. 

Bagi anak – anak dan para lansia, keadaan ini sangat memprihatinkan untuk mereka.
Daya tahan tubuh yang lemah akan memudahkan mereka terjangkit berbagai macam
penyakit akibat lingkungan dan udara yang dipenuhi dengan zat – zat karsionogenik. 
Seperti yang telah dijabarakan di atas, banyak sekali resiko penyakit yang mengintai
akibat buntut dari bencana kabut asap ini. Oleh karena itu, kita harus terus waspada dan
menjaga diri kita dari menghirup udara yang dipenuhi dengan kabut asap.

Nama : Dini Hidayanti


Kelas : X-MIA-1
No : 10
Manfaat Semut Jepang bagi Kesehatan 

Serangga kecil yang oleh orang jepang di sebut dengan ari ini ternyata memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Ari atau dikenal sebagai semut jepang
oleh orang Indonesia telah menjadi obat selama beribu – ribu tahun lamanya oleh orang –
orang jepang. Semut ini mengandung enzim yang telah terbukti bisa menyembuhkan
beberapa macam penyakit. 

Serangga kecil ini bisa menjadi pengontrol kadar kolesterol di dalam tubuh.
Kolesterol sejatinya dibutuhkan di dalam tubuh tetapi jika kadarnya berlebih justru sangat
berbahaya. Dengan mengkonsumsi semut jepang, maka kadar kolestrol di dalam tubuh
bisa terkontrol dengan baik. 

Tidak hanya sebagai pengontrol kolesterol, semut jepang juga bisa meringankan
penyakit jantung. Enzim – enzim yang terkandung di dalam semut jepang bisa meredakan
sistem kerja jantung, sehingga jantung tidak bekerja secara berlebihan. 

Selain itu, semut jepang juga sangat baik bagi para penderita diabetes. Gula darah
yang berlebih di dalam tubuh bisa terkontrol apabila mengkonsumsi semut jepang
sehingga. Para penderita diabetes semestinya tidak perlu takut lagi akan kadar gula yang
berlebih. 

Bahkan semut jepang ini juga bisa memberikan tambahan vitalitas. Bagi para pekerja
keras yang memiliki aktivitas yang cukup padat, semut jepang bisa membantu dengan
memberikan energi tambahan. Semut jepang ini bisa menjadi vitamin yang baik sehingga
sangat cocok untuk dikonsumsi orang - orang yang memiliki aktivitas berat. 

Semut jepang mudah sekali didapatkan. Saat ini telah banyak yang menjual semut –
semut jepang di pasaran. Mereka dijual dengan berbagai macam bentuk, ada yang
berbentuk kapsul, bubuk, bahkan ada yang menjualnya dalam bentuk utuh.

Berdasarkan penjabaran – penjabaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa semut


jepang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, selain mengkonsumsi
semut jepang ada baiknya kita juga mejaga kesehatan dengan cara olahraga dan
menerapkan pola hidup sehat. 

Anda mungkin juga menyukai