Anda di halaman 1dari 4

Resume Tutorial Scenario 2

Learning Objective:
1. Bagaimana cara melakukan penelitian in vitro dan in vivo?
 In vivo gene transfer  salah satu bentuk penelitian in vivo adalah Horizontal Gene
Therapy (HGT), merupakan perpindahan informasi genetic antar organisme. Proses ini
meliputi persebaran gen resisten antibiotic pada bakteria. HGT muncul karena 3
mekanisme utama:
i. Transformation: bakteri mengambil DNA dari lingkungannya
ii. Conjugation: bakteri secara langsung mentransfer gen ke sel lain
iii. Transduction: bakteriofag memindahkan gen dari satu sel ke sel lain
Salah satu manfaat dari terapi gen horizontal ini adalah skrining individual untuk
menentukan terapi yang efektif dan untuk mendeteksi strain bakteri yang baru, seperti
Methicillin Resistant S. aureus (MRSA) dan Vancomycin Resistant S. aureus (VRSA).
 In vitro Fertilization (IVF)  assisted reproductive technology (ART) menggunakan proses
fertilisasi dengan mengambil sel telur, mengambil sel sperma dan secara manual
menggabungkan ovum dan sperma di laboratory dish. Embryo kemudian ditransfer ke
uterus. Bentuk ART yang lain adalah gamete intrafallopian transfer (GIFT) dan zygote
intrafallopian transfer (ZIFT)
Tahapan selengkapnya:
i. Fertility medication diresepkan untuk menstimulasi produksi ovum. Diharapkan
terbentuk multiple ovum. Transvaginal ultrasound kemudian digunakan untuk
memeriksa ovarium dan sampel darah diambil untuk memeriksa kadar hormone
ii. Ovum lalu diambil menggunakan minor surgical procedures yang menggunakan
USG untuk mengarahkan hollow needle ke cavitas pelvic untuk mendapatkan sel
telur
iii. Laki-laki diminta untuk memproduksi sampel sperma
iv. Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan sel telur digabungkan dan
disimpan di laboratory dish untuk mendorong terjadinya fertilisasi. Dalam
beberapa kasus yang probablititas terjadinya fertilisasi rendah, diperlukan
Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Kemudian, sel telur dimonitor untuk
mengonfirmasi fertilisasi dan pembelahan sel sudah terjadi embryo
v. Embryo lalu ditransfer ke uterus wanita 3-5 hari setelah pengambilan. Kateter atau
tabuung kecil dimasukkan ke uterus untuk mentransfer embryo
2. Apa yang dimaksud dengan Basic Medical Research dan jenisnya
Basic medical research atau experimental research merupakan penelitian yang melibatkan uji
hewan, sel, investigasi biokimiawi, genetic, fisiologi dan penelitian dari karakteristik obat
Klasifikasi:
 Clinical studies  interventional (experimental) and noninterventional (observational)
o Interventional: penelitian pada peralatan medis dan penelitian dimana prosedur
pembedahan, fisik atau psikoterapetik diperiksa
o Noninterventional: penelitian dimana pengobatan dari seseorang dianalisis
menggunakan metode epidemiologi
3. Prinsip GCP, GLP dan GCLP
 GCP
i. Prinsip etik bahwa penelitian yang menggunakan subjek manusia harus sesuai
dengan deklarasi Helsinki
ii. Sebelum melakukan percobaan harus menganalisis resiko dan manfaatnya.
Pastikan manfaat lebih besar dari resiko
iii. Menjaga keselamatan partisipan
iv. Harus memiliki informasi klinis serta non klinis tentang produk yang akan
diinvestigasi
v. Uji klinis harus diutarakan secara ilmiah dan dijelaskan dalam protocol yang jelas
dan rinci
vi. Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan protocol yang telah diajukan dan
diterima oleh Institutional Review Board
vii. Adanya pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk partisipan dalam menjamin
kesehatan partisipan
viii. Peneliti yang berkualitas
ix. Ketika memberikan informed consent, harus dijelaskan segala hal terkait dengan
penelitian
x. Menjaga kualitas data
xi. Harus menjaga kerahasiaan partisipan
xii. Produk yang akna diteliti harus dibuat sesuai dengan Good Mmanufacturing
Practice
xiii. Jaminan kualitas. Penelitian yang dilakukan harus berdasarkan Standard Operating
Procedure (SOP) yang jelas untuk menjamin semua aspek penelitan
 GLP
i. Sistem control kualitas yang maencakup organisational process dan kondisi-kondisi
yang mana penelitian non klinis direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dicatat dan
diarsipkan
 GCLP
i. Mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas dan presisi serta akurat. Prinsip ini
melibatkan aspek pelaporan, dokumentasi, pengawasan, dll.
4. Tahapan pengembangan vaksin sebelum diregistrasi ke badan regulasi (BPOM/FDA)
 Tahapan pertama : Laboratory and Animal Studies
i. Exploratory stage  melibatkan basic laboratory research selama 2-4 tahun.
Penelitian ini akan dibiayai oleh pemerintah federal dan peneliti akan
menngidentifikasi antigen natural atau sintetik yang mungkin dapat mencegah atau
mengobati penyakit. Antigen ini dapat berupa virus-like particles, virus yang
dilemahkan atau substansi yang berasal dari pathogen
ii. Pre-clinical stage  tahap ini menggunakan kultur jaringan atau sel dan pengujian
pada hewan untuk mengukur keamanan dari kandidat vaksin serta
immunogenesitasnya (kemampuan menimbulkan respon imun). Hewan dapat
berupa tikus dan monyet. Tahap ini berlangsung selama 1-2 tahun
iii. Investigational New Drug (IND) Application  sponsor, yang manan berasal dari
perusahaan swasta, akan men-submit proposal ke FDA. Sponsor akan menjelaskan
proses pengujian dan pemasaran, menjelaskan kesimpulan dari laporan lab.
Sedangkan FDA memiliki waktu 30 hari untuk menyetujui aplikasi ini
 Tahapan kedua: Clinical Studies with Human Subjects
i. Phase I Vaccine Trial  melibatkan sekelompok orang dewasa sebanyak 20-80
subjek ; non-blinded (peneliti dan subjek mengetahui apakah yang diberikan vaksin
atau placebo) . Tujuan: mengukur keamanan kandidat vaksin dan menentukan jenis
dan luasan respon imun yang dipicu oleh vaksin
ii. Phase II Vaccine Trial  melibatkan kelompok yang lebih besar, beberapa subjek
termasuk kelompok yang beresiko terkena penyakit ; randomized and well control.
Tujuan: mempelajari keamanan vaksin, immunogenesitas, dosis, jadwal immunisasi
dan jalur administrasi
iii. Phase III Vaccine Trial  melibatkan ribuan sampai puluhan ribu subjek ;
randomized and double blinded. Tujuan : mengukur keamanan dan efficacy vaksin
(apakah dapat mencegah penyakit ; mencegah infeksi pathogen ; mengarah ke
produksi antibody atau respon imun lain terkait pathogen)
 Tahapan ketiga: Approval and Licensure
 Tahapan keempat: Post-Licensure Monitoring
i. Phase IV Trial  penelitian yang bersifat opsional yang dapat perusahaan obat
lakukan setelah vaksin dipasarkan. Produsen dapat melanjutkan untuk menguji
keselamatan , effkiasi dan penggunaannya
ii. Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS)
 CDC dan FDA membentuk The Vaccine Adverse Event Reporting System
pada 1990 . CDC menyebutkan bawa mereka memonitor data VAERS
untuk:
a. Mendeteksi efek samping baru, tidak biasa atau yang khusus
b. Memonitor peningkatan efek samping yang sudah diketahui
c. Mengidentifikasi factor resiko potensial untuk tipe-tipe efek
samping tertentu
d. Mengukur keselamatan dari newly licensed vaccine
5. Etika terhadap hewan coba
 Pada tahun 1998, pemerintah Inggris memperkenalkan review etik yang mendorong atau
menggalakkan kesejahteraan hewan dengan memastikan bahwa penggunaan hewan coba
dilakukan dengan benar. Salah satu poin penting dalam review ini adalah 3R---
Replacement, Reduction dan Refinement.
i. Reduction  meminimalisir jumlah hewan yang digunakan, tidak boleh lebih dan
tidak boleh kurang
ii. Replacement  menggunakan hewan uji jika memang diperlukan
iii. Refinement  memperhatikan perlakuan kepada hewan berupa melakukan
pengawasan kandang, perawatan hewan serta memberi makan dan minum yang
layak
 Dalam memberikan perlakuan pada hewan coba, ada tiga tahap penting:
i. Pre-experiment  melakukan pemeliharaan dan perawatan yang baik
ii. Experiment  memegang dan menahan tanpa menyakiti dan tetap menjaga
keamanan penguji. Pada hewan hidup, kita dapat mengambil sampel berupa darah,
urin, cairan cerebrospinal dan biopsy. Sedangkan pada hewan mati, lakukan otopsi
untuk mengambil sampel berupa jaringan dan organ
iii. Post-experiment  hewan yang masih hidup dengan kecacatan ataupun memiliki
penyakit harus segera dibunuh. Selanjutnya, hewan yang mati tersebut perlu
dilakukan autopsy untuk mengetahui penyebab penyakit.

Anda mungkin juga menyukai

  • Evaluasi IKM
    Evaluasi IKM
    Dokumen1 halaman
    Evaluasi IKM
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Cheklist Endokrin Koas
    Cheklist Endokrin Koas
    Dokumen2 halaman
    Cheklist Endokrin Koas
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • KASUS BEDAH SARAF-2020
    KASUS BEDAH SARAF-2020
    Dokumen28 halaman
    KASUS BEDAH SARAF-2020
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Benang
    Benang
    Dokumen29 halaman
    Benang
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Ilustrasi Kasus
    Ilustrasi Kasus
    Dokumen16 halaman
    Ilustrasi Kasus
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Tutor 2
    Tutor 2
    Dokumen5 halaman
    Tutor 2
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Tutor 1
    Tutor 1
    Dokumen6 halaman
    Tutor 1
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Gastro 2
    Gastro 2
    Dokumen48 halaman
    Gastro 2
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Rheu 1
    Rheu 1
    Dokumen16 halaman
    Rheu 1
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat
  • Gastro 1
    Gastro 1
    Dokumen18 halaman
    Gastro 1
    Andre Luthfi
    Belum ada peringkat