Anda di halaman 1dari 18

GASTROENTERO-HEPATOLOGI

 Yang bukan merupakan factor penyebab kerusakan mukosa pada gastropati  mukosa (factor
protektif)
 Patofisiologi gastropati OANIS  efek samping OAINS pada lambung, terjadi melalui
o Mekanisme topical (non prostaglandin dependent)  merusak mukosa lambung; 
sucralfate 4 x 500 mg
o Mekanisme sistemik (prostaglandin dependent)  menghambat COX-1  misoprostol
2x 200 mcg/hari
 Tx GERD/Heartburn
o Step Up
 Antasida  gagal  H2 blocker or Prokinetic dosis standard 4-6 minggu 
gagal  PPI dosis standar 4 minggu, lalu lanjut terapi “on demand”
o Step Down (more preffered)
 PPI 8 minggu kemudian pemeliharaan dgn H2 Blocker atau prokinetic, atau on
demand
o Antasida : 4x1 sendok makan
o PPI :
 Omeprazole caps 2 x 20
 Lansoprazole caps 2 x 30
o H2Blocker
 Ranitidin tab 4 x 150
 Cimetidine tab 4 x 400
o Prokinetik
 Metoclopramide 3 x 10 mg
 Domperidone 3 x 10 mg
 Hepatitis
o Yg menular secara fecal-oral  Hepatitis A
o Hepatitis yang dapat hidup bersama dan saling memperberat  Hep B + Hep D
o Syarat untuk pemberian analog nucleoside (obat hepatitits viral)
 Viral load tinggi persisten
 HBeAg (+)
 Sign n symptom parah
 Replikasi viral aktif
o Tx Hepatitis B Kronik  Lamivudin, Emiricitabine
o Tx Hepatitis C  Ribavirin
 Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada diare kronik
o Pemeriksaan feses lengkap (leukosit feses, volume feses, berat dan kuantitatif fecal fat
pada feses 24 jam, lemak feses, osmolalitas feses, pemeriksaan parasite atau telur pada
feses)
o Darah rutin, dll
 DD Diare lender darah  kecuali: IBS (option: Ca colon, IBS, IBD, Poliposis, diverticulitis)
IBS hanya lendir saja
 Karakteristik IBS
o Kriteria Manning
 Pain relieved with defecation
 More frequent stools at the onset of pain
 Looser stool at the onset of pain
 Visible abdominal distention
 Passage of mucus
 Sensation of incomplete evacuation
o Rome III Diagnostic Criteria (IBS)
 Recurrent Abdominal pain / discomfort at least 3 days/month in the last 3
month, associated with 2/more:
 Improvement of defecation
 Onset associated with a change in frequency of stool
 Onset associated with a change in form (appearance) of stool
 Criteria fulfilled for the last 3 months with symptom onset at least 6 month prior
to diagnosis
 Kriteria IBS Kecuali: tinja kadang-kadang cair, tidak selalu cair ATAU nyeri
 Membedakan hepatitis aktif dan bukan
o ↑ HBV DNA, HBeAg (+) aktif replikasi, Anti-HBe (-)
 Nucleoside analogue drugs include:

Deoxyadenosine analogues
 Didanosine (dd1)(HIV)
 Vidarabine (chemotx)
Deoxycytidine analogue
 Cytarabine (Chemotx)
 Emtricitabine (FTC)(HIV)
 Lamivudine (3TC)(HIV, Hep B)
 Zalcitabine (ddC)(HIV)
Deoxyguanosine Analogue
 Abacavir (HIV)
 Entecavir (Hep B)
Deoxy-thymidine analogue
 Stavudine (d4T)
 Telbivudine (hep B)
 Zidovudine (azidothymidine, or AZT)(HIV)
Deoxyuridine analogue
 Idoxyuridine
 Trifluridine
a. Gastroenterology – hepatologi
1. IBD yang di colon saja  ulcerative colitis (di rectosigmoid)
Terlokalisasi di kolon, mulai dari rectum ke proksimal

IBD : UC IBD : CD
Bloody diarrhea + mucus Demam,
Nyeri perut,
BB turun,
Teraba massa abdomen
@ Colon @ all GIT
- Rectosigmoid - Ileum terminalis
- Rectum s.d. flexura hepatica - Ileocaecal
Ulser superfisial, multiple Ulser deep, linear, stricture
Lesi polipoid Cobble stone appearance
Skip lesions

2. Penyakit yang bukan di rectum  Chron’s disease


Sepanjang traktur GI (mulai mulut-anus), ada skip lesion

3. HbsAg  Hepatitis B
Ditemukan di Hep. D koinfeksi

4. Dyspepsia yang bukan fungsional  ulkus duodenum, ulkus gaster

Dispepsia Fungsional Dispepsia Organik


- Ulcer like - GERD
- Dismotility - Peptic Ulcer Disease (gastric ulcer/
- Unspecified duodenal ulcer)
- Mixed type - NSAID induce
- Related malignancy

5. Penyebab ulkus gaster  H. pylori 70%


OAINS Selective COX-2
Drug induce : NSAID, aspirin, steroid, antibiotic (eritromisin, metronidazole), CCB, teofilin,
bifosfonat, suplemen kalium, acarbose

6. Penyebab perdarahan lambung, obat jantung  asetosal (aspirin), NSAID

7. Penyebab varises esofagus terbanyak  Sirosis Hepar

8. Penyebab non-cardiac chest pain terbanyak  Heartburn, GERD

9. Symptom sirosis hepatis, kecuali  polyarthritis


Gejala sirrosis hepatis:
- Atrofi muskulus temporalis
- Spider nevi
- Palmar eritem
- Kuku : clubbing, terry nail, muehrche line
- Flapping tremor/ asterixis
- Hypertrophic osteoarthropathy
- Distensi abdomen  ascites krn ↓albumin, edema perifer
- Splenomegali
- Caput medusa
- Bruit epigastrium (Cruveilhier-Baungarten murmur)
- Jaundice
- Hematemesis melena
- Sindrom hepatorenal
- Ensefalopati hepatikum
- Atrofi testis
- Ginekomastia
- Alopesia di dada dan aksila
- Fetor hepatikum  metionin
- Petekie dan ekimosis

10. Bukan Sign Symptom dyspepsia  konstipasi


Dyspepsia fungsional Rome III  nyeri epigastric, rasa terbakar di epigastric, rasa penuh
setelah makan, cepat kenyang, tanpa kerusakan struktur anatomi, berulang dlm 3 bulan dgn
onset min 6 bulan

11. Keracunan baygon, antidotumnya  Naloxon VS (Opioid)


Baygon  organofosfat dan antikolinesterase
- Sulfat atrofin
- Atau pralidoxime  kolinergik  berikan dengan organofosfat
Sadar :
- Kumbah lambung, injeksi sulfas atrofin 2mg (8 ampul) IM
- 30’ kemudian 0,5 mg SA (2A) IM di ulang tiap 30’ sampai artropinisasi  0,25 mg SA
(1A) IM tiap 4 jam selama 24 jam
Tidak sadar:
- Inj. SA 4 mg (IV) (16A)  30’ kemudian SA 2 mg (8A) IM ulang tiap 30’ sampai sadar 
beri SA 0,5 mg s.d atropinisasi (midriasis, fotofobia, mulut kering, takikardia, palpitasi)
 0,25 mg SA tiap 4 jam
Versi II

1. Pemeriksaan penunjang pada diare kronik  CIL


Pemeriksaan feses lengkap (leukosit feses, volume feses, mengukur berat dan kuantitatid fecal
fat pada feses 24 jam, lemak feses, osmolalitas feses, pemeriksaan parasite atau telur pada
feses), Darah rutin, dll

2. DD diare kronik (lendir darah), KECUALI  IBS (hanya lendir)


a. Ca colon
b. IBS
c. IBD
d. Polyposis
e. divertikulitis
diagnosis akhir kasus diare kronik:
- colitis infektif
- colitis amoeba
- colitis iskemik
- adenocarcinoma
- IBD
Diagnosis akhir kasus diare kronik yang disertai darah dan nyeri perut
- Colitis infeksit
- Colitis amoeba
- Diverticulosis
- Karsinoma
- IBD

3. Biomarker keganasan colorectal  CEA

4. Karakteristik IBS  distensi, nyeri abdomen, perubahan pola defekasi, membaik dengan ditekan
IBS Rome III : nyeri abdomen minimal 3 bulan dengan onset 6 bulan sebelumnya
- Membaik dengan defekasi
- Perubahan frekuensi BAB
- Perubahan penampilan feses

5. Ulcerative Colitis, chron’s Disease dan terapi


Tx UC :
- Kortikosteroid: prednisone 40-60 mg, tap off
- Asam aminosalisilat: sulfasalazine dan …..
- Imunosupresif: 6-merkaptopurin, azatioprin, siklosporin
- Bedah
Tx CD:
- 5-ASA  (sulfasalazine, mesalazine)
- Kortikosteroid  Prednison 40-60 mg, tapering off
- Azathioprine, mercaptopurine
- Infliximab IV untuk CD
- Ciprofloxacin/metronidazole untuk CD

6. Tipe dyspepsia:
- Dyspepsia dismotilitas  mual muntah sebah perut kembung
- Dyspepsia ulkus  nyeri
- Dyspepsia refluks  GERD
- Dyspepsia non spesifik
Dispepsia:
- Organic
o Ulkus
o GERD
o Keganasan
- Non organic
o Nyeri epigastric
o Cepat kenyang / penuh

7. Terapi GERD  PPI Test


PPI test : pemberian PPI selama 2 minggu tanpa didahului endoskopi  gejala membaik 
tegak Dx GERD
Terapi inisial GERD dgn PPI dosis tunggal pagi hari sebelum makan selama 2-4 minggu

Step Up : antasida  gagal  H2blocker atau prokinetic dosis standar 4-6 minggu  gagal 
PPI dosis standar 4 minggu, lalu lanjut terapi on demand
Step Down : PPI 8 minggu, kemudian pemeliharaan dgn H2 blocker atau Prokinetik atau on
demand

1) Antasida  4 x C1
2) H2 antagonist
1. Cimetidin 4x400mg
2. Ranitidine 4x150mg
3. Famotidine 2x20mg
4. Nizatidine 2x150mg
3) Prokinetic
1. Metoclopramide 3x10mg
2. Domperidone 3x10-20mg/hari
4) Sukralfat  4x1g
5) PPI
1. Omeprazole 2x20mg
2. Lansoprazole 2x30mg
3. Pantoprazole 2x40mg
4. Rabeprazole 2x20mg
5. Esomeprazole 2x40mg
8. Komplikasi GERD
Paling sering adalah striktus esofagus dan perdarahan sebagai dampak perangsangan kronik
asam lambung terhadap mukosa esofagus, terjadi perubahan epithelial skuamous menjadi
kolumner metaplastic (BARRETT’s DISEASE) yang merupakan keadaan premaligna

9. Edukasi dan factor pencetus/risiko GERD


a. Kopi
b. Obese
c. Tidur
d. Rokok

Modifikasi gaya hidup


- Tinggikan kepala waktu tidur dan hindari makanan sebelum tidur 15-20 cm 
meningkatkan bersihan asam selama tidur dan mencegah refluks asam lambung ke
esofagus
- Menurunkan BB berlebih
- Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
- Makan jangan terlalu kenyang
- Berhenti merokok dan konsumsi alcohol Karena menurunkan tonus LES
- Kurangi konsumsi lemak dan jumlah makan Karena dapat menimbulkan distensi
lambung
- Hindari makanan/minum seperti coklat, the, peppermint, kopi, soda  menstimulasi
asam
- Hindari obat antikolinergik, diazepam, opiate, CCB, B-agonist, progesterone

10. USG Cirrhosis


USG bila menilai sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenisitas, adanya massa.
Pada sirosis hati mengecil dan nodular, permukaan irregular, dan ada peningkatan
ekogenisitas parenkim hati
USG juga bisa melihat ascies, splenomegaly, thrombosis, vena posta dan pelebaran vena porta
serta skrining Ca Liver pasien Cirrhosis

11. Bilirubin level  post hepatal? Hepatal? Pre?


Kadar bilirubin 5-18
Indirek bilirubin  pre-hepatal
Direk bilirubin  intra dan posthepatal

12. Obes, wanita 40 tahun dengan keluhan heartburn. Factor predisposisi, obat?
a. Pre endoscopy heartburn
b. PPI Dosis double
c. PPI Dosis standar
d. H2 Blocker dosis tinggi
e. H2 blocker dosis rendah

13. Yang merupakan factor penyebab kerusakan mukosa pada gastropati  mukosa
Penyebab:
- NSAID
- H. pylori
- Stress
- Free radical
- Hypertension

14. Patofisiologi gastropati OAINS  Defisiensi PG


Efek samping OAINS pada lambung terjadi melalui mekanisme topical (non prostaglandin
dependant), merusak mukosa lambung, dan mekanisme sistemik (prostaglandin dependant),
menghambat COX-1

a. Defisiensi PG (prostaglandin↓)
b. Insufisiensi mucus

15. Hepatitis yang menular secara Fecal-oral  Hepatitis A dan E

16. Hepatitis yang hidup bersama dan saling memperberat  Hepatitis B + Hepatitis D

17. Hepatitis B Kronis?


- HBsAg (+) >6 bulan
- HBeAg (+) atau (-)  penanda replikasi virus aktif atau tidak
- Serum HBV-DNA >20.000 IU  kadar antara 2.000 – 20.000 IU/mL sering ditemukan
pada pasien dengan HBeAg (-)
- ALT/AST↑ persisten/intermittent
- Biopsy hati ditandai dengan proses nekro-inflamasi tingkat sedang-berat

Hepatitis B Kronis karier Inaktif


- HBsAg (+) >6 bulan
- HBeAg (-) dan Anti HBe (-)
- Serum HBV-DNA <2.000 IU/mL
- ALT/AST normal
- Biopsy hati tidak memperlihatkan adanya hepatitis

18. Bedakan Hep. B aktif dan kronis


HBV-DNA (+)
HBeAg (+)
Anti HBe (-)
Anti HBc IgM (+)

19. Terapi hepatitis B kronik?


- Interferon Alfa (IFNalfa) 5 juta IU setiap hari selama 16 minggu / peg IFNalfa 48 minggu
- Lamivudine 100 (3TC) mg/hari
- Adefovir 100 mg/hari
- Telbivudine (Sebivo) 600 mg/hari
- Entecavir (baraclude) 0,5 mg/hari
- Tenofovir 300 mg/hari

Terapi Hepatitis C?
- Ribavarin 1000 mg/hari + Interferon alfa (IFNalfa) 3 juta IU 3x/minggu

20. Syarat untuk pemberian analog nucleoside (obat hepatitis viral)


- Viral load tinggi persisten
- HBeAg (+)
- Sign & symptom parah
- Replikasi viral aktif

21. Penderita laki-laki 60 tahun didiagnosa dengan Cirrhosis Hepatis dan dibawa ke RS dengan
muntah darah, BAB hitam, dan ascites. Kira-kira perdarahannya terjadi Karena …
a. Perdarahan v. oesophagia
b. Perdarahan v. gastrica brevis
c. Perdarahan v. mesenterica superior
d. Perdarahan v. mesenterica inferior
e. Perdarahan v. azygosproximal

22. Seorang wanita 37 tahun datang dengan keluhan nyeri perut berulang, tipe nyeri seperti keram
dan menghilang dengan defekasi. Penderita minum enalapril untuk hipertensi dideritanya.
Pemeriksaan fisik tidak menjumpai adanya kelainan. Pemeriksaan lab menunjukkan hasil
normal, pemeriksaan darah lengkap dan fungsi hepar
Langkah selanjutnya untuk penderita ini?
a. Pemeriksaan apusan darah
b. CT Scan abdomen
c. Endoskopi
d. Pemeriksaan urin
e. Edukasi dan reassuring

Kriteria Manning
- Pain relieve with defecation
- More frequent stool
- Looser stool
- Visible abdominal distention
- Passage of mucus
- Sensation of incomplete evacuation
23. Laki-laki 40 tahun dengan riwayat colitis ulserativa. Gambaran penyakit yang akan menentukan
peningkatan untuk terjadinya keganasan adalah?
a. Lama duarasi sakit <10 tahun
b. Riwayat terjadinya megacolon toksik
c. Adanya gambaran pancolitis
d. Ditemukan adanya pseudopolip pada kolonoskopi
e. Kebutuhan steroid yang tinggi

24. Seorang penderita sirosis hepar usia 58 tahun masuk rumah sakit dengan ascites massif dan
edema kaki. Tidak dijumpai adanya kelainan pada pernafasan dan tanda-tanda ensefalopati
hepatikum. Hasil laboratorium menunjukkan serum elektrolit: Na 130, K 3,6, Cl 8,5, kreatinin 1
mg/dL, BUN 18 mg/dL. Tirah baring, pembatasan natrium dan air dan pemberian spironolakton
dan furosemide dengan penuh tidak memberikan penurunan BB yang bermakna setelah 5 hari,
tindakan selanjutnya adalah …
a. Pemberian furosemide IV 80 mg
b. Acetazolamide oral 250 mg/hari
c. Pemasangan peritoneovenous shunt
d. Parasentesis terapeutik
e. Ditambahkan HCl 25 mg

25. Seorang wanita 75 tahun dengan riwayat gastritis yang dicetuskan oleh aspirin 5 tahun yang lalu
saat ini mengatakan nyeri lutut yang berat yang diduga suatu OA. Penderita membutuhkan
terapi dengan NSAID. Dari pilihan pengobatan di bawah mana yang paling tepat untuk
mencegah terulang perdarahan GI tract?
a. Omeprazole
b. Misoprostol  Analog PGE
c. Nizatidine
d. Atropine
e. Sukralfat

26. Wanita 23 tahun yang sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 8 minggu mengeluh
mual sejak 4 minggu yang lalu dan muntah hebat sejak 2 harri yang lalu. 4 jam yang lalu
penderita muntah bercampur darah segar. Dirasakan nyeri di daerah epigastrium. TD 100/70
mmHg, Nadi 98 x/menit, RR 24 x/menit. Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan
haemoglobin 10,1 mg/dL, AL 13.000/mm3, AT 219.000/mm3, SGOT/SGPT 43/39. Kemungkinan
diagnosis penderita adalah …
a. Hyperemesis gravidarum dgn Mallory Weiss Tear
b. Ulkus peptikum
c. Gastritis erosive
d. Angiodysplasia
e. Rupture varices esofagus

27. Seorang perempuan 30 tahun dirujuk ke IGD Karena demam dan nafsu makan menurun selama
3 hari. Hasil pemeriksaan fisik penderita tersebut menunjukkan adanya jaundice dan
hepatomegaly. Uji laboratorium menunjukkan peningkatan enzim aminotransferase. Menurut
pernyataan penderita, dia telah mendapatkan vaksinasi hepatitis B 2 tahun yang lalu namun
belum mendapatkan vaksinasi hepatitis A. hasil pemeriksaan serologi sebagai berikut: IgM HAV
(-), IgG HAV (+), HBsAg (-), HBsAb (+), HBcAb (-), HCV Ab (+)
Kesimpulan yang paling akurat adalah bahwa penderita tersebut …
a. Saat ini menderita hepatitis A, belum pernah terinfeksi HBV dan menderita Hepatitis C pada
masa lalu
b. Saat ini menderita hepatitis A, pernah terinfeksi HBV dan HCV di masa lalu
c. Pernah terinfeksi oleh HAV dan HCV pada masa lalu dan sedang menderita Hepatitis B
d. Pernah terinfeksi oleh HAV pada masa lalu, belum pernah terinfeksi HBV, dan sedang
menderita Hepatitis C
e. Pernah terinfeksi HAV dan HCV pad amasa lalu, belum pernah terinfeksi HBV, dan saat ini
menderita Hepatitis C

28. Wanita 42 tahun datang dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati, nyeri dirasakan terutama
pada malam hari, nyeri berkurang setelah makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
epigastrium
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. Ulkus gaster (pain-food-pain)
b. Ulkus duodenum (pain-food-relieve)
c. Esophagitis
d. Gastritis
e. Gastropati hipertensi portal

29. Seorang pria 39 tahun datang dengan keluhan diare selama 2 bulan. Hasil pemeriksaan
kolonoskopi menunjukkan Cobblestone appearance. Apakah diagnosis yang paling tepat pada
pasien tersebut?
a. Colitis Ulcerative
b. Crohn’s Disease
c. Amoebiasis Intestinal
d. Ca colon
e. Colitis TB

30. Wanita 46 tahun, gemuk datang mengeluh nyeri hebat pada perut sebelah kanan atas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Murphy’s Sign (+), apakah diagnosis yang paling mungkin pada
pasien tersebut?
a. Kolesistitis akut
b. Pankreatitis akut
c. Gastroduodenitis
d. Perforasi ulkus gaster
e. Pyelonephritis akut
31. Mana di antara berikut ini merupakan penyebab yang mungkin dari hematemesis melena pada
pasien ini?
a. Mallory Weiss Tear
b. Duodenitis errosiva
c. Rupture varises esofagus
d. Ca gaster
e. Gastropati OAINS

32. Pria 67 tahun datang dengan keluhan perut membesar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
massa pada kanan atas, berdungkul, USG abdomen menunjukkan adanya pada lobus kanan
hepar. Mana di antara berikut ini pemeriksaan yang menunjang diagnose pasien tersebut?
a. CA 19-9  pankreas
b. Alfa fetoprotein (AFP)  hepar
c. PSA (Prostate Specific Antigen)
d. CA-153  payudara
e. Seromoeba  abses hepar

33. Pria 36 tahun datang dengan keluhan nyeri kanan atas disertai demam selama 10 hari. Pada
pemeriksaan didapatkan hepatomegaly, nyeri tekan. USG abdomen didapat gambaran abses,
hepar dgn diameter 9cm, mana diantara ini merupakan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
thd pasien tersebut?
a. Elektroforesa protein  cek fungsi hepar
b. HBsAg
c. Anti HCV
d. Alkali fosfatase  liver disease
e. Seramoeba

34. Seorang wisatawan dari Jerman 40 tahun sehabis minum es cendol, pada malam harinya
menderita diare 10x kuning encer disertai mules tanpa lendir dan darah. Pemeriksaan fisik
ditemukan, compos mentis, TD 110/80, Nadi 84x/menit, Temperatur aksilla 37,5°C. penyebab
yang pertama kali dipikirkan adalah …
a. Salmonella
b. E. coli
c. Virus Norwalk
d. Shigella (diare lendir darah)
e. Amoeba

 Diare cair, lendir (-), darah (-), nyeri perut, mual muntah, riw berpergian ke negara
berkembang  E. coli (ETEC)
 Diare cair, lendir (-), darah (-), nyeri perut, muntah, demam, riw di nursery/ daycare 
Rotavirus, Norovirus
 Daging2 tidak matang  Salmonella, c. perfringens, s. aureus, EHEC
 Diare banyak spt cucian beras, riw makan ikan2 tidak matang  V. cholera
 Minum/ renang di danau  Giardia

35. Saran yang diberikan kepada wisatawan di kasus di atas?


a. Vaksinasi sebelum berangkat
b. Vaksinasi setelah tiba di tempat tujuan
c. Jenis vaksin sesuai dengan penyakit bersifat endemis
d. Hindari mengkonsumsi minuman yang tidak dikemas
e. Menelan antibiotic setiba di daerah tersebut hingga waktu pulang

36. Suhu badan yang sub febris akibat?


a. Infeksi bakteri
b. Infeksi parasite
c. Mual
d. Mules
e. Dehidrasi

Sub febris (37,3 – 37,9)  infeksi, radang, dehidrasi, anemia, imunisasi

37. Pengelolaan penting pada penderita tersebut?


a. Jenis makanan tertentu
b. Jenis minuman tertentu dilarang
c. Pemberian cairan per oral  rehidrasi
d. Pemberian intravena cairan
e. Antibiotika
38. Seorang wanita 43 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut kanan
atas. Nyeri perut sejak 4 hari yang lalu dan bertambah berat sejak 2 hari ini bila perut kanan atas
ditekan. Penderita juga merasakan badan lemes, mual, muntah. Kemungkinan kelainan yang
diderita penderita tersebut?
a. Ulkus peptikum
b. Cholecystitis acute
c. Cholelithiasis (4F)
d. Acute viral hepatitis
e. Appendicitis

Cholecystitis : dyspepsia, abdominal pain, RUQ pain, leucocytosis, fever


Cholelithiasis : 4F, fatty food induced, nausea, fever (-)
Cholangitis : Charcot triad (icteric, fever, chill), gallbladder enlargement related to malignancy
Acute Suppurative Cholangitis : Reynold’s pentad (Charcot triad + hypotension + confusion)

39. Bila pada pemeriksaan fisik penderita ditemukan Murphy sign (+), hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan peningkatan transaminase dan bilirubin total dan HBsAg (-), Anti
HBsAg (-), kemungkiann kelainan yang sangat mungkin adalah….
a. Cholecystitis acute
b. Cholelithiasis
c. Cholecystitis chronic
d. Cholelithiasis
e. Pancreatitis acute  Boa’s sign

40. Pria 46 tahun datang ke UGD dengan muntah dan BAB berdarah 1 hari SMRS, keluhan diawali
nyeri mendadak pada ulu hati, muntah juga mengandung sisa makanan. Nyeri ulu hati berulang
sejak 1 tahun yang lalu biasanya beberapa jam setelah makan. Akral dingin, nyeri tekan dan
defence muscular (-). Perut tidak kembung dan bising usus meningkat. Tidak ditemukan tanda
gagal hati. TD 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit lemah dan tidak teratur. Diagnosis ….
a. Syok hemorrhagic Karena pecahnya varises esofagus
b. Syok hemorrhagic Karena pencahnya ulkus peptikum
c. Syok hemorrhagic perdarahan varises fundus lambung
d. Syok hemorrhagic perdarahan kanker lambung
e. Syok hemorrhagic perdarahan vascular malformation

41. Manakah penanganan awal yang harus dilakuakn pada pasien tersebut?
a. Resusitasi cairan, pengawasan ketat terhadap TV, obat maag
b. Resusitasi cairan dan transfuse, O2, NGT, obat maag
c. Resusitasi cairan dan transfuse, O2, NGT, Ab spectrum luas
d. Resusitasi cairan, pengawasan ketat terhadap TV, transfuse, O2, NGT, endoskopi
e. Resusitasi cairan, O2, NGT, bilas lambung, Ab spectrum luas

42. Apakah cairan yang paling tepat untuk pasien tersebut?


a. PRC
b. Transfusi darah lengkap
c. RL  diare atau kehilangan cairan
d. HES
e. Normal saline  loading cairan, pasien manapun / syok

43. Setelah pasien diresusitasi, tampak perbaikan hemodinamik. Endoskopi GIT terlihat sumber
perdarahan tetapi gagal untuk menghentikan perdarahan dan 750 mL darah dibutuhkan untuk
menjaga tekanan darah cukup selama 8 jam. Manakah penanganan yang paling tepat
selanjutnya?
a. Adrenalin TV
b. Eksplorasi laparotomi
c. Lebih banyak transfuse darah
d. Omeprazole IV
e. Pitresin drip

44. Pria 55 tahun ke UGD dengan KU nyeri seluruh perut sejak 2 hari yang lalu. Nyeri di mulai di ulu
hati kemudian nyeri bertambah dan menyebar ke seluruh perut. Pasien tampak berkeringat dan
lethargie. NT(-), NL (+) DM (+) perut kembung, dan BU menurun. Batas paru hepar menghilang.
TD 100/60, N 110 x/menit, suhu 38°C. Os punya nyeri ulu hati selama 1 tahun. Os selalu makan
obat aspirin untuk keluhan nyeri kepalanya. Penyebab paling sering penyakit tersebut?
a. Primary peritonitis
b. Secondary peritonitis
c. Tertiary peritonitis
d. Faceal peritonitis
e. Foreign body peritonitis

45. Seorang pria 50 tahun, keluhan kolik di kanan atas disertai urin kemerahan, foto polos abdomen
didapat bayangan radioopak kecil diameter 1 cm di subcostal XII kanan. Dx?
a. Kolelithiasis
b. Hepatolithiasis
c. Nefrolitiasis kanan
d. Ureterolithiasis
e. Abses hepar yang kalsifikasi

46. Wanita 40 tahun, mengeluhkan sakit di abdomen kanan atas. Pada pemeriksaan didapatkan
kandung empedu ukuran membesar, tebal dinding disertai gambaran “double rims” tampak
bayangan hip disertai posterior acoustic shadowing ukuran 2 cm dari intraluminal. Diagnosis?
a. Hydrops vesical fellea
b. Tumor vesical fellea
c. Kolesistitis kronis
d. Kolangitis akut
e. Kolesistitis akut dan kolelithiasis
47. Wanita datang dengan keluhan dyspepsia, lalu dari endoskopi ditemukan massa. Hasil biopsy
ditemukan adenocarcinoma esofagus. Yang merupakan awal terjadinya keadaan ini?
a. Esophagitis akut
b. Esophagitis kronis
c. Esophagitis ulcerative
d. Esophagitis Barrett’s (pre malignant state)
e. Esophagitis erosi

48. Pasien laki-laki 30 tahun, IgM HBV (+), kakaknya meninggal Karena Cirrhosis Hepar, kakek
meninggal Karena kanker hepar. Dimana mengetahui replikasi sel?
a. HBsAg
b. Anti HBs
c. Anti HBc
d. HBeAg
e. HBcAg

49. Pasien laki-laki 70 tahun, BAB pucat, ikterik, riwayat penyakit hati disangkal. Massa epigastrium
dan nyeri. Dx?
a. Kolelithiasis
b. Kolesistitis
c. Pankreatitis akut
d. Pankreatitis kronis
e. Kanker pancreas

50. Laki-laki 30 tahun. Keluhan: nyeri kepala, mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri otot, buang air
kecil menurun. 1 minggu yang lalu banjir. Pemeriksaan didapatkan mata agak merah, sedikit
ikterik, hepatosplenomegaly. Pemeriksaan mikroskopik ditemukan kuman spiral
Diagnosis ?
a. Salmonellosis
b. Shigellosis
c. Treponomiasis
d. Leptospirosis
e. Borealis

51. Wanita 43 tahun, BB 80 kg, keluhan nyeri mata dan kulit kuning. Pada USG tampak batu
empedu. Hasil lab yang meningkat adalah …
a. Bilirubin direk
b. Bilirubin indirek
c. Urobilinogen urine
d. Urobilinogen feses
e. Sterkobilin

52. Wanita 29 tahun, KU: nyeri pinggang kanan, demam, kadang menggigil. Px fisik: suhu 39°C, N
120 x/menit, RR dan TD normal. Nyeri perkusi di costovertebral kanan. Hasil lab Hb 12,6 gr/dL,
AL 12.000, AT 276.000, Ureum 34, Creatinin 1,4 mg/dL. Urin: albumin +1, silinder, leukosit 10-
12/lpb. Diagnose? ISK-A
a. Diverticulitis
b. Appendicitis
c. Cystitis acute
d. Vesicolithiasis
e. Pyelonephritis

53. Laki-laki 10 tahun, nyeri perut 1 hari. Awalnya tidak jelas lalu terpusat di kanan bawah, mual
muntah 1x, demam (-), nyeri kencing (-), nyeri bertambah saat fleksi tungkai kanan. Diagnosis?
a. Pankreatitis akut
b. Gastroduodenitis
c. Appendicitis (Psoas sign +)

54. Icterus akibat batu empedu, hasil lab yang meningkat …


a. Bilirubin direk (post hepatic)
b. Bilirubin indirek
c. Urobilinogen urin
d. Sterkobilinogen feses
e. Sterkobilin

55. Wanita, nyeri perut, BU menurun, BAB (-) sejak 2 hari, kesemutan ??. Pada pantat dan paha
tidak ada benjolan.
a. H. femoralis
b. H. medialis
c. H. umbilicalis
d. H. obturator

56. Wanita hamil 5 minggu, toksoplasma IgM (+) titer ??? X minggu kemudian IgM (-), titer 1/400.
Terapi?
a. Asam folat
b. Spiramicin
c. Kina
d. Sulfa
e. Piretamin

57. Wanita 44 tahun, nyeri ulu hati (+) mual, subfebris, nyeri lepas tekan perut bawah kanan. Hb 12,
diagnose?
a. Gastritis akut
b. Adnexitis dekstra
c. KED
d. Diverticulitis Meckel
e. Appendicitis acute
58. Tampaknya cobblestone ada pada penyakit? Crohn's disease
59. Yg bukan gejala dispepsia? (mual, muntah, nyeri epigastirium, rasa penuh di atas umbilikus,
nyeri di bawah umbilikus)
60. Obat post-MI yg bisa menyebabkan ulkus gaster? Asetosal (aspirin)
61. Penyebab tersering heartburn? GERD
62. Simptom sirosis, kecuali? (asites, edema, spider Nevi, lupa apa lagi tapi jawabannya poliartritis)
63. Yg bukan gejala dispepsia? (pilihannya mirip sama pertanyaan yg pertama tapi jawabannya
konstipasi)
64. Anti-HCV positif berarti terinfeksi? Hepatitis C
65. Screening HepB? HbsAg
66. Terapi ulkus duodenum? PPI+antibiotik?
67. Keracunan organofosfat, antidotum? Sulfat atropine

Anda mungkin juga menyukai