Yang bukan merupakan factor penyebab kerusakan mukosa pada gastropati mukosa (factor protektif)
o Tiga faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu
faktor asam dan pepsin, di mana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada
mukosa saluran pencernaan.
Pepsin (salah satu protease) breakdowns protein to smaller peptides
faktor ketahanan mukosa, di mana faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan
daripada faktor defensif atau agen yang melindungi mukosa. [8]
Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin.contoh lain: nsaid, bakteri H
pylori
Faktor defensif yang berperan adalah mucous barrier (mukus dan bikarbonat), mucosal
resistance barrier (resistensi mukosa), microcirculation (aliran darah mukosa)
dan prostaglandin.[7]
bakteri Helicobacter pylori.
Patofisiologi gastropati OANIS efek samping OAINS pada lambung, terjadi melalui
o Mekanisme topical (non prostaglandin dependent) merusak mukosa lambung (direct erosion of local
mucosa); sucralfate 4 x 500 mg
o Mekanisme sistemik (prostaglandin dependent) menghambat COX-1 prostaglandin menurun
misoprostol 2x 200 mcg/hari
Tx GERD/Heartburn
o Step Up
Antasida gagal H2 blocker or Prokinetic dosis standard 4-6 minggu gagal PPI dosis
standar 4 minggu, lalu lanjut terapi “on demand”
o Step Down (more preffered)
PPI 8 minggu kemudian pemeliharaan dgn H2 Blocker atau prokinetic, atau on demand
o Antasida : 4x1 sendok makan
o PPI :
Omeprazole caps 2 x 20
Lansoprazole caps 2 x 30
o H2Blocker
Ranitidin tab 4 x 150
Cimetidine tab 4 x 400
Famotidine 20mg
o Prokinetik
Metoclopramide 3 x 10 mg
Domperidone 3 x 10 mg
o Berdasarkan PPK
Tx PPI ( omeprazole 2x20mg/hari dan lanzoprazol 2x40mg selama 7-14 hari Bila perbaikan
signifikan (50-70%) GERD lanjutkan PPI sampai 4 minggu dan boleh + prokinetik
Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka penggunaan H2 Blocker 2x/hari: simetidin 400-800 mg
atau ranitidin 150 mg atau famotidin 20 mg.
Hepatitis
o Yg menular secara fecal-oral Hepatitis A& E
o Hepatitis yang dapat hidup bersama dan saling memperberat Hep B + Hep D
o Syarat untuk pemberian analog nucleoside (obat hepatitis viral)
Viral load tinggi persisten
HBeAg (+)
Sign n symptom parah
Replikasi viral aktif
o Tx Hepatitis B Kronik Lamivudin, Emiricitabine
Preferred agents
Pegylated interferon (PEG-IFN)-alpha-2a (adults) or IFN-alpha-2b (children) – Adult dose 180 μg weekly; pediatric
dose (age ≥1 year): 6 million IU/m 2 three times weekly
Entecavir – Adult dose: Daily 0.5 mg (lamivudine-/telbivudine-naive persons) or 1.0 mg (those with
lamivudine/telbivudine experience or decompensated cirrhosis); pediatric dose (age ≥2 years): Weight-based to 10-30
kg; for children weighing more than 30 kg, use 0.5 mg daily
Tenofovir dipovoxil fumarate – Adult and pediatric (age ≥12 years) dose: 300 mg daily
Tenofovir alafenamide – Adult dose only: 25 mg daily; no pediatric dosing
Nonpreferred agents
Adefovir – Adult and pediatric dose (age ≥12 years): 10 mg daily
Lamivudine – Adult dose: 100 mg daily; pediatric dose (age ≥2 years): 3 mg/kg daily (maximum: 100 mg)
Telbivudine – Adult dose only: 600 mg daily; no pediatric dosing
WHO recommends the use of oral treatments - tenofovir or entecavir, because these are the most potent drugs to suppress
hepatitis B virus. They rarely lead to drug resistance as compared with other drugs, are simple to take (1 pill a day), and have few
side effects so require only limited monitoring.
o Tx Hepatitis C Ribavirin
Sofosbuvir, daclatasvir and the sofosbuvir/ledipasvir combination are part of the preferred regimens in the WHO guidelines,
and can achieve cure rates above 95%. These medicines are much more effective, safer and better-tolerated than the older
therapies. Therapy with DAAs can cure most persons with HCV infection and treatment is shorter (usually 12 weeks). WHO is
currently updating its treatment guidelines to include pangenotypic DAA regimens and simplified laboratory monitoring.
Meanwhile, there remains a very limited role for pegylated interferon and ribavirin in certain scenarios.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada diare kronik (>4 minggu)
o Pemeriksaan feses lengkap (leukosit feses, volume feses, berat dan kuantitatif fecal fat pada feses 24 jam,
lemak feses, osmolalitas feses, pemeriksaan parasite atau telur pada feses)
o Darah rutin, dll
o Investigations
Acute diarrhea
Biasanya ga butuh px penunjang
Severe or prolonged symptoms
o Stool microscopy and culture
o Full blood count, ESR, CRP, albumin
Bloody diarrhea, systemic disturbance or significant abdominal tenderness and in those
whose symptoms do not settle promptly
o Flexible sigmoidoscopy& biopsy
o Plain abdominal radiograph
Chronic diarrhea
Further blood test thyroid function tests, iron studies, folate and B12 levels
Patients over the age of 45 with persistent diarrhea colonoscopy
Younger patients with typical features of functional bowel disease, normal exam and
blood screen no further exam is needed
Suspect crohn’s disease small bowel follows through
Diare kronis
kecuali masalah
iatrogenik:
pengobatan, bedah
Nyeri memburuk
Gambaran feses, sebelum BAB, hilang
Darah per rektum Darah (-), malabsorbsi
curiga malabsorpsi dengan BAB, perasaan
defekasi tidak tuntas
Usus halus:
Pertimbangkan diare
Colonoscopy + biopsi pencitraan, biopsi, Curiga IBS
fungsional
aspirasi
Darah (-),
Pengecualian diet:
sorbitol, laktosa
DD Diare lender darah kecuali: IBS (option: Ca colon, IBS, IBD, Poliposis, diverticulitis)
IBS hanya lendir saja
Karakteristik IBS
o Kriteria Manning
Pain relieved with defecation
More frequent stools at the onset of pain
Looser stool at the onset of pain
Visible abdominal distention
Passage of mucus
Sensation of incomplete evacuation
o Red flags:
o Anemia
o Family history of colon ca or IBD
o Fever
o Heme-positive stools
o New or recent onset in patient older than 50 years
o Nocturnal symptoms
o Palpable abdominal or rectal mass
o Persistent diarrhea or severe constipation
o Recent antibiotic use
o Rectal bleeding
o Weight loss
Kriteria IBS Kecuali: tinja kadang-kadang cair, tidak selalu cair ATAU nyeri
IBS adalah kelainan fungsional uusus kronis berulang dengan nyeri atau asa tidak nyaman abdomen yang berkaitan
dengan defekasi setidaknya selama 3 bulan
a. Gastroenterology – hepatologi
1. IBD yang di colon saja ulcerative colitis (di rectosigmoid)
3. HbsAg Hepatitis B
Ditemukan di Hep. D koinfeksi
4. Dyspepsia yang bukan fungsional ulkus duodenum, ulkus gaster
Tatalaksana:
6. Penyebab perdarahan lambung, obat jantung asetosal (aspirin), NSAID
NSAIDs and aspirin are injurious to mucosa of stomach and duodenum. NSAID-induced inhibition of mucosal
prostaglandin synthesis is thought to be a major mechanism of gastrointestinal mucosal injury. Prostaglandin
berguna untuk meningkatkan produksi mucus, meningkatkan mucosal blood flow dan menurunkan acid
production
Esophageal varices are dilated submucosal distal esophageal veins connecting the portal and systemic circulations.
This happens due to portal hypertension (most commonly a result of cirrhosis), resistance to portal blood flow,
and increased portal venous blood inflow. The most common fatal complication of cirrhosis is variceal rupture;
the severity of liver disease correlates with the presence of varices and risk of bleeding.
Prehepatic: Portal vein obstruction (EHPVO) or massive splenomegaly with increased splenic vein blood flow
Posthepatic: Severe right-sided heart failure, constrictive pericarditis, and hepatic vein obstruction (Budd-Chiari
syndrome)
Intrahepatic: Cirrhosis accounts for most cases of portal hypertension.
Less frequent causes are schistosomiasis, massive fatty change, diseases affecting portal microcirculation as
nodular regenerative hyperplasia and diffuse fibrosing granulomatous disease as sarcoidosis
- Sulfat atrofin
- Atau oxime/pralidoxime kolinergik berikan dengan organofosfat
Sadar :
- Kumbah lambung, injeksi sulfas atrofin 2mg (8 ampul) IM
- 30’ kemudian 0,5 mg Sulfat Atropine (2A) IM di ulang tiap 30’ sampai artropinisasi 0,25 mg SA (1A) IM
tiap 4 jam selama 24 jam
- Efek takikardia dihindari dengan pemberian diltiazem atau propranolol.
-
Tidak sadar:
- Inj. SA 4 mg (IV) (16A) 30’ kemudian SA 2 mg (8A) IM ulang tiap 30’ sampai sadar beri SA 0,5 mg
s.d atropinisasi (midriasis, fotofobia, mulut kering, takikardia, palpitasi) 0,25 mg SA tiap 4 jam
- Ozime/Pralidoxime diberikan dosis 4 gr/hari dibagi dalam 4 dosis. WHO merekomendasikan penggunaan
oxime (pralidoxime chloride/obidoxime) pada penderita simptomatik yang memakai atropin. Dosis
loading 2 g per iv lambat (20 menit) dan dilanjutkan dengan 1 gr per infus setiap jam.
- Pengobatan lain ialah pemberian magnesium sulfate atau pemberian sodium bicarbonate untuk
melakukan alkanisasi urin dalam rangka eliminasasi bahan beracun Diazepam (iv), bila kejang atau bila
terjadi delirium.
Versi II
1. Pemeriksaan penunjang pada diare kronik CIL
Pemeriksaan feses lengkap (leukosit feses, volume feses, mengukur berat dan kuantitatid fecal fat pada feses 24 jam,
lemak feses, osmolalitas feses, pemeriksaan parasite atau telur pada feses), Darah rutin, dll
Pada algorithm yg chronic diarrhea
o Fatty feces langsung di cek radiography
o Watery atau inflammatory feces stool analysis
Indikasi untuk Colon In Loop:
o Kolitis, adalah penyakit-penyakit inflamasi pada colon, termasuk didalamnya kolitis ulseratif dan kolitis
crohn.
o Carsinoma atau keganasan
o Divertikel, merupakan kantong yang menonjol pada dinding colon, terdiri atas lapisan mukosa dan
muskularis mukosa.
o Megakolon adalah suatu kelainan kongenital yang terjadi karena tidak adanya sel ganglion di pleksus
mienterik dan submukosa pada segmen colon distal.Tidak adanya peristaltik menyebabkan feses sulit
melewati segmena gangglionik, sehingga memungkinkan penderita untuk buang air besar tiga minggu
sekali.
o Obstruksi atau illeus adalah penyumbatan pada daerah usus besar.
o Invaginasi adalah melipatnya bagian usus besar ke bagian usus itu sendiri.
o üStenosis adalah penyempitan saluran usus besar.
o Volvulus adalah penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus ke bagian usus yang lain.
o Atresia ani adalah tidak adanya saluran dari colon yang seharusnya ada.
4. Karakteristik IBS distensi, nyeri abdomen, perubahan pola defekasi, membaik dengan ditekan
IBS Rome III : nyeri abdomen berulang 3 days/month minimal 3 bulan dengan onset 6 bulan sebelumnya
IBS Rome IV : nyeri abdomen berulang 1 day/week minimal 3 bulan dengan onset 6 bulan sebelumnya
- Membaik dengan defekasi
- Perubahan frekuensi BAB
- Perubahan penampilan feses
6. Tipe dyspepsia:
- Dyspepsia dismotilitas mual muntah sebah perut kembung
- Dyspepsia ulkus nyeri
- Dyspepsia refluks GERD
- Dyspepsia non spesifik
Dispepsia:
- Organic
o Ulkus
o GERD
o Keganasan
- Non organic
o Nyeri epigastric
o Cepat kenyang / penuh
o Mixed
o Non spesific
PPI test : pemberian PPI selama 2 minggu tanpa didahului endoskopi gejala membaik tegak Dx GERD
Terapi inisial GERD dgn PPI dosis tunggal pagi hari sebelum makan selama 2-4 minggu
Step Up : antasida gagal H2blocker atau prokinetic dosis standar 4-6 minggu gagal PPI dosis standar 4
minggu, lalu lanjut terapi on demand
Step Down : PPI 8 minggu, kemudian pemeliharaan dgn H2 blocker atau Prokinetik atau on demand
1) Antasida 4 x C1
2) H2 antagonist
1. Cimetidin 4x400mg
2. Ranitidine 4x150mg
3. Famotidine 2x20mg
4. Nizatidine 2x150mg
3) Prokinetic
1. Metoclopramide 3x10mg
2. Domperidone 3x10-20mg/hari
4) Sukralfat 4x1g
5) PPI
1. Omeprazole 2x20mg
2. Lansoprazole 2x30mg
3. Pantoprazole 2x40mg
4. Rabeprazole 2x20mg
5. Esomeprazole 2x40mg
8. Komplikasi GERD
Paling sering adalah striktus esofagus dan perdarahan sebagai dampak perangsangan kronik asam lambung terhadap
mukosa esofagus, terjadi perubahan epithelial skuamous menjadi kolumner metaplastic (BARRETT’s DISEASE)
yang merupakan keadaan premaligna
Komplikasi GERD
Stricture
Malory Weiss Tear condition marked by a tear in the mucous membrane, or inner lining, where the
esophagus meets the stomach.
Barrets Esophagus
Multiple mechanisms are involved in the pathogenesis of GERD including: (1) motor abnormalities, such as
impaired lower esophageal sphincter (LES) resting tone, transient LES relaxations, impaired esophageal acid
clearance and delayed gastric emptying; and (2) anatomical factors, such as hiatal hernia and obesity.
Increasing age and BMI, an urban environment, lower educational level, and pan masala chewing appear to be
risk factors of GERD symptoms for the studied population.
Modifikasi gaya hidup
- Tinggikan kepala waktu tidur dan hindari makanan sebelum tidur 15-20 cm meningkatkan bersihan asam
selama tidur dan mencegah refluks asam lambung ke esofagus
- Menurunkan BB berlebih
- Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
- Makan jangan terlalu kenyang
- Berhenti merokok dan konsumsi alcohol Karena menurunkan tonus LES
- Kurangi konsumsi lemak dan jumlah makan Karena dapat menimbulkan distensi lambung
- Hindari makanan/minum seperti coklat, the, peppermint, kopi, soda menstimulasi asam
- Hindari obat antikolinergik, diazepam, opiate, CCB, B-agonist, progesterone
12. Obes, wanita 40 tahun dengan keluhan heartburn. Factor predisposisi, obat?
a. Pre endoscopy heartburn
b. PPI Dosis double
c. PPI Dosis standar
d. H2 Blocker dosis tinggi
e. H2 blocker dosis rendah
jd maksudnya gmn?-_- sorry gengs gangerti
13. Yang merupakan factor penyebab kerusakan mukosa pada gastropati
mukosa
Penyebab:
- NSAID
- H. pylori
- Stress
- Free radical
- Hypertension
a. Defisiensi PG (prostaglandin↓)
b. Insufisiensi mucus
16. Hepatitis yang hidup bersama dan saling memperberat Hepatitis B + Hepatitis D
Terapi Hepatitis C?
- Ribavarin 1000 mg/hari + Interferon alfa (IFNalfa) 3 juta IU 3x/minggu
21. Penderita laki-laki 60 tahun didiagnosa dengan Cirrhosis Hepatis dan dibawa ke RS dengan muntah darah, BAB hitam,
dan ascites. Kira-kira perdarahannya terjadi Karena …
a. Perdarahan v. oesophagia
b. Perdarahan v. gastrica brevis
c. Perdarahan v. mesenterica superior
d. Perdarahan v. mesenterica inferior
e. Perdarahan v. azygosproximal
22. Seorang wanita 37 tahun datang dengan keluhan nyeri perut berulang, tipe nyeri seperti keram dan menghilang dengan
defekasi. Penderita minum enalapril untuk hipertensi dideritanya. Pemeriksaan fisik tidak menjumpai adanya kelainan.
Pemeriksaan lab menunjukkan hasil normal, pemeriksaan darah lengkap dan fungsi hepar
Langkah selanjutnya untuk penderita ini?
a. Pemeriksaan apusan darah
b. CT Scan abdomen
c. Endoskopi
d. Pemeriksaan urin
e. Edukasi dan reassuring
23. Laki-laki 40 tahun dengan riwayat colitis ulserativa. Gambaran penyakit yang akan menentukan peningkatan untuk
terjadinya keganasan adalah?
a. Lama duarasi sakit <10 tahun
b. Riwayat terjadinya megacolon toksik
c. Adanya gambaran pancolitis
d. Ditemukan adanya pseudopolip pada kolonoskopi
e. Kebutuhan steroid yang tinggi
The risk of colorectal cancer for any patient with ulcerative colitis is known to be elevated, and is estimated to be 2%
after 10 years, 8% after 20 years and 18% after 30 years of disease. Risk factors for cancer include extent and
duration of ulcerative colitis, primary sclerosing cholangitis, a family history of sporadic colorectal cancer, severity of
histologic bowel inflammation, and in some studies, young age at onset of colitis.
24. Seorang penderita sirosis hepar usia 58 tahun masuk rumah sakit dengan ascites massif dan edema kaki. Tidak dijumpai
adanya kelainan pada pernafasan dan tanda-tanda ensefalopati hepatikum. Hasil laboratorium menunjukkan serum
elektrolit: Na 130, K 3,6, Cl 8,5, kreatinin 1 mg/dL, BUN 18 mg/dL. Tirah baring, pembatasan natrium dan air dan
pemberian spironolakton dan furosemide dengan penuh tidak memberikan penurunan BB yang bermakna setelah 5
hari, tindakan selanjutnya adalah …
a. Pemberian furosemide IV 80 mg
b. Acetazolamide oral 250 mg/hari
c. Pemasangan peritoneovenous shunt
d. Parasentesis terapeutik
e. Ditambahkan HCl 25 mg
Kadar normal lab
Ureum 10-50 mg/dl
Kreatinin <1.3 mg/dl
Na 136-145 mmol/L
K 3,5 – 5,1 mmol/L
Cl 97-111 mmol/L
Ca 8,8-10,2 mmol/L
Pada soal Na menurun, CL nya beneran segitu po?-_- urea= 18x 0,357 = 6,4 (rendah)
Formulas: BUN (mg/dl) = Urea (mg/dl) / 2.1428
Urea (mmol/l) = BUN (mg/dl)* 0.357
25. Seorang wanita 75 tahun dengan riwayat gastritis yang dicetuskan oleh aspirin 5 tahun yang lalu saat ini mengatakan
nyeri lutut yang berat yang diduga suatu OA. Penderita membutuhkan terapi dengan NSAID. Dari pilihan pengobatan
di bawah mana yang paling tepat untuk mencegah terulang perdarahan GI tract? Bingung
a. Omeprazole?
b. Misoprostol Analog PGE
c. Nizatidine
d. Atropine
e. Sukralfat
The PPIs and misoprostol have proven effective for preventing NSAID-associated ulcers. However, the
adverse effects of misoprostol, including abdominal pain and diarrhea, make it an unattractive option for long-
term protective therapy.
PPIs can effectively reduce gastric symptoms, heal NSAID-related ulcers in continuing NSAID users, and prevent
ulcer recurrence in patients who are taking multiple NSAIDS (ie, NSAIDs plus aspirin)
26. Wanita 23 tahun yang sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 8 minggu mengeluh mual sejak 4 minggu
yang lalu dan muntah hebat sejak 2 harri yang lalu. 4 jam yang lalu penderita muntah bercampur darah segar.
Dirasakan nyeri di daerah epigastrium. TD 100/70 mmHg, Nadi 98 x/menit, RR 24 x/menit. Pada pemeriksaan darah
lengkap didapatkan haemoglobin 10,1 mg/dL, AL 13.000/mm3, AT 219.000/mm3, SGOT/SGPT 43/39. Kemungkinan
diagnosis penderita adalah …
a. Hyperemesis gravidarum dgn Mallory Weiss Tear
b. Ulkus peptikum
c. Gastritis erosive
d. Angiodysplasia
e. Rupture varices esofagus
27. Seorang perempuan 30 tahun dirujuk ke IGD Karena demam dan nafsu makan menurun selama 3 hari. Hasil
pemeriksaan fisik penderita tersebut menunjukkan adanya jaundice dan hepatomegaly. Uji laboratorium menunjukkan
peningkatan enzim aminotransferase. Menurut pernyataan penderita, dia telah mendapatkan vaksinasi hepatitis B 2
tahun yang lalu namun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis A. hasil pemeriksaan serologi sebagai berikut: IgM
HAV (-), IgG HAV (+), HBsAg (-), HBsAb (+), HBcAb (-), HCV Ab (+)
Kesimpulan yang paling akurat adalah bahwa penderita tersebut …
a. Saat ini menderita hepatitis A, belum pernah terinfeksi HBV dan menderita Hepatitis C pada masa lalu
b. Saat ini menderita hepatitis A, pernah terinfeksi HBV dan HCV di masa lalu
c. Pernah terinfeksi oleh HAV dan HCV pada masa lalu dan sedang menderita Hepatitis B
d. Pernah terinfeksi oleh HAV pada masa lalu, belum pernah terinfeksi HBV, dan sedang menderita Hepatitis
C
e. Pernah terinfeksi HAV dan HCV pada masa lalu, belum pernah terinfeksi HBV, dan saat ini menderita Hepatitis C
28. Wanita 42 tahun datang dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati, nyeri dirasakan terutama pada malam hari, nyeri
berkurang setelah makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. Ulkus gaster (pain-food-pain)
b. Ulkus duodenum (pain-food-relieve)
c. Esophagitis
d. Gastritis
e. Gastropati hipertensi portal
29. Seorang pria 39 tahun datang dengan keluhan diare selama 2 bulan. Hasil pemeriksaan kolonoskopi menunjukkan
Cobblestone appearance. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien tersebut?
a. Colitis Ulcerative
b. Crohn’s Disease
c. Amoebiasis Intestinal
d. Ca colon
e. Colitis TB
30. Wanita 46 tahun, gemuk datang mengeluh nyeri hebat pada perut sebelah kanan atas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Murphy’s Sign (+), apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. Kolesistitis akut
b. Pankreatitis akut
c. Gastroduodenitis
d. Perforasi ulkus gaster
e. Pyelonephritis akut
31. Mana di antara berikut ini merupakan penyebab yang mungkin dari hematemesis melena pada pasien ini?
a. Mallory Weiss Tear
b. Duodenitis errosiva
c. Rupture varises esofagus
d. Ca gaster
e. Gastropati OAINS
32. Pria 67 tahun datang dengan keluhan perut membesar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa pada kanan atas,
berdungkul, USG abdomen menunjukkan adanya pada lobus kanan hepar. Mana di antara berikut ini pemeriksaan yang
menunjang diagnose pasien tersebut?
a. CA 19-9 pankreas
b. Alfa fetoprotein (AFP) hepar
c. PSA (Prostate Specific Antigen)
d. CA-153 payudara
e. Seromoeba abses hepar
33. Pria 36 tahun datang dengan keluhan nyeri kanan atas disertai demam selama 10 hari. Pada pemeriksaan didapatkan
hepatomegaly, nyeri tekan. USG abdomen didapat gambaran abses, hepar dgn diameter 9cm, mana diantara ini
merupakan pemeriksaan penunjang yang diperlukan thd pasien tersebut?
a. Elektroforesa protein cek fungsi hepar
b. HBsAg
c. Anti HCV
d. Alkali fosfatase liver disease
e. Seramoeba
34. Seorang wisatawan dari Jerman 40 tahun sehabis minum es cendol kang jamil, pada malam harinya menderita diare
10x kuning encer disertai mules tanpa lendir dan darah. Pemeriksaan fisik ditemukan, compos mentis, TD 110/80, Nadi
84x/menit, Temperatur aksilla 37,5°C. penyebab yang pertama kali dipikirkan adalah …
a. Salmonella
b. E. coli
c. Virus Norwalk
d. Shigella (diare lendir darah)
e. Amoeba
Diare cair, lendir (-), darah (-), nyeri perut, mual muntah, riw berpergian ke negara berkembang E. coli
(ETEC)
Diare cair, lendir (-), darah (-), nyeri perut, muntah, demam, riw di nursery/ daycare Rotavirus, Norovirus
Daging2 tidak matang Salmonella, clostridium perfringens, s. aureus, EHEC
Diare banyak spt cucian beras, riw makan ikan2 tidak matang V. cholera
Minum/ renang di danau Giardia
38. Seorang wanita 43 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Nyeri perut sejak
4 hari yang lalu dan bertambah berat sejak 2 hari ini bila perut kanan atas ditekan. Penderita juga merasakan badan
lemes, mual, muntah. Kemungkinan kelainan yang diderita penderita tersebut?
a. Ulkus peptikum
b. Cholecystitis acute
c. Cholelithiasis (4F)
d. Acute viral hepatitis
e. Appendicitis
Cholecystitis : dyspepsia, abdominal pain, RUQ pain – murphy’s sign (+), leucocytosis, fever
Cholelithiasis : 4F (female, fertile fatty, 40) , fatty food induced, nausea, fever (-)
Cholangitis : Charcot triad (icteric, fever, RUQ abdominal pain), gallbladder enlargement related to malignancy
Acute Suppurative Cholangitis : Reynold’s pentad (Charcot triad + hypotension + confusion)
39. Bila pada pemeriksaan fisik penderita ditemukan Murphy sign (+), hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
peningkatan transaminase dan bilirubin total dan HBsAg (-), Anti HBsAg (-), kemungkiann kelainan yang sangat
mungkin adalah….
a. Cholecystitis acute
b. Cholelithiasis
c. Cholecystitis chronic
d. Cholelithiasis
e. Pancreatitis acute Boa’s sign
Yg aku dapet Boas’ sign : is hyperaesthesia (increased or altered sensitivity) below the right scapula can be a
symptom in acute cholecystitis (inflammation of the gallbladder).[
Pancreatitis sign Cullen sign(periumbilical discoloration) and grey-turner sign (discoloration of the flank)
40. Pria 46 tahun datang ke UGD dengan muntah dan BAB berdarah 1 hari SMRS, keluhan diawali nyeri mendadak pada
ulu hati, muntah juga mengandung sisa makanan. Nyeri ulu hati berulang sejak 1 tahun yang lalu biasanya beberapa
jam setelah makan. Akral dingin, nyeri tekan dan defence muscular (-). Perut tidak kembung dan bising usus
meningkat. Tidak ditemukan tanda gagal hati. TD 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit lemah dan tidak teratur. Diagnosis
….
a. Syok hemorrhagic Karena pecahnya varises esofagus
b. Syok hemorrhagic Karena pencahnya ulkus peptikum
c. Syok hemorrhagic perdarahan varises fundus lambung
d. Syok hemorrhagic perdarahan kanker lambung
e. Syok hemorrhagic perdarahan vascular malformation
Duodenal ulcers sometimes also may obstruct the flow of intestinal contents. Patients with obstruction often report
increasing abdominal pain, vomiting of undigested or partially digested food, diminished appetite, and weight
loss.
41. Manakah penanganan awal yang harus dilakuakn pada pasien tersebut?
a. Resusitasi cairan, pengawasan ketat terhadap TV, obat maag
b. Resusitasi cairan dan transfuse, O2, NGT, obat maag
c. Resusitasi cairan dan transfuse, O2, NGT, Ab spectrum luas
d. Resusitasi cairan, pengawasan ketat terhadap TV, transfuse, O2, NGT, endoskopi
e. Resusitasi cairan, O2, NGT, bilas lambung, Ab spectrum luas
*NS may be inferior to LR in resuscitation due to its vasodilator effects and the risks of metabolic acidosis and
hyperkalemia.
43. Setelah pasien diresusitasi, tampak perbaikan hemodinamik. Endoskopi GIT terlihat sumber perdarahan tetapi gagal
untuk menghentikan perdarahan dan 750 mL darah dibutuhkan untuk menjaga tekanan darah cukup selama 8 jam.
Manakah penanganan yang paling tepat selanjutnya?
a. Adrenalin TV
b. Eksplorasi laparotomi
c. Lebih banyak transfuse darah
d. Omeprazole IV
e. Pitresin drip
Generally, 5% of bleeding ulcers require operative management at some point. The following are indications for
urgent surgery:
Failure to achieve hemostasis endoscopically
Perforation [2]
Recurrent bleeding despite endoscopic attempts at achieving hemostasis
With respect to the third indication, many clinicians advocate surgery after two failed endoscopic attempts. Several
studies have shown that some perforated peptic ulcers can be treated nonoperatively. Although each of these studies
used different indications for surgery, they generally agreed that any patient with a perforated peptic ulcer who has
peritoneal signs should undergo exploratory laparotomy.
Exploratory laparotomy and omental patch repair remains the gold standard
44. Pria 55 tahun ke UGD dengan KU nyeri seluruh perut sejak 2 hari yang lalu. Nyeri di mulai di ulu hati kemudian nyeri
bertambah dan menyebar ke seluruh perut. Pasien tampak berkeringat dan lethargie. NT(-), NL (+) DM (+) perut
kembung, dan BU menurun. Batas paru hepar menghilang. TD 100/60, N 110 x/menit, suhu 38°C. Os punya nyeri ulu
hati selama 1 tahun. Os selalu makan obat aspirin untuk keluhan nyeri kepalanya. Penyebab paling sering penyakit
tersebut?
a. Primary peritonitis
b. Secondary peritonitis
c. Tertiary peritonitis
d. Faceal peritonitis
e. Foreign body peritonitis
Peritonitis is most often caused by introduction of an infection into the otherwise sterile peritoneal environment through organ
perforation, but it may also result from other irritants, such as foreign bodies, bile from a perforated gall bladder or a lacerated
liver, or gastric acid from a perforated ulcer
Peritoneal infections are classified as
Primary
from hematogenous dissemination, usually in the setting of an immunocompromised state),
Primary peritonitis is most often spontaneous bacterial peritonitis (SBP) seen mostly inpatients with chronic liver
disease.
o SBP is an acute bacterial infection of the ascitic/intra-abdominal fluid and peritoneum without evident or
easily identifiable intra-abdominal or surgically treatable source. SBP may occur in adults with cirrhosis,
congestive heart failure, Budd-Chiari syndrome,
o The route of infection in primary peritonitis is usually not apparent, but ascitic fluid is thought to be seeded
either:
o Primary peritonitis is a monomicrobial infection. More than 60% of episodes are caused by Gram-negative
enteric bacteria; Escherichia coli is the most frequently isolated pathogen, followed by Klebsiella species. S.
pneumoniae, other streptococcal species, and enterococci account for an additional 25% of episodes.
Secondary (ie, related to a pathologic process in a visceral organ, such as perforation or trauma, including iatrogenic
trauma), Secondary peritonitis is by far the most common form of peritonitis encountered in clinical practice.
o It is caused by a perforation or necrosis of a hollow organ leading to a microbial inoculation and spillage of
chemical irritants (e.g., bacteria, food, blood, necrotic tissue, bile, gastric acid, digestive tract enzymes,
foreign bodies, etc) into the normally sterile the peritoneal cavity
o characteristically a polymicrobial infection due to both facultative and obligate anaerobe
o SS
Tenderness may be maximal over the organ in which the process originated or rebound
tenderness may be referred to this same site (e.g., epigastrium for a ruptured peptic ulcer, right
upper quadrant for cholecystitis, right lower quadrant for appendicitis, and left lower quadrant for
diverticulitis).
Bowel sounds are hypoactive or absent
45. Seorang pria 50 tahun, keluhan kolik di kanan atas disertai urin kemerahan, foto polos abdomen didapat bayangan
radioopak kecil diameter 1 cm di subcostal XII kanan. Dx?
a. Kolelithiasis
b. Hepatolithiasis
c. Nefrolitiasis kanan
d. Ureterolithiasis
e. Abses hepar yang kalsifikasi
46. Wanita 40 tahun, mengeluhkan sakit di abdomen kanan atas. Pada pemeriksaan didapatkan kandung empedu ukuran
membesar, tebal dinding disertai gambaran “double rims” tampak bayangan hip disertai posterior acoustic shadowing
ukuran 2 cm dari intraluminal. Diagnosis?
a. Hydrops vesical fellea
b. Tumor vesical fellea
c. Kolesistitis kronis
d. Kolangitis akut
e. Kolesistitis akut dan kolelithiasis
Cholecystitis
o The most sensitive US finding in acute cholecystitis is the presence of cholelithiasis in combination with
the sonographic Murphy sign. Both gallbladder wall thickening (>3 mm) and pericholecystic fluid are
secondary findings. Other less specific findings include gallbladder distension and sludge.
o USG: “sonographic Murphy sign” (+), distensi vesica fellea, & penebalandinding 2mm dgn gambaran
“double rim”
47. Wanita datang dengan keluhan dyspepsia, lalu dari endoskopi ditemukan massa. Hasil biopsy ditemukan
adenocarcinoma esofagus. Yang merupakan awal terjadinya keadaan ini?
a. Esophagitis akut
b. Esophagitis kronis
c. Esophagitis ulcerative
d. Esophagitis Barrett’s (pre malignant state)
e. Esophagitis erosi
48. Pasien laki-laki 30 tahun, IgM HBV (+), kakaknya meninggal Karena Cirrhosis Hepar, kakek meninggal Karena kanker
hepar. Dimana mengetahui replikasi sel?
a. HBsAg
b. Anti HBs immunity (due to vaccination or post exposure)
c. Anti HBc marker of Hep B at some point
d. HBeAg marker of active viral disease and patient infectiousness
e. HBcAg
49. Pasien laki-laki 70 tahun, BAB pucat, ikterik, riwayat penyakit hati disangkal. Massa epigastrium dan nyeri. Dx?
a. Kolelithiasis
b. Kolesistitis
c. Pankreatitis akut
d. Pankreatitis kronis
e. Kanker pancreas
aku nangkepnya kalo ada massa kemungkinan kan tumor ya, terus
letaknya di epigastric dan riwayat penyakit hati disangkal. Jadi most likely is pancreatic cancer.
50. Laki-laki 30 tahun. Keluhan: nyeri kepala, mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri otot, buang air kecil menurun. 1
minggu yang lalu banjir. Pemeriksaan didapatkan mata agak merah, sedikit ikterik, hepatosplenomegaly. Pemeriksaan
mikroskopik ditemukan kuman spiral
Diagnosis ?
a. Salmonellosis
b. Shigellosis
c. Treponomiasis
d. Leptospirosis
e. Borealis
Penjelasannya aku copas dari dr di Klaten yaa gengs. Agak panjang tapi enak dibaca kok
DIAGNOSIS:
- Anamnesis: demam tinggi, menggigil, sakit kepala, (flu like syndrome) 85%, nyeri otot, mual-mual,
muntah, diare.
- Pemeriksaan fisik: Ikterik (15%), conjunctival suffuscion, fotofobia, muscular tenderness, neck stiffness.
Hepatomegali, splenomegali, kadang2 terjadi penurunan kesadaran.
- Laboratorium: Lekositosis, adanya trombositopenia (prognosis jelek bila AT<70.000), peningkatan
amylase, lipase, dan CPK (sehingga terjadinya rhabdomyolisis). Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi
ginjal ureum, kreatinin, SGOT/PT. Serologi leptospira (+). MAT (micro agglutination test) atau
kenaikan titer >4x GOLD STANDARD.
- Rapid test (antibody (+) setelah 5 hari): bila negatif diulang 3 hari lagi.
- Urine medan gelap (+) lihat leptospiranya.
DIAGNOSA BANDING
Hepatitis tifosa, ikterus obstruktif, malaria, cholangitis, hepatitis fulminant, Dengue, Ricketsiosis, Hantavirus,
Mononukleosis.
KOMPLIKASI:
Severe leptospirosis akan terjadi sepsis, gagal ginjal, perdarahan paru (ARDS) dan multi organ failure.
Tata Laksana di RS
1.Rawat jalan:
Doksicyclin 2x100 mg diminum dengan 2 gelas air putih
Alternatif: Amoksicillin, Erythromycin, dan Tetracyclin.
2.Rawat inap:
Injeksi Ceftriaxon 1-2 gr /24 jam iv selama 7 hari.
Atau ampicillin 1 gr/ 6 jam selama 7 hari.
Penicillin Procain 1,5 juta IU im.
HEMODIALISA dilakukan pada keadaan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (sindroma uremia mual muntah
penurunan kesadaran).
51. Wanita 43 tahun, BB 80 kg, keluhan nyeri mata dan kulit kuning. Pada USG tampak batu empedu. Hasil lab yang
meningkat adalah …
a. Bilirubin direk penjelasan sama kayak nomor di bawah yaa.
b. Bilirubin indirek
c. Urobilinogen urine
d. Urobilinogen feses
e. Sterkobilin
52. Wanita 29 tahun, KU: nyeri pinggang kanan, demam, kadang menggigil. Px fisik: suhu 39°C, N 120 x/menit, RR
dan TD normal. Nyeri perkusi di costovertebral kanan. Hasil lab Hb 12,6 gr/dL, AL 12.000, AT 276.000, Ureum 34,
Creatinin 1,4 mg/dL. Urin: albumin +1, silinder, leukosit 10-12/lpb. Diagnose? ISK-A
a. Diverticulitis
b. Appendicitis
c. Cystitis acute
d. Vesicolithiasis
e. Pyelonephritis
Kata kuncinya ada di demam menggigil sama nyeri flank yaa itu khasnya UPPER UTI. Kalau lower UTI
(cystitis/prostatitis) ga ada demam gengs. Dominan dysuria, nyeri suprapubic, LBP, gitu2. Kalo upper UTI: ada
mual muntah, CVA (+), malaise, dll.
53. Laki-laki 10 tahun, nyeri perut 1 hari. Awalnya tidak jelas lalu terpusat di kanan bawah, mual muntah 1x, demam (-),
nyeri kencing (-), nyeri bertambah saat fleksi tungkai kanan. Diagnosis?
a. Pankreatitis akut
b. Gastroduodenitis
c. Appendicitis (Psoas sign +)
56. Wanita hamil 5 minggu, toksoplasma IgM (+) titer ??? X minggu kemudian IgM (-), titer 1/400. Terapi?
a. Asam folat
b. Spiramicin
c. Kina
d. Sulfa
e. Piretamin
Ga ngerti kenapa ada soal ini wkwkwkw -_-
57. Wanita 44 tahun, nyeri ulu hati (+) mual, subfebris, nyeri lepas tekan perut bawah kanan. Hb 12, diagnose?
a. Gastritis akut
b. Adnexitis dekstra
c. KED
d. Diverticulitis Meckel
e. Appendicitis acute
Menurutku ini jawabannya apendisitis akut karena ada keterangan nyeri tekan RUQ, soalnya kalau nyeri ulu hati
aku bakalan lebih kepikiran pankreatitis akut sih. Ini kukasih gejala apendisits dan pankreatitis yaa.
58. Tampaknya cobblestone ada pada penyakit? Crohn's disease
Kalau UC itu terkenalnya pseudopolip, inflamasinya gak transmural, continuous, jarang berkembang jadi keganasan.
59. Yg bukan gejala dispepsia? (mual, muntah, nyeri epigastirium, rasa penuh di atas umbilikus, nyeri di bawah
umbilikus) udah ada di bawah pembahasannya.
60. Obat post-MI yg bisa menyebabkan ulkus gaster? Asetosal (aspirin)
Ulkus karena obat paling banyak disebabkan oleh NSAIDs yg tidak selektif serta asam asetil salisilat (Aspirin)
menghambat COX-1 yg menurunkan kadar prostaglandin mukosa lambung jadi mudah iritasi, selain itu NSAIDs
sama ASA itu sifatnya asam juga.
61. Penyebab tersering heartburn? GERD
Heart burn kan GERD??? Oke deh, jadinya kukasih penyebab tersering GERD aja yaa
Mekanisme terjadinya GERD adalah:
1. Refluks spontan karena LES tidak adekuat (refluks spontan terjadi ketika tonus LES tidak ada/kurang dari 30
mmHg)
2. Aliran retrograde yg mendahului kembalinya tonus LES setelah menelan
3. Tekanan intra abdomen meningkat
62. Simptom sirosis, kecuali? (asites, edema, spider Nevi, lupa apa lagi tapi jawabannya poliartritis)
Jadi lebih ke keluhan nyeri perut epigastric/rasa terbakar, cepat kenyang, nausea, kembung, muntah dll gitu yaa. Gak
ada keluhan perubahan feses (ini kayaknya IBS dehh).
64. Anti-HCV positif berarti terinfeksi? Hepatitis C
Harusnya setelah anti-HCV (+), dicek RNAnya. Buat menentukan infeksi aktif atau infeksi lama.
65. Screening HepB? HbsAg
Jadi untuk skrining awal pakai HBsAg, kalau positif artinya bisa infeksi akut dan kronis. Ntar buat bedain akut atau
kronis, lihat IgM anti-HBcnya kalau positif artinya infeksi akut. Kalau di hepatitis kronis biasanya HBsAg (+), HbeAg
(bisa positif/negatif), sama anti-HBc totalnya tinggi. CMIIM yaa.