Anda di halaman 1dari 23

DISPEPSIA

DM IPD Daring Periode


 19 Juli – 5 Sept 2021 

Oleh :
Asyrafly Auzan 200070200011131
Definisi
Definisi

Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman yang berasal dari


daerah abdomen bagian atas. Rasa tidak nyaman tersebut
dapat berupa salah satu atau beberapa gejala berikut yaitu:

● nyeri epigastrium,
● rasa terbakar di epigastrium,
● rasa penuh setelah makan,
● cepat kenyang,
● rasa kembung pada saluran cerna atas,
● Mual muntah, dan sendawa.
Untuk dispepsia fungsional, keluhan di atas harus berlangsung setidaknya selama tiga bulan terakhir dengan
awitan gejala enam bulan sebelum diagnosis ditegakkan. Sedangkan gejala seperti heartburn dan regurgitasi
merupakan hal yang terpisah dengan dispepsia
DISPEPSIA
ORGANIK FUNGSIONAL

CHRONIC GASTROESOFASGEAL
GASTRITIS JUNCTION

GASTRIC ULCER ANTHRUM

POLYPOID PYLORUM
TUMOUR
Klasifikasi
A. Dispepsia fungsional : B. Organik : Apabila ditemukan lesi mukosa
Menurut kriteria Rome IV (mucosal damage) sesuai hasil endoskopi, terapi
Dispepsia fungsional didefinisikan : dilakukan berdasarkan kelainan yang ditemukan.
 keluhan dispepsia kumat-kumatan atau persisten  
lebih dari 3 bulan pada 6 bulan terakhir Kelainan yang termasuk ke dalam kelompok
 Tidak ditemukan adanya kelainan organik pada dispepsia organik antara lain ;
pemeriksaan endoskopi gastritis, gastritis hemoragik, duodenitis, ulkus
 Tidak ada tanda bahwa dispepsia membaik gaster, ulkus duodenum, atau proses keganasan.
dengan defekasi
Note : Pada ulkus peptikum (ulkus gaster dan/ atau ulkus duodenum), obat yang
diberikan antara lain kombinasi PPI, misal rabeprazole 2x20 mg/ lanzoprazole 2x30
Dipepsia fungsional dibedakan menjadi dua sub-grup mg dengan mukoprotektor, misalnya rebamipide 3x100 mg

berdasarkan simtom kardinal:


 Epigastric pain syndrome (EPS) keluhan dominan
adalah nyeri atau panas di daerah epigastrum
 Postprandial distress syndrome (PDS) ditandai
dengan keluhan kembung, rasa penuh
postprandial dan rasa cepat kenyang, mual,
penurunan selera makan.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, pemfis, dan penunjang

 Hal yang perlu diperhatikan dispepsia fungsional :


 
a. Ditegakan berdasarkan kriteria rome iv  
b. Sering didapatkan overlap dengan penyakit refluks,  ANAMNESIS
IBS dan gastroparesis
 
c. 37% pasien yang memenuhi kriteria dispepsia tipe
o Keluhan utama :
EPS menderita penyakit refluks (dibuktikan dengan
pem PH) a. rasa nyeri atau rasa panas diepigastrum
*Tersering akibat gangguan motilitas lambung b. rasa penuh setelah makan atau rasa cepat kenyang
c. rasa mual atau muntah
 
apakah bukan nyeri kolik bilier? apakah bukan nyeri kardiak? apakah berkurang
dengan antasida atau ppi dan sebagainya *hati-hati pengunaan painkiller yang
dapat menginduksi maag seperti keterolac.
 
 ALARM SIGN !! Hal-hal yang berhubungan dengan
tanda alarm harus ditanyakan untuk menentukan
tindakan endoskopi
ENDOSCOPY
Alarm Sign

ALARM SYMPTOM Peran endoskopi pada dispepsia :


o Onset usia 55 tahun keatas  Gold standard dan lebih superior dari pemeriksaan
o BB menurun radiologi
o Pendarahan saluran cerna atas ,
 Jika ditemukan kelainan, biopsi untuk histopatologi
muntah darah
o  Untuk deteksi H pylori dilakukan rapid urease test,
Disfagia
o Odinofagia UBT, Kultur, PCR
o muntah terus menerus  
o anemia defisiensi tanpa sebab
o teraba benjolan atau limfadenopati
o riwayat keluarga kanker
gastrointestinal
o curiga adanya penyakit organik
 Pemeriksaan fisik menyingkirkan penyebab lain, misal :
pembesaran hepar, murphy sign (Kolestitis) dan
sebagainya
 
 Pemeriksaan lab untuk menyingkirkan penyakit
metabolik dan sistemik : pem darah rutin, ALT, AST, gula
darah, Kolesterol LDL, HDL, trigliserida, dan serologi
hepatitis virus. Pemeriksaan non invasif (serologi atau
urea breathing test) H. pylori apabila tidak dilakukan
endoskopi
 
 Pemeriksaan imaging Diperlukan untuk menyingkirkan
penyebab di luar lambung: (misalnya hepatoma,
kolelitiasis dan perlemakan hati)
Possible Dx/ DDx
 
 Dispepsia fungsional
 Ulkus peptikum
 Refluk esofagitis (GERD)
 Kanker esofagus atau gaster
 Perlemakan hati
 Hepatitis kronis
 Obat-Obatan (Acarbose, metformin,
NSAID, steroid, herbal, teofilin)
 Hepatoma
 Gastroparesis
 Penyakit traktur biliaris
STRATEGI
DIAGNOSIS
DAN
PENGOBATAN
KONSENSUS NASIONAL
Penatalaksanaan Dispepsia Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) 2014
KONSENSUS NASIONAL
Penatalaksanaan Dispepsia Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) 2014
The American College Of Gastroenterology (ACG) dan the
Canadian Association of Gastroenterology (CGA) 2017
•Pasien dispepsia yang belum terdiagnosis

•Pasien berusia diatas > 60 tahun dengan keluhan dispepsia ---> •Pasien dengan dispepsia fungsional
endoskopi *cek CA gaster
•Pasien dengan alarm simptom dengan usia < 60 tahun tahun, tidak
selalu disarankan untuk endoskopi *cek kembali risiko (Guideline
lama dengan usia berapapun dengan alarm symptom ->
gastrokopi)
•Pasien dispepsia yang berusia < 60 tahun perlu menjalani
pemeriksaan H. pylori (urea breathing test atau serologi)
Pasien dengan dyspepsia fungsional….
Konsensus Asia dalam pengelolaan dyspepsia dibandingkan
(investigasi dyspepsia) ACG dan CGA merekomendasikan

Tipe post-prandial distress syndrome


(PDS) :
 
- Mulai dengan prokinetik dengan atau
tanpa PPI selama 4-8 minggu
- Apabila respont terapi negatif dapat
ditambahkan anti-depressant atau obat
anxiolitik
 
Tipe epigastric pain syndrome (EPS) :
 
- Mulai dengan PPI dengan atau tanpa
prokinetik selama 4-8 minggu
- Apabila respon terapi negatif dapat
ditambahkan anti-depressant atau obat
anxiolitik
TATALAKSAN
A
● Dukungan Psikososial

Melalui informasi dan edukasi yang


berkesinambungan, pasien akan menerima
gangguannya dengan lapang sehingga akan
mengurangi tingkat kecemasan

Terapi perilaku kognitif dan hipnoterapi


bermanfaat secara klinis

● DIET

Makan dalam jumlah porsi kecil dan diulang


Menghindari makanan mengandung tinggi lemak
dan makanan yang memicu kekambuhan

Makanan yang bersifat iritatif (pedas atau asam)


sangat bersifat individual bagi pasien dispepsia
● Terapi terhadap H. Pylori

Terapi eradikasi H. pylori dapat memberikan


perbaikan simtom jangka panjang

Dx
Dengan endoskopi:
Rapid urease test
Histologi

Tanpa endoskopi:
● 13C urea breath test (UBT) misal: 13CO2 breath
analyzer *direkom untuk diagnosis Hp sebelum
terapi
● Serologi ELISA
● Antagonis H2 ● Penghambat pompa
reseptor proton
Simetidine 3x200 mg Omeprazole (1 x 20 mg)
Ranitidine 2x150 mg Lanzoprazole (1 x 30 mg)
Nizatidine 2x160 mg Pantoprazole (1 x 40 mg)
Famotidine 2x20 mg Rabeprazole (1 x 20mg)
Roxatadine 2x75 Esomeprazole (1x 40 mg)

Memberikan hasil Pada uninvestigated dyspepsia


perbaikan dyspepsia tanpa alarm simtom dengan H.
dibandingan placebo pylori (-) :
54% vs 40% Ppi sebagai terapi empiris 4-8
minggu
*mulai ditinggalkan
Tidak ada respon klinis 2-4
minggu -> pertimbangan
mengubah obat atau
meningkatkan dosis

*lebih efektif pada dyspepsia tipe EPS


● Prokinetik ● Tricylic Antidepressants (TCAS) dan Selective
Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI)
Stimulasi kontraksi otot
polos gaster Efek menguntungkan :
 Mengurangi factor mental dan psikologis
Jenis obat :
 Dopamine-2 receptor  Mengurangi eksitabilitas atau fungsi koordinasi korteks ->
antagonist perbaikan motilitas
(metoclopramide dan
domperidone)  Menurunkan sensasi nyeri

 Motilin receptor agonist ● Amitriptin dosis rendah terutama malam hari (12,5-25 mg)
(eritromisin) selama dua minggu kemudian 50 mg selama 10 minggu

 Serotonin type 4(5-HT4)


receptor agonist
(tegaserod)

Cisapride dan domperidone Obat TCAs memberikan


menurunkan risiko relative sebesar efek lebih baik
30% dan NNT 6 dibandingkan dibandingkan placebo
placebo terutama dyspepsia tipe dengan RRR 45%
PDS
*Lebih efektif pada dyspepsia tipe
PDS
KESIMPULAN
• Dispepsia terdiri atas dispepsia organik dan fungsional

• Dispepsia fungsional jika tidak ditemukan kelainan organik pada pemeriksaan endoskopi

• Pada pasien usia > 60 tahun perlu dilakukan endoskopi atas untuk deteksi neoplasma
gaster

• Pada pasien dengan alarm symptoms atau dengan kecurigaan neoplasma gaster
dipertimbangkan dilakukan pemeriksaan endoskopi atas

• Anamnesis is da KEY !!

Anda mungkin juga menyukai