Anda di halaman 1dari 4

RESUME

BIAYA OVERHEAD PABRIK


PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan


Semester V

Dosen Pengampu:
Surti Zahra, SE., MM.
Disusun Oleh : Kelompok 6
Kelas : 5E Manajemen
Nama Anggota :

1. Fery afriyans : 11011900673


2. M Agus Miftahudin : 11011900460
3. Rizki ramadhan : 11011900277
4. Ramaika : 11011900189

UNIVERSITAS BINA BANGSA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
2021
1. Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Yang dikatakan oleh Sri Rahayu dan Andry Arifian Rachman dalam buku nya
Penyusunan Anggaran Perusahaan (83:2013), Biaya Overhead Pabrik (BOP)
merupakan bagian dari keseluruhan biaya peoduksi yamg tidak dapat ditelusuri
secara langsung pada produk atau kegiatan tertentu. Dalam pengertian lain biaya
overhead pabrik dikatakan sebagai biaya-biaya yang dikeluarkan di pabrik dalam
rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung (direct material cost)
dan biaya dan biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost). Contohnya; bahan
pembantu, tenaga kerja tidak langsung, biaya-biaya produksi lainnya, dll.
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan suatu anggaran yang
merencanakan secara rinci mengenai biaya produksi tidak langsung selama
periode yang akan datang, meliputi rencana mengenai jenis-jenis biaya overhead
pabrik, jumlah biaya overhead pabrik, dan waktu pembebanan biaya overhead
pabrik tersebut, yang masing-masing dihubungkan dengan department dimana
biaya overhead pabrik tersebut terjadi. ( Sri Rahayu dan Andry Arifian Rachman,
85 : 2013).

2. Manfaat Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Menurut Sri Rahayu dan Andry Arifian Rachman (85 : 2013). Scara khusus
tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah untuk :
a. Mengetahui biaya overhead pabrik secara lebih efisien.
b. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
c. Mengetahui biaya pengalokasian biaya overhead pabrik di setiap departemen
(produksi maupun pembantu) dimana biaya overhead pabrik tersebut
dibebankan.
d. Alat pengendalian biaya overhead pabrik.
Dengan demikian anggaran biaya overhead pabrik berguna sebagai dasar
untuk penyusunan anggaran harga pokok produksi, anggaran harga pokok
penjualan dan anggaran kas.
Tujuan pengendalian biaya overhead pabrik :
a. Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang
direncanakan.
b. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead pabrik.
c. Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab.
d. Untuk menentukan tindakan koreksi.

3. Perilaku Biaya Overhead Pabrik


Dalam rangka perencanaan dan pengawasan biaya perlu diketahui prilaku
biaya. Menurut prilaku dikenal 3 jenis biaya yaitu :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Merupakan biaya yang jumlah total nya tidak berubah prilaku tetap
pada berbagai tingkat produksi. Termasuk dalam biaya ini misalnya
biaya penyusutan gedung, penyusutan mesin, penyusutan kendaraan,
gaji pegawai bagian produksi, dll.
b. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Meruoakan biaya yang jumlah totalnya berubah secara proporsional
sesuai dengan jumlah produksi pada satu periode. Semakin besar
jumlah produksinya semakin besar biayanya. Dalam hal ini tingkat
kegiatan perusahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas seperti jam
tenaga kerja langsung, jam mesin langsung, jam reparasi langsung,
dan unit produk (kg, liter, meter, dll). Termasuk kedalam biaya ini
misalnya biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dll.
c. Biaya Semi Variabel (Semi Variable Cost)
Merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah tetapi tidak
proporsional dengan perubahan jumlah produksi. Bila produksi
bertambah maka biaya tersebut bertambah. Bila produksi dikurangi
biaya tersebut juga berkurang, tetapi penambahan atau pengurangan
biaya tersebut tidak seimbang dengan jumlah produksinya. Termasuk
dalam biaya ini adalah biaya pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak
langsung, dll.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Biaya
Overhead Pabrik
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka dalam membuat
perkiraan perlu diperhatikan faktor-faktor tertentu agar tidak jauh berbeda
dengan realisasinya. Untuk itu faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menyusun anggaran biaya overhead pabrik adalah :
a. Anggaran unit yang akan di produksi, terutama yang berkaitan dengan
kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang.
b. Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan (misalnya standar
pemakaian bahan pembantu, pemakaian listrik, dsb).
c. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan.
d. Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap.
e. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi
biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa
kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.
5.

Anda mungkin juga menyukai