Anda di halaman 1dari 118

NAMA : ARDIKA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI-061

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?=Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses
keberadaannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh
pemerintah.

Komponen nya jujur

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Perannya Utama karena dibutuhkan kepemimpinan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Otokratis. Macam gaya kepemimpinan yang pertama yaitu gaya otokratis melansir dari American
Express. ...

2. Gaya Demokratis. ...

3. Gaya Afiliasi. ...

4. Gaya Laissez-Faire. ...

Kepemimpinan Transformasional. ...

7. Kepemimpinan Situasional.
Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar karena dia yang mengatur kegiatan belajar mengajar
didalam Pendidikan

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing,
mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif didalam
pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran
NAMA : ANISHA APRILLAH

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 060

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawab :

Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan


menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien. Agar tujuan
sekolah dapat dicapai secara efektif.

Komponen penting:

1.tujuan pendidikan

2.peserta didik

3.pendidik

4.alat dan fasilitas pendidikan

5.metode pendidikan

6.isi pendidikan

7.lingkungan pendidikan

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut!uraikan pendapat anda?

Jawab :

Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai
physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini
diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui
pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini.

Tantangan Pembelajaran

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa
dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi,
ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita
untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia
tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak
pendidikannya. Sampai 1 April 2020, UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang
terdamapk Covid 19 di 188 negara termasuk 60 jutaan diantaranya ada di negara kita.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim
yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab :

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini
mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan

akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya

kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab:

a. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah

Kualifikasi secara umum yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah

dijabarkan sebgai berikut:

1) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV)

kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang

terakreditasi

2) Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya

56 tahun

3) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-

kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar

sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan

4) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil

(PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang


dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.25

b. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah dapat

diuraikan sebagai berikut.

1) Berstatus sebagai guru SMA/ MAs

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA

3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga

yang ditetapkan Pemerintah.26

Selain diperlukan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang kepala

sekolah, diperlukan pula beberapa kompetensi yang dapat dijadikan sebagai dasar

agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Berdasarkan Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.


NAMA : RIO FERBRYAN

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 082

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam organisasi pendidikan setidaknya memiliki 4 komponen utama yaitu : Misi adalah alasan utama
keberadaan organisasi pendidikan . Visi adalah sesuatu yang ingin di capai dari penyelenggaraan
Pendidikan. Tujuan adalah divisi – divisi fungsional organisasi pendidikan yang menghubungkan
dengan stakeholder organisasi.

Soal 2 : Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan


pendapatmu! Dengan tetap menjalankan program daring tersebut meskipun banyak yang tidak senang
karena pemerintah akan menjanjikan tatap muka walau tak kunjung datang

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

Ada empat jenis kepemimpinan yang paling sering diterapkan, yaitu kepemimpinan yang demokratis,
kepemimpinan yang otokratis, kepemimpinan yang bersifat afiliatif, dan kepemimpinan yang visioner.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Dengan demikian ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seperti
hubungan (1) antarpemimpin, (2) prilaku bawahan, (3) prilaku bawahan, (4) ciri-ciri pemimpin, (5)
harapan terhadap pemimpin, (6) dukungan manajemen, (7) struktur tugas dan (8) kejelasan tujuan dan
sasaran dari suatu tugas

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?
Pada era MBS ini, menjadi kepala sekolah harus berbekal kemampuan kepemimpinan, terutama
kepemimpinan transformasional (Nurkolis, 2002:173). ... Kepala sekolah harus mengajak stakeholder
untuk membangun komitmen dan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan pendidikan.
NAMA : AFRIANI RISKA BR TARIGAN

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 056

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawaban,

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawaban,

Pandemi Covid-19 berakibat pada terjadinya akselerasi yang sangat cepat dalam hal

pengelolaan kelas. Hal tersebut dikarenakan perubahan proses pembelajaran tatap muka ke

pembelajaran dalam jaringan. Untuk memastikan bahwa pembelajaran berjalan secara baik, guru

wajib memiliki kemampuan kepemimpinan yang efektif. Saat ini, pendidik memerlukan keahlian

lebih dari sebelumnya karena sekarang mereka harus lebih mengandalkan konsensus pribadi dan

mengurangi kekuasaan formal.

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!
Jawaban,

Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian. Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala
keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. ...

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic. ...

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawaban,

Dengan demikian ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seperti
hubungan

(1) antarpemimpin,

(2) prilaku bawahan,

(3) prilaku bawahan,

(4) ciri-ciri pemimpin,

(5) harapan terhadap pemimpin,

(6) dukungan manajemen,

(7) struktur tugas dan

(8) kejelasan tujuan dan sasaran dari suatu tugas.

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawaban,

Kepemimpinan mempengaruhi perilaku orang lain kearah tujuan tertentu sebagai indikator keberhasilan
seesorang pemimpin. Penerapan kepemimpinan sangat ditentukan oleh situasi kerja atau keadaan
anggota/bawahan dn sumber daya pendukung organisasi. Kepemimpinan dalam bidang pendidikan
lebih mengarah kepada pemberdayaan seluruh potensi organisasi dan menempatkan bawahan sebagai
penentu keberhasilan pencapaian organisasi, maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat
menimbulkan moral kerja dan semangat untuk berprestasi menjadi perhatian utama.

Kepala sekolah dalam pemenuhan tugasnya dituntut untuk selalu berusaha membina dan
mengembangkan kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang
efektif dan efisien. Pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah merupakan kunci utama
keberhasilan pendidikan. Dalam hal ini wakil kepala sekolah bidang humas di sekolah merupakan wadah
untuk menyalurkan aspirasi baik dari pihak dalam sekolah maupun pihak luar/publik.
NAMA : AMANDA APRILIANI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI-058

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam satuan pendidikan?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

PH Coombs (1968) menyebutkan bahwa terdapat 12 komponen pendidikan, yaitu:

Tujuan dan prioritas

Peserta didik

Manajemen

Struktur dan jadwal waktu

Isi atau materi

Dosen dan pelaksana

Alat dan sumber belajar

Fasilitas

Teknologi

Pengawasan mutu

Penelitian

Biaya pendidikan

Soal 2 : 2. Bagaimana peran kepemimpinan dalam sistem pembelajaran daring pasca pandemi
covid-19?

Peran kepemimpinan dalam mengatasi pro kontra yang diakibatkan dari pembelajaran atau KBM
dengan sistem daring adalah memfasilitasi peserta didik agar tujuan pembelajaran tetap tercapai
sebagaimana mestinya. Pemimpin harus bisa lebih memperhatikan keluh kesah tenaga pendidik
maupun peserta didik mengenai kendala yang di sebabkan oleh perdaringan ini. Contohnya saja lebih
memperhatikan kuota belajar baik itu untuk guru maupun siswa. Setidaknya dapat membantu guru
maupun peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran dengan sistem daring. Mengingat masalah pada
hari ini itu adalah mahalnya kuota belajar yang menjadi dampak tidak terlaksananya perdaringan
dengan maksimal.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan dan tuliskan serta jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan tsb!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.

1. Gaya Otokratis

Macam gaya kepemimpinan yang pertama yaitu gaya otokratis melansir dari American Express.
Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis adalah "Lakukan apa yang saya
katakan." Umumnya, seorang pemimpin otokrasi percaya bahwa dia adalah orang terpintar di meja dan
tahu lebih banyak daripada yang lain. Mereka membuat semua keputusan dengan sedikit masukan dari
anggota tim.

2. Gaya Demokratis

Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin demokrasi lebih
cenderung bertanya "Bagaimana menurut Anda?" Mereka berbagi informasi dengan karyawan tentang
apa pun yang memengaruhi tanggung jawab pekerjaan mereka. Mereka juga mencari pendapat
karyawan sebelum menyetujui keputusan akhir.

3. Gaya Afiliasi

Macam gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya afiliasi. Frasa yang sering digunakan untuk
mendeskripsikan jenis kepemimpinan ini adalah "Orang yang diutamakan".

4. Gaya Laissez-Faire

Macam gaya kepemimpinan laissez-faire berada di ujung berlawanan dari gaya otokratis. Dari semua
gaya kepemimpinan, yang satu ini melibatkan paling sedikit pengawasan. Anda bisa mengatakan bahwa
pemimpin gaya otokratis berdiri teguh seperti batu dalam masalah, sementara pemimpin laissez-faire
membiarkan orang berenang mengikuti arus.

5. Kepemimpinan Transformasional

Macam gaya kepemimpinan transformasional sering kali diidentifikasikan sebagai gaya tunggal yang
paling efektif. Gaya ini pertama kali dijelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh
peneliti

6. Kepemimpinan transaksional
Gaya kepemimpinan transaksional memandang hubungan pemimpin-pengikut sebagai transaksi.
Dengan menerima posisi sebagai anggota kelompok, individu tersebut setuju untuk mematuhi
pemimpin.

7. Kepemimpinan Situasional

Teori kepemimpinan situasional menekankan pengaruh signifikan dari lingkungan dan situasi terhadap
kepemimpinan.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan!

Tanggung jawab sebagai seorang pemimpin adalah mengayomi dan mengasihi bawahn nya atau
karyawan nya. Mendengarkan keluh kesah mereka dan berusaha memberikan yang terbaik dalam upaya
mencapai tujuan bersama dengan kesepakatan bersama pula.

Faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin dalam pendidikan

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam mbs dan Humas?

Kepemimpinan mempengaruhi perilaku orang lain kearah tujuan tertentu sebagai indikator keberhasilan
seesorang pemimpin. Penerapan kepemimpinan sangat ditentukan oleh situasi kerja atau keadaan
anggota/bawahan dn sumber daya pendukung organisasi. Kepemimpinan dalam bidang pendidikan
lebih mengarah kepada pemberdayaan seluruh potensi organisasi dan menempatkan bawahan sebagai
penentu keberhasilan pencapaian organisasi, maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat
menimbulkan moral kerja dan semangat untuk berprestasi menjadi perhatian utama.

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan komunikan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan.

Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan
yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan
oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh
penerima informasi.
NAMA : MUHAMMAD IRVANSYAH RAO

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI-071

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan

Jawab: 1. Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu cara

untuk dapat terlaksannya fungsi manajemen didalam suatu

lembaga pendidikan, secara umum pendidikan merupakan

kemampuan yang mempengaruhi dan memotivasi agar

seseorang maupun kelompok dapat menerima pengaruh

tersebut dan dapat menciptakan perubahan dan melakukan

sesuatu yang berarti dan bermanfaat untuk membantu

tercapainya tujuan.

Komponen nya:

anggota, pengurus, dan tujuan organisasi.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab: 2. : a. Kepala sekolah mewajibkan

seluruh guru mengikuti pelatihan KKG (Kelompok Kerja Guru),

b. Kepala

sekolah akan terus melakukan pembinaan terhadap para guru dan memberikan

motivasi kepada guru agar guru termotivasi dan semangat dalam melaksankan
kinerjanya yaitu melakukan proses pembelajaran secara online

c. Kepala

sekolah akan memberikan sosialisasi kepada wali peserta didik akan pentingnya

pengunaan media elektronik seperti HP Android untuk proses pembelajaran siswa

secara online.

d. kepala sekolah memerintahkan guru untuk memberikan

pembelajaran kerumah siswa yang benar-benar tidak sanggup untuk membeli

android

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab: 3. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

Macam macam Gaya kepemimpinan

1. Gaya Otokratis

Macam gaya kepemimpinan yang pertama yaitu gaya otokratis melansir dari American Express.
Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis adalah "Lakukan apa yang saya
katakan."

2. Gaya Demokratis

Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin demokrasi lebih
cenderung bertanya "Bagaimana menurut Anda?" Mereka berbagi informasi dengan karyawan tentang
apa pun yang memengaruhi tanggung jawab pekerjaan mereka.

3. Gaya Afiliasi

Macam gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya afiliasi. Frasa yang sering digunakan untuk
mendeskripsikan jenis kepemimpinan ini adalah "Orang yang diutamakan". Dari semua gaya
kepemimpinan, pendekatan kepemimpinan afiliatif adalah pendekatan pemimpin yang dekat dan
pribadi dengan orang-orang.

4. Gaya Laissez-Faire
Macam gaya kepemimpinan laissez-faire berada di ujung berlawanan dari gaya otokratis. Dari semua
gaya kepemimpinan, yang satu ini melibatkan paling sedikit pengawasan.

5. Kepemimpinan Transformasional

Macam gaya kepemimpinan transformasional sering kali diidentifikasikan sebagai gaya tunggal yang
paling efektif. Gaya ini pertama kali dijelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh
peneliti Bernard M. Bass seperti yang dikutip dari Very Well Mind.

6. Kepemimpinan transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional memandang hubungan pemimpin-pengikut sebagai transaksi.


Dengan menerima posisi sebagai anggota kelompok, individu tersebut setuju untuk mematuhi
pemimpin. Dalam kebanyakan situasi, ini melibatkan hubungan majikan-karyawan, dan transaksi
berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang diperlukan dengan imbalan kompensasi uang.

7. Kepemimpinan Situasional

Teori kepemimpinan situasional menekankan pengaruh signifikan dari lingkungan dan situasi terhadap
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang
paling terkenal.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab: 4. Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga bertanggung
jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas
hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.

faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin dalam pendidikan seperti hubungan

(1) antarpemimpin,

(2) prilaku bawahan,

(3) prilaku bawahan,

(4) ciri-ciri pemimpin,

(5) harapan terhadap pemimpin

(6) dukungan manajemen,

(7) struktur tugas dan

(8) kejelasan tujuan dan sasaran dari suatu tugas.


Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab: 5.-Kepemimpinan pendidikan efektif dalam MBS adalah meningkatkan efisiensi mutu dan
pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang
ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Peningkatan mutu diperoleh melalui
partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah, peningakatan profesionalisme guru, adanya
hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang dapat menumbuh kembangkan suasana yang
kondusif.

-Kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam humas adalah Membina hubungan harmonis kepada
publik internal (dalam lingkungan lembaga pendidikan, seperti dosen/guru, tenaga administrasi, dan
siswa), dan hubungan kepada publik eksternal (di luar lembaga pendidikan, seperti orangtua siswa, dan
di luar lembaga pendidikan).
NAMA : AHMAD IBNU SUBHAN

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 089

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,


membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan
yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam ...

Komponen-komponen Kepemimpinan dalam pendidikan

Pemimpin, yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan pendidikan ...

Kemampuan menggerakkan. ...

Pengikut. ...

Tujuan yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.

Organisasi,atau juga pendidikan yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada.

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Menurut saya di masa pandemi seperti ini baik nya menggunakan darimu saja. Karna menyangkut
penyakit covid 19 membahayakan diri kita masing masing. Jadi menurut saya lebih baik pembelajaran
kita adakan secara daring saja. Demi keselamatan siswa siswi

Dan jika pun ada yang berselisih paham . kita sebagai pemimpin wajib melurus kan dan mengarah kan ke
tujuan baik.

Dan mengikuti aturan pemerintah .. Patuhi protocol kesehatan dan lain lain sebagainya
Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

Ada 11 yang pernah saya catat di buku.

Yang saya ingat dan ketahui yaitu

Tipe Kepemimpinan Otokratis

Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang berpusat pada satu orang, yaitu bos. Dalam
tipe kepemimpinan ini, pemimpin memegang semua kewenangan dan tanggung jawab atas perusahaan
dan bawahannya. Sebagai pemimpin otokratis biasanya selalu mengambil keputusan sendiri tanpa
berkonsultasi denngan bawahannya. Pemimpin jenis ini juga memiliki ambisi kuat dan ketika
berkomunikasi dengan bawahannya selalu mengharapkan pelaksanaan yang cepat dan tanggap.

Jarang ada / tidak ada sama sekali fleksibilitas, karena dalam jenis kepemimpinan ini semua kebijakan
berasal dari seorang pemimpin otokratis. Saat ini kedengarannya sulit untuk mengharapkan situasi yang
mendukung kepemimpinan otokratis, namun Donald Trump (Trump Organization) dan Albert J Dunlap
(Sunbeam Corporation) adalah beberapa contoh pemimpin dan perusahaan yang menjalankan jenis
kepemimpinan ini.

Kepemimpinan Demokratis

Sangat berbeda dengan kepemimpinan otokratis, kepemimpinan demokratis lebih melibatkan kontribusi
bawahan untuk setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin. Tanggung jawab akhir tetap dipegang
oleh pemimpin demokratis, hanya saja dalam prosesnya pemimpin banyak mendelegasikan
wewenangnya kepada bawahan untuk menyelesaikan beberapa proyek kerja.

Untuk menjalankan kepemimpinan ini dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, keadilan,


kecerdasan dan kompetensi. Satu hal lagi, tipe kepemimpinan demokratis menawarkan komunikasi aktif
antara atasan dan bawahan. Inilah yang membuat gaya kepemimpinan ini paling banyak disukai,
setidaknya menurut berbagai data statistik.

Gaya Kepemimpinan Strategis

Kepemimpinan strategis adalah salah satu yang menjadikan seorang pemimpin layaknya sebuah kepala
organisasi. Biasanya pemimpin strategis tidak hanya berasal dari orang-orang level atas suatu
perusahaan. Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan yang lebih luas agar bisa menciptakan kinerja
yang baik untuk perusahaan.

Fungsi pemimpin strategis adalah mengisi kesenjangan antara kebutuhan baru dan kebutuhan praktis
dalam suatu perusahaan. Kepemimpinan strategis biasanya sangat diharapkan dan efektif dilakukan
pada masa perubahan suatu perusahaan karena hampir 55% dari gaya kepemimpinan ini melibatkan
pemikiran yang strategis.

Gaya Kepemimpinan Transformasional


Sangat berbeda dengan tipe-tipe kepemimpinan yang lainnya. Gaya kepemimpinan transformasional
selalu berkaitan dengan memulai perubahan baik dalam diri sendiri, orang lain, kelompok maupun
organisasi. Pemimpin transformasional selalu bisa memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang
melebihi apa yang sebelumnya mereka harapkan.

Pemimpin transformasional selalu menetapkan hal yang menantang dan harapan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya. Oleh karena itu kepemimpinan ini selalu
memiliki pengikut yang berkomitmen dan merasa puas karena pemimpinnya sangat memberdayakan
pengikut yang memiliki visi-misi yang sama.

Kepemimpinan Tim

Kepemimpinan tim dibentuk dengan landasan yang sama dengan membentuk tim kesebelasan / tim
sukses. Semua yang ada pada jenis kepemimpinan ini selalu melibatkan gambaran yang jelas mengenai
masa depan, dimana ia sedang menuju dan untuk apa dia melakukan sesuatu. Semua ini berkat visi yang
ditanamkan untuk memberikan rasa yang kuat mengenai tujuan yang akan dicapai dan arah menuju
tujuan tersebut.

Kepemimpinan ini selalu menekankan bekerja dengan hati dan pikiran semua orang yang terlibat. Hal
yang menantang dari kepemimpinan tim adalah tidak selamanya akan membuahkan hasil yang bagus,
kepemimpinan ini bisa gagal karena kualitas pemimpin yang buruk namun bisa juga berhasil apabila
kondisinya sebaliknya.

Kepemimpinan Lintas Budaya

Keberagaman kebudayaan telah memberikan kontribusi hadirnya tipe kepemimpinan ini. Jenis
kepemimpinan yang ada karena terdapat berbagai budaya di masyarakat. Pemimpin jenis ini juga selalu
berfikir lebih maju dan mengenali pasar global kontemporer.

Saat ini dibutuhkan pemimpin yang secara efektif mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka
dengan lingkungan yang berbeda, terlebih untuk perusahaan internasional.

Kepemimpinan fasilitatif

Salah satu gaya kepemimpinan yang selalu bergantung pada pengukuran dan hasil. Pemimpin fasilitatif
selalu memperhatikan efektivitas kelompok dengan efektivitas prosesnya. Jika suatu kelompok memliki
efektivitas yang tinggi maka pemimpin tidak banyak campur tangan, sedangkan jika kelompok tidak
efektif maka pemimpin akan member petunjuk dan membantu kelompok tersebut menjalankan
prosesnya.

Kepemimpian fasilitatif melibatkan pemantauan terhadap dinamika kelompok / bawahannya. Pemimpin


kemudian menawarkan saran proses pelaksanaan dan melakukan intervensi untuk membentu kelompok
yang berjalan tidak sesuai dengan jalurnya.

Tipe Kepemimpinan Laissez-faire


Gaya kepemimpinan laissez-faire selalu memberikan kewenangan kepada karyawan. Pemimpin Laissez-
faire memberikan sikap permisif yang mengizinkan karyawan memilih cara kerja sesuai dengan apa yang
mereka kehendaki agar merasa nyaman dan menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan
perusahaan. Pemimpin disini tidak banyak melakukan intervensi karena intervensi bisa sangat
menggangu karyawan yang telah dewasa untuk menjalankan tugasnya.

Menurut berbagai penelitian, kepemimpinan laissez-faire adalah gaya manajemen yang paling efektif
dan memuaskan. Banyak perusahaan yang mencapai tujuannya secara konsisten menggunakan
kepemimpinan ini.

Kepemimpinan Transaksional

Jenis kepemimpinan yang mempertahankan dan melanjutkan status quo. Kepemimpinan ini juga
melibatkan proses pertukaran layaknya jual-beli. Pengikut akan mendapatkan imbalan dengan segera
setelah berhasil melaksanakan perintah pemimpinnya.

Pada dasarnya gaya kepemimpinan ini memiliki fokus pada harapan dan pemimpin diharapkan mampu
memberikan keterampilan umpan balik dalam proses pelaksanaan perusahaan. Mengutip
Boundless.com, kepemimpinan transaksional meliputi:

Menjelaskan apa yang diharapkan dari kinerja karyawan

Menjelaskan bagaimana karyawan bisa memenuhi harapan tersebut

Memberikan imbalan terhadap keberhasilan karyawan mencapai tujuan perusahaan

Kepemimpinan Pembinaan

Tipe pemimpin pada jenis ini selalu berusaha memberikan pengajaran dan mengawasi bawahannya.
Pemimpin selalu mengatur hasil yang akan dicapai dan apa saja yang memerlukan perbaikan. Pada
intinya pemimpin senantiasa memberikan pembinaan dengan meningkatkan keterampilan mereka,
kemudia pemimpin memberikan motivasi yang mendorong motivasi bawahannya untuk mencapai
tujuan perusahaan.

Kepemimpinan Karismatik

Karisma tidak hanya perubahan perilaku saja, ini merupakan perubahan transformasi nilai-nilai dan
kayakinan bawahannya terhadap pemimpinnya. Pemimpin karismatik adalah seseorang yang mampu
memanifetasikan kekuatan revolusionernya. Inilah yang membedakan pemimpin karismatik dengan
pemimpin populis, ia mampu mempengaruhi sikap terhadap objek tertentu.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?
Dengan demikian ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seperti
hubungan (1) antarpemimpin, (2) prilaku bawahan, (3) prilaku bawahan, (4) ciri-ciri pemimpin, (5)
harapan terhadap pemimpin, (6) dukungan manajemen, (7) struktur tugas dan (8) kejelasan tujuan dan
sasaran dari suatu tugas.

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Kepemimpinan dalam melaksanakan MBS adalah salah satu bentuk alternatif sebagai kebijakan
desentralisasi pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah berpotensi untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat, efisiensi serta melahirkan manajemen yang bertumpu di tingkat sekolah.

Kepemimpinan yang efektif dari humas yaitu

Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan pengelolaan informasi.

Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan dan pengelolaan


dokumentasi.

Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.


NAMA : FACHRI ISKANDAR

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI-064

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

=Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Komponen penting dalam suatu organisasi yaitu

-tujuan pendidikan

-peserta didik

-pendidik

-alat dan fasilitas pendidikan

-metode pendidikan

-isi pendidikan

-lingkungan pendidikan

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Semua negara terdampak telah berupaya membuat kebijakan terbaiknya dalam menjaga kelanggengan
layanan pendidkan. Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang harus segera dicarikan
solusinya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) keterbatasan
kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumberdaya untuk
pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru-murid-orang tua dalam
pembelajaran daring yang belum integral.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari
rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat
pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah.
Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari
pandemi Covid-19, membuat kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan
dunia internasional.

Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk
membuat keputusan cepat dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah. Pendidik merasa kaget karena
harus mengubah sistem, silabus dan proses belajar secara cepat. Siswa terbata-bata karena mendapat
tumpukan tugas selama belajar dari rumah. Sementara, orang tua murid merasa stress ketika
mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, di samping harus memikirkan keberlangsungan
hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah krisis.

Jadi, kendala-kendala itu menjadi catatan penting dari dunia pendidikan kita yang harus mengejar
pembelajaran daring secara cepat. Padahal, secara teknis dan sistem belum semuanya siap. Selama ini
pembelajaran online hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, belum sebagai cara berpikir,
sebagai paradigma pembelajaran. Padahal, pembelajaran online bukan metode untuk mengubah
belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk
setiap hari. Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak
mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk
siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Dari tantangan-tantangan itu, kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online
sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan kita. Ada beberapa langkah yang dapat menjadi
renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran daring:

Pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi.
Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak
jauh mutlak dilakukan. Memang jumlahnya sangat banyak, untuk memastikan sekitar 3 jutaan guru di
Indonesia memiliki kompetensi yang memadai dalam memanfaatkan teknologi tentu bukan perkara
mudah. kompetensi minimal TIK guru level 2 harus segera diwujudkan termasuk kemampuan melakukan
vicon (video conference) dan membuat bahan ajar online. Level 2 ini merupakan pengelompokan
komptensi TIK guru yang ideal berdasarkan Teacher ICT Competencies Framework oleh UNESCO. Level
tertinggi adalah level 4 dimana guru sudah mampu menjadi trainer bagi guru yang lain. Jika kompetensi
guru sudah level2, maka guru akan mampu menyiapkan sistem belajar, silabus dan metode
pembelajaran dengan pola belajar digital atau online.
Pemerintah tidak harus sendiri, upaya menggandeng banyak pihak penyedia portal daring sangat tepat
dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun leading sektor urusan kebijakkan
pembelajaran daring harus dikendalikan dibawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kedua, pemakaian teknologipun juga tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi
dapat menjadi alat mewujudkan tujuan Pendidikan yakni teknologi Pendidikan (TP). Pembelajaran online
tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas
yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi
efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan
teknologi yang harus menjadi acuan guru dalam meamanfaatkan teknologi yaitu mampu menghadirkan
fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan,
memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-
guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti. Namun sangat sedikit
guru yang memahami prinsip-prinsip diatas. Hal ini menuntut stakeholder terkahit utamanya para
Pengembang Teknologi Pembelajaran harus lebih banyak berinovasi dan mencari terobosan
pembelajaran di masa darurat seperti Covid-19 saat ini.

Ketiga, pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya
sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem belajar
online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Ke depan, harus ada kebijakan
perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran. Guru harus
sudah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi.
Inisiatif kementerian menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung meskipun
urusan daring saat covid 19 yang memaksa siswa dan guru menjalankan aktifitas di rumah tetap perlu
dukungan penyedia layanan daring yang ada di Indoesia

Empat, guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan TIK minimal yg harus dimiliki
guru adalah laptop dan alat pendukung video conference. Keberadaan pernagkat minimal yang harus
dimiliki guru sangat perlu dipikirkan Bersama baik pemerintah kab/kota, provinsi dan pusat termasuk
ortang tua untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Sudah banyak fintech yang bergerak
dibidang pemberian bantuan pengadaan perangkat teknologi baik untuk siswa, guru maupun sekolah.

lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan
kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan
kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan. Pemerintah Indonesia sudah berhasil membangun
infrastruktur komunikasi Palapa Ring yang diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo di akhir tahun 2019
menjadi tulang punggung infrastruktur digital dari Aceh hingga Papua. Tapi, jangkauan akses harus
diperluas agar sebanyak mungkin sekolah, pendidik dan siswa merasakan manfaatnya.

Pandemi Covid-19 memang menjadi efek kejut bagi kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan
terhenti sejenak. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat,
mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan
banyak tantangan dari Covid-19 ini, yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga.
Kelima isu penting diatas akan menjadi penentu seberapa cepat kita akan mampu meratakan kurva
kecemasan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan kita semua.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk
melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era
baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan
perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi.

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

=Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan yang saya ketahui

1. Gaya Kepemimpinan Transformasional

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Mampu menjelaskan tujuan kepada anggota.

Memimpin tanpa harus berada di tempat.

Mendelegasikan tugas kepada anggota yang dianggap potensial.

Memiliki ekspektasi/harapan tinggi terhadap anggota.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Mengajak anggota untuk mengambil keputusan.

Mengutamakan diskusi dalam memunculkan ide.

Menganggap setara para anggota.

Tertarik pada gagasan orisinil anggota.

3. Gaya Kepemimpinan Suportif

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Menyediakan kebutuhan anggota.


Terlibat bersama anggota untuk memecahkan masalah.

Menggunakan pendekatan personal dalam interaksi bersama anggota.

Mengutamakan hubungan dengan anggota dibandingkan pencapaian target.

4. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Menekankan pada aturan/kontrak kerja.

Memberikan hadiah atau sanksi pada kinerja anggota.

Tidak terlalu terbuka pada inovasi atau kreativitas dari anggota.

Sangat berorientasi pada pencapaian target.

5. Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Memberikan kebebasan pada anggota.

Menyerahkan keputusan kepada anggota.

Membutuhkan anggota yang terampil dan aktif.

Lebih banyak mengambil peran untuk mengawasi kinerja anggota dari pada terlibat langsung.

6. Gaya Kepemimpinan Karismatik

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Mampu memberikan pengaruh melalui inspirasi.

Memiliki visi yang kuat dan mampu mengajak anggota untuk mencapainya.

Menjadi figur penting, yang ketiadaannya berpengaruh negatif bagi organisasi.

Tidak banyak mengambil gagasan dari anggota.

7. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:

Menghendaki kekuasaan penuh dalam memimpin.

Mengambil keputusan secara mutlak.


Anggota sebagai pelaksana perintah.

Jarang membuka komunikasi kepada anggota.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

=Tanggung jawab seorang pemimpin

-Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik. Kalau ia memandang dirinya
sebagai seorang supervisor dan mulai “merajai” anggota-anggota yang lain, maka ia akan menciptakan
suasana bersaing, bermusuhan, formal-formal an, menjauhkan diri, melontarkan kritik, dan
salah-menyalahkan.

-Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri. Ia bertanggung jawab dan ikut serta
dalam memberikan perangsang dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan
tujuannya. la berusaha agar para anggota bekerja sama, baik dalam perencanaan, maupun dalam
pelaksanaannya dengan menetapkan tugas kelompok dan kewajiban tiap-tiap anggota.

-Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan,prosedur-prosedur kerja. Efisiensi kerja


memerlukan prosedur yang tepat.Prosedur dengan sidang paripurna seringkali dirasakan kaku dalam
iklim yang demokratis.Karena itu pemimpin harus membantu kelompok dalam menganalisa situasi
untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif.

-Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Meskipun
pemimpin bebas untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan saran, ia hendaknya jangan
membiasakan diri untuk mengambil keputusan bagi orang-orang lain.

-Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman. yang perlu
diperhatikan bukan saja apa yang dilakukan melainkan juga bagaimana suatu hal dikerjakan oleh
kelompok atau perstorangan. Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok
menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukannya dan kemudian berani menilai hasilnya secara
jujur dan objektif.

Dan faktor yang mempengaruhi efektivitas dalam pendidikan yaitu

-I . Latihan untuk mendapatkan pengetahuan dalam keahlian yang khusus, seperti ketua suatu komisi,
pimpinan kelompok diskusi, pengajar suatu mata pelajaran, memimpin suatu organisasi.

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

=. Faktor-faktor itu meliputi faktor internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal
yang bersumber dari luar individu itu seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat,kepuasan,
pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji,
lingkungan kerja, kepemimpinan.

Beberapa hal yang diketahui menunjukkan kurangnya motivasi kerja yang dimiliki para guru dalam
menjalankan tugasnya, antara lain :

(1) Dalam menjalankan tugas masih tergantung pada pengawasan kepala sekolah.

(2) Dalam memasuki kelas untuk mengajar masih ada yang terlambat, belum sesuai waktu yang
ditentukan.

(3) Pada saat guru tidak dapat mengajar, guru hanya memberikan catatan kepada anak didik. Untuk
mampu mendorong siswa belajar lebih aktif, sehingga mampu menciptakan visi dan misi sekolah, serta
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai tujuan yang telah ditetapkan, maka motivasi kerja
guru perlu ditingkatkan. Guru yang mempunyai tingkat motivasi yang rendah mereka tidak dapat
menyelesaikan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan hasil yang baik, sehingga keadaan ini
akan menimbulkan hambatan dalam pencapaian hasil pekerjaan atau akan mempengaruhi efektivitas
kerja guru.
NAMA : SALSABILA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 085

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawab :

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab :

Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang untuk melakukan
pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan beberapa pro dan
kontra dari berbagai pihak terkait.

Menurut saya Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang
berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang
baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.
Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi Covid-19, yaitu:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya


pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab:

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Demokratis
Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.

Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan.

Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.
Soal 4 : 4.Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab: pemimpin pendidikan ketika mengaplikasikan gaya atau aktivitas kepemimpinannya sangat
tergantung pada pola organisasi yang melingkupinya. Dan juga dalam melaksanakan aktivitasnya
pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana sebagaimana
yang dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim


Purwanto(2007),sebagai berikut :

1. Sebagai pelaksana (executive)

2. Sebagai perencana (planner)

3. Sebagai seorang ahli (expert)

4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)

5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)

6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments)

7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)

8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)


9. Merupakan lambing dari pada kelompok (sybol of the group)

10. Pemegang tanggungjawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)

11. Sebagai pencipta/ memiliki cita-cita (ideologist)

12. Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)

13. Sebagai kambing hitam (scape goat)

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud

Soal 5 :5.Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab:

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : HENDRA YANA PUTRA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 066

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab :

Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang untuk melakukan
pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan beberapa pro dan
kontra dari berbagai pihak terkait.

Menurut saya Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang
berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang
baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.

Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi Covid-19, yaitu:
1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya
pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Demokratis

Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.
Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan.

Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?
Jawab: pemimpin pendidikan ketika mengaplikasikan gaya atau aktivitas kepemimpinannya sangat
tergantung pada pola organisasi yang melingkupinya. Dan juga dalam melaksanakan aktivitasnya
pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana sebagaimana
yang dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim


Purwanto(2007),sebagai berikut :

1. Sebagai pelaksana (executive)

2. Sebagai perencana (planner)

3. Sebagai seorang ahli (expert)

4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)

5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)

6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments)

7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)

8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)

9. Merupakan lambing dari pada kelompok (sybol of the group)

10. Pemegang tanggungjawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)
11. Sebagai pencipta/ memiliki cita-cita (ideologist)

12. Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)

13. Sebagai kambing hitam (scape goat)

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : TAMARA ANNISA HARAHAP

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 087

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawab :

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Komponen organisasi pendidikan :

1. Tujuan Pendidikan

2. Peserta Didik

3. Pendidik

4. Alat Dan Fasilitas Pendidikan

5. Metode Pendidikan

6. Isi Pendidikan

7. Lingkungan Pendidikan

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab :

Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai
physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini
diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui
pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini.
Tantangan Pembelajaran

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa
dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi,
ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita
untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia
tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak
pendidikannya. Sampai 1 April 2020, UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang
terdamapk Covid 19 di 188 negara termasuk 60 jutaan diantaranya ada di negara kita.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab :

Gaya Kepemimpinan :

Gaya kepemimpinanmerupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

1. Demokratis

Gaya kepemimpinan yang pertama adalah demokratis. Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang
gaya kepemimpinan ini. Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang demokratis mau untuk selalu
berdiskusi dengan anak buahnya sebelum mengambil keputusan.

Gaya ini sebenarnya mencoba mengambil masukan dari setiap anak buahnya agar mampu mendapatkan
keputusan terbaik dan paling banyak didukung. Inilah yang membuat pemimpin dengan sifat ini menjadi
favorit banyak orang. Komunikasi atasan ke bawahan tetap terjalin dengan lancar dan efektif, tanpa
adanya sikap otoriter di sana.

2. Visioner

Sesuai namanya, pemimpin visioner mampu memberikan ide dan rencana yang dapat dimanfaatkan
untuk masa depan perusahaan. Bahkan ide dan rencana ini belum pernah terpikirkan oleh pihak lainnya.

Pemimpin visioner memiliki gaya kepemimpinan yang berani ambil risiko, mau mendengar masukan,
serta bertanggung jawab. Bahkan pemimpin visioner juga berani untuk mendengar kritikan
terhadapnya. Ketika Anda mendapatkan pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini, jangan aneh jika
diajak untuk melakukan training dan meeting agar kemampuan semakin meningkat.

3. Multikultural
Gaya kepemimpinan ini diaplikasikan dalam perusahaan dengan karyawan yang memiliki lintas budaya.
Salah satu keputusan yang biasa diambil oleh pemimpin dengan gaya multikultural adalah mau
merayakan berbagai perayaan hari raya dari ragam latar belakang bersama seluruh karyawan. Dengan
begitu, maka rasa kebersamaan di dalam perusahaan ini semakin kuat lagi.

4. Strategis

Gaya kepemimpinan strategis identik dengan tim riset karena mampu merancang pola dinamis agar
sesuai perkembangan pasar. Semua keputusan yang dikeluarkan sudah didasari oleh berbagai riset
sehingga menjadi lebih meyakinkan untuk dijalankan. Jika memang ada peluang baru, maka pemimpin
dengan gaya strategis dapat segera sadar untuk memanfaatkan hal itu.

5. Suportif

Pemimpin yang bersifat suportif memiliki berbagai ciri-ciri serta mampu menguntungkan pihak bawahan
juga. Setiap kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dan dilibatkan dalam memecahkan masalah.
Pemimpin seperti ini juga menggunakan pendekatan personal dalam interaksi bersama bawahan agar
mampu meningkatkan hubungan personal. Bahkan gaya kepemimpinan terkadang tidak berfokus pada
pencapaian target.

6. Otokratis

Apakah Anda pernah mendengar tentang gaya kepemimpinan otokratis? Seseorang dengan gaya
kepemimpinan ini memiliki kuasa penuh di dalam memimpin. Pemimpin otokratis akan mengambil
keputusan secara mutlak tanpa meminta masukan dari bawahan.

Selain itu, pengambilan keputusan dilakukan secara mutlak tanpa boleh ada bawahan yang mengganggu
gugat. Bahkan pemimpin otokratis jarang membuka komunikasi dengan bawahan sehingga ada kesan
hubungan yang jauh dan kaku.

7. Transaksional

Seseorang dengan gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada aturan atau kontrak kerja yang telah
disetujui pihak karyawan. Bawahan juga tidak bisa memberikan masukan atau kritik terhadap kinerja
divisi tersebut karena pemimpin ini sangat berorientasi pada pencapaian target. Dengan begitu, ada
kinerja yang harus dicapai bawahan jika tidak mau terkena sanksi. Namun, jika memang kinerja bawahan
ternyata optimal, maka pemimpin transaksional tidak ragu untuk memberikan reward.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab :
Itu berarti, dia juga bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang
dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil
yang buruk.

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab :

(1) memiliki visi yang jelas

(2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi

(3) memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif

(4) mendorong pemanfaatan waktu secara efisien

(5) mendayagunakan berbagai sumber belajar.

Peran humas juga berperan penting dalam terselenggaranya pendidikan yang lebih baik. Sebagai contoh
publikasi terhadap masyarakat terkait tentang sekolah, pencarian dana atau sponsor untuk kemajuan
suatu lembaga atau sekolah.

Peran sentral humas atau public relationdalam kepemimpinan pendidikan pada era otonomi pendidikan
sendiri tidak lepas dari sosok seoreang kepala sekolah yang menjadi leader dalam setiap kegiatan.
Kepala sekolah juga merupakan seorang public relation yang mempunyai peran penting terhadap
perkembangan maupun kemajuan dari sekolah. Maka makalah ini akan membahas mengenai prinsip
humas dalam kepemimpinan pendidikan di era otonomi pendidikan.
NAMA : RIO ADITYA ERLANGGA TANJUNG

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 81

Soal 1 : Kepemimpinan pendidikan merupakan bagian penting dari proses yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yang adanya hubungan kepentingan dalam
pengembangan ilmu pendidikan dan pengajaran disekolah.

Soal 2 : Berbicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan diri dari masalah
manusia, karena memang yang menjalankan kepemimpinan adalah manusia itu sendiri. Memiliki
pemikiran realitas dalam menghadapi berbagai proses aktivitas demi pencapaian tujuan organisasi.

Soal 3 : Gaya pemimpin adalah gaya yang memerlukan usaha yang tidak terlalu banyak untuk
menyelesaikan tugas.

Soal 4 : Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor yaitu: 1. Kepribadian

2. Harapan dan perilaku atasan

3. Karakteristik

4. Kebutuhan tugas

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan

6. Harapan dan perilaku rekan

Soal 5 :Kepemimpinan adalah terjemahan dari bahasa Inggris leadership yang berasal dari kata
leader muncul pada tahun 1300-an sedangkan kata leadership muncul belakangan sekitar tahun 1700-
an. Dalam definisi secara luas kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya.
NAMA : DEWI MAHARANI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI-063

Soal 1 : Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat


dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

1. Tujuan Pendidikan

2. Peserta Didik

3. Pendidik

4. Alat dan Fasilitas Pendidikan

5. Metode Pendidikan

6. Isi Pendidikan

7. Lingkungan Pendidikan

Soal 2 : Sejak tahun 2019 lalu dunia sedang dikejutkan dengan adanya virus yang mematikan,
yaitu korona atau Covid-19. Masa pandemi memberi banyak perubahan kepada aspek kehidupan, salah
satunya bidang pendidikan. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus beradaptasi dengan virus korona.
Sistem pendidikan di sekolah merupakan salah satu yang terkena dampak negatif dari meluasnya wabah
virus korona. Setiap organisasi pendidikan harus memiliki pemimpin pendidikan. Dalam konteks
organisasi pendidikan, kepemimpinan pendidikan diartikan sebagai proses mempengaruhi untuk
menggerakkan pelaksana pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan lembaga pendidikan sangat bergantung kepada
strategi kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin. Kepala sekolah menjalankan aktivitas
manajerialnya berupa pengambilan keputusan pendidikan, keteladanan, komunikasi, motivasi dan
pemberian pengarahan kepada guru yang akan ikut menentukan masa depan siswa di sekolah. Dalam
rangka ikhtiar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah mengubah sistem pendidikan
yang pada mulanya proses pembelajaran dilakukan tatap muka di sekolah, diganti menjadi
pembelajaran dari rumah.
Soal 3 : Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada
saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim
yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Soal 4 : Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga
bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia
bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.

Menurut H. Jodeph Reitz (Fattah, 1999:98-99) faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin
meliputi: (1) kepribadian (personality) pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, (2) harapan dan
perilaku atasan, (3) karakteristik harapan dan perilaku bawahan, dan (4) harpan dan perilaku rekan.

Soal 5 :Secara leksikal, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) berasal dari

tiga kata, yaitu manajemen, berbasis dan sekolah. Manajemen adalah

proses menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar atau asas, sedangkan

sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberikan pelajaran


NAMA : NAFRA ANDHIRA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI - 074

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawabannya :

Kepemimpinan pendidikan yaitu suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing,


mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif didalam
pencapaian tujuan – tujuan pendidikan.

Komponen-komponen Kepemimpinan dalam Organisasi

1.Pemimpin, yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi.

2.Kemampuan menggerakkan.

3.Pengikut.

4.Tujuan yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.

5.Organisasi, yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawabannya :

Ada pun peran Kepemimpinan dalam mengelola hal ini adalah kepala sekolah merupakan seseorang
yang berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung
tombak dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin. Kepala sekolah
memikul tanggung jawab terhadap kenyamanan dan ketertiban lingkungan sekolah serta warga
sekolahnya. Rasa aman dan nyaman ini harus dirasakan oleh guru, siswa dan orangtua. Termasuk dalam
hal keamanan dan kenyamanan di masa tanggap darurat Covid-19.
Kepala sekolah memegang peranan vital sebagai leader dalam membangun atmosfir pendidikan dan
memastikan peserta didik tetap mendapatkan pembelajaran bermakna, kepada siswanya dengan tetap
menggunakan pembelajaran aktif, Walaupun pembelajaran dilaksanakan di rumah.

Adapun beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen
sekolah yang salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi
Covid-19, yaitu:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya


pembelajaran dengan suasana yang berbeda.

2.Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua.

3.Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ).

4.Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan.

Dan kekurangan dalam peran kepala sekolah selama pembelajaran di masa pandemi.

1. Pertama, dukungan dana dari sekolah untuk meringankan beban pembelajaran jarak jauh, terutama
di awal penutupan sekolah, masih sangat minim.

2.Kedua, pemberian pelatihan dari kepala sekolah untuk mendukung kapasitas guru dalam memfasilitasi
pembelajaran daring masih minim.

3.Ketiga, hanya sedikit kepala sekolah yang memantau atau memastikan kegiatan pembelajaran jarak
jauh berlangsung dengan baik. Kepala sekolah jarang mengukur kinerja guru saat melakukan
pembelajaran jarak jauh.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawabannya :

a.Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

b.Gaya Demokratis

Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.
c. Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

d.Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

e. Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

f. Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawabannya :

Tanggung jawab dari seorang pemimpin yaitu Membuat pedoman: mengembangkan visi masa depan,
visi jangka panjang, dan strategi-strategi untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan untuk
pencapaian visi tersebut.

Pemimpin akan selalu berkorelasi dengan tanggung jawab, sebab tanggung jawab itu menjadi domain
kuasa terhadap apa yang dipimpinnya. Jika kemudian pemimpin tidak bisa memainkan atau tepatnya
memerankan tanggung jawab itu, maka kredibilitas pemimpin tersebut harus di pertanyakan. Dalam
artian, tanggung jawab inilah yang menjadi “stempel” atau legitimasi atas kepemimpinan tersebut.
Terlepas kemudian hasil dari tanggung jawab itu baik atau buruk yang menjadi hal penting adalah
pemimpin itu punya sikap, visi, pendirian serta komitmen atas tanggung jawab tersebut. Dan hal yang
lumrah jika kemudian pemimpin dicibir sebagai respon perlakuannya atau sikapnya pada tanggung
jawab yang diemban tersebut. Seberapa keras pun cibiran itu, pemimpin harus pintar-pintar dan strategi
menyikapinya. Bahkan bisa dijadikan sebagai bahan masukan untuk kerja dan juga semangat untuk
memperbaiki kinerja.
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi: (1) kepribadian (personality)
pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, (2) harapan dan perilaku atasan, (3) karakteristik
harapan dan perilaku bawahan, dan (4) harpan dan perilaku rekan.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawabannya :

Yaitu meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : SITI AYUNI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI - 086

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawab

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab

Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang untuk melakukan
pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan beberapa pro dan
kontra dari berbagai pihak terkait.

Menurut saya Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang
berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang
baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.
Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi Covid-19, yaitu:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya


pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Demokratis
Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.

Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan.

Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.
Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab

Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realitas (dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan
sebagainya).

Melengkapi para karyawan dengan sumber-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

Mengkomunikasikan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.

Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.

Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.

Menilai pelaksanaan pekerjaan yang mengkomunikasikan hasilnya.

Menunjukan perhatian pada karyawan.

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab
meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : JULIA KARTIKA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 068

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab

Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang untuk melakukan
pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan beberapa pro dan
kontra dari berbagai pihak terkait.

Menurut saya Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang
berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang
baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.

Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi Covid-19, yaitu:
1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya
pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Demokratis

Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.
Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan.

Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab
Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realitas (dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan
sebagainya).

Melengkapi para karyawan dengan sumber-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

Mengkomunikasikan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.

Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.

Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.

Menilai pelaksanaan pekerjaan yang mengkomunikasikan hasilnya.

Menunjukan perhatian pada karyawan.

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : TARIKH FALLAH AL AYUBI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI - 088

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting dalam suatu
organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Kepemimpinan adalah jenis khusus

hubungan kekuasaan yang ditentukan oleh

anggapan para anggota kelompok bahwa seorang

dari anggota kelompok itu memiliki kekuasaan

untuk menentukan pola perilaku terkait dengan

aktivitasnya sebagai anggota kelompok

(Wibowo, 2011). Kepemimpinan merupakan

seni dalam mengolah kemampuan dan

keberanian mengatur dan mengambil keputusan


(Sagala, 2018). Kepemimpinan sekolah menjadi

sangat penting dalam rangka untuk memimpindan menjalankan kehidupan sekolah. Dalam

masa pandemi ini peran kepala sekolah menjadi

sentral, karena kepala sekolah memliki

kewenangan tertinggi dalam pelaksanaan dan

pengambilan keputusan dalam sekolah. Sebagai

pemimpin di lembaga Muhammadiyah kepala

sekolah SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

dapat menjadi top leader yang mampu

menciptakan suasana kerja yang kondusif dan

harmonis dengan berbagai macam kebijakan

yang produktif selama masa pandemi dalam

rangka peningkatan mutu pendidik. Gaya

kepemimpinan yang secara psikologis mampu

memberikan motivasi dan semangat pada guru.

(Sudharta, Mujiati, Rosidah, Gunawan, &

Malang, 2017). Berdasarkan hasil FGD,

diketahui bahwa kepemimpinan kepala sekolah

di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagai

upaya menjamin mutu pendidikan pada masa

pandemi Covid-19 tampak dalam hal-hal berikut

ini:

1) Pengembangan LMS

Pembelajaran jarak jauh di SMA

Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dilakukan


dengan daring atau sistem online yang dimulai

pada tanggal 16 Maret 2020, dimana anak mulai

belajar dari rumahnya masing-masing tanpa

perlu hadir di sekolah. Tujuan SMA

Muhammadiyah 3 Yogyakarta melaksanakan

pembelajaran jarak jauh adalah untuk

memastikan pemenuhan hak peserta didik dalam

mendapatkan layanan pendidikan selama darurat

covid-19 serta melindungi warga satuan

pendidikan dari dampak buruk dan resiko yang

ditimbulkan. Selain itu juga untuk mencegah

penyebaran dan penularan covid-19 di satuan

pendidikan serta pemenuhan dukungan

psikososial bagi pendidik, peserta didik dan

orang tua wali.

Dalam upaya mempermudah pelaksanaan

pembelajaran jarak jauh, kepala sekolah telah

memberikan penegasan kepada para guru bahwa

penguasaan ilmu teknologi bagi guru sangat

penting agar pembelajaran daring tetap berjalan

dengan efektif disaat pandemi seperti ini. Guru

harus melakukan inovasi dalam pembelajaran

diantaranya dengan memanfaatkan teknologi

informasi. Sejak pembelajaran diberlakukan di

rumah, guru melakukan pembelajaran lewat


media online seperti Google Classroom,WhatsApp, google meet, google form dll, namun

dengan variasi aplikasi yang digunakan oleh

guru, justru pelaksanaannya sulit dipantau

manajemen sekolah.

Upaya untuk mengatasi kondisi tersebut,

kepala SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

membuat terobosan baru dengan

mengembangkan Platform khusus. Platform ini

merupakan hasil kerjasama antara tim IT SMA

Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan

programmer, yang kemudian diberi nama Moega

Smart School (MSS). MSS merupakan Learning

Management System (LMS) keunggulan dari

SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang

membedakan dengan platform yang digunakan

sekolah lain. MSS dirancang secara custom

dengan memadukan berbagai aplikasi yang ada

selama ini guna memenuhi kebutuhan yang

perlukan oleh guru dan peserta didik.

Menurut salah satu partisipan (P1), bahwa ide

pengembangan MMS merupakan gagasan kepala

sekolah yang dilontarkan pertama kali dalam

rapat rutin manajemen sekolah. Berikut

pernyataan P1:

Kepala sekolah selalu memiliki ide-ide segar


untuk mengembangkan mutu sekolah, antara

lain adalah ide pengembangan MMS untuk

mengatasi permasalahan yang muncul dalam

pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di

sekolah. Ide tersebut disampaikan secara

jelas, disertai rasionalisasinya. Maka kami

[para guru dan staf] menyetujui dan

mendukung program tersebut (P1, Desember

2020).

2) Pelatihan peningkatan kompetensi guru

Keberadaan LMS yang dibangun oleh SMA

Muhamamdiyah 3 Yogyakarta tidak akan ada

manfaatnya jika tidak didukung oleh kualitas

guru sebagai pelaksana utama pembelajaran

jarak jauh. Hal ini didasari oleh keyakinan kepala

sekolah yang menyatakan bahwa peran guru di

era revolusi industri 4.0 tidak hanya sebagai

pemberi ilmu, tetapi juga sebagai pembelajar

sepanjang hayat, pemimpin pembelajaran,

pengarah sumber belajar, pembentuk jaringan,

dan pembuka komunikasi, perlu memiliki

kompetensi yang mendukung. Peran-peran

tersebut ini tidak terlepas dari tuntutan perubahan

yang sangat cepat di segala ranah. Oleh karena

itu, guru harus belajar sepanjang hayat untukmenyesuaikan dengan perubahan. Untuk
mencapai peran ini, pemutakhiran kompetensi

guru melalui pendekatan pelatihan yang sesuai

tantangan abad 21 perlu diwujudkan (Sulistya,

2019). Oleh sebab itu, sebagai bagiand ari proses

penjaminan mutu pendidikan, kepala sekolah

mengambil kebijakan untuk melaksanakan

pelatihan penggunaan LMS melalui program in

house training. Selain itu, sealma masa

pandemic, kepala sekolah telah membuka

kesempatan seluas-luasnya bagi para guru untuk

selalu meningkatkan kompetensinya baik tentang

penyusunan bahan ajar, penggunaan media

pembelajaran jarak jauh, penilaian pembelajaran

jarak jauh, maupun pengembangan strategi

pembelajaran jarak jauh melalui kegiatan

pelatihan dan workshop, baik yang dilaksanakan

secara internal oleh sekolah ataupun secara

eksternal dengan mengirim guru untuk mengikuti

berbagai kegiatan di luar sekolah.

Pelatihan internal yang dilaksanakan yaitu

pelatihan penggunaan platform MSS dengan

narasumber dari Majelis Dikdasmen PWM DIY

dan diikuti oleh seluruh guru. Pelatihan eksternal

yang diikuti oleh guru antara lain: Pembelajaran

berbasis peserta didik yang dilaksanakan oleh


PWM DIY bekerjasama dengan SEAMOLEC,

Pelatihan pembuatan artikel oleh LPMP DIY,

Pelatihan Cloud Computing untuk Guru

Pembimbing Penelitian AWS Educate Sagasitas

Tech For Indonesia 2020-2021, dan trainer of

Trainer Pelatihan Guru untuk Guru Ketrampilan

Berfikir Tingkat Tinggi (KBTT) jenjang SMA.

3) Penilaian Kinerja Guru Online

Penilaian ini dilaksanakan melalui aplikasi

MSS, guru didampingi oleh salah satu guru

senior ketika melaksanakan pembelajaran.

Penilaian dilakukan dengan penjadwalan sesuai

dengan jam mengajar guru. Hasil penilaian

diserahkan kepada kepala sekolah, yang

selanjutnya memberikan pembinaan bagi guru

mendapatkan nilai kurang baik.

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dapat

diartikan “sebagai seperangkat perilaku yang

diharapkan dilakukan oleh seorang sesuai dengan

kedudukannya sebagai pemimpin”. Diinginkan

yang berjalan dengan berperilaku. Fakta bahwa

organisasi mengidentifikasi pekerjaan yang

harus dilakukan dan perilaku peran yang

diinginkan yang berjalan dengan seiringpekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa

harapan mengenai peran penting dalam mengatur


perilaku bawahan (Rusmawati, 2013). Usaha

dalam meningkatkan kualitas kinerja manajemen

sekolah merupakan sebuah keharusan.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Gaya seorang pemimpin dapat digambarkan dalam berbagai cara, misalnya pemimpin tersebut murah
hati, keras kepala dan terus terang, meyakinkan. Menurut Hersey. (1994:29), Gaya Kepemimpinan
adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain.
Kepemimpinan bukan hanya sekedar penampilan lahiriah saja, tetapi juga bagaimana cara mereka
mendekati orang yang ingin dipengaruhi.

Adapun gaya atau tipe kepemimpinan yang pokok atau juga disebut ekstrem ada tiga tipe atau bentuk
kepemimpinan yaitu:

a. Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang bertindak sebagai diktor terhadap anggota-anggota
kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok. Apa yang
diperintahnya harus dilaksanakan secara utuh, ia bertindak sebagai penguasa dan tidak dapat dibantah
sehingga orang lain harus tunduk kepada kekuasaanya. Ia menggunakan ancaman dan hukuman untuk
menegakkan kepemimpinannya. Kepemimpian otoriter hanya akan menyebabkan ketidakpuasan
dikalangan guru.

b. Kepemimpinan Laissez Faire

Bentuk kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan otoriter. Yang mana kepemimpinan
laissez faire menitik beratkan kepada kebebasan bawahan untuk melakukan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya. Pemimpin lasses faire banyak memberikan kebebasan kepada personil untuk
menentukan sendiri kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas, tidak ada pengawasan dan sedikit sekali
memberikan pengarahan kepada personilnya.

Kepemimpinan Laissez Faire tidak dapat diterapkan secara resmi di lembaga pendidikan, kepemimpinan
laissez faire dapat mengakibatkan kegiatan yang dilakuakn tidak terarah, perwujudan kerja simpang siur,
wewenang dan tanggungjawab tidak jelas, yang akhirnya apa yang menjadi tujuan pendidikan tidak
tercapai.

c. Kepemimpinan Demokratis
Bentuk kepemimpinan demokratis menempatkan manusia atau personilnya sebagai factor utama dan
terpenting. Hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin atau bawahannya diwujudkan
dalam bentuk human relationship atas dasar prinsip saling harga-menghargai dan hormat-menghormati.

Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin demokratis mau menerima dan bahkan mengharapkan
pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-kritik yang membangun dari anggota
diterimanya sebagai umpan balik atau dijadikan bahan pertimbangan kesanggupan dan kemampuan
kelompoknya. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, terarah yang
berusaha memanfaatkan setiap personil untuk kemajuan dan perkembangan organisasi pendidikan.

Menurut Handoko.(1987:293) Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya. Jika kepemimpinan terjadi dalam suatu organisasi dan seorang pemimpin perlu
mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan gaya kepemimpinannya.
Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan
orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya. Kepemimpinan dapat
akan menjadi efektif jika gaya kepemimpinan yang dilakukan sesuai dengan lingkungan yang ada dalam
organisasi, baik karyawan, sarana prasarana, lingkungan sosial dan sebagainya. Hines (1993:122)
menggolongkan gaya kepemimpinan ke dalam tiga golongan yaitu otokratis, demokratis dan kembali
bebas. Secara relative menurut Ronald Lipiit. (1987:294) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang
berbeda, yaitu: otokratis, demokratis atau partisipatif, dan laisser faire. Selanjutnya ketiga gaya tersebut
dijelaskan dalam tabel berikut.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

untuk memimpin suatu organisasi, kelompok, pemerintahan. dan bertugas sebagai penanggung jawab
dari suatu organisasi, kelompok

Faktor-faktor tersebut sebagaimana sebagaimana yang dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.


Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : RIDA APRILLIA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 080

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan?

Jawab

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung ditetapkan oleh yayasan atau ditetapkan oleh pemerintah.

Komponen penting dalam suatu organisasi

1. Tujuan dan prioritas

2. peserta didik

3. manajemen

4. struktur dan jadwal

5.waktu isi atau materi

6.dosen dan pelaksanaan

7 alat dan sumber belajar

8 fasilitas

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar KBM dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring dimasa pandemic saat ini kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak yang terkait bagaimana peran kepemimpinan dalam
mengelola hal tersebut? Uraikan pendapatmu

Jawab

Peran kepemimpinan dalam mengelola di masa pandemi ini harus mendayagunakan seluruh komponen
pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya pembelajaran dengan usaha yang berbeda dan
memberikan semangat.apresiasi kepada guru siswa dan orang tua melakukan pelatihan daring secara
singkat mengenai platfrom pembelajaran jarak jauh mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk
dari untuk dinas pendidikan melaksanakan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi suatu
pendidikan

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui?

Jawab

Menurut Thoha 1995 gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada
saat mempengaruhi anak buahnya apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok untuk gaya kepemimpinannya

Ada 5 jenis gaya kepemimpinan

1. Gaya dekoratif

2 gaya autokratis

3 gaya transformasional

4.gaya transaksional

5 gaya laissez-faire

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan?

Jawab

Tanggung jawab seorang pemimpin adalah semua yang dilihat berarti dia juga bertanggung jawab atas
apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya dia bertanggung jawab atas hasil-hasil
yang dicapai nya baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk

Faktor yang mempengaruhi efektivitas antara lain:

1. Hubungan antar pemimpin

2. Perilaku bawahan

3. Ciri-ciri pemimpin

4. Harapan terhadap pemimpin

5. Dukungan manajemen
6. Struktur tugas dan kejelasan tujuan

Soal 5 :5 Bagaimana hukum kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan humas?

Jawab

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : NURUL HUSNA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 077

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Pemimpin harus lebih memperhatikan tenaga pendidik baik dari segi sarana maupun prasarana

Berhubung di masa pandemi ini sarpras itu diganti dengan penyediaan kuota belajar baik untuk siswa
maupun tenaga pendidik. Mengapa demikian? Karena di masa pandemi ini kita melaksanakan KBM
dengan sistem daring, jadi hal tersebut menjadi komponen utama dalam terlaksana nya KBM dan
tercapainya tujuan pembelajaran.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Demokratis
Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.

Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan.

Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.
Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab: pemimpin pendidikan ketika mengaplikasikan gaya atau aktivitas kepemimpinannya sangat
tergantung pada pola organisasi yang melingkupinya. Dan juga dalam melaksanakan aktivitasnya
pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana sebagaimana
yang dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim


Purwanto(2007),sebagai berikut :

1. Sebagai pelaksana (executive)

2. Sebagai perencana (planner)

3. Sebagai seorang ahli (expert)

4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)

5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)

6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments)

7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)

8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)


9. Merupakan lambing dari pada kelompok (sybol of the group)

10. Pemegang tanggungjawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)

11. Sebagai pencipta/ memiliki cita-cita (ideologist)

12. Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)

13. Sebagai kambing hitam (scape goat)

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : RIANDI ANTIKA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 079

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab

Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang untuk melakukan
pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan beberapa pro dan
kontra dari berbagai pihak terkait.

Menurut saya Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang
berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang
baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.

Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi Covid-19, yaitu:
1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya
pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Gaya Demokratis

Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.

Salah satu contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.
Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan.

Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab
Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realitas (dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan
sebagainya).

Melengkapi para karyawan dengan sumber-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

Mengkomunikasikan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.

Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.

Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.

Menilai pelaksanaan pekerjaan yang mengkomunikasikan hasilnya.

Menunjukan perhatian pada karyawan.

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : MUHAMMAD REZA FAHLEVI AFNI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI-072

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan

Jawab: 1. Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu cara

untuk dapat terlaksannya fungsi manajemen didalam suatu

lembaga pendidikan, secara umum pendidikan merupakan

kemampuan yang mempengaruhi dan memotivasi agar

seseorang maupun kelompok dapat menerima pengaruh

tersebut dan dapat menciptakan perubahan dan melakukan

sesuatu yang berarti dan bermanfaat untuk membantu

tercapainya tujuan.

Komponen nya:

anggota, pengurus, dan tujuan organisasi.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab: 2. : a. Kepala sekolah mewajibkan

seluruh guru mengikuti pelatihan KKG (Kelompok Kerja Guru),

b. Kepala

sekolah akan terus melakukan pembinaan terhadap para guru dan memberikan

motivasi kepada guru agar guru termotivasi dan semangat dalam melaksankan
kinerjanya yaitu melakukan proses pembelajaran secara online

c. Kepala

sekolah akan memberikan sosialisasi kepada wali peserta didik akan pentingnya

pengunaan media elektronik seperti HP Android untuk proses pembelajaran siswa

secara online.

d. kepala sekolah memerintahkan guru untuk memberikan

pembelajaran kerumah siswa yang benar-benar tidak sanggup untuk membeli

android

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab: 3. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

Macam macam Gaya kepemimpinan

1. Gaya Otokratis

Macam gaya kepemimpinan yang pertama yaitu gaya otokratis melansir dari American Express.
Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis adalah "Lakukan apa yang saya
katakan."

2. Gaya Demokratis

Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin demokrasi lebih
cenderung bertanya "Bagaimana menurut Anda?" Mereka berbagi informasi dengan karyawan tentang
apa pun yang memengaruhi tanggung jawab pekerjaan mereka.

3. Gaya Afiliasi

Macam gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya afiliasi. Frasa yang sering digunakan untuk
mendeskripsikan jenis kepemimpinan ini adalah "Orang yang diutamakan". Dari semua gaya
kepemimpinan, pendekatan kepemimpinan afiliatif adalah pendekatan pemimpin yang dekat dan
pribadi dengan orang-orang.

4. Gaya Laissez-Faire
Macam gaya kepemimpinan laissez-faire berada di ujung berlawanan dari gaya otokratis. Dari semua
gaya kepemimpinan, yang satu ini melibatkan paling sedikit pengawasan.

5. Kepemimpinan Transformasional

Macam gaya kepemimpinan transformasional sering kali diidentifikasikan sebagai gaya tunggal yang
paling efektif. Gaya ini pertama kali dijelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh
peneliti Bernard M. Bass seperti yang dikutip dari Very Well Mind.

6. Kepemimpinan transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional memandang hubungan pemimpin-pengikut sebagai transaksi.


Dengan menerima posisi sebagai anggota kelompok, individu tersebut setuju untuk mematuhi
pemimpin. Dalam kebanyakan situasi, ini melibatkan hubungan majikan-karyawan, dan transaksi
berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang diperlukan dengan imbalan kompensasi uang.

7. Kepemimpinan Situasional

Teori kepemimpinan situasional menekankan pengaruh signifikan dari lingkungan dan situasi terhadap
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang
paling terkenal.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab: 4. Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga bertanggung
jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas
hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.

faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin dalam pendidikan seperti hubungan

(1) antarpemimpin,

(2) prilaku bawahan,

(3) prilaku bawahan,

(4) ciri-ciri pemimpin,

(5) harapan terhadap pemimpin

(6) dukungan manajemen,

(7) struktur tugas dan

(8) kejelasan tujuan dan sasaran dari suatu tugas.


Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab: 5.-Kepemimpinan pendidikan efektif dalam MBS adalah meningkatkan efisiensi mutu dan
pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang
ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Peningkatan mutu diperoleh melalui
partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah, peningakatan profesionalisme guru, adanya
hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang dapat menumbuh kembangkan suasana yang
kondusif.

-Kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam humas adalah Membina hubungan harmonis kepada
publik internal (dalam lingkungan lembaga pendidikan, seperti dosen/guru, tenaga administrasi, dan
siswa), dan hubungan kepada publik eksternal (di luar lembaga pendidikan, seperti orangtua siswa, dan
di luar lembaga pendidikan).
NAMA : JULIA SHAFIRA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 069

Soal 1 : Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaan dapat dipilih
secara langsung, yang ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Komponen kepemimpinan pendidik yaitu:

1.Tujuan pendidikan

2.Peserta didik

3.Pendidik

4.Alat dan fasilitas pendidikan

5.Metode pendidikan

Soal 2 : Pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus
menggunakan teknologi. Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan
aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan.

Kedua, pemakaian teknologipun juga tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi
dapat menjadi alat mewujudkan tujuan Pendidikan yakni teknologi Pendidikan (TP). Pembelajaran online
tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas
yang menumpuk.

3.Ketiga, pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya
sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem belajar
online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Ke depan, harus ada kebijakan
perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran.

Empat, guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan TIK minimal yg harus dimiliki
guru adalah laptop dan alat pendukung video conference. Keberadaan pernagkat minimal yang harus
dimiliki guru sangat perlu dipikirkan Bersama baik pemerintah kab/kota, provinsi dan pusat termasuk
ortang tua untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat.

lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan
kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan
kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan. Pemerintah Indonesia sudah berhasil membangun
infrastruktur komunikasi Palapa Ring yang diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo di akhir tahun 2019
menjadi tulang punggung infrastruktur digital dari Aceh hingga Papua.Pandemi Covid-19 memang
menjadi efek kejut bagi kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak.

Soal 3 : Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada
saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

Gaya kepimpinan yaitu

1.Tipe Kepemimpinan Otokratis

Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang berpusat pada satu orang, yaitu bos. Dalam
tipe kepemimpinan ini, pemimpin memegang semua kewenangan dan tanggung jawab atas perusahaan
dan bawahannya. Sebagai pemimpin otokratis biasanya selalu mengambil keputusan sendiri tanpa
berkonsultasi denngan bawahannya. Pemimpin jenis ini juga memiliki ambisi kuat dan ketika
berkomunikasi dengan bawahannya selalu mengharapkan pelaksanaan yang cepat dan tanggap.

Kepemimpinan Demokratis

Sangat berbeda dengan kepemimpinan otokratis, kepemimpinan demokratis lebih melibatkan kontribusi
bawahan untuk setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin. Tanggung jawab akhir tetap dipegang
oleh pemimpin demokratis, hanya saja dalam prosesnya pemimpin banyak mendelegasikan
wewenangnya kepada bawahan untuk menyelesaikan beberapa proyek kerja.

3.Gaya Kepemimpinan Strategis

Kepemimpinan strategis adalah salah satu yang menjadikan seorang pemimpin layaknya sebuah kepala
organisasi. Biasanya pemimpin strategis tidak hanya berasal dari orang-orang level atas suatu
perusahaan. Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan yang lebih luas agar bisa menciptakan kinerja
yang baik untuk perusahaan.

4.Kepemimpinan Lintas Budaya

Keberagaman kebudayaan telah memberikan kontribusi hadirnya tipe kepemimpinan ini. Jenis
kepemimpinan yang ada karena terdapat berbagai budaya di masyarakat. Pemimpin jenis ini juga selalu
berfikir lebih maju dan mengenali pasar global kontemporer.

5.Kepemimpinan fasilitatif

Salah satu gaya kepemimpinan yang selalu bergantung pada pengukuran dan hasil. Pemimpin fasilitatif
selalu memperhatikan efektivitas kelompok dengan efektivitas prosesnya.
Soal 4 : Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini

mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan

akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya

kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan

Soal 5 :Untk memilik kekuasaan dan mengarahkan kepemimpinan


NAMA : HADDAD ALWI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI - 065

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

• kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, mengkoordinir,


menggerakkan, memberi motivasi, dan mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dapat lebih efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan
pendidikan dan pengajaran.

• Komponen komponen Pendidikan

√ Tujuan Pendidikan

√ Peserta Didik

√ Pendidik

√ Alat dan fasilitas pendidikan

√ Metode pendidikan

√ Isi pendidikan

√ Lingkungan pendidikan

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu !

Menurut saya, Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan
tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi
melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam
menyediakan jaringan internet.
Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan
bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah
atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan
kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu
kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa
tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang
menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih
jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa
yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis
layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses
pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran
berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses
pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan
media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

• Gaya Kepemimpinan adalah suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim
yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

• Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga bertanggung jawab atas
apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas hasil-hasil
yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.

faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seperti hubungan

• antarpemimpin,

• prilaku bawahan,

• prilaku bawahan,

• ciri-ciri pemimpin,

• harapan terhadap pemimpin,

• dukungan manajemen,

• struktur tugas dan

• kejelasan tujuan dan sasaran dari suatu tugas

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam peyelenggaran pendidikan melalui
pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat
dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah
tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : IRMA

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 067

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

c)Komponen-komponen Organisasi Ada empat komponen dari organisasi yang dapat diingat dengan
kata “WERE” (Work, Employees, Relationship danEnvironment). (1)Work (pekerjaan) adalah fungsi
yang harus dilaksanakan berasal dari sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

(2)Employees(pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang ditugaskan untuk melaksanakan bagian


tertentu dari seluruh pekerjaan.

(3)Relationship(hubungan) merupakan hal penting di dalam organisasi. Hubungan antara pegawai


dengan pekerjaannya,interaksi antara satu pegawai dengan pegawai lainnya dan unit kerja lainnya
dan unit kerja pegawai dengan unit kerja lainnya merupakan hal-hal yang peka.
(4)Environment(lingkungan) adalah komponen terakhir yang mencakup sarana fisik dan sasaran
umum di dalam lingkungan dimana para pegawai melaksanakan tugas-tugas mereka, lokasi, mesin,
alat tulis kantor, dan sikap mental yang merupakan faktor-faktor yang membentuk lingkungan.

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

2. Jawabannya :

Menurut saya, Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan
tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi
melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam
menyediakan jaringan internet.
Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan
bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah
atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan
kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu
kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa
tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang
menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih
jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa
yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis
layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses
pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran
berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses
pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan
media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas
pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara
pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

1.Tipe Kepemimpinan Otokratis

Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang berpusat pada satu orang, yaitu bos. Dalam
tipe kepemimpinan ini, pemimpin memegang semua kewenangan dan tanggung jawab atas perusahaan
dan bawahannya.

2.Kepemimpinan Demokratis

Sangat berbeda dengan kepemimpinan otokratis, kepemimpinan demokratis lebih melibatkan kontribusi
bawahan untuk setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin.

3.Gaya Kepemimpinan Strategis

Kepemimpinan strategis adalah salah satu yang menjadikan seorang pemimpin layaknya sebuah kepala
organisasi. Biasanya pemimpin strategis tidak hanya berasal dari orang-orang level atas suatu
perusahaan. Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan yang lebih luas agar bisa menciptakan kinerja
yang baik untuk perusahaan.
4.Gaya Kepemimpinan Transformasional

Sangat berbeda dengan tipe-tipe kepemimpinan yang lainnya. Gaya kepemimpinan transformasional
selalu berkaitan dengan memulai perubahan baik dalam diri sendiri, orang lain, kelompok maupun
organisasi.

5.Kepemimpinan Tim

Kepemimpinan tim dibentuk dengan landasan yang sama dengan membentuk tim kesebelasan / tim
sukses. Semua yang ada pada jenis kepemimpinan ini selalu melibatkan gambaran yang jelas mengenai
masa depan, dimana ia sedang menuju dan untuk apa dia melakukan sesuatu.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini

mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan

akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya

kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan

Pemimpin Bertanggung Jawab dan Mempertanggungjawabkan (Akuntabilitas) Seorang pemimpin


bertanggungjawab untuk menyusun tugas, menjalankannya, termasuk mengadakan evaluasi untuk
mencapai hasil yang terbaik. Pemimpin bertanggungjawab untuk kesuksesan stafnya bahkan dalam
menghadapi kegagalan sekalipun.

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam peyelenggaran pendidikan melalui
pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat
dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah
tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : NOVIA PUTRI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : MPI - 076

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawab :

kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat


kepribadian,termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya. Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercepai secara
efektif dan efisien.

Komponen penting suatu oranisasi pendidikan, diantaranya :

1. Tujuan pendidikan

2. Peserta didik

3. Pendidik

4. Alat dan fasilitas pendidikan

5. Metode pendidikan

6. Isi pendidikan

7. Lingkungan pendidikan

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab :
Mengenai kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang berada di
garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah memikul tanggung jawab terhadap
kenyamanan dan ketertiban lingkungan sekolah serta warga sekolahnya. Rasa aman dan nyaman ini
harus dirasakan oleh guru, siswa dan orangtua. Termasuk dalam hal keamanan dan kenyamanan di masa
tanggap darurat Covid-19.

Oleh sebab itu maka pemimpin pendidikan atau kepala sekolah harus mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk pembelajaran. sehingga proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.

Beberapa langkah yang harus dilakukan pemimpin pendidikan atau kepala sekolah dalam
membangun proses pembelajaran dan pengajaran di tengah pandemi Covid-19, diantaranya:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya


pembelajaran dengan suasana yang berbeda

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Jawab :

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam
mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya.

Beberapa gaya kepemimpinan, diantaranya :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic


Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim
yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara
aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab :

Seorang pemimpin pendidikan atau Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana ( terdapat dalam Pasal 12 ayat (1) PP 28
Tahun 1990).

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi:

1. kepribadian (personality) pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,

2. harapan dan perilaku atasan,

3. karakteristik harapan dan perilaku bawahan, dan

4. harapan dan perilaku rekan.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab :

Pada era MBS, pemimpin pendidikan atau kepala sekolah harus berbekal kemampuan kepemimpinan,
terutama kepemimpinan transformasional. Kepala sekolah harus mengajak stakeholder untuk
membangun komitmen dan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan
pendidikan.

Pemimpin pendidikan atau kepala sekolah dalam pemenuhan tugasnya dituntut untuk selalu
berusaha membina dan mengembangkan kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna
mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah
merupakan kunci utama keberhasilan pendidikan. Dalam manajemen humas, prinsip yang dipegang oleh
pemimpin, diantaranya: Prinsip Human Relation, Prinsip Komunikasi Interpersonal, Prinsip Gaya
Partisipatif, Prinsip Persuasif, Prinsip Informatif, Prinsip Membina Hubungan.
NAMA : ALVIRA DAMAYANTI

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 057

Soal 1 : 1. Jawabannya :

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Komponen-komponen organisasi pendidikan terdiri atas siswa, kurikulum, tenaga pendidik, sarana-
prasarana, keuangan, lingkungan dan layanan khusus.

Soal 2 : 2. Jawabannya :

Menurut saya, Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan
tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi
melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam
menyediakan jaringan internet.

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan
bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah
atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan
kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu
kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa
tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang
menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih
jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa
yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis
layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses
pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran
berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses
pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan
media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.
Soal 3 : 3. Jawabannya :

Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin
bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan

√Gaya Kepemimpinan Demokratis

√Gaya Kepemimpinan Strategis

√Gaya Kepemimpinan Transformasional

√Kepemimpinan Lintas Budaya

√Kepemimpinan fasilitatif

Soal 4 : 4. Jawabannya :

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas, menjalankannya, termasuk mengadakan


evaluasi untuk mencapai hasil yang terbaik. Pemimpin bertanggungjawab untuk kesuksesan stafnya
bahkan dalam menghadapi kegagalan sekalipun.

Faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seperti : √Hubungan √Antarpemimpin

√Prilaku bawahan

√Ciri-ciri pemimpin

√Harapan terhadap pemimpin

√Dukungan manajemen

√Struktur tugas dan √Kejelasan tujuan dan sasaran dari suatu tugas

Soal 5 :5. Jawabannya :

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam peyelenggaran pendidikan melalui
pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat
dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah
tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : Nova Silvia Karolina Br Sembiring

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 075

Soal 1 : 1. Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen
penting dalam suatu organisasi pendidikan ?

jawab : kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa
kehadiran kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan
efektif.

Ada Tujuh Komponen yang memungkinkan terjadinya proses atau terlaksananya proses mendidik
yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Soal 2 : 2. Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM)


dilaksanakan dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui
titik terang untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini
menimbulkan beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan
dalam mengelola hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawab

Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang untuk melakukan
pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan beberapa pro dan
kontra dari berbagai pihak terkait.

Menurut saya Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang
berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang
baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-
19 akan berjalan lancar. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan
pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada
guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.
Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi Covid-19, yaitu:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya


pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Soal 3 : 3. Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya
kepemimpinan yang kamu ketahui!

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. ... Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

-Gaya Demokratis

Dengan mengadopsi gaya demokratis, seorang pemimpin menjadikan anggota timnya sebagai bagian
untuk mengambil keputusan. Setiap anggota tim memiliki suara yang sama bobotnya. Selain itu,
pemimpin dengan gaya ini melibatkan semua anggota tim untuk mencapai goals bersama.Salah satu
contoh pemimpin demokratis adalah Simon Sinek. Ia adalah penulis dan motivator.

-Gaya Autokratis

Sementara itu, pemimpin dengan gaya autokratis berkebalikan dengan demokratis. Mereka
memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta pertimbangan dari anggota organisasi.

Gaya otokratis tidak sesuai dalam semua situasi setiap saat, tetapi dapat sangat berguna dalam karier
tertentu, seperti dinas militer, dan dalam kasus tertentu, seperti saat krisis. Steve Jobs dikatakan
memiliki gaya kepemimpinan otokratis.

Sementara gaya demokratis mencari konsensus, gaya otokratis kurang tertarik pada konsensus dan lebih
tertarik pada kepatuhan terhadap perintah.

-Gaya Transformasional

Pemimpin yang mengadopsi gaya transformasional ingin melakukan perubahan. Gebrakan yang
dilakukan bisa berupa peningkatan kebudayaan, membalikkan keadaan, juga mendapatkan keuntungan
yang lebih.

Pemimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang melunasi utang mahasiswa
seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga Oprah.

-Gaya Transaksional

Pemimpin dengan gaya transaksional tidak akan mengubah keadaan yang sudah stabil. Mereka lebih
berfokus agar tim melakukan tugas sesuai dengan semestinya. Fokus lebih ditekankan untuk rencana-
rencana jangka pendek.

Kekurangannya, anggota tim akan kurang bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

-Gaya Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah laissez-faire. Pemimpin akan meminta timnya untuk untuk
membantu memimpin organisasi.

Dalam perusahaan dengan gaya kepemimpinan laissez-faire, struktur manajemen cenderung datar, yang
berarti tidak memiliki hierarki. Dengan kepemimpinan laissez-faire, anggota tim mungkin bertanya-tanya
siapa pembuat keputusan akhir atau dapat mengeluh tentang kurangnya kepemimpinan, yang dapat
diterjemahkan menjadi kurangnya arahan.

1. Gaya Otokratis

Macam gaya kepemimpinan yang pertama yaitu gaya otokratis melansir dari American Express.
Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis adalah "Lakukan apa yang saya
katakan." Umumnya, seorang pemimpin otokrasi percaya bahwa dia adalah orang terpintar di meja dan
tahu lebih banyak daripada yang lain. Mereka membuat semua keputusan dengan sedikit masukan dari
anggota

3. Gaya Afiliasi

Macam gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya afiliasi. Frasa yang sering digunakan untuk
mendeskripsikan jenis kepemimpinan ini adalah "Orang yang diutamakan".

Dari semua gaya kepemimpinan, pendekatan kepemimpinan afiliatif adalah pendekatan pemimpin yang
dekat dan pribadi dengan orang-orang. Seorang pemimpin yang mempraktikkan gaya ini memperhatikan
dan mendukung kebutuhan emosional anggota tim.

4. Gaya Laissez-Faire

Macam gaya kepemimpinan laissez-faire berada di ujung berlawanan dari gaya otokratis. Dari semua
gaya kepemimpinan, yang satu ini melibatkan paling sedikit pengawasan. Anda bisa mengatakan bahwa
pemimpin gaya otokratis berdiri teguh seperti batu dalam masalah, sementara pemimpin laissez-faire
membiarkan orang berenang mengikuti arus.

2. Gaya Demokratis

Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin demokrasi lebih
cenderung bertanya "Bagaimana menurut Anda?" Mereka berbagi informasi dengan karyawan tentang
apa pun yang memengaruhi tanggung jawab pekerjaan mereka. Mereka juga mencari pendapat
karyawan sebelum menyetujui keputusan akhir.

5. Kepemimpinan Transformasional

Macam gaya kepemimpinan transformasional sering kali diidentifikasikan sebagai gaya tunggal yang
paling efektif. Gaya ini pertama kali dijelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh
peneliti Bernard M. Bass seperti yang dikutip dari Very Well Mind. Pemimpin transformasional mampu
memotivasi dan menginspirasi pengikut serta mengarahkan perubahan positif dalam kelompok.

7. Kepemimpinan Situasional

Teori kepemimpinan situasional menekankan pengaruh signifikan dari lingkungan dan situasi terhadap
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang
paling terkenal. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1969, model ini menjelaskan empat gaya utama
kepemimpinan, antara lain:

Telling : Memberi tahu orang apa yang harus dilakukan

Menjual : Meyakinkan pengikut untuk membeli ide dan pesan mereka

Berpartisipasi : Mengizinkan anggota kelompok untuk mengambil peran lebih aktif dalam proses
pengambilan keputusan
Mendelegasikan : Mengambil pendekatan lepas tangan untuk kepemimpinan dan mengizinkan anggota
kelompok untuk membuat sebagian besar keputusan

6. Kepemimpinan transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional memandang hubungan pemimpin-pengikut sebagai transaksi.


Dengan menerima posisi sebagai anggota kelompok, individu tersebut setuju untuk mematuhi
pemimpin. Dalam kebanyakan situasi, ini melibatkan hubungan majikan-karyawan, dan transaksi
berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang diperlukan dengan imbalan kompensasi uang.

Soal 4 : 4. Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab : Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realitas (dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan
sebagainya).

Melengkapi para karyawan dengan sumber-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

Mengkomunikasikan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.

Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.

Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.

Menilai pelaksanaan pekerjaan yang mengkomunikasikan hasilnya.

Menunjukan perhatian pada karyawan.

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Soal 5 :5. Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawab

meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui
keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.
Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,
peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama
guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kedua mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite
sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif
dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung
jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta
meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai.
NAMA : MUSDALIFAH

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN : 073

Soal 1 : Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan apa saja komponen penting
dalam suatu organisasi pendidikan ?

Jawaban:

Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara
langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Komponen-komponen penting dalam suatu organisasi penidikan:

1 mempunyai tujuan yang jelas

2 mempunyai setruktur organisasi

3 mempunyai anggota/pengurus organisasi.

Soal 2 : Dalam sebuah organisasi pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
dengan metode pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Kondisi ini belum menemui titik terang
untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal seperti sedia kala. Hal ini menimbulkan
beberapa pro dan kontra dari berbagai pihak terkait. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengelola
hal tersebut ? Uraikan pendapatmu!

Jawaban:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya


pembelajaran dengan suasana yang berbeda

Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini
melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa
kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode
jarak jauh (daring).

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua


Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media
daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi
untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Saya selaku kepala sekolah menyadari keterbatasan kemampuan dan sarana yang tersedia. Tidak semua
guru mampu mengoperasikan platform daring dan mempunyai sarana seperti ketersediaan kuota
sepanjang waktu. Disinilah peran para guru yang melek IT dan yang telah mendapatkan pelatihan
pelatihan berbasis nasional dan internasional di bidang IT.

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan
dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan
semua pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja
masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan Wabah yang sedang
berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut andil dalam melakukan
upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Sekolah mendapatkan bantuan dari instansi terkait untuk melakukan penyemprotan disinfektan
(disinfectant spray) di lingkungan sekolah agar sekolah siap digunakan pada waktunya. Selain itu, para
siswa diajarkan untuk membuat disinfektan sendiri dan menjadi agen pencegahan covid 19 di rumahnya
masing-masing.

Soal 3 : Apa arti dari gaya kepemimpinan ? Tuliskan dan jelaskan beberapa gaya kepemimpinan
yang kamu ketahui!

Jawaban:

Gaya kepemimpinan

1. Demokratis

Gaya kepemimpinan yang pertama adalah demokratis. Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang
gaya kepemimpinan ini. Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang demokratis mau untuk selalu
berdiskusi dengan anak buahnya sebelum mengambil keputusan.

Gaya ini sebenarnya mencoba mengambil masukan dari setiap anak buahnya agar mampu mendapatkan
keputusan terbaik dan paling banyak didukung. Inilah yang membuat pemimpin dengan sifat ini menjadi
favorit banyak orang. Komunikasi atasan ke bawahan tetap terjalin dengan lancar dan efektif, tanpa
adanya sikap otoriter di sana.

2. Visioner

Sesuai namanya, pemimpin visioner mampu memberikan ide dan rencana yang dapat dimanfaatkan
untuk masa depan perusahaan. Bahkan ide dan rencana ini belum pernah terpikirkan oleh pihak lainnya.

Pemimpin visioner memiliki gaya kepemimpinan yang berani ambil risiko, mau mendengar masukan,
serta bertanggung jawab. Bahkan pemimpin visioner juga berani untuk mendengar kritikan
terhadapnya. Ketika Anda mendapatkan pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini, jangan aneh jika
diajak untuk melakukan training danmeeting agar kemampuan semakin meningkat.

3. Multikultural

Gaya kepemimpinan ini diaplikasikan dalam perusahaan dengan karyawan yang memiliki lintas budaya.
Salah satu keputusan yang biasa diambil oleh pemimpin dengan gaya multikultural adalah mau
merayakan berbagai perayaan hari raya dari ragam latar belakang bersama seluruh karyawan. Dengan
begitu, maka rasa kebersamaan di dalam perusahaan ini semakin kuat lagi.

4. Strategis

Gaya kepemimpinan strategis identik dengan tim riset karena mampu merancang pola dinamis agar
sesuai perkembangan pasar. Semua keputusan yang dikeluarkan sudah didasari oleh berbagai riset
sehingga menjadi lebih meyakinkan untuk dijalankan. Jika memang ada peluang baru, maka pemimpin
dengan gaya strategis dapat segera sadar untuk memanfaatkan hal itu.

5. Suportif

Pemimpin yang bersifat suportif memiliki berbagai ciri-ciri serta mampu menguntungkan pihak bawahan
juga. Setiap kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dan dilibatkan dalam memecahkan masalah.
Pemimpin seperti ini juga menggunakan pendekatan personal dalam interaksi bersama bawahan agar
mampu meningkatkan hubungan personal. Bahkan gaya kepemimpinan terkadang tidak berfokus pada
pencapaian target.

6. Otokratis

Apakah Anda pernah mendengar tentang gaya kepemimpinan otokratis? Seseorang dengan gaya
kepemimpinan ini memiliki kuasa penuh di dalam memimpin. Pemimpin otokratis akan mengambil
keputusan secara mutlak tanpa meminta masukan dari bawahan.

Selain itu, pengambilan keputusan dilakukan secara mutlak tanpa boleh ada bawahan yang mengganggu
gugat. Bahkan pemimpin otokratis jarang membuka komunikasi dengan bawahan sehingga ada kesan
hubungan yang jauh dan kaku.

7. Transaksional
Seseorang dengan gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada aturan atau kontrak kerja yang telah
disetujui pihak karyawan. Bawahan juga tidak bisa memberikan masukan atau kritik terhadap kinerja
divisi tersebut karena pemimpin ini sangat berorientasi pada pencapaian target. Dengan begitu, ada
kinerja yang harus dicapai bawahan jika tidak mau terkena sanksi. Namun, jika memang kinerja bawahan
ternyata optimal, maka pemimpin transaksional tidak ragu untuk memberikan reward.

Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan?

Jawaban:

Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981)

yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan

akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Soal 5 :Bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif dalam MBS dan HUMAS ?

Jawaban:

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam
memperbaiki sekolah (Soetopo dan Soemanto; 1992 dalam Suhardan dkk; 2009). Hubungan dengan
masyarakat yang juga disebut Public Relation adalah sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan
serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya
masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi
tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling
menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah
pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan
menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat
memetik manfaat berupa output berkualitas.

Hubungan dengan masyarakat (selanjutnya disingkat Humas) menjadi salah satu bidang garapan yang
dewasa ini banyak diberdayakan. Adapun tugas pokok bidang Humas antara lain :

1. Memberikan informasi, ide atau gagasan dari sekolah kepada masyarakat dan pihak-pihak yang
berkaitan.

2. Menampung aspirasi atau ide yang berkembang di masyarakat, khususnya berkenaan dengan
kemajuan sekolah.

3. Menjalin kerja sama dengan pihak terkait demi terwujudnya visi dan misi sekolah.

4. Menjadi penyambung komunikasi timbale balik antara sekolah dan masyarakat.


NAMA : ARIF HIDAYAT EFENDU

SEMESTER :IV MPI

TANGGAL, MATA KULIAH :11= 2 SABTU, 17-07-2021 KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

NO UJIAN :.

Soal 1 : Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan.
Tanpa kehadiran kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan
berjalan efektif. Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat
dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.

Soal 2 : Pemimpin harus lebih memperhatikan tenaga pendidik baik dari segi sarana maupun
prasarana

Berhubung di masa pandemi ini sarpras itu diganti dengan penyediaan kuota belajar baik untuk siswa
maupun tenaga pendidik. Mengapa demikian? Karena di masa pandemi ini kita melaksanakan KBM
dengan sistem daring, jadi hal tersebut menjadi komponen utama dalam terlaksana nya KBM dan
tercapainya tujuan pembelajaran.

Soal 3 : Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim
yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Soal 4 : Uraikan tanggung jawab seorang pemimpin dan faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pemimpin dalam pendidikan ?

Jawab: pemimpin pendidikan ketika mengaplikasikan gaya atau aktivitas kepemimpinannya sangat
tergantung pada pola organisasi yang melingkupinya. Dan juga dalam melaksanakan aktivitasnya
pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana sebagaimana
yang dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai,
latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social
dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim


Purwanto(2007),sebagai berikut :

1. Sebagai pelaksana (executive)

2. Sebagai perencana (planner)

3. Sebagai seorang ahli (expert)

4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)

5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)

6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments)

7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)

8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)

9. Merupakan lambing dari pada kelompok (sybol of the group)


10. Pemegang tanggungjawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)

11. Sebagai pencipta/ memiliki cita-cita (ideologist)

12. Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)

13. Sebagai kambing hitam (scape goat)

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud

Soal 5 :Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,


membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih
efektif didalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran

Anda mungkin juga menyukai