UNDIKNAS GRADUATE SCHOOL PROGRAM MAGISTER MANAGEMENT
DENPASAR Tren pembiayaan oleh industri multifinance bergerak ke fase positif dan diperkirakan tumbuh tipis hingga pengujung tahun ini akibat terdorong pulihnya kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas berpotensi menggenjot permintaan dan mendorong konsumsi. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bambang W Budiawan mengatakan bahwa bisnis pembiayaan kendaraan bermotor merupakan kontributor terbesar bagi piutang pembiayaan industri. Hingga Agustus 2021, nilai outstanding piutang perusahaan mutifinance untuk jenis pembiayaan kendaraan bermotor mencapai Rp244,13 triliun. Nilai tersebut mengamai kontraksi 7,75 persen dibandingkan dengan posisi Agustus 2020. Pembiayaan kendaraan mencapai 95 persen dari total pembiayaan konsumsi di industri multifinance yang sampai Agustus 2021 sebesar Rp258,27 triliun. Sebagai gambaran, salah satu insentif paling berpengaruh, yaitu diskon pajak barang mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil baru yang tampak begitu menolong industri. Pada tahun ini, pembiayaan baru tertinggi yang tampak menolong outstanding industri pada April 2021 sebesar Rp27,1 triliun yang turut dipengaruhi momen Lebaran. Februari 2021 di Rp19,24 triliun menjadi yang terendah, sementara sisanya berada di kisaran rata-rata booking bulanan industri, mulai Rp21 triliun sampai 26 triliun. Adapun, dari nominal outstanding secara terperinci, mobil baru sebesar Rp108,5 triliun masih minus 3,27 persen secara tahun berjalan; mobil bekas sebesar Rp54,92 triliun atau turun 4,29 persen; motor baru sebesar Rp62,96 triliun atau turun 2,68 persen; sedangkan motor bekas sebesar Rp17,68 triliun naik 6,62 persen. Sementara itu, Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) Zacharia Susantadiredja menyatakan pembiayaan multiguna asih akan menjadi andalan. Produk perusahaan pembiayaan berkode emiten WOMF terkait pembiayaan multiguna beragunan motor (MotorKu) dan beragunan mobil (MobilKu) per Agustus 2021 mencapai Rp1,7 triliun, tumbuh 73 persen secara tahunan. Kedua produk ini ditambah pembiayaan andalan lainnya, yaitu motor baru sebesar Rp863 miliar, telah membawa total penyaluran pembiayaan perseroan per Agustus 2021 menembus Rp2,55 triliun, atau tumbuh sebesar 61 persen secara tahunan. Adapun, dalam upaya mendorong pembiayaan multiguna, selain memanfaatkan basis data internal, pembiayaan multiguna didorong melalui promosi dengan memanfaatkan media daring dan media sosial. Setelah diskon PPnBM berakhir, industri otomotif akan digoyang dua fenomena. Pertama, regulasi baru berupa PPnBM berdasarkan emisi yang akan berpengaruh ke mobil-mobil terlaris. Kedua, kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen pada April 2022.
DAFTAR PUSTAKA
Prospek Cerah Pembiayaan Kendaraan. (2021). Retrieved from bisnisindoensia.com: