Anda di halaman 1dari 2

KECELAKAAN KERJA

a. Pengertian
World Health Organization (WHO) mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian yang tidak
dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya sehingga menghasilkan cedera yang riil.
Menurut Rika Ampuh Hadiguna (2009), kecelakaan kerja merupakan kecelakaan seseorang atau
kelompok dalam rangka melaksanakan kerja di lingkungan perusahaan yang terjadi secara tiba-
tiba dan tidak diduga sebelumnya, tidak diharapkan terjadi, menimbulkan kerugian ringan
sampai yang paling berat, dan bisa menghentikan kegiatan pabrik secara total. Oleh sebab itu,
kecelakaan kerja ini mencakup dua permasalahan pokok, yaitu kecelakaan akibat langsung dari
sebuah pekerjaan dan kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan. 11 Secara
umum penyebab kecelakaan kerja ada 2 yaitu: 1) Perilaku pekerja itu sendiri (faktor manusia),
yang tidak memenuhi keselamatan. Contohnya : Karena kelengahan, kecerobohan, ngantuk,
kelelahan dan lain-lain. 2) Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety
condition. Contohnya : Lantai licin, pencahayaan kurang, silau, mesin yang terbuka. b. Kerugian
Akibat Kecelakaan Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha atau perusahaan tetapi juga dapat mengganggu proses
produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas. Menurut Ramli (2010), kerugian akibat kecelakaan kerja dikategorikan atas dua
kerugian, yaitu : 1) Kerugian langsung Kerugian langsung adalah kerugian akibat kecelakaan yang
langsung dirasakan dan membawa dampak terhadap organisasi atau perusahaan. Kerugian
langsung dapat berupa : a) Biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan yang mengakibatkan
cedera, baik cedera ringan, berat, cacat atau menimbulkan kematian. Cedera ini akan
mengakibatkan seorang pekerja tidak mampu menjalankan tugasnya dengan 12 baik sehingga
mempengaruhi produktivitas. Jika terjadi kecelakaan perusahaan harus mengeluarkan biaya
pengobatan dan tunjangan kecelakaan sesuai ketentuan yang berlaku. b) Kerusakan lainnya
adalah kerusakan sarana produksi akibat kecelakaan seperti kebakaran, meledaknya mesin
sehingga terjadi kerusakan pada alat produksi. 2) Kerugian tidak langsung Di samping kerugian
langsung, kecelakaan juga menimbulkan kerugian tidak langsung antara lain: a) Kerugian jam
kerja jika terjadi kecelakaan, kegiatan pasti akan terhenti sementara untuk membantu korban
yang cedera, penanggulangan kejadian, perbaikan kerusakan atau penyelidikan kejadian.
Kerugian jam kerja yang hilang akibat kecelakaan jumlahnya cukup besar yang dapat
mempengaruhi produktivitas. b) Kerugian produksi kecelakaan juga membawa kerugian
terhadap proses produksi akibat kerusakan atau cedera pada pekerja. Perusahaan tidak bisa
berproduksi sementara waktu sehingga kehilangan peluang untuk mendapat keuntungan. c)
Kerugian sosial kecelakaan dapat menimbulkan dampak sosial bagi keluarga korban yang terkait
langsung maupun lingkungan sosial sekitarnya. 13 c. Pencegahan Kecelakaan Kerja Menurut
Hadipoetro (2014), pencegahan kecelakaan adalah upaya untuk menghilangkan satu atau lebih
dari rangkaian penyebab kecelakaan tersebut. Ada banyak cara yang digunakan untuk
menghindari, mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi. Cara-cara tersebut
antara lain sebagai tersebut : 1) Penerapan peraturan, yaitu ketentuan yang harus dipatuhi
dalam berbagai hal seperti: kondisi kerja umum, perancangan, kontruksi, pemeliharaan,
pengawasan, pengujian, pengoperasian peralatan, kewajiban dan hak pengusaha/pekerja,
pengawasan/pemeriksaan kesehatan dan pelatihan. 2) Penetapan standar, yaitu standar resmi
kontruksi aman dari suatu peralatan, standar setengah resmi alat pengaman perorangan,
standar tidak resmi himbauan kebiasaan yang aman dan sehat. 3) Pengawasan, menegakkan
peraturan yang ada, memberi peringatan atau hukuman bagi yang melanggar. 4) Riset teknis,
misalnya penelitian pelindung mesin, percobaan berbagai metode pencegahan kebakaran dan
ledakan, pengujian masker untuk alat bantu pernapasan. 5) Riset medis, misalnya penelitian
dampak fisiologis dan patologis dari faktor lingkungan kerja. 6) Riset psikologis, misalnya
penyelidikan perilaku yang dapat menyebabkan kecelakaan. 14 7) Riset statistik, misalnya
penelitian mengenai jenis kecelakaan pada suatu industri. 8) Pendidikan, misalnya menjadikan
aspek keselamatan kerja sebagai salah satu mata ajar/kuliah dalam sekolah/perguruan tinggi. 9)
Pelatihan, misalnya memberikan instruksi keselamatan pekerja kepada pekerja yang baru
bergabung dengan perusahaan. 10) Persuasi, sebagai contoh menggunakan media cetak untuk
menghimbau kesadaran akan keselamatan kerja. 11) Asuransi, misalnya menyediakan anggaran
khusus untuk membiayai kecelakaan kerja bagi pekerja. 12) Tindakan pengamanan yang
dilakukan oleh setiap pekerja secara individu

Anda mungkin juga menyukai