Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN SINGKAT

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
BLUD RS KONAWE DALAM MENGHADAPI COVID-19

KOMITE K3RS BLUD RUMAH SAKIT KONAWE


KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

APA ITU
COVID-19?
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus bernama SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus
Corona.

Virus Corona sendiri merupakan keluarga virus yang sangat


besar. Ada yang menginfeksi hewan, seperti kucing dan anjing,
namun ada pula jenis Virus Corona yang menular ke manusia,
seperti yang terjadi pada COVID-19.

Saat ini (06/04/2020), terdapat 4.241 kasus positif virus Corona


(COVID-19) yang tersebar di 34 provinsi Indonesia hingga
Minggu (12/4/2020), yang terbanyak di DKI Jakarta dengan
2.044 kasus.

Sementara itu, total ada 1.786.769 kasus COVID-19 di 210


negara seluruh dunia. Berdasarkan data terbaru Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 pada Minggu (12/4) pukul
16.00 WIB, dari total 4.241 kasus positif virus Corona, tercatat
3.509 orang dalam perawatan (82,74 persen), 359 orang
dinyatakan sembuh dari infeksi (8,47 persen), dan 373
meninggal (8,79 persen).

1 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

Kenapa banyak yang tertular


dan meninggal?
1. Karena COVID-19 merupakan penyakit baru, jadi manusia
belum punya kekebalan tubuh terhadap V irus SARS-COV-2.
2. Vaksin dan obatnya belum ditemukan. Saat ini, peneliti di
penjuru dunia masih berlomba-lomba mencari vaksin dan
obatnya.

Cara Penularan
COVID-19

2 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

Tanda & Gejala


COVID-19

Saat ini diperkirakan periode


inkubasi virus ini berkisar antara 1-
12,5 hari (median 5-6 hari).

3 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

BLUD RUMAH SAKIT KONAWE


Salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di wilayah Kabupaten
Konawe yang dalam operasionalnya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Konawe dan
Sekitarnya.

Sebagai RS rujukan daerah Kabupaten Konawe tentunya harus


selalu sigap terhadap dampak kedaruratan kesehatan
masyarakat yang mungkin, akan, mulai, atau sedang terjadi.

Kesigapan ini merupakan Kapasitas dan sistem yang harus ada


agar tanggapan yang cepat dan efektif dapat dilakukan jika
terjadi darurat Kesehatan Masyarakat (dalam situasi saat ini:
pandemic kasus COVID-19) agar sigap membatasi perluasan
kejadian (wabah). Sehingga perlunya upaya Keselamatan dan
Kesehatan kerja dalam rangka pengendalian hal tersebut.

TUJUAN pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) di Rumah Sakit dalam penanggulangan COVID-19 yaitu :

4 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

UPAYA
KESELAMATAN KERJA
Dalam situasi pandemic kasus COVID-19 saat ini, kemungkinan
terburuk yang dapat terjadi di rumah sakit adalah :

• Rumah sakit menerima sejumlah pasien terpapar COVID-19


dari wilayah yang melampaui kapasitas rumah sakit. Beban
yang harus dipikul oleh rumah sakit disamping pada pasien
yang sudah ada di rumah sakit juga menerima dan melayani
pasien COVID-19 yang kemungkinan jumlahnya banyak.
• Tenaga kesehatan rumah sakit juga bisa menjadi dampak
dari penularan. Sehingga dapat mengalami keterbatasan
dalam penanggulangan korban.

Meskipun demikian, apapun kondisinya, rumah sakit harus


tetap memberikan pelayanan kesehatan.!!!

1. MANAJEMEN TANGGAP DARURAT


Hal-hal yang perlu di persiapakan rumah sakit dalam
penerapan manajemen tanggap darurat yaitu:

• Kebijakan pimpinan atau peraturan rumah sakit.


• Pengorganisasian, Membuat Komite khusus tanggap
darurat COVID-19.
• Kapasitas SDM, yang mencakup adanya tenaga
kesehatan yang terlatih bidang manajemen kesehatan
pada bencana dan pelatihan-pelatihan teknis lainnya serta
adanya petugas yang diserahi sebagai penanggung jawab
bilamana terjadi bencana atau krisis kesehatan.

5 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

• Ketersediaan SOP, meliputi SOP untuk mobilisasi


sumber.
• Koordinasi, baik yang harus dilakukan dengan Dinas
Kesehatan, rumah sakit lain, BPBD, Kepolisian dan lintas
sector yang lain.
• Perencanaan, terutama kepemilikan atau telah menyusun
rencana HOSDIP serta mempraktekkan rencana dalam
suatu geladi/simulasi.
• Penyediaan anggaran khusus penanggulangan
bencana/wabah.
• Kapasitas cadangan, terutama ketersediaan sumber
daya, ruang yang dapat dimanfaatkan bilamana sumber
daya yang ada sudah tidak memadai.

PRINSIP DALAM MANAJEMEN TANGGAP DARURAT

6 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

SIKLUS MANAJEMEN TANGGAP DARURAT

Seluruh kegiatan yang meliputi aspek pencegahan, mitigasi,


kesiapsiagaan, tanggap darurat bencana, mempertahankan
keberlangsungan bisnis serta pemulihan akibat insiden yang
mengancam jiwa, aset, operasi, informasi.

2. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN


PENGENDALIAN RISIKO
Langkah penting dalam pengendalian penularan penykit
meliputi identifikasi dini pasien Covid-19 baik yang memiliki
gejala ringan maupun berat, diikuti dengan penerapan
tindakan pencegahan yang cepat dan tepat, serta
pelaksanaan pengendalian sumber infeksi.

7 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

Untuk identifikasi awal semua pasien petugas sudah harus


menerapkan prinsip identifikasi bahaya dan pengendalian
resiko.

Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko yang


dapat dilakukan di Rumah Sakit yaitu :

• Maping dan memberi tanda khusus kepada tempat-tempat


yang memiliki potensi risiko penularan yang tinggi.
• Membatasi jalur keluar masuk.
• Menyampaikan penjelasan, anjuran, kampanye, promosi
teknik pencegahan COVID-19 dalam setiap kegiatan
penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk).
• Penggunaan triase klinis di fasilitas layanan kesehatan
untuk tujuan identifikasi dini pasien yang memiliki gejala.
• Mencegah kepadatan pengunjung di ruang tunggu.
• Terapkan langkah pencegahan percikan (droplet) dan
langkah pencegahan kontak (jika ada kontak jarak dekat
dengan pasien atau peralatan permukaan/material
terkontaminasi).
• Pastikan ada tempat khusus untuk pasien yang memiliki
gejala yang dipisahkan dengan pasien lainya.
• Social Distancing/Physical Distancing dilingkungan rumah
sakit minimal 1-2 Meter.
• Pastikan agar alur gerak pasien dan staf tetap satu arah
• Menyediakan bilik sterilisasi/sterilization chamber di pintu
masuk.
• Melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh
pengunjung, dan staf/karyawan setiap pagi, siang, dan sore.
• Sediakan pembersih tangan dengan alkohol dipintu keluar
dan masuk.
• Wajib menggunakan masker ketika memasuki lingkungan
rumah sakit baik pengunjung, dan staf/karyawan.
• Melakukan evakuasi dan penyemprotan disinfektan pada
seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja minimal 3 kali
dalam seminggu.

8 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

• Menerapkan Work From Home (WFH) bagi pekerjaan yang


masih dapat dilakukan dirumah.
• Melakukan rotasi kerja untuk mengurangi interaksi sesama
staf/kariawan.
• Mengistrahatkan sementara apabila ditemukan
staf/Kariawan yang telah terpapar COVID-19 untuk
melakukan penanganan sesuai protokol Pemerintah.
• Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan
empiris atas kasus- kasus suspek infeksi COVID-19.

3. MENERAPKAN PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF
Pengendalian administratif merupakan pengendalian risiko
dan bahaya dengan peraturan-peraturan terkait dengan
keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat.

Pengendalian administratif dan kebijakan-kebijakan yang


diterapkan meliputi penyediaan infrastruktur, fasilitas
kesehatan yang sesuai dengan protokol penanganan COVID-
19 yang dikeluarkan Oleh Pemerintah.

Pengendalian Administratif yang perlu di lakukan di Rumah


Sakit yaitu:

• Pemasangan Rambu-Rambu, Poster, spanduk/baliho


terkait bahaya COVID-19 dan proses penularanya.
• Mengorganisir pelayanan kesehatan agar persedian
perbekalan digunakan dengan benar.
• Memepersiapkan kesiap siagaan Internal dan External.
• Ketersediaan pedoman/SOP kesiapsiagaan menghadapi
COVID-19 untuk petugas kesehatan, seperti:
1. System komando di rumah sakit
2. Penanganan korban masal
3. Pergantian petugas

9 Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

4. Bantuan tenaga kesehatan dari luar wilayah


5. Permintaan bantuan alat kesehatan dan obat
6. Komunikasi public/diseminasi informasi
7. Rumah sakit sudah tidak mampu lagi manampung
sejumlah korban yang harus dilayani.

• Memastikan alat transportasi (ambulans) penyakit menular


ataupun peralatan khusus utk merujuk penyakit menular
yang dapat difungsikan setiap saat untuk mengangkut ke
RS rujukan. Apabila tidak tersedia ambulans khusus
penyakit menular, perujukan dapat dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi (menggunakan Alat
Pelindung Diri/ APD lengkap dan penerapan disinfeksi).
• Memastikan ketersediaan dan fungsi alat komunikasi untuk
koordinasi dengan unit-unit terkait.
• Menyiapkan media komunikasi risiko atau bahan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dan
menempatkan bahan KIE tersebut di lokasi yang tepat.
• Menyediakan alternative Kemampuan memenuhi
kecukupan personil, supply dan peralatan, fasilitas, serta
sistem agar dapat memberikan pelayanan yang memadai
dihadapkan kebutuhan segera apabila adanya arus pasien
yang besar.

4. MENGGUNAKAN PENGENDALIAN
REKAYASA TEKNIK
Pengendalian secara rekayasa teknik merupakan
pengendalian yang ditunjukan terhadap sumber bahaya atau
lingkungan seperti:

• Menggantikan bahan-bahan yang berbahaya dengan


bahan-bahan yang kurang atau tidak berbahaya sama
sekali.

10
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

• Memisahkan suatu sumber bahaya dengan staf/kariawan,


misalnya pengadaan ruang panel, larangan memasuki
tempat kerja bagi yang tidak berkepentingan, menutup
unit operasi yang berbahaya.
• Ventilasi keluar setempat yaitu cara yang dapat
menghisap bahan-bahan berbahaya sebelum bahan
berbahaya tersebut masuk keudara ruang kerja.
Pengendalian ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan
bahaya dengan staf/kariawan serta untuk mencegah
terjadinya kesalahan manusia. Pengendalian ini
terpasang dalam suatu unit sistem atau peralatan.
• Memasang penutup kaca atau plastic untuk memisahkan
kontak langsung antara pasien/pengunjung oleh
staf/kariawan yang bertugas.
• Pemasangan mesin-mesin seprti circuit breaker, interlock
system, start-up alarm, ventilation system, sensor, sound
enclosure, (dapat menggunakan robot perawat guna
menghindari kontak langsung dengan sumber paparan).

5. Alat Pelindung Diri (APD)


Penggunaan secara rasional dan konsisten APD, kebersihan
tangan akan membantu mengurangi penyebaran infeksi. Oleh
karena itu jangan mengandalkannya sebagai strategi utama
pencegahan.

Bila tidak ada langkah pengendalian administratif dan


rekayasa teknis yang efektif, maka APD hanya memiliki
manfaat yang terbatas.

APD yang digunakan merujuk pada Pedoman Teknis


Pengendalian Infeksi sesuai dengan kewaspadaan
kontak,dan droplet,

11
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

12
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

UPAYA
KESEHATAN KERJA

13
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

14
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

15
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

16
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

Prinsip-prinsip Pembersihan

Definisi pembersihan: Pelepasan fisik material asing (seperti


debu, kotoran) dan material organik (seperti darah, sekresi,
ekskresi, mikroorganisme). Pembersihan melepaskan
mikroorganisme secara fisik, bukan membunuhnya.
Pembersihan dilakukan dengan air, deterjen dan tindakan
mekanis.

Prinsip-prinsip dasar pembersihan dan disinfeksi berlaku untuk


semua area perawatan pasien.

• Selalu pastikan alat perawatan pasien dibersihkan sebelum


digunakan kembali untuk pasien lain
• Jika mungkin, khususkan persediaan pembersihan di area-
area berisiko lebih tinggi (seperti ruang isolasi, bersalin, dan
operasi).

17
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

• Persediaan pembersihan untuk isolasi harus disimpan dan


digunakan hanya di area/ruang isolasi
• Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor
• Bersihkan dari area tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam
• Area isolasi dibersihkan terakhir
• Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk
meminimalisasi debu
• Gunakan sistem 3 ember untuk pembersihan dan disinfeksi
• Air untuk pembersihan harus air bersih
• Penyemprotan disinfektan tidak disarankan

18
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

19
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

MARI BERSAMA MEMUTUS MATA RANTAI


PENYEBARAN COVID-19 !!!

20
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19
KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

REFERENSI

DIBUAT OLEH :

KOMITE K3RS BLUD RS KONAWE

By. Muhammad Andriadi Karim, S.K.M., M.P.H.(inOSH).

21
Pedoman Singkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam menghadapi COVID-19

Anda mungkin juga menyukai